Claim Missing Document
Check
Articles

Efikasi Diri Dan Tingkat Pendidikan Mempengaruhi Kepatuhan Pengobatan Pasien Tuberkulosis Pintakasari Widyaningtyas; Anika Candrasari; Safari Wahyu Jatmiko; Nining Lestari
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 11th University Research Colloquium 2020: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit tuberkulosis merupakan penyakit yang sudah sangat umum dan menjadi masalah baik di dunia maupun di Indonesia. Berdasarkan hasil laporan dari World Health Organization (WHO) diperkirakan terdapat 1,4 juta masyarakat dunia terjangkit penyakit tuberkulosis pada tahun 2016. 1,4 juta diantaranya meninggal dunia. Laporan terbaru menyatakan terdapat setidaknya sekitar 6 juta masyarakat menderita penyakit tuberkulosis. Mengetahui ada tidaknya hubungan antara efikasi diri dan tingkat pendidikan dengan kepatuhan pengobatan pasien tuberkulosis. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah semua pasien dewasa tuberkulosis yang aktif berobat di BBKPM Surakarta pada tahun 2019 dengan sampel 50 responden dengan teknik kuota sampling. Analisis bivariat menggunakan uji chi square dan multivariat menggunakan regresi logistik. Ada hubungan yang signifikan antara efikasi diri (p=0,027) dan tingkat pendidikan (P=0,001) dengan kepatuhan pengobatan pasien tuberculosis. Dengan yang paling berpengaruh adalah tingkat pendidikan (OR= 11,323) lalu kemudian efikasi diri (OR= 5,247). Maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara efikasi diri dan tingkat pendidikan dengan kepatuhan pengobatan pasien dengan tingkat pendidikan yang paling berpengaruh. Faktor efikasi diri dan tingkat pendididkan berpengaruh secara bermakna terhadap kepatuhan pengobatan pasien tuberculosis. Tingkat faktor risiko kepatuhan pengobatan pasien tuberkulosis yang terbesar adalah tingkat pendidikan
UJI EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI ETIL ASETAT DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus epidermidis dan Salmonella typhi Hasna Zahro Iftikhonsa; EM Sutrisna; Safari Wahyu Jatmiko; Retno Sintowati
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 13th University Research Colloquium 2021: Mahasiswa (Student Paper)
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit infeksi masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yangutama di negara maju dan berkembang. Staphylococcus epidermidisdan Salmonella typhi merupakan bakteri gram positif dan bakterigram negatif yang masih menjadi penyebab infeksi tersering.Pengobatan dengan antibiotik sering menimbulkan resistensi akibatpemberian yang irasional. Daun salam mengandung senyawa kimiatanin (21,7%), flavonoid (0,4%), dan minyak atsiri (0,05%) yangmemiliki sifat antibakteri. Penelitian ini bertujuan mengetahuiaktivitas antibakteri fraksi etil asetat daun salam (Syzygiumpolyanthum) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcusepidermidis dan Salmonella typhi. Metode: Tiap bakteri dibagimenjadi 5 kelompok, cefazolin sebagai kontrol positif, CMC 1%sebagai kontrol negatif, fraksi etil asetat 5%, 10% dan 20% sebagaikelompok perlakuan. Zona hambat disekitar sumuran diukurmenggunakan jangka sorong. Zona hambat terhadapStaphylococcus epidermidis terbentuk pada konsentrasi 5%, 10%dan 20% sebesar 10,8 mm, 13,1 mm dan 14,5 mm sedangkanterhadap Salmonella typhi sebesar 5,6 mm, 7,3 mm, dan 10,9 mm.Analisis statistik Kruskall Wallis menunjukkan perbedaan yangsignifikan dengan nilai p=0,000 pada masing-masing bakteri.Dapat disimpulkan fraksi etil asetat daun salam (Syzygiumpolyanthum) memiliki aktivitas antibakteri yang signifikan secarastatistik terhadap Staphylococcus epidermidis dan Salmonella typhi.
Obesitas Sebagai Faktor Risiko Keparahan Pada COVID-19 Nadia Wdihi Aqmarina; Erika Diana Risanti; Iin Novita Nurhidayati Mahmudah; Safari Wahyu Jatmiko
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 13th University Research Colloquium 2021: Kesehatan dan MIPA
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Obesitas diketahui sebagai peradangan kronis derajat rendah. Hal ini menjadi faktor yang dapat menyebabkan keparahan pada gejala COVID-19. Gejala COVID-19 dinyatakan dalam asimptomatis hingga kritis dan obesitas dicurigai memiliki peran dalam tingkat keparahan COVID-19. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara obesitas dengan tingkat keparahan COVID-19. Penelitian ini dilakukan pada 13 Desember 2020 pada mesin pencarian Pubmed, Science Direct dan Google Scholar dengan memasukkan kata kunci (obesity OR overweight) AND risk factor AND (severe OR severity) AND fatality rate AND (COVID-19 OR SARS-CoV-2 OR Novel coronavirus). Selanjutnya dilakukan skrining sesuai dengan kriteria restriksi yang telah ditetapkan dan mengelompokkan artikel penelitian dalam tabel lalu diurutkan sesuai alphabet nama peneliti. Data yang sudah terkumpul selanjutnya dilakukan penarikan kesimpulan, sehingga didapatkan sampel sebanyak 11 artikel berasal dari Negara Italia, China, New York, USA dan Prancis. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan adanya hubungan antara BMI dan nilai risiko yang menyebabkan keparahan pada COVID-19. Semakin tinggi kenaikan angka BMI akan memberikan nilai risiko yang lebih tinggi pula. Keparahan penyakit ditandai dengan penggunaan alat bantu pernafasan (IMV, NIV, oksigenasi dan ECMO), penggunaan ruang ICU, penurunan PaO2 dan SaO2 serta hipoksemia.
Disfungsi Seksual Pada Wanita Dengan Polikistik Ovarium Sindrom: Systematic Review Aprida Putri; Safari Wahyu Jatmiko; Nining Lestari; Dodik Nursanto
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 13th University Research Colloquium 2021: Kesehatan dan MIPA
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Polikistik ovarium sindrom (PCOS) adalah kelainan endokrin yang paling umum terjadi pada wanita usia reproduksi. Ini memengaruhi hampir 20% dari mereka, namun persentase ini bervariasi sesuai dengan kriteria diagnostik yang diadopsi. Sindrom ini ditandai dengan oligo-amenore, dengan atau tanpa hiperandrogenisme/hiperandrogenemia atau morfologi ovarium polikistik, dan obesitas juga sangat sering dikaitkan dengannya. Ciri PCOS tersebut jadi faktor terbentuknya morbiditas psikologis penderita, sebab penderita merasa kurang feminin serta memelihara perasaan yang lebih depresi. Mereka bisa jadi pula secara negatif mempengaruhi citra diri mereka yang berakibat pada seksualitas. Fungsi seksual tergantung pada integrasi aspek fisik, sosioemosional, serta intelektual. Pengetahuan yang lebih baik tentang kejadian, penyebab dan faktor risiko disfungsi seksual pada wanita dengan PCOS akan membantu dalam pencegahan, pengobatan dan prognosis pasien. Tujuan: Peneliti ingin mengetahui adakah pengaruh PCOS terhadap disfungsi seksual pada wanita dengan polikistik ovarium sindrom? Metode: Penelitian ini adalah studi systematic review. Data yang diperoleh adalah data sekunder yaitu hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti terdahulu. Sumber data sekunder yang diperoleh berupa artikel jurnal internasional. Pencarian literature dalam systematic review ini menggunakan dua database yaitu Pubmed, Science Direct. Hasil: Didapatkan hasil data gabungan dari 2 database sebanyak 1764 artikel, 29 terduplikat, sisa hasil didapatkan 1735 artikel, dieliminasi kembali sesuai tittle, abstrack dan fulltext didapatkan 1491 data exclude, hasil sisa 244 artikel diantara nya data full text excluded 232 dan sebanyak 12 data yang sudah dilakukan analisa kritis. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian atau tinjaun sistematis dari 12 artikel dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara kejadian disfungsi seksual pada wanita dengan PCOS dibanding kontrol dalam skor FSFI, tetapi terdapat efek kecil yang signifikan ditemukan pada subskala fungsi seksual (gairah: P = 0,019; lubrikasi: P = 0,023; kepuasan: P = 0,015; orgasme: P = 0,028), hal ini menunjukkan gangguan fungsi seksual pada wanita dengan PCOS.
COMPARISON OF GRAM-BACTERIAL RESISTANCE PATTERNS OF PNEUMONIA IN THE ELDERLY AND NON-ELDERY Iin Novita Nurhidayati Mahmuda; Listiana Masyita Dewi; Safari Wahyu Jatmiko; Ishmah Nur Faizah; Yulia Intan Kania; Fathiyya Noor Affifah; Andri Sugeng Prasetyo
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 19th University Research Colloquium 2024: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pneumonia is an infectious disease of the lungs caused by various microorganisms that cause inflammation of the lung parenchyma. This infectious disease is more likely to affect elderly patients. Most of the microorganisms that cause pneumonia are bacteria, both gram-positive and gram-negative bacteria. The main management for patients with pneumonia is to use antibiotic therapy. The irrational use of antibiotics can increase the occurrence of antibiotic resistance. This study aimed to compare the resistance patterns of Gram-positive and Gram-negative bacteria causing pneumonia in elderly and non-elderly patients. This study used a descriptive method with secondary data in the form of medical record data and antibiotic sensitivity test data. based on this study, it was found that the bacteria that caused pneumonia were mostly gram-negative bacteria. The most common gram-negative bacteria was Klebsiella pneumoniae, while the most common gram-positive bacteria was Streptococcus sp. The results of antibiotic sensitivity tests on gram-positive bacteria showed that the majority were resistant to fluoroquinolones, namely Ciprofloxacin (64%), Levofloxacin (59%). Meanwhile, gram-negative bacteria were mostly resistant to Ampicilin (84%) and Cefadroxil (83%). Conclusion: The bacteria that cause pneumonia, both gram-positive and gram-negative, experienced antibiotic resistance to the tested antibiotics. The selection of antibiotic therapy can be adjusted according to the causative bacteria and their resistance patterns.Keywords: Pneumonia; Antibiotic resistance pattern; Gram-positive bacteria; Gram-negative bacteria
Correlations between Age and Hypertension on Diabetic Foot Ulcer Marsya, Vitania; Mahmuda, Iin Novita Nurhidayati; Lestari, Nining; Jatmiko, Safari Wahyu
Indonesian Journal of Medicine Vol. 8 No. 2 (2023)
Publisher : Masters Program in Public Health, Universitas Sebelas Maret, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26911/theijmed.2023.08.02.07

Abstract

Background:  Diabetic foot ulcer is a wound located on the foot of a diabetic patient, which is related to peripheral neuropathy or arterial disease. Hypertension can be related to diabetic foot ulcer by its mechanism that caused peripheral artery disease. Age also can be the one of risk factors for diabetic foot ulcers, because aging occurs a reduction of insulin secretion, even insulin resistance. Insulin resistance occurs in macroangiopathy. The purpose of this study is to determine the correlation between age and hypertension with diabetic foot ulcers.Subjects and Method:  This was a cross-sectional study conducted at Arafah Islamic Hospital Rembang, Central Java. The dependent variable is diabetic ulcers. The independent variables were age and hypertension. A sample of diabetic patients using medical records from January 2022-June 2022. Data were collected using purposive sampling and analyzed using the Chi-Square test, and regression logistic test.Results:  Significant correlation was found between age (OR= 3.80; 95% CI= 1.38 to 10.57; p<0.001) and hypertension (OR= 8.12; 95% CI= 2.70 to 24.40; p<0.001) with a diabetic foot ulcer.Conclusion:  There is a significant correlation between age and hypertension with diabetic foot ulcers.Keywords:  age, hypertension, diabetes, diabetic foot ulcers.Correspondence:  Nining Lestari. Bachelor of Medicine, Muhammadiyah University of Surakarta. Jl. A. Yani, Mendungan, Pabelan, Kartasura, Sukoharjo 57162, Central Jawa, Indonesia. Email: nl209@ums.ac.id. Mobile: +62852-2939-0353Indonesian Journal of Medicine (2023), 08(02): 179-185https://doi.org/10.26911/theijmed.2023.08.02.07 
Optimalisasi Jumantik dan Pemberantasan Sarang Nyamuk dalam Mencegah Penularan Infeksi Virus Dengue pada Kader di Desa Karangbangun: Optimizing Human Resources and the Environment in Preventing the Transmission of Dengue Virus Infection to Cadres in Karangbangun Village Bestari, Rochmadina Suci; Jatmiko, Safari Wahyu; Aisyah, Riandini; Wahyuni, Sri; Mahmudah, Nur; Agustina, Tri; Salsabila, Nabila Mutia; Adha, Muhammad; Kumala, Aswa Arsa; Fauzi, Favian Arriella Shabri Ikmal
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 10 No. 3 (2025): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v10i3.8528

Abstract

Dengue virus infection (IVD) is still a health problem in Indonesia. In Karangbangun Matesih Karanganyar Village, there were 13 cases of IVD in April 2024. The government program to eradicate IVD vectors has not been implemented optimally. Karangbangun Village has potential healthcare resources to be used as agents for eradicating IVD vectors. So far there has been no education about the function of jumantik as larva monitors and mosquito nest eradication (PSN). Therefore, it is necessary to provide education about the function of jumantik and PSN to health cadres in Karangbangun Village. The aim and benefit of this community service activity is that the health cadres of Karangbangun Matesih Karanganyar Village understand the function of jumantik and PSN. The extension activity was preceded by a pretest, and speaker presentation and ended with a posttest. The results of the education showed an increase in health cadres' knowledge after the education based on a comparison of pre-test and post-test scores (p<0.001; Effect Size (Cohen's d) = -1.993). Education about the function of jumantik and eradicating mosquito nests to health cadres in Karangbangun Village increased knowledge significantly and the average post-test score showed an increase.
PENINGKATAN PENGETAHUAN DEMAM BERDARAH DAN FAKTOR RISIKO YANG DAPAT DIMODIFIKASI PADA KADER KESEHATAN DESA KARANGBANGUN MELALUI EDUKASI Jatmiko, Safari Wahyu; Aisyah, Riandini; Wahyuni, Sri; Mahmudah, Nur; Bestari, Rochmadina Suci; Agustina, Tri; Wafiq, Muhammad Azzim; Tara , Irmanawati Audhina Nirmala
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 5. No. 1, Maret 2025
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jpmmedika.v5i1.6966

Abstract

ABSTRAK Kondisi geografis desa Karangbangun, Matesih, Karanganyar secara teori relatif kurang berisiko untuk mengalami kejadian infeksi virus dengue (IVD). Akan tetapi, fakta di lapangan menunjukkan bahwa terjadi 13 kasus IVD pada bulan April 2024. Sumber daya desa Karangbangun strategis dalam mendukung pemberantasan IVD. Sumber daya manusia berupa kader gizi dan kader kesehatan yang potensial di desa Karangbangun potensial untuk ditingkatkan dalam rangka eradikasi IVD. Sumber daya tersebut perlu dilakukan edukasi untuk optimalisasi eradikasi IVD. Selama ini belum ada edukasi yang tepat mengenai hal tersebut sehingga perlu diadakan edukasi mengenai penyakit IVD beserta faktor risiko yang memperberat IVD. Tujuan dan manfaat kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah kader kesehatan dan kader gizi desa Karangbangun, kecamatan Matesih memahami tentang IVD beserta faktor risiko yang memperberat IVD. Penyuluhan kesehatan dengan melakukan pretes dan postes pasca penyuluhan dilakukan untuk mengatasi masalah permasalahan mitra. Hasil penyuluhan adalah terjadi peningkatan pengetahuan kader kesehatan pasca penyuluhan berdasarkan perbandingan median nilai ptretes 6 (2) dan postes 7 (2) dengan nilai p=0,002 dan rB=0,59. Edukasi kesehatan terhadap kader kesehatan desa Karangbangun dengan metode ceramah berhasil meningkatkan pengetahuan kader mengenai IVD dan faktor risiko yang memperberat IVD.   ABSTRACT The geographical conditions of Karangbangun Village, Matesih, Karanganyar, are theoretically considered to have a relatively low risk of dengue virus infection (DVI). However, field data revealed 13 DVI cases in April 2024. Karangbangun Village has strategic resources to support DVI eradication, including potential health and nutrition cadres who can be further empowered. These resources require education to optimize DVI eradication efforts.  Currently, there is no adequate education on this matter, highlighting the need for awareness programs on DVI and its aggravating risk factors. The goal and benefit of this community service activity are to equip health and nutrition cadres in Karangbangun Village, Matesih District, with knowledge about DVI and its risk factors. A health education session, including pre- and post-tests, was conducted to address partner issues. The results showed an increase in cadre knowledge, with a median pre-test score of 6 (2) and a post-test score of 7 (2), yielding p=0.002 and rB=0.59. Health education through lectures successfully improved cadres' understanding of DVI and its risk factors.
Correlation of Eosinophil-basophil Count and Ratio with Length of Stay in Children Dengue Infection Yunitama, Alifa Agil Dhillu; Puspitasari, Metana; Jatmiko, Safari Wahyu; Fauziyah, Nida Faradisa
Proceeding ISETH (International Summit on Science, Technology, and Humanity) 2024: Proceeding ISETH (International Summit on Science, Technology, and Humanity)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/iseth.5486

Abstract

Purpose: This study purpose is to determine the correlation between the number of absolute eosinophils, absolute basophils, and eosinophil-basophil ratio (EBR) with the length of stay of pediatric patients with dengue virus infection. Methodology: The study design used cross-sectional. The samples used in this study were taken from routine hematologic laboratory medical record data for the period January-October 2024, using consecutive non-probability sampling technique. Results: 49 samples were obtained and met the restriction criteria as subjects of this study. The results of the Spearman correlation bivariate test showed that the number of absolute eosinophil count, absolute basophil count, and EBR with length of stay had statistical data results respectively p = 0.139, p = 0.993, and p = 0.536. Applications/Originality/Value: This study provides a reference in laboratory results to determine the length of stay (LOS) in children with dengue virus infection.
Correlation of Dengue Infection Severity with Abdominal Pain, Delta Hematocrit, Platelet Count, and Delta Hematocrit-Platelet Ratio in Pediatric Patients Agustina, Dinda Dwi; Puspitasari, Metana; Jatmiko, Safari Wahyu
Proceeding ISETH (International Summit on Science, Technology, and Humanity) 2024: Proceeding ISETH (International Summit on Science, Technology, and Humanity)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/iseth.5503

Abstract

Purpose: This study aimed to determine the correlation between the severity of dengue infection and abdominal pain, delta hematocrit, platelet levels, and the delta hematocrit-platelet ratio. Methodology: the study used a correlational observational design with a cross-sectional approach. Data were obtained from the medical records of dengue infection patients at PKU Muhammadiyah Sampangan Hospital from October–November 2024. A total of 39 samples were selected using a consecutive non-probability sampling technique. Data analysis was performed using JASP statistical software version 0.19.1.0. Results: The study revealed no significant relationship between the severity of dengue infection and abdominal pain (p=0.089), delta hematocrit (p=0.589), platelet levels (p=0.068), or the delta hematocrit-platelet ratio (p=0.740). Applications/Originality/Value: This study provides valuable insights into the limitations of individual clinical and laboratory parameters, emphasizing the need for a comprehensive approach to assessing dengue severity in pediatric patients.
Co-Authors Agustina, Dinda Dwi Ahmad Alrizaldi Alfajri, Asri Alim, Fika Nurul Anam, Ilham Hafizha Maulana Andri Sugeng Prasetyo Anggitaratri, Zakia Novi Anika Candrasari Annas Syahirul Nugraha Annas Syahirul Nugraha, Annas Syahirul Annisa Maulidia Aprida Putri Arkan Adi Widiya Arkan Adi Widiya, Arkan Adi Aryanto Asfarina, Fatin Aulia Hanif Azenta, Moch. Tabriz Azhim Rahmawati Azhim Rahmawati, Azhim Brilliantama, Fandy Akbar Devi Usdiana Rosyidah Dodik Nursanto Edi Dharmana Em Sutrisna Erika Diana Risanti Fathiyya Noor Affifah Fauzi, Favian Arriella Shabri Ikmal Fitka Romanda Fitri, Alifah Aulia Graffico Eryza Oldiara Haliza, Sheli Nur Hanif, Aulia Hasna Zahro Iftikhonsa Iin Novita Nurhidayati Mahmuda Ishmah Nur Faizah Kamila, Aulida Azkia Kumala, Aswa Arsa Lestari, Nining Listiana Masyita Dewi Lisyani Suromo, Lisyani Mapa, Anna Rochim Marsya, Vitania Maulida, Amira Hasna Muhammad Adha Muhammad Alim Abdulmajid Hidayatulloh Nadia Wdihi Aqmarina Nida Faradisa Fauziyah Nining Lestari Nur Mahmudah Nurhaliza, Sheli Pambudi, Nasrurrofiq Risvana Bayu Pintakasari Widyaningtyas Puspitasari, Metana Retno Sintowati - Retno Siryaningsih Retno Siryaningsih, Retno Riandini Aisyah Rochmadina Suci Bestari Rohman, Raihan Fadzlur Salsabiela, Salwa Salsabila, Nabila Mutia Sholeh, Muhammad Dzikru Irfan Sigit Widyatmoko Sri Wahyuni Sulistiyo, Azka Hafiy Supraba, Intan Pratiwi Suryani, Latifah Syahida, Safira Tara , Irmanawati Audhina Nirmala Tri Agustina, Tri Utami, Aurelia Ratna Utami, Indari Wafiq, Muhammad Azzim Wibowo, Haryo Kunto Yulia Intan Kania Yunitama, Alifa Agil Dhillu