Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search
Journal : Majalah Farmaseutik

Evaluation of Empiric Antibiotic Therapy Toward Clinical Outcome in Children Patients with Bacterial Meningitis in Dr. Sardjito General Hospital Yogyakarta 2010-2015 Wihda Yanuar; Ika Puspita Sari; Titik Nuryastuti
Majalah Farmaseutik Vol 14, No 2 (2018)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.843 KB) | DOI: 10.22146/farmaseutik.v14i2.42594

Abstract

Cases of bacterial meningitis in Indonesia reach 158/100,000. Bacterial meningitis attacks children less than 2 years old. Patients with bacterial meningitis who survive are at risk for complications such as brain damage. Therefore, patients with bacterial meningitis, especially in children, need to get optimal therapy. This study aims to determine the pattern of empirical antibiotic use on clinical outcome of pediatric patients with bacterial meningitis in the inpatient ward of Sardjito General Hospital. The study was conducted in an observational descriptive design by collecting data retrospectively on the medical records of patients who met the inclusion criteria. There were 25 patients who met the inclusion criteria. The results showed that 26% use of empiric antibiotics was in accordance with the guidelines for the treatment of bacterial meningitis. Empiric therapy increased clinical outcomes of 40% patients.
Evaluasi Penggunaan Antibiotik Empirik dan Profil Antibiotik Pasien Multi-Drug Resistant Acinetobacter baumannii di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten Avanilla Fany Septyasari; Titik Nuryastuti; Ika Puspitasari
Majalah Farmaseutik Vol 16, No 2 (2020)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.643 KB) | DOI: 10.22146/farmaseutik.v16i2.47912

Abstract

Resistensi antibiotik menjadi salah satu masalah yang dihadapi pada penyakit infeksi saat ini, dan salah satu bakteri yang mengalami resistensi adalah Acinetobacter baumannii. Bakteri Acinetobacter baumannii merupakan bakteri yang banyak dijumpai pada infeksi nosokomial. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui antibiotik yang poten terhadap infeksi MDR Acinetobacter baumannii pada pasien rawat inap di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten tahun 2016 – 2018, secara observasional dan metode penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan pengambilan data secara retrospective. Penggunaan antibiotik empiris pada pasien dievaluasi kesesuaiannya, kemudian antibiotik yang sesuai dianalisis prediksi kadar antibiotik, untuk mengetahui apakah antibiotik yang diberikan memenuhi kadar minimal dalam tubuh. Analisis dilakukan dengan membandingkan prediksi kadar antibiotik empiris dengan MIC antibiotik literatur (di bawah MIC atau di atas MIC) terhadap outcome klinis pasien menggunakan analisis Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profil antibiotik yang poten yaitu amikasin (62,9%), meropenem (56,9%), cotrimoksazol (42,5%), ampisilin-sulbaktam (29%), levofloksasin (20,7%), dan gentamisin (20,5%). Hubungan antara prediksi kadar antibiotik empiris di atas MIC terhadap outcome klinik tidak berbeda signifikan dengan di bawah MIC dibandingkan dengan outcome klinik (nilai p: 0,337). 
Prevalensi Multidrug-Resistant Klebsiella pneumonia dan Evaluasi Kesesuaian Antibiotik Empiris Berdasarkan Nilai Prediksi Farmakokinetik Terhadap Outcome Klinis di RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro Klaten Rizqi Nurul Khasanah; Ika Puspitasari; Titik Nuryastuti; Nunung Yuniarti
Majalah Farmaseutik Vol 16, No 1 (2020)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.737 KB) | DOI: 10.22146/farmaseutik.v16i1.47914

Abstract

Klebsiella pneumonia is a multidrug resistant (MDR) pathogen that affects morbidity and mortality. MDR K. pneumonia is the bacterium K. pneumonia which has experienced resistance to at least one antibiotic from 3 or more antibiotic groups. The purpose of this study was to see the percentage prevalence of MDR K. pneumonia events and to see profiles of antibiotic sensitivity and predictions of antibiotic pharmacokinetic parameters in hospitalized patients at RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten from 2017 to 2018. This study was an observational study with a cross sectional method and retrospective data collection. Data collected included the number of inpatients who experienced MDR K. pneumonia and the factors that influence the occurrence of antibiotic resistance. The prevalence of MDR K. pneumonia and antibiotic sensitivity evaluation were analyzed descriptively. Prediction of antibiotic pharmacokinetics in patients with MDR K. pneumonia associated with patient clinical outcomes was analyzed in Chi-square. Patients infected with Klebsiella pneumonia as many as 338 patients found 67 patients with MDR K. pneumonia who met the inclusion criteria in hospitalized patients at RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. The prevalence of MDR K. pneumonia in 2017-2018 is 30.17%. The results of the analysis show that there is a relationship between empirical antibiotic suitability based on pharmacokinetic predictiion value to clinical outcomes with a probability value of P = 0.024 (P <0.05).
Evaluasi Kesesuaian Penggunaan Antbiotik pada Pasien dengan Infeksi Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus (MRSA) di RSUD. Dr. Moewardi Surakarta Tristina Devi Azzahra; Titik Nuryastuti; Ika Puspitasari
Majalah Farmaseutik Vol 17, No 1 (2021)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v16i2.48025

Abstract

MRSA is one of the Multi Drug Resistant Organism (MDRO) with a high number of cases and problem. Incidence of MRSA in Indonesia is quite significant every years. In 1986 there were 2.5%, 1993 increased to 9.4% and in 2006 23.5%. The problem is methicillin is no longer effective and other antibiotics vary in efficacy. The aims of this reasearch was to evaluate the used of antibiotics in patients with MRSA infection in Dr. Moewardi Hospital in Surakarta. The study was performed using retrospective Cohort study to examine the relationship between suitability antibiotic to clinical outcomes in patients with MRSA infection in Dr. Moewardi Hospital in Surakarta during period 1 January 2017 - 31 December 2018. The evaluation was conducted to the suitability of type, dose, frequency, duration of antibiotic use and pharmacokinetic profile. Chi-square test was used to analyse the relationship of antibiotic suitability to clinical outcomes including predicted pharmacokinetic parameters for clinical outcomes.There were 28 samples with MRSA infection tested in this study. Twenty one patients (75%) used appropriate antibiotics showed good clinical outcome 21 patients (85,7%) and 7 patients (25%) with unsuitable antibiotics showed good clinical outcome 71,4%.Keywords: antibiotic, clinical outcome, pharmacokinetic, MRSA.
Hubungan Antara Kesesuaian Pemberian Antibiotik Berdasarkan Guideline Terhadap Clinical Outcome pada Pasien Dewasa Dengan Infeksi Mrsa (Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus) di Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Titi Ira Pangestuti; Djoko Wahyono; Titik Nuryastuti
Majalah Farmaseutik Vol 16, No 1 (2020)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.056 KB) | DOI: 10.22146/farmaseutik.v16i1.48051

Abstract

Antibiotik merupakan obat yang harus dapat pengawasan lebih dari tenaga kesehatan dan masyarakat. Banyak pasien yang sudah resisten terhadap golongan antibiotik dengan afinitas tinggi, sehingga menyebabkan terjadinya infeksi nosokomial, salah satunya adalah infeksi MRSA (Methicillin Resistant Staphylococcus aureus). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi antibiotik definitif yang digunakan pada pasien MRSA, serta melihat hubungan kesesuaian pemberian antibiotik berdasarkan guideline terhadap clinical outcome pada pasien dewasa dengan infeksi MRSA di rawat inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.Rancangan penelitian yang digunakan yaitu observasional deskriptif-analitik, dengan desain cohort retrospektif untuk melihat hubungan kesesuaian penggunaan antibiotik berdasarkan Guideline Keputusan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), Infection Diseases Society of America (IDSA), dan John Hopkin terhadap dengan clinical outcome pasien. Subjek penelitian adalah pasien dewasa dengan infeksi MRSA di rawat inap RSUP Dr Sardjito Yogyakarta periode 1 Januari 2018-31 Mei 2019. Hasil akan dianalisa dengan uji nonparametric test untuk melihat hubungan kesesuaian antibiotik definitif terhadap clinical outcome.Pada penelitian ini didapatkan jumlah sampel yang masuk kriteria inklusi berjumlah 68 pasien. Karakteristik pasien diperoleh rata-rata berumur 47 tahun, pasien terbanyak berjenis kelamin laki-laki yaitu 39 pasien (57,3%) dan perempuan 29 (42,7%). Dari 68 pasien, terdapat 74 kasus penyesuaian antibiotik. Jumlah kasus yang sesuai berdasarkan Guideline sebanyak 6 kasus dan ketidaksesuaian sebanyak 68 kasus. Kesimpulan yang didapatkan bahwa tidak terdapat hubungan antara kesesuaian pemberian antibiotik definitif dengan clinical outcome pasien, ditunjukkan dengan penghitungan berdasarkan nonparametric test (p>0,05).
Evaluasi Penggunaan Antibiotik Empirik Terhadap Outcome Klinik dan Gambaran Antibiogram Pada Pasien ISPA di Puskesmas Jetis Yogyakarta Kris Kurniawan; Ika Puspitasari; Titik Nuryastuti
Majalah Farmaseutik Vol 17, No 3 (2021)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v1i1.51259

Abstract

Infeksi saluran pernafasan akut merupakan salah satu penyebab utama kunjungan pasien di sarana kesehatan baik di Puskesmas maupun di rumah sakit. Telah banyak penelitian mengenai kejadian resistensi antibiotik terhadap mikroba di rumah sakit beserta gambaran antibiogramnya, namun resistensi dalam pengobatan antibiotik di komunitas tepatnya di puskesmas belum pernah dipetakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran antibiogram bakteri penyebab ISPA di Puskesmas Jetis Yogyakarta, mengetahui kesesuaian penggunaan antibiotik empiris dengan pedoman terapi serta mengetahui hubungan kesesuaian antibiotik empiris terhadap outcome klinik. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang dilakukan dengan rancangan studi deskriptif-analitik dengan desain cohort melalui penelusuran data secara prospektif pada pasien ISPA di Puskesmas Jetis Yogyakarta pada bulan April-Agustus 2019. Sebanyak 44 pasien yang didiagnosa ISPA di puskesmas Jetis Yogyakarta selama periode bulan April-Agustus 2019. Gambarkan mengenai profil antibiogram pasien ISPA di puskesmas Jetis Yogyakarta, yaitu pola bakteri Gram negatif yang terbesar (50,8%) dan bakteri Gram positif sebanyak 27,2%. Berdasarkan evaluasi kesesuaian penggunaan antibiotik empirik terhadap pedoman, diperoleh 40 pasien (93%) yang sesuai terapinya dengan pedoman dan sebanyak 3 pasien (7%) yang tidak sesuai dengan pedoman. Berdasarkan uji Likelihood ratio menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kesesuaian penggunaan antibiotik empirik dengan outcome klinik pada pasien ISPA dengan nilai p=0,152.
Efek Saponin Terhadap Penghambatan Planktonik dan Mono-Spesies Biofilm Candida albicans ATCC 10231 pada Fase Pertengahan, Pematangan dan Degaradasi Hasyrul Hamzah; Triana Hertiani; Sylvia Utami Tunjung Pratiwi; Titik Nuryastuti
Majalah Farmaseutik Vol 17, No 2 (2021)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v17i2.54444

Abstract

Saponin merupakan salah satu jenis metabolit sekunder dari tanaman yang memiliki aktivitas antibakteri namun aktivitas antibiofilmnya terhadap C. albicans ATCC 10231 belum pernah dilaporkan. Penemuan kandidat antibiofilm baru terhadap biofilm C. albicans menjadi tantangan yang harus di atasi dalam mencegah infeksi yang berhubungan dengan biofilm. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas saponin dalam menghambat dan mendegradasi C. albicans ATCC 10231. Pengujian planktonik, penghambatan biofilm dan pengujian degradasi biofilm ditentukan dengan menggunakan metode microtiter broth. efektivitas antibiofilm saponin terhadap biofilm dianalisis dengan menghitung minimum biofilm inhibitor konsentrasi (MBIC50) dan nilai minimum biofilm eradication concentration (MBEC50). Senyawa saponin 1 % memberikan aktivitas penghambatan pada fase planktonik C. albicans sebesar 79,48 % ± 0,01, fase pertengahan biofilm sebesar 56,00 %  ± 0,02, fase pematangan 35,55 ± 0,03 Hasilnya juga memberikan bukti aktivitas saponin dapat mendegradasi 50 % biofilm C. albicans sebesar 51,03 ± 0,01. Oleh karena itu, senyawa saponin potensial untuk dikembangkan sebagai kandidat obat-obat antibiofilm baru terhadap biofilm C. albicans.
Rasionalitas Penggunaan Antibiotik pada Pasien Infeksi Saluran Kemih Oleh Bakteri Penghasil Esbl (Extended Spectrum Beta-Lactamase) di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Ervina Damayanti; Djoko Wahyono; Titik Nuryastuti
Majalah Farmaseutik Vol 17, No 2 (2021)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v17i2.59067

Abstract

Extended-Spectrum Beta-Lactamase (ESBL) merupakan enzim hasil mutasi β-lactamase yang mampu menghidrolisis penicillin, cephalosporins dan aztreonam. Patogen penghasil ESBL berhubungan dengan perburukan luaran klinik, salah satunya pada infeksi saluran kemih (ISK). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik pada pasien ISK oleh bakteri penghasil ESBL serta mengetahui hubungan kesesuaian penggunaan antibiotik terhadap luaran klinik pasien di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Data dikumpulkan secara retrospektif melalui penelusuran rekam medik periode 1 Januari 2019-31 Desember 2019. Kriteria inklusi subjek usia ≥18 tahun didiagnosis ISK oleh bakteri penghasil ESBL. Subjek dengan terapi antibiotik selama <72 jam dieksklusi. Rasionalitas antibiotik dievaluasi mengikuti algoritma Gyssens. Hubungan kesesuaian antibiotik dengan luaran klinik dianalisis dengan uji Chi-Square. Terdapat 69 subjek memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pemberian antibiotik rasional ditemukan pada 41 subjek (59,42%) dengan luaran klinik membaik ditemukan pada 33 subjek (80,50%). Sementara sisanya, yaitu 28 pasien (40,58%) menerima antibiotik tidak rasional dengan luaran klinik membaik ditemukan pada 20 subjek (71,40%). Jenis ketidakrasionalan yang ditemukan menurut algoritma Gyssens yaitu kategori IVA (5%), kategori IVB (1,67%), kategori IIB (5%), kategori IIA (11,67%) dan kategori IIB (12,50%). Penelitian ini tidak dapat menentukan hubungan kesesuaian terapi antibiotik pada pasien dengan ISK oleh bakteri penghasil ESBL dengan luaran klinik (p = 0,381). 
Analisis Rasionalitas Penggunaan Antibiotik Empiris Dan Definitif Pada Terapi Pneumonia Dan Profil Antibiogram di Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada Annisa Aulia Savitri; Titik Nuryastuti; Ika Puspitasari
Majalah Farmaseutik Vol 18, No 2 (2022)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v1i1.60556

Abstract

Pneumonia merupakan salah satu penyakit infeksi saluran pernafasan bawah yang menjadi penyebab kematian terbesar di negara berkembang terutama di Indonesia dengan persentase kematian sebesar 4,5% (2013). Yogyakarta sedikit lebih tinggi dari nilai nasional yaitu 4,6%. Pneumonia merupakan penyakit infeksi terbesar di RS Akademik UGM. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analitik dengan rancangan penelitian cross sectional dan pengambilan data secara retrospektif. Pengambilan data rekam medis pasien tahun 2018-2019 ditujukan untuk menyusun profil antibiogram dan untuk mengetahui hubungan rasionalitas pemilihan antibiotik empiris maupun definitif dengan kesembuhan pasien yang terdiagnosa pneumonia dengan metode Gyssens. Analisis data statistik menggunakan software SPSS versi 23rd  dengan analisis bivariate dan uji chi square test. Pada penelitian didapatkan 98 pasien masuk dalam kriteria inklusi. Dari 98 pasien pneumonia diketahui 83 pasien diberikan terapi antibiotik empiris dan 15 pasien diberikan kombinasi antibiotik empiris dan definitif. Hasil evaluasi kesesuaian penggunaan antibiotik empiris dan definitif berdasarkan Guideline IDSA/ATS dan PPAB RS Akademik UGM pada pasien pneumonia rawat inap di RS Akademik UGM menunjukkan 38,5% pasien yang mendapatkan antibiotik empiris dan definitif yang sesuai dan tidak mempengaruhi clinical outcome. Gambaran bakteri yang ditemukan di RS Akademik UGM adalah bakteri gram negatif (77,7%) dan bakteri gram positif (22,2%).
Luaran Klinis dan Analisis Biaya Konversi dari Antibiotik Intravena Ke Oral pada Pasien Community Acquired Pneumonia di Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada Altaufik Ngani; Titik Nuryastuti; Tri Murti Andayani
Majalah Farmaseutik Vol 17, No 2 (2021)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v17i2.60694

Abstract

Beberapa studi mengusulkan konversi terapi antibiotik intravena ke oral untuk menurunkan lama rawat inap dan biaya dalam pengobatan Community Acquired Pneumonia (CAP) yang masih menjadi masalah di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang praktik konversi antibiotik intravena ke oral pada pasien CAP serta menganalisis biaya dari terapi tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan cross sectional terhadap pasien CAP di RSA UGM. Data yang diambil berupa rekam medik pasien rawat inap periode Januari 2017-Desember 2019 yang selanjutnya dibagi ke dalam dua kelompok yakni kelompok konversi ≤ hari ke-3 dan kelompok konversi > hari ke-3. Hasil penelitian menunjukan bahwa switch therapy merupakan jenis konversi paling banyak digunakan (60,6%). Merujuk pada luaran klinis, terdapat perbedaan yang signifikan (p<0,05) antara kelompok antibiotik intravena konversi ≤ hari ke-3 dan kelompok antibiotik antibiotik intravena konversi >hari ke 3 terhadap LOS (4,21±0,99 vs 5,65±1,40). Hal yang sama terjadi pada analisis biaya, yang juga menunjukan perbedaan siginifikan (p<0,05) antara kelompok antibiotik intravena konversi ≤ hari ke-3 dan kelompok antibiotik intravena konversi >hari ke-3 terhadap biaya antibiotik dengan biaya total masing-masing Rp.126.022,33 vs Rp.274.283,82 dan Rp.2.610.283,66 vs Rp.3.696.681,06. Konversi antibiotik intravena ke oral ≤ hari ke-3 menghasilkan lama rawat inap yang lebih rendah dan penghematan biaya pengobatan.
Co-Authors . Mursiti Abu Tholib Aman Ade Christanti Putri Sidabutar Afdina Melya Ganes Febiyanti Aisyah Nur Sapriati Altaufik Ngani Amaia, Devika N. Amalia Setyati Aman, Alia Hanifa Aminy, Sayyidah A. Anggraeni, Nuniek Annisa Aulia Savitri Annisa Somaningtyas Anton Pratama Apriyanto, Muchammad Arief Nurrochmad As, Musdalifa Atikana, Akhirta Atthobari Avanilla Fany Septyasari Bastiaan P. Krom, Bastiaan Bastian P. Krom Cicilia Widhi Astuti Cindy Elvionita Daru Estiningsih Dessy Kurnia Sari Devi Artami Susetiati Dewi Purbaningsih Dhannia Fitratiara Diah Susanti Diyan Ajeng Rossetyowati Diyan Ajeng Rossetyowati Djoko Wahyono Djoko Wahyono Dwi Utami Anjarwati Dwikisworo Setyowireni Edwin W. Daniwijaya Eggi Arguni Elya Antariksana Bachmida Emi Rusdiyati Endang Estriningsih Ervina Damayanti Estiningsih, Daru Estriningsih, Endang Firdhani Satia Primasari Fita Rahmawati Fita Rahmawati Galang Ridha Allatief Hakim, Mohamad Saifudin Hamzah, Hasyrul Hananun Zharfa Hanifah Handi Virawan Hardyanto Soebono Henk J. Busscher Henk J. Busscher, Henk J. Henny C. van der Mei Henny C. van der Mei, Henny C. Hera Nirwati Ika Puspita Sari Ika Puspita Sari Ika Puspita Sari Ika Puspita Sari IKA PUSPITA SARI Ika Puspita Sari Ika Puspita Sari Ika Puspitasari Ika Puspitasari Ika Puspitasari Ika Puspitasari Ilma Tazkiya Iman Iman Ishak SKM., MPH IWAN DWIPRAHASTO Kholidah, Siti Nurhayati Kris Kurniawan Kuwat Triyana LINDA SUKMARINI Linda, Vitia Ajeng Nur Lucky Herawati Luthvia Annisa Marselinus Edwin Widyanto Daniwijaya Maulidia, Faiqoh Nur Maulidiah, Rizka Mawarti, Yuli Meilia Nhadia Amalia Mubasysyir Hasanbasri Mujahidah, Mujahidah Mukhriani, Mukhriani Munifah Wahyuddin Mursiti, Mustofa, Handry Darussalam, Titik Nuryastuti, Mursiti, Mustofa Mustofa Nanang Munif Yasin Ni Luh Putu Vidya Paramita Niken Puspitasari Ning Rintiswati Nunung Yuniarti Nunung Yuniarti Nurkhalika, Rachmi Nurpagino, Bombong Prameshwara, Almarissa Ajeng Praseno Praseno Pratama, Anton Prawarni, Vidyadhari Puspa Prayoga, Muhammad Bagas Pujilestari, Dwi PUSPITA LISDIYANTI Qonita Imma Irfani Rachma Dewi Isnaini Putri Rahmawati, Fita Rakhmat Ari Wibowo Rebriarina Hapsari Retno Wahyuningrum Riandika, Andi Amelia Sari Rina Triasih Ritmaleni, Ritmaleni Rizal Fauzi Rizka Humardewayanti Asdie Rizka Humardewayanti Asdie Rizqi Nurul Khasanah Roel Kuijer Roel Kuijer, Roel SAMUEL BUDI Sapriati, Aisyah Nur Setiawati, Setiawati SHANTI RATNAKOMALA Subagus Wahyuono Supriyati Susi Iravati Sylvia Utami Tunjung Pratiwi Takushi Kaneko Tatang Irianti Tina Amnah Ningsih Titi Ira Pangestuti Tri Murti Andayani Tri Murti Andayani Tri Wibawa Triana Hertiani Tristina Devi Azzahra Untari, Febriana Vera Olfiana Wahyuddin, Munifah Wihda Yanuar Wihda Yanuar Yanuar, Wihda Yeli Trimayanti Yolanda Pitra Kusumadewi Yusrizal Djam’an Saleh ZULLIES IKAWATI