Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

CHARACTER BUILDING MELALUI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM: Studi Kasus di MI Miftahul Huda Papungan 01 Blitar Shofwan, Arif Muzayin
Episteme: Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman Vol 10, No 1 (2015)
Publisher : Episteme: Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ada beragam cara untuk membentuk karakter anak didik di sekolah atau madrasah, salah satunya melalui Pendidikan Agama Islam (PAI). Tulisan ini bertujuan menganalisis sebuah pandangan, proses dan hasil dari character building melalui PAI di MI Miftahul Huda 01, Papungan, Kanigoro, Blitar. Pembentukan karakter melalui PAI yang didasarkan pada beberapa dalil agama Islam, seperti firman, “La Qod Kana lakum fi Rasulillahi Uswatun Hasanah; Sungguh ada bagi kalian teladan yang baik pada diri Rasulullah” (al-Ahzab: 21) dan “Innama Bu’istu Li Utammima Makarima’l- Akhlaq; Sesungguhnya aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak” (HR. Ahmad & al-Bayhaqi) dirasakan mampu menjadikan anak didiknya menjadi manusia berkarakter. Pembentukan karakter melalui PAI di MI Miftahul Huda 01 dalam proses dan hasilnya: pertama, dapat membentuk anak didik bersikap inklusif, demokratis dan toleran. Kedua, memengaruhi kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual. Ketiga, terintegrasi dengan mata pelajaran lain. There are many method to make the character of students in a school, one of them is through Islamic Education (PAI). This paper aims to analyze a view, process and outcome of character building through PAI in MI Miftahul Huda 01, Papungan, Kanigoro, Blitar. The formation of character through PAI is based on several arguments of the religion of Islam, as the word; ”La qod Kana lakum fi Rasulillahi Uswatun Hasanah; It’s there for you a good example in the Prophet himself ” (al-Ahzab: 21) and ”Innama Bu’istu Li Utammima Makarima ‘l-Akhlaq; I was sent only to enhance the morals” (HR. Ahmad and al-Bayhaqi) felt able to make their students into human character. The formation of character through the PAI in MI Miftahul Huda 01 in the process and outcome: firstly, can form a protégé being inclusive, democratic, and tolerant. Secondly, affect the intellectual, emotional intelligence and spiritual intelligence. Thirdly, integrated with other subjects.
PANDANGAN HIZBUT TAHRIR TERHADAP RADIKALISME GERAKAN ISIS DALAM MENEGAKKAN DAULAH KHILAFAH Shofwan, Arif Muzayin
ADDIN Vol 10, No 1 (2016): ADDIN
Publisher : LPPM IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/addin.v10i1.1132

Abstract

PANDANGAN HIZBUT TAHRIR TERHADAP RADIKALISME GERAKAN ISIS DALAM MENEGAKKAN DAULAH KHILAFAH Shofwan, Arif Muzayin
ADDIN Vol 10, No 1 (2016): ADDIN
Publisher : LPPM IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/addin.v10i1.1132

Abstract

PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS CANVA UNTUK PENINGKATAN KOMPETENSI GURU PAUD Farantika, Dessy; Ayu, Raras; Lutfiana Rachmah , Laela; Nindiya, Devi Candra; Shofwan, Arif Muzayin; Sanjaya, Maulinda Sulistyani
Jurnal Akselerasi Merdeka Belajar dalam Pengabdian Orientasi Masyarakat (AMPOEN): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2 No 1b (2024): JULI (Tambahan)
Publisher : UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/ampoen.v2i1b.1890

Abstract

Pendidik dituntut dapat mendesain media pembelajaransebagai inovasi. Media pembelajaran menempari posisi penting sebagai salah satu sistem pembelajaran. Permasalahan yang dialami mitra adalah 1) Media pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar masih menggunakan power point dan buku ajar; 2) Proses pembelajaran yang dilakukan masih menggunakan cara konvensional, guru belum memanfaatkan video pembelajaran dan belum optimal dalam melakukan editing video yang telah dibuat. Salah satu aplikasi yang dapat dimanfaatkan guru dalam memproduksi media ialah canva for education yang disediakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui akun belajar.id. Kenyataannya, guru belum dapat menggunakan aplikasi canva for education. Diperlukan pelatihan dan pendampingan kepada para guru guru TK Al Hidayah Kota Blitar. Kegiatan pelatihan dan pendampingan media pembelajaran diikuti oleh 80 guru TK Al Hidayah Kota Blitar. Kegiatan dilakukan dengan tutorial dan pendampingan. Metode yang digunakan adalah adalah metode deskrptif. Langkah-langkah yang digunakan yaitu sosialisasi, ceramah, latihan dan pendampingan, evaluasi. Pelaksanaan dilakukan berupa penyajian materi, dan dilanjutkan dengan pendampingan pembuatan media hingga selesai, dan terakhir dilakukan evaluasi berupa peserta mempresentasikan media yang telah dibuat dan respon peserta terhadap pelatihan melalui pengisian angket. Hasil yang diperoleh peserta dapat membuat media pembelajaran berbasis multimedia interaktif menggunakan software sothink swf easy. Hasil respon peserta melalui wawancara diperoleh hasil 100% peserta memberikan respon positif terhadap pernyataan positif yang dimintai tanggapan. Selain itu, 75% peserta memberikan saran untuk terus melaksanakan kegiatan pelatihan ini secara berkala.
Pengajaran Pendidikan Keislaman Syaikh Abdul Qahhar Ngruweng Kepada Para Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Shofwan, Arif Muzayin; Farantika, Dessy; Purwaningrum, Devia; Malik, Agus Adam; Fauzi, Ahmad
At-Tarbiyah: Journal of Islamic Religious Research and Education Vol. 2 No. 1 (2024): At-Tarbiyah: Journal of Islamic Religious Research and Education
Publisher : STAI Tebing Tinggi Deli

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan tentang pengajaran Syaikh Abdul Qahhar Ngruweng kepada para raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Teknik analisa datanya melalui analisis isi dengan memilah-milah data yang sesuai dengan tujuan penelitian. Tulisan ini menemukan beberapa kesimpulan bahwa Syaikh Abdul Qahhar melakukan pengajaran pendidikan keislaman berikut. Pertama, cara mengajarkan syariat Islam dengan pengertian fikih diajarkan berdasar madzab Syafiiyah, yakni beliau menulis ulang "Kitab Sittin Mas'alah" karya Syaikh Abul Abbas Ahmad Az-Zahid Kedua, cara pengajaran tarekat dilakukan melalui perealisasian empat tarekat berikut, antara lain: Tarekat Naqsyabandiyah, Tarekat Akmaliyah, Tarekat Hurufiyah, dan Tarekat Syattariyah. Ketiga, cara pengajaran tarekat dilakukan dengan penempuhan empat tarekat d atas, juga dengan menjelaslan tujuh asal-usul yang berasal dari ayah dan ibu, yaitu: wulu, kulit, daging, getih, otot, balung, dan sungsum dan dari Tuhan ada lima, yaitu pangrasa, pangucap, pangganda, pangrungu, dan paningal walau pada dasarnya semua berasal dari Tuhan. Keempat, cara pengajaran pendidikan agama Islam kepada para raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan murid yang lainnya dilakukan melalui dua cara, yaitu pengajaran makrifat secara umum (ammah) dan pengajaran makrifat secara khusus (khash)
Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Kitab Syi’ir Ngudi Susila dan Mitra Sejati Shofwan, Arif Muzayin; Rohman, Miftakhul
CENDEKIA Vol. 14 No. 01 (2022): Cendekia March 2022
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Billfath

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.923 KB) | DOI: 10.37850/cendekia.v14i01.221

Abstract

There are various ways to build character in early education institutions. One of the methods used at Madrasah Diniah Miftahul Huda Sekardangan Blitar is through the Book of Syi'ir Ngudi Susila and the Book of Syi'ir Mitra Sejati. This literature study aims to examine the values ​​of character education in the two books. This descriptive-qualitative writing reveals the character education values ​​of the two books. First, the values ​​of character education in the Book of Syi'ir Ngudi Susila are related to the following matters, including manners of children to their parents, the discipline of time, manners related to school, manners of students at home, manners of children towards teachers. , children's manners when parents receive guests, as well as vigilance and keeping traditions. Second, the values ​​of character education in the Book of Syi'ir Mitra Sejati relate to the following matters, including humanity, the manners of children towards their fathers, the manners of children towards their mothers, the manners of the people to the government, the manners of students towards their parents. teachers, manners towards fellow friends, careful attention, manners in speaking, etiquette in dealing with others, maintaining health, eating manners, dress manners, keeping the house and room clean, adult obligations, frugal, visiting others and receiving guests, visiting the sick, mourning the dead, and etiquette for wedding invitations.
ANALISIS KEPEMIMPINAN ABDUL MALIK FADJAR DALAM MEMBESARKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG Shofwan, Arif Muzayin
Transformasi : Jurnal Kepemimpinan & Pendidikan Islam Vol. 7 No. 2 (2024): Transformasi : Jurnal Kepemimpinan & Pendidikan islam
Publisher : Pascasarjana IAIN Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47945/transformasi.v7i2.1537

Abstract

The size and size of a university cannot be separated from its leadership. This research analyzes the leadership of Abdul Malik Fadjar, namely a leader who has succeeded in growing the University of Muhammadiyah Malang (UMM) to become the largest private university in Eastern Indonesia. The data analysis technique uses content analysis by sorting things according to the focus and objectives of the research. This research found that the first step taken by Abdul Malik Fadjar and his colleagues was to formulate big ideas or ideals that had dimensions far into the future. After obtaining this picture, we then carry out stages in managing higher education, namely the consolidation stage, physical development stage, and academic development stage. The consolidation stage aims to concentrate all potential and eliminate all challenges and obstacles in order to achieve the desired goals, which includes three aspects, ideal consolidation, structural consolidation, and personal consolidation. The physical development stage was carried out by borrowing money from the bank, then remodeling the simple campus into a magnificent three-story campus, and acquiring land for future campus expansion. The academic development stage is carried out by creating a program to improve the quality of lecturers, recruiting permanent lecturers, and conducting a large-scale hunt for permanent lecturers through the Service Bond Allowance (TID) route to save campus costs.
Pembelajaran Tata Bahasa Arab dalam Kitab Al-Jurumiyah karya Imam Shonhaji Shofwan, Arif Muzayin; Rina Insani Setyowati; Choirul Hidayah; Agus Adam Malik
Ta'bir Al-'Arabiyyah: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Ilmu Kebahasaaraban Vol 2 No 2 (2024): Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Ilmu Kebahasaaraban
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Arab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembalajaran Tata Bahasa Arab di pesantren maupun madrasah diniyah untuk tingkat pemula biasanya menggunakan Kitab Al-Jurumiyah karya Syaikh Abu Abdillah bin Daud As-Shonhaji. Penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan ini menggali tentang isi dari kitab tersebut. Analisa datanya menggunakan analisis isi dengan memilah-milah data yang sesuai dengan tujuan penelitian. Penelitian ini menghasilkan beberapa hal beriku. Pertama, bahwa Kitab Al-Jurumiyah merupakan sebuah kitab untuk pemula bagi peserta didik yang ingin mempelajari tata Bahasa Arab. Biasanya kitab tersebut digunakan di pesantren-pesantren maupun madrasah diniyah, terutama untuk madrasah diniyah kelas pemula. Kedua, kitab tersebut menuturkan 27 bab, antara lain: kalam, i’rab, tanda-tanda i’rab, macam kalimat fiil, isim-isim yang dirafa’kan, fa’il, maf’ul yang tidak disebut fa’ilnya, mubtada’ dan khabar, amil-amil yang masuk pada mubtada’ dan khabar, na’at, isim makrifat, isim nakirah, athaf, taukid, badal, isim-isim yang dibaca nashab, maf’ul bih, mashdar, dzaraf zaman, hal, tamyiz, istitsna’, isim nakirah tanpa tanwin dengan syarat isim nakirahnya muttasil, dan lafadz laa tidak berulang-ulang, munada, maf’ul min ajlihi, maf’ul ma’ah, dan lafadz-lafadz yang dijarkan.
Peran Guru dalam Mengembangkan Moralitas dan Etika di RA Sabillul Muttaqin Resapombo Farantika, Dessy; Shofwan, Arif Muzayin; Astriyani, Liya
Tinta Emas: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini Vol 3 No 2 (2024): November 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas Tarbiyah Institut Pesantren Mathali'ul Falah Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35878/tintaemas.v3i2.1388

Abstract

Guru memiliki peran penting sebagai teladan bagi siswa di kelas, dan perilaku yang ditunjukkan guru menjadi aspek utama yang diingat dan diikuti oleh siswa. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengidentifikasi cara guru merencanakan penanaman nilai moral pada anak kelas B di RA Sabillul Muttaqin Resapombo; (2) Mengkaji cara guru melaksanakan penanaman nilai moral pada anak kelas B di RA Sabillul Muttaqin Resapombo; (3) Menelaah bagaimana guru mengevaluasi penanaman nilai moral pada anak kelas B di RA Sabillul Muttaqin Resapombo.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan dilakukan di RA Sabillul Muttaqin Resapombo dengan guru sebagai subjek utama. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, menggunakan instrumen berupa lembar wawancara, lembar observasi, dan dokumentasi. Proses analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, dengan validitas data diperiksa melalui perpanjangan pengamatan dan triangulasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Guru merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) sebelum memulai kegiatan pembelajaran; (2) Guru berperan sebagai pembimbing, pelatih, motivator, inspirator/teladan, dan pengelola, serta menggunakan metode seperti percakapan, pembiasaan, bermain, bernyanyi, dan bercerita untuk menanamkan nilai moral; (3) Evaluasi perkembangan anak dilakukan dengan lima prinsip evaluasi, yaitu keterpaduan, keterlibatan anak, koherensi, pedagogis, dan akuntabilitas, untuk memperkuat hasil evaluasi penanaman nilai moral.
Kajian Konsep Pendidikan Multikultural dalam Islam Shofwan, Arif Muzayin
MASALIQ Vol 1 No 2 (2021): SEPTEMBER
Publisher : Lembaga Yasin AlSys

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.298 KB) | DOI: 10.58578/masaliq.v1i2.46

Abstract

Some experts claim that multicultural education comes from the West, especially from the United States which only knows blacks and whites. However, this statement has been strongly denied by other experts. In Islam, multicultural education has actually existed since the time of the Prophet Muhammad. Research with this literature study resulted in the following conclusions. First, Islam has known multicultural education since the time of the Prophet Muhammad SAW, namely Islam does not recognize the existence of a class system, because it is not in accordance with its character, but there is only one level where all individuals have the same rights and obligations. Second, in the context of Indonesia, the foundation for multicultural education is Pancasila and the 1945 Constitution. Third, the characteristics of multicultural education in Islam have three characteristics, namely: (1) principles of democracy, equality, & justice; (2) the principle of humanity, togetherness, and peace; and (3) develop an attitude of acknowledging, accepting, and appreciating cultural diversity, which is based on the Qur'an and the Hadith of the Prophet Muhammad.