Claim Missing Document
Check
Articles

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Positif Pada Siswa Kelas X MIPA Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Self-Talk di SMA Negeri 1 Manyaran Dian Damairia; Caraka Putra Bhakti; Mae Endang Iriastuti
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 5 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i5.7787

Abstract

Peserta diidk yang memiliki cara berpikir positif yang baik akan selalu memandang segala sesuatu kearah yang positif sehingga nantinya bisa memudahkan dirinya untuk menghadapi suatu masalah. Penelitian bertujuan ini untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir positif melalui layanan bimbingan kelompok dengan menggunakan teknik self-talk pada peserta didik kelas X MIPA SMA Negeri 1 Manyaran. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Bimbingan Dan Konseling (PTBK) dengan menggunakan pendekatan mix methods yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Dalam penelitian ini diambil 4 orang sampel yang memiliki kemampuan berpikir positif yang rendah. Adapun alat pengumpulan data yang digunakan yaitu lembar observasi yang disertai rubrik dan angket. Hasil dalam penelitian ini aktivitas peserta didik mengalami peningkatan hingga kategori “aktif”, pada hasil penggunaan self-talk juga mengalami peningkatan hingga kategori “berhasil” kemudian kemampuan berpikir peserta didik juga mengalami peningkatan hingga kategori “tinggi”. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dengan teknik self-talk dapat meningkatkan kemampuan berpikir positif siswa.
Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa Melalui Layanan Konseling Kelompok Metode Cognitive Defusion Pada Siswa Kelas Xi Di Smkn 1 Kalasan Tahun Pelajaran 2021/2022 Murni Amalia Chairunisya; Caraka Putra Bhakti; Mae Endang Iriastuti
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.9119

Abstract

Permasalahan pada penelitian ini bermula dari AKPD yang diberikan oleh guru pembimbing, ditemukan peserta didik yang memiliki tingkat kepercayaan diri yang rendah 1,80% di SMK Negeri 1 Kalasan. Peneliti kemudian tertarik untuk mengkaji lebih jauh lagi mengenai tingkat kepercayaan diri siswa yang ada di SMK Negeri 1 Kalasan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penggunaan metode cognitive defusion dalam meningkatkan kepercayaan diri siswa SMK. Penelitian ini menggunakan metode tindakan kelas. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI yang telah dipilih secara acak (random sampling) sebanyak 6 siswa. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus dengan enam kali pertemuan. Tiga pertemuan di siklus I dan tiga pertemuan di siklus II. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu skala kepercayaan diri siswa dan observasi. Uji Validasi intrumen menggunakan validasi isi melalui teknik analisis rasional professional judgment. Uji reliabilitas instrument menggunakan formula Alpha Cronbach, dengan nilai koefisien ? 0,807. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa metode cognitive defusion dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa. Hal tersebut terbukti dengan hasil rata-rata skor skala kepercayaan diri siswa. dibuktikan dengan skor hasil rata-rata pre-test sebesar 30,9%, pada siklus I meningkat menjadi 44,9% dan pada siklus II meningkat menjadi 63,5%. Hasil tersebut juga didukung dengan data observasi dan wawancara dengan siswa diantaranya: siswa aktif dalam kegiatan pemberian tindakan, siswa mampu mengenal emosi, dan tidak malu untuk tampil di depan teman-teman kelompok dalam sesi berbagi. Hasil wawancara yang didapat dari siswa menyatakan bahwa setelah mengikuti serangkaian pemberian tindakan yang dilakukan oleh peneliti peserta didik lebih memahami potensi dirinya, mengetahui strategi dalam meningkatkan kepercayaan diri, dan mampu menyelaesaikan masalah yang berhubungan dengan kepercayaan diri.
Upaya Meningkatkan Kesiapan Kerja Siswa SMK Negeri 2 Lubuklinggau Melalui Bimbingan Kelompok Teknik Modeling Ully Permata Sari; Caraka Putra Bhakti; Mae Endang Iriastuti
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.9121

Abstract

Dunia kerja tidak hanya memilih calon pekerja yang memiliki kemampuan akademik (hard skills) tetapi juga disertai dengan soft skills yang baik. Kesiapan kerja peserta didik merupakan hal penting agar peserta didik dapat terserap dalam dunia kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kesiapan kerja siswa melalui bimbingan kelompok dengan teknik modeling pada peserta didik kelas XI SMK Negeri 2 Lubuklinggau. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan subyek penelitian 6 orang siswa kelas XI Akomodasi Perhotelan yang memiliki kesiapan kerja yang rendah. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu skala kesiapan kerja dan observasi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik modeling dapat meningkatkan kesiapan kerja siswa. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian pada pra siklus, siklus 1 dan siklus 2. Persentase kesiapan kerja siswa pada prasiklus adalah 58,13% dengan kategori cukup siap, setelah tindakan siklus 1 menjadi 75,6% dengan kategori siap. Pada siklus 2, ternyata persentase tingkat kesiapan kerja siswa meningkat menjadi 93,6% dengan kategori sangat siap.
Implementasi Layanan Bimbingan Dan Konseling Dalam Jaringan (Daring) Caraka Putra Bhakti; Muh Farozin; Suwarjo
G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol. 7 No. 03: Agustus 2023, G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/gcouns.v7i03.4576

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui implementasi layanan bimbingan dan konseling secara online. Metode yang digunakan menggunakan survei, sedangkan teknik sampling yang digunakan adalah accident sampling. Proses analisis data menggunakan metode analisis deksriptif. Subjek penelitian ini adalah guru bimbingan dan konseling. Penelitian ini menghasilkan beberapa temuan tentang implementasi layanan oleh guru bimbingan dan konseling secara online, yang terdiri dari beberapa aspek, yaitu a) platform yang paling sering digunakan, b) media yang paling sering digunakan, c) teknik penyampaian layanan yang paling banyak digunakan, d), hambatan pelaksanaan, e) perangkat yang banyak digunakan, f) jaringan yang digunakan, serta g) rekomendasi model layanan yang efektif. Hasil penelitian menunjukkan jika layanan bimbingan dan konseling secara daring sudah berjalan dengan baik meskipun penggunaan teknologi oleh guru BK masih perlu ditingkatkan, serta fasilitas seperti device dan jaringan yang lebih mumpuni juga perlu ditingkatkan baik oleh pihak sekolah maupun oleh pemerintah. Kata kunci: bimbingan dan konseling, daring, teknologi, covid-19
Strategy of core curriculum to improving student’s critical thinking skill Caraka Putra Bhakti; Muhammad Alfarizqi Nizamuddin Ghiffari; Swiejti Maghfira Regita
TERAPUTIK: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 1, No 3 (2018): TERAPUTIK: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Pusat Kajian Bimbingan dan Konseling FIPPS Unindra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26539/teraputik.13152

Abstract

The purpose of this research is the development of core curriculum that is able toincrease critical thinking skills for students. 21st Century demands that humans go on to establish themselves with various skills. There are a variety of human skills required in the 21st Century Skills Critical thinking skills to be one of the human skills needed to survive in the 21st century Critical thinking will support people in dealing with various issues it faces today through a systematic process of thinking. Core curriculum in guidance and counseling in schools will be able to improve critical thinking skills. This study is a review of the literature. From this study indicated a technique related to core curriculum that can improve critical thinking skills in students. Techniques in basic services which can be applied as blended learning, the inquiry learning, case-based learning, problem base learning and so forth.
Bagaimana Kesadaran Karier di Sekolah Menengah Pertama? Wahyu Nila Irdasari; Caraka Putra Bhakti
Jurnal Bimbingan dan Konseling Ar-Rahman Vol 9, No 2 (2023): December
Publisher : UPT Publikasi dan Pengelolaan Jurnal Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/jbkr.v9i2.11795

Abstract

Success in a career is certainly the dream of every student and parent. However, behind career success, career maturity is needed so that students have career awareness within themselves. This article aims to describe the level of career awareness of students in class VIII junior high school. Career awareness is one part of the career maturity that students should have in their first year of entering school, starting from jobs, paths as well as career considerations and stereotypes that can hinder future careers. This article applies a quantitative survey method by collecting data from 128 junior high school (SMP) students. This data was collected by distributing a career awareness scale to students. The results show that as many as 79% of students have a low level of career awareness. The reasons why students have career awareness include being unrealistic in choosing a career, the influence of friends their age, and economic factors. Of course, counseling guidance services are needed to help alleviate career awareness problems, apart from that, interesting and joyful learning methods are also needed in the hope that students can develop career awareness. These methods include experiential learning, problem based learning, and training, the application of which is adapted to needs and Permendikbud No 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.___________________________________________________________Kesuksesan dalam karier tentunya menjadi dambaan setiap peserta didik dan orang tua. Akan tetapi dibalik kesuksesan karier tersebut diperlukan kematangan karier agar peserta didik memiliki kesadaran karier dalam dirinya. Artikel ini bertujuan mendiskripsikan tingkat kesadaran karier peserta didik di Sekolah Menengah Pertama kelas VIII. Kesadaran karier menjadi salah satu bagian kematangan karier yang hendaknya dimiliki peserta didik di tahun awal mereka masuk sekolah mulai dari pekerjaan, jalur serta pertimbangan karier dan stereotip yang dapat menghambat karier kedepannya. Artikel ini menerapkan metode pendekatan kuantitatif metode survey dengan mengumpulkan data dari 128 peserta ddik Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pengumpulan data tersebut dilakukan dengan menyebarkan skala kesadaran karier kepada peserta didik. Hasil menunjukkan bahwa sebanyak 79% peserta didik mempunyai tingkat kesadaran karier yang rendah. Penyebab peserta didik memiliki kesadaran karier diantaranya tidak realistis dalam memilih karier, pengaruh teman seusianya, dan faktor ekonomi. Tentunya layanan bimbingan konseling diperlukan untuk membantu mengentaskan masalah kesadaran karier, selain itu juga diperlukan metode yang menarik serta joyful learning dengan harapan peserta didik dapat mengembangkan kesadaran kariernya. Metode tersebut diantaranya experiential learning, problem based learning, dan pelatihan yang dalam penerapannya disesuaikan dengan kebutuhan dan Permendikbud No 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
Social-emotional learning profile of junior high school students in Java Budi Astuti; Edi Purwanta; Aprilia Tina Lidyasari; Caraka Putra Bhakti; Rizqi Lestari; Sedem Nunyuia Amedome
ProGCouns: Journal of Professionals in Guidance and Counseling Vol 5, No 1 (2024): ProGCouns: Journal of Professionals in Guidance and Counseling
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/progcouns.v5i1.65755

Abstract

Social-emotional learning is an essential aspect of an individual’s development. Thisresearch aims to determine the profile of social-emotional learning and differences in social-emotional learning scores based on gender and grade level among junior high school students in Java. This research uses a quantitative approach with a comparative research type. The sample in this study was 2036 junior high school students on the island of Java. The data collection technique in this research used a social-emotional learning scale, which was tested for validity and reliability using the RASCH model. Data analysis techniques were carried out using descriptive statistics and the ANOVA test. The results show that the majority of junior high school students in Java had a high score in social-emotional learning (N=65.4%), and only 0.1% of students categorized indeficient. Students' social-emotional levels were not influenced by gender or grade level. The self-management aspect had the lowest score, and the self-awareness aspect had the highest score in social-emotional learning. It is hoped that the results of this research can provide an overview of the conditions of social-emotional learning in students and become a reference for the development of social-emotional learning program in schools.Guidance and Counseling teachers can improve the lowest aspect of social-emotional learning through various techniques and methods so students can have good social-emotional learning skills in all aspects. Future research needs to explore the factors that influence high levels of SEL in students and expand the research sample to obtain broader generalizations.
Developing Handbook of Job-Embedded Professional Development to Improve Social Presence for Teacher in Post Covid-19 Era Zaenab Amatillah Rodhiyya; Caraka Putra Bhakti
G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol. 8 No. 2 (2024): April 2024. G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/gcouns.v8i2.5036

Abstract

The Covid-19 pandemic is a challenge for teachers to be able to organize an interactive online learning process. Various problems arise in online learning, such as lack of motivation, one-way communication, an excessive amount of assignments, and low competencies and technological skills of teachers. From these problems, the authors offer an idea in the form of handbook of Job-Embedded Professional Development that will equip teachers with social presence skills. This article was compiled using the Research and Development method with a 4D model consisting of Define, Design, Development, and Dissemination. It has reached the Development stage and ready to be developed to Dissemination stage. The JEPD Model handbook is considered to increase teacher’s social presence because the training is attached to schools with flexible hours to accommodate all teachers. The training consists of 7 sessions with 56 hours of training duration and needs supervision from the stakeholders to be optimal. Keywords: teacher, JEPD, training, social presence
How is Student Entrepreneurial Motivation at Ahmad Dahlan University? Gatot Sugiharto; Caraka Putra Bhakti; Choirul Fajri; Astrid Nabilah Anwar; Dian Ariyani
International Journal of Educational Management and Innovation Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/ijemi.v5i1.7861

Abstract

This study aims to describe the entrepreneurial motivation of students who have taken entrepreneurship courses. The technique used in this research is purposive sampling and accidental sampling. This research was conducted at Ahmad Dahlan University, with several respondents of 801 students. The instrument used is an entrepreneurial motivation scale adapted by Nugroho (2017) using the motivational aspects developed by Vanesaar et al. (2006), namely the aspects of ambition for freedom, self-Realisation, and pushing factors. Test this validity by comparing the r count's value with the r table, then by calculating the r count (rxy) for each item using the CORREL formula in excel. Reliability is calculated using the Cronbach alpha formula. It is found that student entrepreneurship motivation is in the high category. The highest aspect is in the Ambition for Freedom aspect, and the lowest is in Self Realisation. The Ambition for Freedom aspect with details strongly agrees with a frequency of 218 (27.22%), and the agree category with a frequency of 518 (64.67%). Aspects of Self Realisation with respondents' answers in the strongly agree category with a frequency of 153 (19.10%), the agree category with a frequency of 357 (44.57%), the category disagrees with a frequency of 291 (36.33%).
Analisis Tingkat Employability Skilss Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Bhakti, Caraka Putra; Ardiningrum, Carissa
JURKAM: Jurnal Konseling Andi Matappa Volume 8 Nomor 1 Tahun 2024
Publisher : STKIP Andi Matappa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31100/jurkam.v8i1.3417

Abstract

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat employability skilss pada siswa kelas XII SMK Muhammadiyah Banjarnegara. Penelitian menggunakan desain penelitian metode survey dengan menggunakan G-From. Sampel berjumlah 49 siswa, yaitu total seluruh siswa kelas XII SMK Muhammadiyah Banjarnegara, dengan melalui skala employability skilss. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan hasil tingkat employability skilss yaitu pada kategori tinggi sebsar 47%, kategori sedang sejumlah 51%, dan kategori rendah 2%, yang menunjukan masih adanya siswa yang tingkat employability skilss pada kategori sedang dan rendah, sehingga perlu adanya upaya untuk meningkatkannya, karena tidak sebatas hanya pada siswa yang rendah, tetapi sedang bahkan tinggi juga bisa ditingkatkan. Karena melalui employability skills yang mumpuni, siswa akan memperhatikan berbagai hal yang diperlukan saat akan memasuki dunia kerja, yang utamanya adalah keterampilan yang harus dipenuhi di pekerjaan yang menjadi keinginannya dan sebagai cara bertahan serta bersaing di masa depan, terutama dalam perjalanan karir. Meningkatkan employability skilss bisa melalui beberapa kegiatan dan yang terutama dalam peran sekolah terkhusus peran guru BK dalam memberikan layanannya agar menunjang peningkatan employability skilss siswa, sebagai upaya gur BK dalam mengoptimalkan potensi dan perkembangan siswa.
Co-Authors Abdul Lathifudin Ghafur Adnan, Muhammad Nur Agus Ria Kumara ahmad Ario Akbar Aisha Zuleyka Aji, Bayu Selo Amalia, Jihan Setyaning Anisa Puti Anita Kusuma Wardani Anne Cyntia Dewi Aprilia Tina Lidyasari Ardiningrum, Carissa Ari Widodo Ari Widodo Astrid Nabilah Anwar Azfin, Tazkiya Auliya Bayu Selo Aji Berlin Fanta Rosiani Budi Astuti Budi Astuti Budi Astuti Choirul Fajri Cucu Kurniasih Dhias Cahya Hakika Dian Ariyani Dian Damairia Difa Ardiyanti Dwi Sulisworo Edi Purwanta Edi Purwanta Evitasari, Rachma Tia Fauziah, Mufied Firdaus, Muhammad Yusron Fuad Aminur Rahman Fuad Aminur Rahman Gatot Sugiharto, Gatot Ghafur, Abdul Lathifudin Ghiffari, Muhammad Alfarizqi Nizamuddin Ghiffari, Muhammad Alfarizqi Nizamuddin Ghiffari, Muhammad Alfarizqi Nizamuddin Hartanto, Dody Hidayat, Nuim Ianah Hasnatul Prawestri Ika Maryani Indah Pratiwi Heriyanti Iriastuti, Mae Endang Kurniasih, Cucu Lestari, Rizqi Lutfiyani, Vivi Mae Endang Iriastui MAE ENDANG IRIASTUTI Mae Endang Iriastuti Mufied Fauziah Muh Farozin Muhammad Alfarizqi Nizamuddin Ghiffari Murni Amalia Chairunisya Nafi’ah, Hilda Hidayatun Nindiya Eka Safitri Nindiya Eka Safitri Nugraha, Ariadi Nuim Hidayat Nuri Cholidah Hanum Perdana, Fauzi Satria Putra, Bela Janare Rahman, Fuad Aminur Rahmi Fatmawati Regita, Swiejti Maghfira Riswanda Ardan Setiawan Rizki Dwinovi Amalia Rizqi Lestari Rizqi Lestari Robi’in, Bambang Rodhiyya, Zaenab Amatillah Rosiani, Berlin Fanta Salsabil, Khansa Sari, Azahra Feiza Sedem Nunyuia Amedome Setiawan, Riswanda Ardan Siti Urbayatun Sitti Ummi Novirizka Hasan Sitti Ummi Novirizka Hasan, Sitti Ummi Novirizka Sri Hartini Sri Hartini Sunarti Suwarjo Suyatno Suyatno Swiejti Maghfira Regita Ully Permata Sari Wahyu Nila Irdasari Wuni Indriyani Wuni Indriyani, Wuni Yesi Nila Sari Zaenab Amatillah Rodhiyya Zahrul Mufrodi, Zahrul