Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

Kontekstualisasi Pendidikan Agama Islam terhadap Pendidikan Anti Korupsi: Penelitian Nurhanudin; Widodo Winarso; Cecep Sumarna
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 3 No. 4 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 3 Nomor 4 (April 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v3i4.1469

Abstract

Corruption is a serious problem that is rooted in various sectors of life, including education. One strategic approach to preventing corruption from an early age is through education, especially Islamic Religious Education (PAI). This article aims to examine how the values ​​in PAI can be contextualized effectively in anti-corruption education. Using a qualitative-descriptive approach and literature review, this article explores Islamic ethical principles such as honesty (ṣidq), trust, responsibility and justice as core values ​​in building anti-corruption character. The findings show that the integration of PAI values ​​into the curriculum and educational practices can shape students' moral awareness and integrity behavior on an ongoing basis. This contextualization emphasizes that anti-corruption education is not only limited to legal knowledge, but also spiritual and moral strengthening that originates from Islamic teachings. Thus, PAI has a strategic role in forming a generation with character, integrity and commitment to eradicating corruption
Konsep Pendidikan Karakter Menurut Al-Ghazali Dalam Kitab Ayyuhal Walad: Kajian Tentang Metode Pendidikan Karakter Yang Efektif Dan Implementasinya Dalam Pendidikan Modern: Penelitian Muhamad Djamaluddin; Widodo Winarso; Cecep Sumarna
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 3 No. 4 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 3 Nomor 4 (April 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konsep pendidikan karakter dalam kitab Ayyuhal Walad karya Imam Al-Ghazali serta relevansinya terhadap implementasi pendidikan karakter dalam konteks pendidikan modern. Al-Ghazali, melalui kitabnya, menekankan bahwa pendidikan bukan hanya transfer pengetahuan, melainkan pembentukan akhlak dan spiritualitas yang berbasis pada nilai-nilai Islam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Hasil kajian menunjukkan bahwa Al-Ghazali menawarkan prinsip-prinsip pendidikan karakter yang kuat, seperti pentingnya keikhlasan, muhasabah (introspeksi), keteladanan (uswah), pembiasaan amal, serta penghindaran dari ilmu yang tidak diamalkan. Strategi pendidikan ini sangat relevan diterapkan dalam pendidikan saat ini yang tengah mengalami krisis moral dan spiritual. Penerapan nilai-nilai tersebut dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum, pembelajaran berbasis nilai, peran guru sebagai teladan, serta pemanfaatan teknologi dalam pendidikan karakter. Dengan menghidupkan kembali pemikiran Al-Ghazali, pendidikan dapat diarahkan untuk membentuk insan yang berilmu, berakhlak, dan berorientasi pada kebajikan hidup dunia dan akhirat.
Kajian Gender dalam Pendidikan Islam dan Transformasi Pendidikan Berkeadilan Gender Nuridin, Nuridin; Sumarna, Cecep; Rozaq, Abd
Darajat: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. 5 No. 2 (2022): Darajat: Jurnal PAI
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah dam Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah (IAI TABAH) Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58518/darajat.v5i2.1410

Abstract

Discrimination in education whether we realize it or not, it will be very detrimental to oneparty, in this case, women as a party are always number two. There are a number of factorsthat influence the occurrence of discrimination or injustice, namely structural and culturalfactors. (Ariefa, 2008) In addition to development policies that are less gender sensitive, thereare also cultural practices that are gender biased in society. Facing conditions like this, ofcourse, real efforts are needed in efforts to promote women towards education that is moregender-equitable. This study aims to reveal gender differences in equitable Islamic education
MEDIA SOSIAL DAN TRANSFORMASI PENDIDIKAN AKHLAK DI PESANTREN AL HIKMAH BOBOS CIREBON Teti Sumiati; Widodo Winarso; Cecep Sumarna
QANUN: Journal of Islamic Laws and Studies Vol. 3 No. 2 (2025): QANUN: Journal of Islamic Laws and Studies
Publisher : ASIAN PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58738/qanun.v3i2.753

Abstract

Penelitian ini mengkaji bagaimana media sosial mempengaruhi pendidikan akhlak di pesantren Al Hikmah Putri Bobos Cirebon. Pendekatan kualitatif digunakan dengan metode wawancara mendalam dan observasi partisipatif; ditemukan bahwa santri memandang media sosial dengan dua sisi, di satu sisi sebagai sarana hiburan di sisi lain sebagai salah satu media efektif untuk dakwah dan pendidikan. Paparan terhadap konten keagamaan yang secara emosional dan pribadi relevan bagi siswa, memfasilitasi internalisasi nilai-nilai moral meskipun efeknya tidak permanen dan belum terwujud dalam kebiasaan jangka panjang. Pesantren mulai merespon tren ini dengan terlibat dalam produksi konten dakwah digital sambil terus memberikan panduan terbatas terkait konsumsi media. Tantangan lain dalam menerapkan pendekatan sistematis terhadap literasi digital adalah ketidakhadiran pembahasan mengenai pelatihan pengembangan kesadaran kritis santri terhadap informasi yang mereka konsumsi. Hal ini menunjukkan bahwa media sosial dapat berfungsi sebagai media pendidikan akhlak transformatif asal didukung literasi digital komprehensif dan strategi yang terintegrasi dengan nilai-nilai Islam.
Ingsun's Philosophy of Titip Tajug Lan Fakir Miskin: Pillars of the Indonesian Civilization Sumarna, Cecep; Gunawan, Heri
International Journal of Science and Society Vol 7 No 3 (2025): International Journal of Science and Society (IJSOC)
Publisher : GoAcademica Research & Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/ijsoc.v7i3.1514

Abstract

The phrase "Ingsun titip tajug lan fakir miskin" is a legendary testament by Sunan Gunung Jati containing profound spiritual and social messages. This testament reflects the foundation of Islamic values in the Indonesian archipelago, which combine religiosity and social concern. In the contemporary context, this message remains relevant as a response to the assessment of the function of mosques and increasing social inequality. This study aims to examine the philosophical and sociological meaning of this phrase and explore its relevance in the development of a civilized and just society in the modern era. In addition, this study also aims to uncover the contribution of Islamic values in the development of an inclusive and religious social character. The method used is a qualitative descriptive with a hermeneutic and historical-cultural approach through literature studies and interpretation of cultural heritage and social practices of the community. The results show that Tajug (mosque) must be understood not only as a place of worship, but also as a center for community empowerment and social advocacy. The conclusion of the study emphasizes the importance of revitalizing Islamic boarding schools (pesantren) as a foundation for the development of a religious, just, and local wisdom-based society.