Abstract. Kampoeng Oase Songo has a community that is eager to innovate in order to become an economically independent village. Community activities in waste processing have been running, but wet organic waste processing is still not maximized. This community service activity aims to increase income and food security in the family, through maggot cultivation as an alternative feed for catfish. The methods used include training and mentoring activities on maggot cultivation and catfish cultivation in buckets. The results of this service activity can provide knowledge and skills to Kampoeng Oase Songo community members in maggot cultivation. Maggot processing becomes more optimal, with the maggot harvest can be sold in the fish market as fish feed, and also used for catfish feed in budikdamber. The community also gained knowledge and skills in bucket fish farming. Despite the small area, residents can still raise catfish, and grow hydroponic vegetables. This can be a living refrigerator that provides catfish and kale vegetables, so that nutritious food security can be achieved. The sustainability of the service program can solve the problem of organic waste with maggot cultivation, increase community income by selling maggot products, and food availability in the family with fish farming in buckets. Abstrak. Kampoeng Oase Songo Surabaya dikenal dengan Kampung Songo atau Kampung Sayur Simo memiliki masyarakat yang bersemangat dalam berinovasi guna menjadi kampung yang mandiri secara perekonomian. Kegiatan masyarakat pada pengolahan limbah sudah berjalan, namun pengolahan limbah organik basah masih belum maksimal. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dan ketahanan pangan dalam keluarga, melalui budidaya maggot sebagai pakan alternatif lele budikdamber. Metode yang dilakukan pada pengabdian ini meliputi kegiatan pelatihan dan pendampingan budidaya maggot dan budidaya ikan lele dalam ember. Hasil dari kegiatan pengabdian ini dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan pada warga masyarakat Kampoeng Oase Songo dalam budidaya maggot. Pengolahan maggot menjadi lebih optimal, dengan hasil panen maggot dapat dijual di pasar ikan sebagai pakan ikan, dan juga digunakan untuk pakan ikan lele pada budikdamber. Masyarakat juga mendapatkan pengetahuan dan keterampilan budidaya ikan dalam ember. Meskipun lahan yang sempit, warga tetap dapat memelihara lele, dan menanam sayuran kangkung hidroponik. Hal ini dapat menjadi kulkas hidup yang menyediakan ikan lele dan sayuran kangkung, sehingga dapat tercapai ketahanan pangan yang bergizi dalam keluarga. Keberlanjutan program pengabdian dapat mengatasi permasalahan limbah organik dengan budidaya maggot, peningkatan pendapatan masyarakat dengan penjualan hasil maggot, dan ketersediaan pangan dalam keluarga dengan budidaya ikan dalam ember.