Claim Missing Document
Check
Articles

Teknik Long Polymerase Chain Reaction (LPCR) Untuk Perbanyakan Kerangka Baca Terbuka Gen Pengkode Polimerase Virus Hepatitis B Hutapea, Hotma; Retnoningrum, Debbie; Rahman, Ernawati Giri; Rostinawati, Tina
JURNAL PLASMA Vol 1, No 2 Jun (2015)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Biomedis Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.775 KB)

Abstract

Teknik PCR dapat dikembangkan untuk mengamplifikasi potongan DNA dengan ukuran panjang. Salah satu teknik yang digunakan adalah Long PCR (LPCR). Teknik LPCR sering digunakan untuk mengamplifikasi gen atau potongan DNA yang berukuran lebih panjang ketika PCR standar tidak dapat diaplikasikan untuk amplifikasi tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh kerangka baca terbuka gen pengkode polimerase virus hepatitis B (PolHBV) menggunakan metode LPCR, dan menentukan urutan nukleotida potongan DNA tersebut. Amplifikasi dilakukan menggunakan Taq polimerase. Kerangka baca terbuka gen pengkode PolHBV telah berhasil diamplifikasi dengan LPCR yang telah dimodifikasi. Hal tersebut diindikasikan dengan keberadaan pita DNA berukuran  pasangan basa (bp) pada elektroforesis gel agarosa yang mendekati ukuran teoritisnya yaitu 2532 bp. Hasil penentuan urutan nukleotida parsial menunjukkan bahwa potongan DNA yang diperoleh memiliki homologi 98% dengan gen PolHBV yang dideposit di GenBank.Technique of PCR can be improved to permit the amplification of longer DNA fragment. One of this technique is Long PCR (LPCR). LPCR is often used to amplify larger genes or large segment of DNA which standard PCR is not applicable. The objective of this study is to obtain the open reading frame of gene encoding polymerase of HBV (polHBV) using LPCR method, and to determine the nucleotide sequence of DNA fragment encoding polHBV. The amplification was conducted using Taq polymerase. The open reading frame of gene encoding polHBV was successfully amplified using modified LPCR method. It  was  identified by  a  band  between  2000 dan  3000  base  pairs  (bp) DNA marker.  The determination of nucleotide sequence informed that DNA fragment obtained was 98% homologue to the gene encoding PolHBV deposited on GenBank. .
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Kelakai (Stenochlaena palustris (Burm.F) Bedd) Terhadap Salmonella typhi dan Staphylococcus aureus dengan Metode Difusi Agar CLSI M02-A11 Rostinawati, Tina; Suryana, Shendi; Fajrin, Maulida; Nugrahani, Hanny
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan Vol 3, No 1 (2017): Pharmauho
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.222 KB) | DOI: 10.33772/pharmauho.v3i1.3444

Abstract

Tanaman kelakai (Stenochlaena palustris (Burm.F) Bedd) dikenal memiliki banyak khasiat dan digunakan sebagai tanaman obatdi Kalimantan Tengah. Kelakai mengandung senyawa tanin, flavonoid, steroid, alkaloid, lemak, protein, kalsium, mineral Fe,vitamin C, dan vitamin A. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun kelakai terhadap S.thypi dan S. aureus dengan metode difusi agar CLSI M02-A11. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarutetanol 96%. Pengujian aktivitas antibakteri menggunakan metode disc diffusion atau difusi cakram. Konsentrasi ekstrak yangdigunakan dalam pengujian terhadap kedua bakteri adalah 125000µg/ml, 250000µg/ml, 375000µg/ml, 500000µg/ml dan1000000µg/ml. Semakin meningkat konsentrasi ekstrak etanol daun kelakai menunjukkan semakin besar diameter zona hambatpertumbuhan bakteri. Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) ekstrak etanol daun kelakai (Stenochlaena palustris (Burm.F) Bedd)terhadap pertumbuhan S. aureus adalah 10,6% (b/v) dan terhadap S. thypi adalah 9% (b/v). Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM)ekstrak etanol daun kelakai (Stenochlaena palustris (Burm.F) Bedd) terhadap pertumbuhan S. aureus adalah 11% (b/v) danterhadap S. thypi adalah 10,8% (b/v). Nilai kesetaraan aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa 1 mg tetrasiklin terhadap bakteriS. aureus setara dengan 28,21 mg ekstrak etanol daun kelakai dan terhadap S. thypi setara dengan 23,65 mg ekstrak etanol daunkelakai.Kata kunci: kelakai, antibakteri, Staphylococcus aureus, Salmonella thypi, difusi agar
Penentuan Aktivitas Siklisasi-β Siklodekstrin Glukosiltransferase Wild Type, H43K, P84Y, Y93F, Y188L, dan S468F dari Bacillus sp. A2-5a terhadap Pati Terlarut Rostinawati, Tina; Sumirtapura, Yeyet Cahyati; Elfahmi, Elfahmi; Retnoningrum, Debbie Soefie
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan Vol 2, No 1 (2016): Pharmauho
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.148 KB) | DOI: 10.33772/pharmauho.v2i1.3471

Abstract

Siklodekstrin (CD) merupakan oligosakarida yang terdiri atas enam sampai delapan glukosa yang dihubungkan dengan ikatan 1,4 glikosida (CD-α, -β dan -γ). Molekul ini memiliki kemampuan membentuk kompleks inklusi dengan suatu molekul ”tamu” (guest) yang bersifat hidrofobik. CD membentuk cincin yang rongganya bersifat hidrofob namun permukaan luarnya bersifat hidrofil sehingga memungkinkan molekul tamu yang tidak larut air untuk berkompleks di dalam rongganya. Senyawa ini diaplikasikan secara luas pada berbagai industri farmasi, bioteknologi, makanan, kimia, tekstil,  pertanian dan juga untuk perlindungan lingkungan. CD dihasilkan melalui reaksi enzimatis siklodekstrin glikosiltransferase (CGTase) terhadap pati sebagai substrat. CGTase yang berasal dari Bacillus sp. A2-5a (BA2-5a) merupakan CGTase-β yang menghasilkan CD-β sebagai produk utamanya dengan sebagian kecil CD-α dan selebihnya CD-γ. Pada penelitian sebelumnya telah dihasilkan CGTase BA2-5a mutan melalui substitusi asam amino pada posisi 43, 84, 93, 188 dan 468 yang menghasilkan CGTase BA2-5a H43K, P84Y, Y93F, Y188L dan S468F. Pada penelitian ini ditentukan aktivitas siklisasi-β CGTase BA2-5a wild type dan CGTase mutan H43K, P84Y, Y93F, Y188L dan S468F. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas siklisasi-β CGTase wild type dan pengaruh substitusi asam amino pada posisi 43, 84, 93, 188 dan 468 terhadap aktivitas tersebut. Hasil penelitian menunjukkan aktivitas siklisasi-β CGTase wild type, CGTase H43K, CGTase P84Y, CGTase Y93F, CGTase Y188L dan CGTase S468F adalah 5,01; 2,14; 2,78; 1,77; 0,62; dan 3,37 unit/ml. Pada penelitian ini juga ditentukan aktivitas spesifik CGTase wild type, CGTase H43K, CGTase P84Y, CGTase Y93F, CGTase Y188L dan CGTase S468F sebagai berikut : 65,6; 41,2; 53,8 29,1; 11,0; dan 57,6 (unit/mg). Substitusi asam amino pada CGTase BA2-5a menunjukkan penurunan aktivitas siklisasi-β.Kata kunci: BA2-5a, CGTase wild type, substitusi, CGTase mutan, aktivitas siklisasi-β
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Dari Lima Tanaman Terhadap Bakteri Staphylococcus Epidermidis Dengan Metode Mikrodilusi M7 – A6CLSI Suryana, Shendi; Nuraeni, Yen Yen Ade; Rostinawati, Tina
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 4, No 1 (2017)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (566.948 KB) | DOI: 10.15416/ijpst.v4i1.8982

Abstract

Telah dilakukan penelitian uji aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol daun Leucaena leucocephala, Camellia sinensis, Psidium guajava L, Anredera cordifolia (Ten.) Steenis dan Solanum nigrum L. terhadap Staphylococcus epidermidis menggunakan metode mikrodilusi. Sebagai pembanding digunakan antibiotik tetrasiklin HCl, kloramfenikol dan amoksisilin. Ekstrak etanol Leucaena leucocephala, Camellia sinensis dan Psidium guajava L memiliki aktivitas sebagai antibakteri, sedangkan ekstrak etanol uji lainnya memiliki aktivitas antibakteri yang tidak signifikan. Nilai Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) ekstrak etanol Leucaena leucocephala terhadap Staphylococcus epidermidis adalah 62,5 μg/ml. Nilai Konsentrasi Bakterisidal Minimum (KBM) ekstrak etanol Camellia sinensis dan Psidium guajava L adalah 125 μg/ml.
Mutasi Gen blaCTX-M sebagai Faktor Risiko Penyebab Resistensi Antibiotik Kang, Devinna; Sinuraya, Rano K.; Rostinawati, Tina; Abdulah, Rizky
Indonesian Journal of Clinical Pharmacy Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Indonesian Journal of Clinical Pharmacy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1385.361 KB) | DOI: 10.15416/ijcp.2017.6.2.135

Abstract

Saat ini, lebih dari setengah antibiotik yang digunakan di dunia merupakan kelompok β-laktam namun efektivitas klinis antibiotik tersebut kini terbatas karena resistensi antibiotik terhadap mikroorganisme penyebab penyakit infeksius. Beberapa mekanisme resistensi terhadap Enterobacteriaceae terutama disebabkan karena hidrolisis antibiotik oleh enzim spesifik, yang disebut dengan β-laktamase. Enzim β-laktamase menunjukkan kelompok besar enzim yang berbeda secara genetik dan fungsional yaitu extended-spectrum β-lactamase (ESBL) yang diketahui menimbulkan ancaman resistensi yang serius. Lokalisasi plasmid dari gen yang disandi terhadap distribusi enzim pada patogen meningkat setiap tahunnya. ESBL yang memiliki penyebaran yang luas dan relevan secara klinis adalah ESBL kelas A yaitu jenis Temoniera (TEM), Sulphydryl variable (SHV) dan Cefotaxime (CTX-M). Tujuan penulisan review ini adalah untuk mengkaji varian gen blaCTX-M yang banyak menyebabkan peningkatan resistensi antibiotik. Metode yang digunakan pada review ini yaitu penelusuran data berbasis Pubmed, Scopus dan Google Scholar tanpa pembatasan indeks faktor dengan kata kunci "blaCTX-M", "Extended-spectrum β-lactamase", dan "antibiotic resistance". Kesimpulan dari review ini yaitu, ESBL jenis CTX-M telah menggantikan jenis TEM dan SHV secara dominan pada dekade terakhir. ESBL yang dihasilkan oleh Klebsiella pneumoniae diketahui muncul sebagai salah satu patogen nosokomial utama. Infeksi nosokomial yang disebabkan oleh CTX-M-15 pada Klebsiella pneumoniae mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir ini.
Skrining Bakteri Penghasil Enzim β-Siklodekstrin Glukosil Transferase (β-CGTase) dari Tanah Jatinangor Rostinawati, Tina; Lestari, Hilda Shinta
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan Vol 3, No 2 (2017): Pharmauho
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (622.04 KB) | DOI: 10.33772/pharmauho.v3i2.3486

Abstract

Siklodekstrin merupakan oligosakarida yang bernilai tinggi serta memiliki manfaat dalam bidang farmasi, pangan, dan kosmetik. Dari ketiga jenis siklodesktrin yang paling banyak digunakan dalam bidang farmasi adalah β-siklodekstrin. Produksi β-siklodekstrin dihasilkan oleh enzim β-Siklodekstrin Glukosil Transferase (β-CGTase) dengan mengubah pati menjadi β-siklodekstrin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh bakteri penghasil enzim β-CGTase dari tanah Jatinangor dan pati yang memberikan aktivitas enzim terbaik. Metode yang digunakan dalam skrining menggunakan media Horikoshi dengan indikator fenolftalein. Hasil positif ditandai dengan adanya yellow hollow zone di sekitar pertumbuhan bakteri. Dari hasil skrining sampel tanah beberapa daerah di Jatinangor diperoleh 5 isolat bakteri yang menghasilkan β-CGTase. Kelima bakteri tersebut diidentifikasi merupakan genus Bacillus. Untuk pati yang memberikan aktivitas CGTase terbesar adalah pati sagu. Pengujian aktivitas enzim dari isolat terbesar (Bacillus TRU) dengan menggunakan pati sagu memberikan aktivitas sebesar 26,23 U/mL.Kata kunci: CGTase, β-CGTase, β-siklodekstrin, bacillus
IDENTIFIKASI MUTASI PADA DAERAH DNA POLIMERASE DAN HBsAg VIRUS HEPATITIS B K Hindarto, Cysilia; Rostinawati, Tina; S Retnoningrum, Debbie
FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 1, No 2 (2011): FITOFARMAKA
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.058 KB)

Abstract

Infeksi virus hepatitis B (HBV) menyebabkan hepatitis akut dan kronis, dengan angka kematian 1,2 juta per tahun di seluruh dunia. Antivirus analog nukleosida dan vaksin HBV dapat menekan perkembangan infeksi HBV namun penggunaan untuk terapi jangka panjang dilaporkan menginduksi terjadinya mutasi. Mutasi yang menyebabkan timbul mutan resisten-antivirus dan mutan lolos-vaksin menjadi kendala utama dalam pengobatan dan pencegahan infeksi HBV. Telah dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi mutasi pada gen pengkode reverse transcriptase (RT) DNA polimerase dan HBsAg virus hepatitis B. Penelitian menggunakan 24 sampel cetakan HBV yang berasal dari penderita hepatitis B dari Medan (3), Jakarta (10), Bandung (9), Yogyakarta (1), dan Surabaya (1). Metode yang dilakukan adalah amplifikasi fragmen gen pengkode DNA polimerase dan HBsAg,konfirmasi produk PCR dengan elektroforesis gel agarosa, pemurnian produk PCR dengan GFX column kit, penentuan urutan nukleotida, dan analisis hasil penentuan urutan nukleotida. Hasil penelitian menunjukkan sampel 12273 dari Jakarta mengalami mutasi di daerah gen pengkode RT DNA polimerase. Mutasi tersebut menyebabkan substitusi asam amino M475L, V519L, L526M, dan M550V. Sampel 12273 juga mengalami mutasi pada gen pengkode HBsAg yang menyebabkan substitusi asam amino M120L, V164L, L171M, dan M195V. Mutasi tersebut terjadi di daerah yang tumpang tindih dengan gen pengkode DNA polimerase, dan di luar determinan a. Mutan diklasifikasikan sebagai mutan resistenantivirus dengan substitusi asam amino ganda L526M dan M550V, dan tidak ditemukan mutasi pada daerah DNA pengkode determinan a.Kata kunci : HBV, RT DNA polimerase, HBsAg, Mutasi
Review: Pengaruh Polimorfisme CYP2C9*2 dan CYP2C9*3 terhadap Resiko Pendarahan Saluran Gastrointestinal Terapi NSAID FEBBY VALENTINE PURWADI; Tina Rostinawati
Farmaka Vol 14, No 2 (2016): Suplemen
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.313 KB) | DOI: 10.24198/jf.v14i2.10849

Abstract

Nonsteroidal Anti-inflammatory Drug (NSAID) adalah golongan obat pereda nyeri yang paling banyak diresepkan dan digunakan di dunia. Meskipun banyak digunakan tetapi NSAID tidak lepas dari efek samping. Efek samping serius yang paling sering terjadi adalah pendarahan pada saluran gastrointestinal. Berbagai faktor resiko telah diketahui dapat meningkatkan resiko pendarahan, seperti umur, penggunaan NSAID dosis tinggi, penggunaan bersamaan beberapa obat golongan NSAID dan juga polimorfisme gen. Polimorfisme pada gen pengkode enzim CYP2C9, enzim yang memetabolisme NSAID, diketahui memiliki peran yang cukup penting terhadap peningkatan resiko pendarahan. Variasi *2 dan *3 dari CYP2C9 akan menurunkan aktivitas CYP2C9 sehingga metabolisme NSAID berjalan lebih lama. Hal ini dapat berujung pada tingginya konsentrasi NSAID dalam plasma darah sehingga berakibat meningkatnya kemungkinan efek samping pendarahan. Penentuan polmorfisme CYP2C9, digunakan untuk penyesusaian dosis sehingga diharapkan dapat mengurangi resiko pendarahan saluran gastrointestinal.
Perkembangan Produksi Hasil Metabolisme Sekunder Capsaicin dengan Berbagai Metode In Vitro IIS NURAENI; TINA ROSTINAWATI
Farmaka Vol 16, No 1 (2018): Suplemen Juni
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.246 KB) | DOI: 10.24198/jf.v16i1.17457

Abstract

REVIEW ARTIKEL: PRODUKSI ENZIM ASPARAGINASE DENGAN TEKNOLOGI DNA REKOMBINAN SARAH SYAFIRA; Tina Rostinawati
Farmaka Vol 17, No 3 (2019): Farmaka (Desember)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.454 KB) | DOI: 10.24198/jf.v17i3.22324

Abstract

Akrilamid adalah bahan kimia berwarna putih dan tidak berbau yang diklasifikasikan sebagai bahan berpotensi karsinogenik. Pembentukan akrilamid dalam makanan dapat ditekan dengan menggunakan enzim L-asparaginase yang berperan dalam proses hidrolisis asparagin menjadi asam L-aspartat dan amonia sehingga makanan yang melewati proses pemanggangan dan penggorengan (pemanasan) tidak akan berpotensi karsinogenik. Untuk memenuhi kebutuhan asparaginase dalam  industri makanan, metode produksi dengan teknologi DNA rekombinan menjadi salah satu pilihan. Asparaginase dapat berasal dari hewan, tumbuhan, atau mikroorganisme yang kemudian dikloning dan diekspresikan umumnya pada vektor ekspresi, sel inang, dan media kultur yang berbeda dan akan menghasilkan asparaginase dengan aktivitas spesifik yang beragam.Kata kunci: Asparaginase, DNA rekombinan, Akrilamid, Karsinogenik, Vektor, Pemanasan
Co-Authors Adinda Putri Lestari, Adinda Putri Adnyanaschah, Rahadhyan AMALIA, NISA AYU Anas Subarnas Anggita Putri Unggaran Anis Yohana Chaerunisaa, Anis Yohana Anna Safarrida, Anna Annisa Khalilah ANNISA MAYANGSARI Apriani, Diana Kurnia ASMAN SADINO, ASMAN Assyifa, Fahroziah Astrina Fuji Nurfadilah ATHIYAGUSTI PONCO PUTRI Atmedi Surendra Atmedi Surendra Auliya A. Suwantika Cynthia Retna Sartika, Cynthia Retna Cysilia K Hindarto Debbie Retnoningrum, Debbie Debbie S Retnoningrum DEBBIE SOEFIE RETNONINGRUM DEBBIE SOFIE RETNONINGRUM Devinna Kang Dihan Laziba Dika P. Destiani Driyanti Rahayu Dudi Hardianto, Dudi Dwiya, Reiva Farah Efrida Martius Elfahmi Elfahmi, Elfahmi ERLIN ELISABETH HUTAPEA Ernawati Giri Rahman, Ernawati Giri ERVITA INDRIANI Facicilia, Geofanny Fadhlillah, Muhammad Fadhlurrahman, Ahmad Fahim Fajrin, Maulida FEBBY VALENTINE PURWADI Fitri Qoriawaty Hotma Hutapea, Hotma IIS NURAENI Imam Adi Wicaksono IMAM ADI WICAKSONO, IMAM ADI Irma Melyani Puspitasari Ismail, Dzava Prawinsyah Fairus JAMES PRASETYO LAKSONO Jutti Levita Juwartina Ida Royani, Juwartina Ida K Hindarto, Cysilia Kang, Devinna KENNY DWI SIDHARTA Lestari, Hilda Shinta Mahardika, Bintang Satrio Moelyono Muktiwardojo Mohammad R. Akbar Muchtaridi Muchtaridi Mutakin Mutakin Norisca A. Putriana Nugrahani, Hanny Nuraeni, Yen Yen Ade Pamungkas, Barolym Tri Putri, Yolla Adellia Rano K. Sinuraya Renggana, Hesti Resmi Mustarichie Reza Laila Najmi Risrina Nur Ekawati Rizky Abdulah Ronny Lesmana S Retnoningrum, Debbie Salma Tri Octaviany SANTOSO, IVANA SARAH SYAFIRA Shafa, Nafis Sinuraya, Rano K. Sitinjak, Bernap Dwi Putra Sri Adi Sumiwi Sri Agung Fitri Kusuma, Sri Agung Steffi Liem Sumirtapura, Yeyet Cahyati Surendra, Atmedi Suryana, Shendi Suryanto Suryanto Suwandi, Deden Winda Taofik Rusdiana TIANA MILANDA Woro Supadmi Yen Yen Ade Nuraeni