ABSTRAK: Jalan merupakan prasarana transportasi darat paling banyak digunakan oleh masyarakat dalam melakukan mobilitasnya. Jalan Dramaga merupakan jalan di Kabupaten Bogor yang mempunyai tingkat kepadatan lalu lintas yang tinggi, telah dilakukan pengembangan ruas jalan pada tahun 2018 yang menghubungkan jalan Dramaga dan jalan Ciomas dalam rangka mengurangi kemacetan. Namun ruas jalan alternatif tersebut pada saat ini mengalami kerusakan, jalan alternatif yang mengalami kerusakan adalah ruas jalan Lingkar Laladon. Kerusakan di akibatkan tidak terpeliharanya lingkungan sekitar dan buruknya saluran drainase. Telah dilakukan beberapa kali penanganan dalam perbaikan kerusakan tersebut, namun hasilnya tidak sampai bertahan lama dan rusak Kembali. Oleh karena itu perlu adanya suatu penanganan yang tepat yakni dengan meningkatkan jalan menjadi perkerasan kaku (Rigid Pavement) yang dapat bertahan lama dan melakukan analisis geometric jalan dalam meningkatkan arus lalu lintas. Dalam penelitian ini dihasilkan tebal perkerasan sebesar 20 cm dari hasil perhitungan menggunakan metode AASHTO 1993, dengan tulangan memanjang dan melintang D12-300, dengan sambungan melintang menggunakan dowel yang digunakan diameter 12 dengan Panjang 450mm dan dari hasil analisis geometrik didapatkan 2 tikungan dengan menggunakan jenis full circle yaitu tikungan PI-1 dengan panjang lengkung tikungan sebesar 198,34m, tikungan PI-2 dengan panjang lengkung tikungan sebesar 139,64m. Kata kunci: Perkerasan kaku (Rigid Pavement), geometric jalan, tebal perkerasan  ABSTRACT Roads are the most widely used land transportation infrastructure by the community in carrying out their mobility. Dramaga Street is a road in Bogor Regency which has a high level of traffic density, a road segment has been developed in 2018 that connects Dramaga road and Ciomas road in order to reduce congestion. However, the alternative road is currently damaged, the alternative road that is damaged is the Laladon Ring Road. The damage is caused by the non-maintenance of the surrounding environment and poor drainage channels. Several treatments have been carried out to repair the damage, but the results did not last long and were damaged again. Therefore, it is necessary to have an appropriate treatment, namely by increasing the road into a rigid pavement that can last a long time and conducting a geometric analysis of the road in increasing traffic flow. In this study, a pavement thickness of 20 cm was obtained from the results of calculations using the 1993 AASHTO method, with longitudinal and transverse reinforcement D12-300, with transverse joints using dowels with a diameter of 12 with a length of 450mm and from the results of geometric analysis obtained 2 bends using the full type. circle, namely the PI-1 bend with a bend length of 198.34m, the PI-2 bend with a bend length of 139.64m. Key word: Rigid Pavement, geometric road, pavement thickness