Suskandini Ratih Dirmawati
Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Lampung

Published : 52 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH Trichoderma sp. SEBAGAI AGEN PENINGKATAN KETAHANAN TANAMAN PADI TERHADAP PENYAKIT HAWAR DAUN Geraldo Sandy; Suskandini Ratih; Radix Suharjo; Hasriadi Mat Akin
Jurnal Agrotek Tropika Vol 7, No 3 (2019): JAT September 2019
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (593.939 KB) | DOI: 10.23960/jat.v7i3.3546

Abstract

Rice is one commodity that have an important value for Indonesian people food. But the production of rice plant decreased by attacking of insect and bacterial. The bacterialleaf blight caused by Xanthomonas oryzaepv.oryzae. To avoid the bacterial leaf blight could used Trichoderma sp. suspension to induced resistant in rice plant. This research was conducted at the Laboratory of Plant Disease and Greenhouse of Lampung University. This study was conducted from June 2016 to August 2016.The experiment was conducted in a complete randomized design arranged with two factors, namely varieties of rice and kind isolate of Trichoderma sp.. The results of this study showed that the application of Trichoderma sp. reducing the severity of bacterial leaf blight diseaseand the kind isolate of Trichoderma sp. can increase the length rootand height of rice plant.
UJI KEMAMPUAN ISOLAT JAMUR Trichoderma spp. SEBAGAI ANTAGONIS Ganoderma boninense DAN PLANT GROWTH PROMOTING FUNGI (PGPF) Yohan Yogaswara; Radix Suharjo; Suskandini Ratih Dirmawati; Cipta Ginting
Jurnal Agrotek Tropika Vol 8, No 2 (2020): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 8, MEI 2020
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (693.047 KB) | DOI: 10.23960/jat.v8i2.3904

Abstract

This study aims to determine the ability of Trichoderma spp. Isolate that collection of Biotechnology Laboratory, Faculty of Agriculture, University of Lampung as an antagonist againstGanoderma boninense and also its ability as a Plant Growth Promoting Fungi (PGPF). Testing of Trichoderma spp. as an antagonist include tests for growth, spore density, and viability. Testing of Trichoderma spp. as PGPF (Plant Growth Promoting Fungi) using cucumber plants F1 variety to obtain the ability of Trichoderma spp. in improving cucumber plant performance. The data obtained were analyzed by analysis of variance and further tested DMRT (Duncan's Multiple Range Test) at 5% level. The results showed that all isolates of Trichoderma spp.  can act as an antagonist againstGanoderma boninense. In the PGPF test, there were 3 isolates of Trichoderma spp. which showed the best performance as a plant growth promoting namely  L1, L5 and L10 isolates.  In addition, these isolates also have good antagonistic.
PENGGUNAAN Trichoderma sp. SEBAGAI AGENSIA PENGENDALIAN TERHADAP Pyricularia oryzae Cav. PENYEBAB BLAS PADA PADI Yulida Sarif Hidayat; Muhammad Nurdin; Suskandini Ratih D
Jurnal Agrotek Tropika Vol 2, No 3 (2014)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (92.502 KB) | DOI: 10.23960/jat.v2i3.2071

Abstract

Salah satu kendala dalam budidaya tanaman padi adalah penyakit blas padi yang disebabkan oleh jamur Pyricularia oryzae Cav. Salah satu cara pengendalian yang dapat dilakukan adalah penggunaan agensia hayati ramah lingkungan. Penelitian inibertujuan mengetahui keefektifan Trichoderma sp. untuk menghambat pertumbuhan Pyricularia oryzae Cav. in vitro. dan mengetahui keefektifan Trichoderma sp.untuk mengurangi keparahan penyakit blas pada tanaman padi di lapangan. Penelitianini terdiri dari dua sub percobaan, pertama yaitu sub percobaan secara in vitro untuk menguji antagonisme Trichoderma sp. terhadap Pyricularia oryzae serta sub percobaan yang kedua yaitu menguji kefektifan Trichoderma sp. mengurangi keparahan penyakit blas pada tanaman padi di lapangan. Pada sub percobaan kedua disusun dalam rancangan acak lengkap dengan dua perlakuan dan 10 ulangan. Perlakuan terdiri atas perlakuan benih disertai dengan penyemprotan suspensi konidia Trichoderma sp. terhadap padi kultivar Ciherang (T1) dan kontrol tanpa pemberian Trichoderma sp. (T0). Data keparahan penyakit yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam (Anova), dan dilanjutkan dengan uji BNT (Beda Nyata Terkecil) pada taraf nyata 5% atau 1%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Trichoderma sp. mampu menghambat pertumbuhan Pyricularia oryzae secarain vitro dan perlakuan perendaman benih serta penyemprotan menggunakan suspensi konidia Trichoderma sp. mengurangikeparahan penyakit blas pada tanaman padi.
KEPARAHAN PENYAKIT ANTRAKNOSA PADA CABAI (Capsicum annuum L) DAN BERBAGAI JENIS GULMA Kristina Hayu Herwidyarti; Suskandini Ratih; Dad Resiworo Jekti Sembodo
Jurnal Agrotek Tropika Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (105.305 KB) | DOI: 10.23960/jat.v1i1.1925

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Lampung dan di lahan cabai di Kecamatan Kemiling, Kelurahan Langkapura Bandar Lampung pada bulan Juni hingga Agustus 2012. Penelitian ini disusun dalam rancangan acak kelompok (RAK) dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan terdiri dari (a) cabai, (b) Cleome rutidosperma, (c) Cyperus kyllingia, (d) Synedrella nodiflora, (e) Paspalum distichum, dan (f) Ageratum conyzoides yang diinokulasi dengan jamur Colletotrichum capsici pada saat tingginya berkisar antara 9-12 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) Keparahan penyakit antraknosa berbeda-beda, pada cabai 0,3% hingga 44,0% %, Cleome rutidosperma sebesar 7,5% hingga 51,0%, Cyperus kyllingia dan Paspalum distichum 0%, Synedrella nodiflora 9,3% hingga 47,0%. dan Ageratum conyzoides 12,8% menjadi 9,1%, (2) Masa inkubasi jamur Colletotrichum capsici berbeda-beda yaitu tersingkat pada gulma Cyperus kyllingia (0 hari), dan masa inkubasi terpanjang pada dan Paspalum conjugatum (27 hari). Pertumbuhan tinggi dan persentase jumlah daun tanaman cabai dan gulma yang diinokulasi dengan Colletotrichum capsici berbeda-beda dari minggu ke- 1 hingga minggu ke- 4. Pertumbuhan paling tinggi terjadi pada gulma Ageratum conyzoides sedangkan pertumbuhan terendah terjadi pada gulma Cleome rutidosperma. Persentase jumlah daun sakit paling besar adalah pada cabai dan Persentase jumlah daun paling kecil pada Cyperus kyllingia.
PENGARUH Paenibacillus polymyxa DAN Pseudomonas fluorescens DALAM MOLASE TERHADAP KETERJADIAN PENYAKIT BULAI ( Peronosclerospora maydis L.) PADA TANAMAN JAGUNG MANIS Hardy Muhammad Ridwan; Muhammad Nurdin; Suskandini Ratih D
Jurnal Agrotek Tropika Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.21 KB) | DOI: 10.23960/jat.v3i1.1990

Abstract

Salah satu kendala yang dihadapi dalam budidaya jagung manis yaitu penyakit bulai.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Paenibacillus polymyxa atau Pseudomonas fluorescens dalam molase terhadap keterjadian penyakit bulai (Peronosclerospora maydis), pertumbuhan dan produksi jagung manis. Percobaan disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan sehingga jumlah unit percobaan yaitu 20.  Perlakuan yang diujikan adalah Paenibacillus polymyxa yang diformulasikan dalam molase, Pseudomonas fluorescens yang diformulasikan dalam molase, tanpa bakteri, dan fungisida berbahan aktif metalaksil. Setiap ulangan terdapat 4 tanaman.  Data dianalisis dengan menggunakan analisis ragam dan dilanjutkan dengan  uji BNT dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa P. Polymyxa dalam molase lebih efektif dalam menekan keterjadian penyakit, meningkatkan tinggi tanaman dan bobot tongkol dibandingkan dengan perlakuan lainnya.
PENGARUH Trichoderma spp. TERHADAP PENYAKIT ANTRAKNOSA (Colletotrichum capsici) PADA TANAMAN CABAI VARIETAS FEROSA DAN LARIS Anise Wulandari; Joko Prasetyo; Efri Efri; Suskandini Ratih D
Jurnal Agrotek Tropika Vol 2, No 3 (2014)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (92.502 KB) | DOI: 10.23960/jat.v2i3.2072

Abstract

Cabai adalah salah satu komoditas yang bernilai tinggi. Penyebab rendahnya produksi cabai diantaranya adalahpenyakitantraknosa yang disebabkan oleh Colletotrichum capsici. Trichoderma spp.memiliki potensi untuk mengendalikan penyakit antraknosa. Peneltian bertujuan untuk mengetahui efektifitas Trichoderma spp. dalam mengendalikan penyakit antraknosa pada varietas cabai Ferosa dan Laris. Metode yang digunakan adalah percobaan dengan Rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dengan dua faktor percobaan 3 ulangan dan 4 perlakuan. Faktor pertama adalah varietas cabai Ferosa (V1), Laris (V2). Faktor kedua adalah Tricoderma spp. terdiri 4 taraf tanpa Trichoderma T0), Trichoderma harzianum (T1), Trichoderma viride (T2), Trichoderma koningii (T3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi T. harzianum, T. viride dan T. koningii pada varietas Ferosa menurunkan keparahan penyakit tanaman. Pada varietas Laris aplikasi T. viride dapat menurunkan keparahan penyakit tanaman, sedangkan aplikasi T.harzianum dan T. koningii dapat menurunkan keparahan penyakit hanya pada pengamatan 87 hst. Aplikasi T. viride, dan T. koningii pada varietas Ferosa dapat meningkatkan tinggi tanaman dan jumlah buah.
EFEKTIVITAS Pseudomonas fluorescens DAN Paenibacillus polymyxa TERHADAP KEPARAHAN PENYAKIT KARAT DAN HAWAR DAUN SERTA PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata) Galih Prasetyo; Suskandini Ratih; Ivayani Ivayani; Hasriadi Mat Akin
Jurnal Agrotek Tropika Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.674 KB) | DOI: 10.23960/jat.v5i2.1834

Abstract

Penyakit penting pada tanaman jagung diantaranya adalah penyakit karat daun yang disebabkan oleh jamur Puccinia sorghi Schwein dan penyakit hawar daun yang disebabkan oleh jamur Helmithosporium turcicum Leonard et Suggs. Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan Pseudomonas fluorescens dan Paenibacillus polymyxa dalam menekan perkembangan penyakit karat dan hawar daun jagung serta memicu pertumbuhan tanaman jagung. Penelitian ini dilakukan pada bulan September sampai bulan Desember 2015 di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Agroteknologi dan di lahan petani di Kampung Baru Bandar Lampung. Perlakuan disusun dalam rancangan acak lengkap (RAL) terdiri atas lima perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan terdiri atas (1) P0 kontrol berupa tanaman jagung yang tidak diberi perlakuan fungisida, P. polymyxa dan P.fluorescens (2) P1 perendaman benih jagung dalam formulasi P. polymyxa selama 6 jam, (3) P2 perendaman benih jagungdalam formulasi P. fluorescensselama 6 jam, (4) P3 perendaman benih jagung dalam formulasi P. polymyxa danP.fluorescens selama 6 jam, (5) P4 perendaman benih jagung dalam fungisida propineb selama 6 jam. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan sidik ragam kemudian dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada tarif nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Aplikasi P. fluorescens dan P. polymyxa mampu menekan keparahan penyakit karat dan hawar daun jagung (2) Aplikasi P. polymyxa mampu meningkatkan tinggi tanaman dan jumlah daun jagung.
INVENTARISASI JAMUR PADA BENIH BEBERAPA VARIETAS KEDELAI [Glycine max (L.) Merril] YANG BERADA DI SEKITAR BANDAR LAMPUNG Reny Destya Angrum; Muhammad Nurdin; Suskandini Ratih; Hasriadi Mat Akin
Jurnal Agrotek Tropika Vol 2, No 3 (2014)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v2i3.2077

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi jamur yang terdapat pada beberapa varietas benih kedelai [ Glycine max (L.) Merril ] yang berada di sekitar Bandar Lampung. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penyakit Tanaman, UniversitasLampung dari Mei 2013 sampai dengan Agustus 2013. Penelitian ini menggunakan kedelai varieta Burangrang, Kaba, Argomulyo, Tanggamus dan Grobogan. Benih-benih tersebut diinkubasi menggunakan metode blotter test dan agar plate test dengan dua perlakuan, yaitu kontrol (tanpa NaOCl) dan dengan menggunakan NaOCl. Jamur-jamur yang tumbuh dari benih yang diinkubasi diidentifikasi dengan cara diamati dan difoto, selanjutnya dicocokkan dengan bubu-buku referensi tentang penyakit- penyakit kedelai. Selain itu juga dilakukan penghitungan persentase kemunculan jamur dari benih yang diinkubasi. Hasil yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan dengan perlakuan desinfeksi maupun tanpa desinfeksi ditemukan jenis jamur yang berasal dari lapang (Fusarium sp., Cercospora sp., Sclerotium sp., Phomopsis sp., Rhizoctonia sp., dan Colletotrichum sp.) dan jenis jamur yang berasal dari gudang penyimpanan (Trichoderma sp., Aspergillus sp., Penicillium sp., dan Rhizopus sp.). Benih yang diberikan perlakuan desinfeksi dapat mengurangi tumbuhnya jamur yang berasal dari gudang/tempat penyimpanan (kontaminan) tetapi tidak menghilangkan jenis jamur yang menginfeksi di dalam benih (jamur yang berasal dari lapang). Pada varietas Grobogan Rhizoctonia sp. memiliki persentase kemunculan jamur yang lebih tinggi dibandingkan dengan jamur lainnya yaitu sebesar 60,56%. Pada benih dengan perlakuan tanpa desinfeksi persentase kemunculan Aspergillus sp. pada varietas Kaba dan Tanggamus lebih tinggi dibandingkan dengan jamur lainnya sebesar 63,33%. Pada media perlakuan desinfeksi dengan menggunakan media kertas saring persentase kemunculan jamur pada varietas Kaba Cercospora sp. memiliki persentase lebih tinggi dibandingkan dengan jamur lainnya sebesar 30%. Pada media perlakuan tanpa desinfeksidengan menggunakan media kertas saring, Trichoderma sp. pada varietas Kaba memiliki persentase kemunculan jamur lebih tinggi dibandingkan dengan jamur lainnya, dengan persentase kemunculan masing-masing sebesar 77,23%.
APLIKASI KITOSAN UNTUK PENGENDALIAN PENYAKIT BUSUK BUAH KAKAO (Phytophthora megakarya L.) Septiana Septiana; Suskandini Ratih Dirmawati; Rusdi Evizal
JURNAL AGROTROPIKA Vol 19, No 1 (2020): Jurnal Agrotropika Vol 19 No 1, Mei 2020
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (586.91 KB) | DOI: 10.23960/ja.v19i1.4361

Abstract

Research on the effect of chitosan concentration on the severity of cocoa pod rot in three different sizes of cocoa pods carried out at the smallholder cocoa plantations in Taman Endah Village, East Lampung Regency using local hybrid cocoa. Data analysis was using analysis of variance (ANOVA) and continued with Duncan's multiple range test at 5% level. The results showed that the severity of fruit rot at cocoa pod sprayed with copper oxide 56% and chitosan 0.6% was lower than the severity of fruit rot with application of chitosan 0.2%, 0.4%, and 0.8% and control..Keywords: application, chitosan, cocoa pod rot disease
INVENTARISASI JAMUR DAN BAKTERI YANG BERASOSIASI DENGAN BENIH PADI (Oryza Sativa L. ) DI LAMPUNG Yuktika Yuktika; Muhammad Nurdin; Suskandini Ratih D
Jurnal Agrotek Tropika Vol 2, No 3 (2014)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.912 KB) | DOI: 10.23960/jat.v2i3.2078

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui genus jamur dan bakteri terbawa benih padi yang berasal dari Lampung. Pengambilan sampel benih padi menggunakan sampel acak dengan gulungan kertas yaitu Lampung Utara, Lampung Selatan, Lampung Tengah dan Lampung Timur. Petani yang memiliki produksi padi lebih unggul dan areal tanaman padi yang terluas dijadikan sebagai tempat pengambilan sampel benih padi. Benih-benih diuji dengan metode pemeriksaan benih kering dan metode inkubasi pada media Potato Sucrose Agar. Benih yang telah direndam selama 2 menit dalam aquades dikeringkan dengan menggunakan kertas tisu. Kemudian benih tersebut diinkubasi didalam media PSA selama 3-5 hari. Setiap cawan petri berisi 15 butir benih padi. Pada saat inkubasi diberi perlakuan gelap dan terang, masing-masing selama 12 jam secara bergantian, perlakuan ini ditujukan untuk merangsang sporulasi jamur terbawa benih. Pengamatan dilakukan pada hari ketiga dengan membuat preparat untuk diamati dibawah mikroskop majemuk. Hasil penelitian menunjukkan adanya jamur yang berasosiasi dengan benih padi yang berasal dari empat kabupaten. Lima genus jamur yang ditemukan secara berurutan dari yang paling sering muncul sampai yang jarang muncul adalah Aspergillus (37,9 %), Mucor (33,6 %), Trichoderma (6,3 %), Penicillium (3,9 %) dan Rhizopus (0,6 %).
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W adawiah adawiah, adawiah Adi Setiawan Agus Karyanto Agus Karyanto Agus M Hariri Agus Muhammad Hariri Agus Muhammad Hariri, Agus Muhammad Agus Pranyata Ali, Mufty Anak Agung Gede Sugianthara Andi Irwansyah Andi Setiadi Anise Wulandari Annisa Fitri, Annisa Annisa Lesmana Ari Saputra Cipta Ginting Cipta Ginting Cipta Ginting Ginting Cipta Ginting, Cipta Dad Resiworo Jekti Sembodo Dad Resiworo Sembodo, Dad Resiworo Deciana Deciana Denny Marini Sihite Dermiyati Dermiyati Dermiyati, Dermiyati Dini Aprilia Dini, Aci Prima Efri Efri Efri Efri Efri, Efri Erni Aslinda Fajryah, Jeanette Febi Eka Febriansyah Fembriarti Erry Prasmatiwi Fitria Fitria Franciscus Xaverius Susilo, Franciscus Xaverius Galih Prasetyo Geraldo Sandy Hardy Muhammad Ridwan Hasriadi Mat Akin Helina, Selvi I GEDE SWIBAWA, I GEDE Indah Puspita Dewi Indriyati . Irwan Adi Pribadi Islamika, Nur Ivayani Ivayani Ivayani Ivayani Ivayani Ivayani Ivayani Ivayani Ivayani, Ivayani Jayanti, Watini Hefri Joko Prasetyo Kristina Hayu Herwidyarti Kus Hendarto Kushendarto Kushendarto Lambang Kawilarang Lestari Wibowo Lestari Wibowo Lestari Wibowo Mareli Telaumbanua Maryana Maryana, Maryana Maya Gusmarini Maya Gustina Muhammad Imam Suryadi Muhammad Nurdin Muhammad Nurdin Muhammad Nurdin Muhammad Nurdin Muhammad Nurdin Muhammad Nurdin Novenda Novenda Nyimas Sadiyah Oryza Wahyu Setiawan Prasojo, Ibnu Pratiwi Iswari Purnomo Purnomo Purnomo Purnomo Radix Suharjo Radix Suharjo Radix Suharjo Ramasta Nesya Elvara Reny Destya Angrum Reza Baharsyah Reza Putri Ristya Irma Wardhani Rosma Hasibuan, Rosma Rudianto Butarbutar Rugayah Rugayah Ruruh Anjar Rwandini, Ruruh Anjar Rusdi Evizal Sa'diyah, Nyimas Sadiyah, Nyimas Saraswati, Kadek Dwi Sari, Ni Nengah Yulyani Purnami Selvi Anasari Selviani, Zakiah SEPTIANA SEPTIANA Septiana Septiana Septiana Septiana Septiana, Liska Mutiara Setyo Dwi Utomo Setyo Widagdo Setyo Widagdo Solikhin ., Solikhin Solikhin Solikhin Solikhin Solikhin Sri Yusnaini Sri Yusnaini Sudi Pramono Sudiono Sudiono Sugiatno Sugiatno Sugiatno Sugiatno Suputa Suputa Titik Nur Aeny Titik Nur Aeny Titik Nur Aeny Tri Maryono Wahyudi Wahyudi Wardhana, Rachmansyah A. Wati, Tri Agus Setiya Widodo, Soesiladi Esti Yohan Yogaswara Yohannes C Ginting Yohannes Cahya Ginting Yuktika Yuktika Yulida Sarif Hidayat Yunita Fitri Astuti YUSNITA YUSNITA Yuyun Fitriana Zulferiyenni, Zulferiyenni