Suskandini Ratih Dirmawati
Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Lampung

Published : 52 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

IDENTIFIKASI ISOLAT Trichoderma spp., GADING REJO, TANGGAMUS DAN LAMPUNG TIMUR YANG BERPOTENSI ANTAGONIS TERHADAP ANTRAKNOSA CABAI Muhammad Nurdin; Adi Setiawan; Suskandini Ratih; Radix Suharjo
Jurnal Agrotek Tropika Vol 9, No 3 (2021): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 9, SEPTEMBER 2021
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v9i3.5277

Abstract

Jamur Trichoderma spp., merupakan salah satu agen hayati yang banyak dikembangkan berdasarkan potensi antagonisnya terhadap beberapa penyakit tanaman. Berdasarkan potensi antagonisnya, pada penelitian ini digunakan tiga koleksi isolat Trichoderma spp., yang berasal dari tiga wilayah berbeda (Gading Rejo, Tanggamus dan Lampung Timur) guna pengendalian penyakit antraknosa cabai secara in vitro. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui spesies dan jumlah pasang basa koleksi isolat Trichoderma spp., serta mendapatkan isolat yang memiliki kemampuan antagonis terbaik terhadap jamur Colletotrichum capsici penyebab penyakit antraknosa pada cabai.
EKSPLORASI MIKROORGANISME PROKARIOT ASAL BONGGOL PISANG UNTUK MENGENDALIKAN PENYAKIT LAYU FUSARIUM PADA TANAMAN PISANG SECARA IN VITRO Ramasta Nesya Elvara; Muhammad Nurdin; Ivayani Ivayani; Suskandini Ratih Dirmawati
Jurnal Agrotek Tropika Vol 11, No 2 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, Mei 2023
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v11i2.7186

Abstract

Fusarium oxysporum f. sp cubense (E.F.Smith) Snyder dan Hansen (Foc) merupakan patogen yang menyebabkan penyakit layu fusarium pada tanaman pisang. Saat ini usaha pengendalian masih menggunakan pengendalian kimiawi, namun pengendalian kimiawi yang berlebihan dapat menimbulkan kerugian pada manusia dan lingkungan. Salah satu alternatif yaitu menggunakan agensi hayati yang berasal dari fermentasi bahan-bahan alami yang mengandung mikroorganisme lokal (MOL). Salah satu limbah pertanian yang dapat digunakan dalam membuat larutan MOL adalah bonggol pisang. Kandungan gizi dalam bonggol pisang dapat digunakan mikroorganisme lokal baik untuk berkembang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) mengetahui beberapa karakteristik mikroorganisme prokariot yang terkandung dalam larutan MOL asal bonggol pisang, (2) mengetahui kemampuan masing-masing mikroorganisme prokariot yang terkandung dalam larutan MOL asal bonggol pisang dalam menekan pertumbuhan Foc secara in vitro, (3) mengetahui kemampuan masing-masing mikroorganisme prokariot yang terkandung dalam larutan MOL asal bonggol pisang dalam memacu pertumbuhan mentimun. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Hama dan Penyakit Tumbuhan Universitas Lampung untuk pengujian secara in vitro dan PT Great Giant Food Lampung Timur untuk pengambilan bonggol pisang dan sumber inokulum Foc. Metode penelitian ini terdiri dari 2 tahap yaitu eksplorasi mikroorganisme lokal dan pengujian masing-masing bakteri hasil eksplorasi mikroorganisme lokal terhadap patogen Foc. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) hasil uji karakteristik didapatkan bahwa isolat BP1 dan isolat BP2 bersifat gram positif, sedangkan isolat BP3 bersifat gram negatif dan ketiga isolat tersebut tidak softrot dan tidak hipersensitif serta bersifat hipovirulen, (2) isolat BP1, BP2, dan BP3 mampu menghambat pertumbuhan patogen Foc secara in vitro, dan (3) isolat BP1, BP2, dan BP3 mampu memacu pertumbuhan panjang akar tanaman dan jumlah rambut akar pada kecambah mentimun.
PENGARUH PESTISIDA BOTANI TERHADAP SERANGAN ULAT GRAYAK (Spodoptera litura) SERTA KETERJADIAN PENYAKIT MOLER PADA TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) Annisa Lesmana; Suskandini Ratih Dirmawati; Lestari Wibowo; Agus Muhammad Hariri
Jurnal Agrotek Tropika Vol 12, No 2 (2024): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 12, Mei 2024
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v12i2.8442

Abstract

Budidaya bawang merah pada umumnya tidak luput dari serangan hama dan patogen yang  menyebabkan penurunan produksi. Hama dan patogen yang sering dijumpai pada tanaman bawang merah diantaranya yaitu ulat grayak (Spodoptera litura) dan penyakit moler yang  disebabkan oleh patogen Fusarium acutatum.Pengendalian ramah lingkungan menggunakan pestisida botani terhadap budidaya bawang merah bertujuan menghindarkan dari resistensi hama penyakit.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pestisida botani berupa konsentrasi 5% masing masing ekstrak daun sirsak, daun babadotan, daun kenikir, dan daun kipahit terhadap ulat grayak dan penekanan keterjadian penyakit moler pada tanaman bawang merah. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Hama Tumbuhan, Laboratorium Ilmu Penyakit Tumbuhan serta di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian, Universitas Lampung pada bulan April hingga Juni 2019. Penelitian dirancang pada Acak Kelompok (RAK)meliputi 6 perlakuan dengan 3 ulangan. Faktor perlakuan terdiri dari P0 (Kontrol), P1 (Tanaman sehat), P2 (5% ekstrak kasar daun sirsak), P3 (5% ekstrak kasar daun babadotan), P4 (5% ekstrak kasar daun kenikir), P5 (5% ekstrak kasar daun kipahit). Homogenitas ragam diuji dengan uji Bartlet, analisis ragam dan dilanjutkan uji  Beda Nyata Terkecil pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa larva ulat grayak (S. litura)  bertahan hidup di polibag sampai hari ke 2 setelah aplikasi pestisida botani konsentrasi 5% masing masing ekstrak kasar daun sirsak, daun babadotan, daun kenikir, dan daun kipahit.   Pengaruh pestisida botani ekstrak kasar daun babadotan, kenikir, dan kipahit pada konsentrasi 5% nyata memperlambat  masa inkubasi penyakit moler.   Pestisida botani ekstrak kasar daun babadotan, kenikir, dan kipahit pada konsentrasi 5% nyata menekan keterjadian penyakit moler pada tanaman bawang merah (antara 10% hingga 28%).
PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK DAUN KIPAHIT (Tithonia diversifolia) DAN BABADOTAN (Ageratum conyzoides) TERHADAP KETERJADIAN PENYAKIT MOLER (Fusarium oxysporum) DAN PERTUMBUHAN PADA BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) Ristya Irma Wardhani; Suskandini Ratih Dirmawati; Agus M Hariri; Purnomo Purnomo
Jurnal Agrotek Tropika Vol 10, No 4 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, NOVEMBER 2022
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v10i4.6467

Abstract

Bawang merah termasuk tanaman hortikultura yang memiliki arti penting bagi kehidupan masyarakat dan bernilai ekonomis cukup tinggi untuk dibudidayakan, rendahnya produktivitas bawang merah dapat dipengaruhi oleh penyakit moler yang disebabkan Fusarium oxysporum. Berdasarkan permasalahan yang ditimbulkan maka diperlukan upaya untuk mengendalikan penyakit moler tersebut dengan menggunakan beberapa tumbuhan yang dapat dijadikan sebagai pestisida nabati salah satunya yaitu daun kipahit dan daun babadotan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ekstrak daun kipahit (Tithonia diversifolia) dan babadotan (Ageratum conyzoides) terhadap keterjadian penyakit moler dan pertumbuhan pada bawang merah (Allium ascalonicum L.). Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Penyakit Tumbuhan, Laboratorium Ilmu Hama Tumbuhan serta di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian, Universitas Lampung pada bulan April hingga Juni 2019.  Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) 8 perlakuan dengan 3 ulangan. Faktor perlakuan yang diterapkan yaitu kontrol sakit, tanpa pestisida nabati (diinokulasi Fusarium oxysporum), tanaman sehat, ekstrak daun kipahit konsentrasi 5%, ekstrak daun kipahit konsentrasi 10%, ekstrak daun kipahit konsentrasi 15%, ekstrak daun babadotan konsentrasi 5%, ekstrak daun babadotan konsentrasi 10%, ekstrak daun babadotan konsentrasi 15%.  Homogenitas ragam diuji dengan uji bartlett, jika asumsi terpenuhi maka data dianalisis dengan anara dilanjutkan dengan uji BNT taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, perlakuan ekstrak daun kipahit konsentrasi 15% dan perlakuan esktrak daun babadotan konsentrasi 5% dapat menekan keterjadian penyakit moler serta meningkatkan tinggi tanaman pada bawang merah.
PENGARUH EMPAT ISOLAT Trichoderma spp. TERHADAP PENYAKIT BULAI DAN PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) Reza Putri; Joko Prasetyo; Tri Maryono; Suskandini Ratih Dirmawati
Jurnal Agrotek Tropika Vol 10, No 2 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, MEI 2022
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v10i2.5873

Abstract

Provinsi Lampung merupakan salah satu daerah sentra penghasil jagung di Indonesia. Produktivitas jagung masih belum optimal. Rendahnya produktivitas lahan jagung dapat disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adanya penyakit bulai. Penyakit bulai dapat menyebabkan kehilangan hasil hingga 90%. Alternatif pengendalian yang efektif dan ramah lingkungan adalah dengan memanfaatkan Trichodema spp. sebagai penginduksi ketahanan tanaman terhadap penyakit bulai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh empat isolat Trichoderma spp. terhadap keterjadian dan keparahan penyakit bulai dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman jagung. Penelitian ini dilakukan dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan lima perlakuan dan empat ulangan. Perlakuan terdiri dari (T0) tanpa isolat Trichoderma sp., (T1) Trichoderma sp. isolat Hajimena, (T2) Trichoderma sp. isolat Lampung Tengah, (T3) Trichoderma spp. Isolat Lampung Timur, dan (T4) Trichoderma sp. isolat Metro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jamur Trichoderma spp Trichoderma spp. isolat Hajimena dan Metro dapat menekan keterjadian penyakit dan Trichoderma spp. isolat Hajimena dan Lampung Tengah dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman pada bobot basah akar.
KEANEKARAGAMAN ARTHROPODA, INTENSITAS PENYAKIT, RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) KARENA APLIKASI PUPUK HAYATI DAN PUPUK PELENGKAP ALKALIS Dini Aprilia; Lestari Wibowo; Kushendarto Kushendarto; Suskandini Ratih Dirmawati
Jurnal Agrotek Tropika Vol 12, No 3 (2024): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 12, AGUSTUS 2024
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v12i3.9416

Abstract

Cabai (Capsicum annuum L.) di Indonesia merupakan salah satu jenis tanaman sayuran yang bernilai ekonomi tinggi dan merupakan tanaman hortikultura yang banyak dimanfaatkan untuk kebutuhan pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk hayati dan pupuk pelengkap alkalis serta interaksi kedua pupuk tersebut terhadap keanekaragaman arthropoda, intensitas penyakit, serta respon pertumbuhan dan hasil tanaman cabai merah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kombinasi pupuk hayati dan pupuk pelengkap alkalis dapat menghasilkan keanekaragaman arthropoda dengan nilai indeks keanekaragaman H’= 1,15-1,49 dan nilai kemerataan E= 0,3-0,6. Pemberian kombinasi pupuk hayati dan pupuk pelengkap alkalis dapat menekan keterjadian penyakit keriting pada tanaman cabai merah. Pemberian kombinasi pupuk hayati dan pupuk pelengkap alkalis dapat meningkatkan hasil produksi tanaman cabai merah dengan jumlah buah sehat rata-rata tertinggi yaitu 483 buah dan bobot buah sehat rata-rata tertinggi yaitu 1,31 kg per luas 2 m².
PENGARUH BEBERAPA FUNGISIDA TERHADAP PENYAKIT BULAI DAN PRODUKSI PADA JAGUNG VARIETAS BISI-18 GENERASI F-2 Cipta Ginting; Ari Saputra; Lestari Wibowo; Tri Maryono; Joko Prasetyo; Suskandini Ratih Dirmawati
Jurnal Agrotek Tropika Vol 11, No 2 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, Mei 2023
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v11i2.7183

Abstract

Metalaksil dilaporkan sudah tidak efektif lagi dalam mengendalikan penyakit bulai pada jagung dan mulai digantikan dengan fungisida berbahan aktif dimetomorf. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kemampuan fungisida asam fosfit, dimetomorf, dan metalaksil dalam pengendalian penyakit bulai jagung yang disebabkan oleh Peronosclerospora sorghi di lapangan. Penelitian ini dilaksanakan pada Mei hingga Oktober 2022 di Laboratorium Ilmu Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Lampung dan lahan petani di Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat. Pada percobaan ini ini diuji empat perlakuan (kontrol, asam fosfit, dimetomorf, dan metalaksil) yang disusun dalam rancangan acak kelompok (RAK) dengan enam kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asam fosfit dan dimetomorf efektif mengendalikan penyakit bulai dan secara signifikan meningkatkan produksi pada jagung varietas BISI-18 generasi kedua. Sementara itu, metalaksil tidak efeketif untuk mengendalikan penyakit bulai dan menghasilkan produksi yang sama dengan yang diperoleh dari tanaman kontrol (tanpa aplikasi fungisida).
Inventarisasi Penyakit dan Analisis Pertanaman Jagung (Zea mays L.) dari Aplikasi Berbagai Jenis Biochar dan Pupuk Fosfor Dini, Aci Prima; Dirmawati, Suskandini Ratih; Septiana, Liska Mutiara; Aeny, Titik Nur; Wibowo, Lestari
JURNAL AGROTROPIKA Vol. 23 No. 1 (2024): Jurnal Agrotropika Vol 23 No 1, Mei 2024
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/ja.v23i1.8355

Abstract

Maize is a leading commodity for industrial materials and food suppliers. However, corn productivity is not maximized which is caused by several factors such as physical (climate and soil type), biology (pests, pathogens, weeds), and socio-economic factors of farmers. 25% of soil types in Indonesia are Ultisol which is characterized by low pH, available P, C-organic, and productivity. There are important maize diseases that may cause yield loss such as downy mildew, blight, rust, and midrib rot. Therefore, sustainable productivity improvements are required, specifically the application of biochar and phosphor. Biochar can increase pH, C-organic, available plant nutrients, and suppress several plant diseases. This research aimed to inventory important maize diseases, the effect of biochar, phosphor, and their interaction on disease severity and incidence, growth, production, soil pH, and C-organic. This research was designed in factorial Randomized Group Design with the factors biochar with four treatment levels included no biochar (B0), rice husk biochar (B2), corn cob biochar (B2), and cassava stalk biochar (B3) at a dose of 10 tons.ha-1 and phosphor with two treatments level included no phosphor (P0) and phosphor at a dose of 222.2 kg.ha-1 (P1). The results showed that there were four important diseases after application of biochar and phosphor, which are downy mildew (Peronisclerospora sp.), blight (Bipolaris maydis), southern corn rust (Puccinia polysora), and midrib rot (Fusarium spp.). Biochar corn cobs and cassava stems suppress the incidence of blight at 6th week. Biochars increase plant height, production, and soil pH. Interactions of biochar and phosphor increase plant stem diameter. Keywords: Biochar, Disease, Maize, Phosphor
Pengembangan Pertanian Frontier di Desa Sidokaton, Kecamatan Gisting, Tanggamus Evizal, Rusdi; Widagdo, Setyo; Yusnaini, Sri; Solikhin, Solikhin; Dirmawati, Suskandini Ratih; Sadiyah, Nyimas; Sugiatno, Sugiatno; Karyanto, Agus; Prasmatiwi, Fembriarti Erry
Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 2 No 1, Maret 2023
Publisher : Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpfp.v2i1.6831

Abstract

Gisting merupakan representasi wilayah pertanian frontier, antara pedesaan padat penduduk dan gunung berupa hutan lindung, yang merupakan sentra produksi sayur, ternak, kopi, dan pariwisata. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yang dilaksanakan di Desa Sidokaton, Kecamatan Gisting, Kabupaten Tanggamus bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota kelompok tani Tanggamus Handayani dalam memahami pengembangan pertanian frontier dan agroforestry untuk peningkatkan produktivitas lahan dan pengembangan agrowisata menuju desa wisata. Kegiatan ini dilaksanakan dengan metode ceramah dan tatap muka, Focus Group Discussion (FGD), pendampingan penguatan kelompok, serta anjangsana dan anjangkarya. Kegiatan ini melibatkan mahasiswa anggota PERMA AGT Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Pengabdian ini dapat berjalan lancer dengan skore partisipasi 10 (skor 0-15) dan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam pengembangan sistem usahatani pertanian dan agroforestry di wilayah frontier desa dan hutan lindung pegunungan serta pengembangan agrowisata dengan skore 38 (dari 0-50) yang berkategori baik.
Kajian taksonomi penyakit bulai pada tanaman jagung dan pengendaliannya wahyudi, wahyudi; Selviani, Zakiah; Wati, Tri Agus Setiya; Sari, Ni Nengah Yulyani Purnami; Jayanti, Watini Hefri; Dirmawati, Suskandini Ratih; Aeny, Titik Nur; Suharjo, Radix
Jurnal Proteksi Agrikultura Vol. 2 No. 1 (2025): MAY, JURNAL PROTEKSI AGRIKULTURA
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpa.1213-21

Abstract

Downy mildew disease in maize plants (Zea mays) caused by the pathogen Peronosclerospora maydis is a serious threat to maize production in Indonesia, which is one of the main food commodities. The disease can cause significant crop yield losses, so a deep understanding of the taxonomy, epidemiology, and control strategies of the disease is important. This study aims to identify the taxonomy of downy mildew, analyze environmental factors that affect the progression of the disease, and evaluate various effective control methods, both chemically and biologically. Downy mildew control is carried out through an integrated approach which includes the use of resistant corn variations, the application of crop rotation systems, environmental sanitation, and seed treatment with metalaxic fungicides. In addition, the use of biocontrol agents such as Trichoderma spp. and Pseudomonas fluorescens showed great potential in reducing infections by up to 75% and significantly improving crop yields. This study also highlights the importance of the development and application of plant-based fungicides derived from natural ingredients such as turmeric, garlic, and soursop leaves, which have antimicrobial properties. Although the use of biocontrol agents has been implemented in some areas, the adoption of this technology is still limited, so more research is needed to explore the potential of other biocontrol agents. These findings are expected to contribute to the development of sustainable downy mildew control strategies, increase corn productivity, and support national food security.
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W adawiah adawiah, adawiah Adi Setiawan Agus Karyanto Agus Karyanto Agus M Hariri Agus Muhammad Hariri Agus Muhammad Hariri, Agus Muhammad Agus Pranyata Ali, Mufty Anak Agung Gede Sugianthara Andi Irwansyah Andi Setiadi Anise Wulandari Annisa Fitri, Annisa Annisa Lesmana Ari Saputra Cipta Ginting Cipta Ginting Cipta Ginting Ginting Cipta Ginting, Cipta Dad Resiworo Jekti Sembodo Dad Resiworo Sembodo, Dad Resiworo Deciana Deciana Denny Marini Sihite Dermiyati Dermiyati Dermiyati, Dermiyati Dini Aprilia Dini, Aci Prima Efri Efri Efri Efri Efri, Efri Erni Aslinda Fajryah, Jeanette Febi Eka Febriansyah Fembriarti Erry Prasmatiwi Fitria Fitria Franciscus Xaverius Susilo, Franciscus Xaverius Galih Prasetyo Geraldo Sandy Hardy Muhammad Ridwan Hasriadi Mat Akin Helina, Selvi I GEDE SWIBAWA, I GEDE Indah Puspita Dewi Indriyati . Irwan Adi Pribadi Islamika, Nur Ivayani Ivayani Ivayani Ivayani Ivayani Ivayani Ivayani Ivayani Ivayani, Ivayani Jayanti, Watini Hefri Joko Prasetyo Kristina Hayu Herwidyarti Kus Hendarto Kushendarto Kushendarto Lambang Kawilarang Lestari Wibowo Lestari Wibowo Lestari Wibowo Mareli Telaumbanua Maryana Maryana, Maryana Maya Gusmarini Maya Gustina Muhammad Imam Suryadi Muhammad Nurdin Muhammad Nurdin Muhammad Nurdin Muhammad Nurdin Muhammad Nurdin Muhammad Nurdin Novenda Novenda Nyimas Sadiyah Oryza Wahyu Setiawan Prasojo, Ibnu Pratiwi Iswari Purnomo Purnomo Purnomo Purnomo Radix Suharjo Radix Suharjo Radix Suharjo Ramasta Nesya Elvara Reny Destya Angrum Reza Baharsyah Reza Putri Ristya Irma Wardhani Rosma Hasibuan, Rosma Rudianto Butarbutar Rugayah Rugayah Ruruh Anjar Rwandini, Ruruh Anjar Rusdi Evizal Sa'diyah, Nyimas Sadiyah, Nyimas Saraswati, Kadek Dwi Sari, Ni Nengah Yulyani Purnami Selvi Anasari Selviani, Zakiah SEPTIANA SEPTIANA Septiana Septiana Septiana Septiana Septiana, Liska Mutiara Setyo Dwi Utomo Setyo Widagdo Setyo Widagdo Solikhin ., Solikhin Solikhin Solikhin Solikhin Solikhin Sri Yusnaini Sri Yusnaini Sudi Pramono Sudiono Sudiono Sugiatno Sugiatno Sugiatno Sugiatno Suputa Suputa Titik Nur Aeny Titik Nur Aeny Titik Nur Aeny Tri Maryono Wahyudi Wahyudi Wardhana, Rachmansyah A. Wati, Tri Agus Setiya Widodo, Soesiladi Esti Yohan Yogaswara Yohannes C Ginting Yohannes Cahya Ginting Yuktika Yuktika Yulida Sarif Hidayat Yunita Fitri Astuti YUSNITA YUSNITA Yuyun Fitriana Zulferiyenni, Zulferiyenni