Claim Missing Document
Check
Articles

Penerapan Bahasa Persuasif dalam Mengikis Insecure Remaja di Kota Palu Ulinsa Ulinsa; Ali Karim; Idris Pattekai; Efendi Efendi; Mutmainah Mutmainah
Ranah: Jurnal Kajian Bahasa Vol 12, No 1 (2023): Ranah: jurnal Kajian Bahasa
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/rnh.v12i1.5209

Abstract

This research examines the implementation of persuasive language in eroding insecurity for youth in Palu City. From the perspective of adolescent psycholinguistics who experience insecurity teenagers who have high ideals and want a successful future. This research aims to; 1) describe the types of educational persuasive language in eroding insecure for adolescents in the city of Palu, 2) describe the causal factor of insecure wrong education for youth in Palu city, and 3) describe the results of implementing persuasive language in eroding insecure for youth in Palu city. This research is presented in a qualitative form. The instrument used in collecting data in this paper is a mobile phone recorder. The type of data in this paper is written data and the source of the data is obtained from oral and written utterances from researchers toward experienced adolescents insecure in the city of Palu. Data collection techniques are carried out through stages; 1) observation, 2) interview, and 3) documentation. Technical data analysis was carried out through the following stages: 1) data collection, 2) data reduction, 3) data classification, and 4) conclusion. The results of the study show that 1) types of persuasive language in education erode insecurity in adolescents in the city of Palu including (1) persuasive education to invite/persuade, (2) persuasive education to urge/order, and (3) persuasive education to influence. 2) causal factors insecure for adolescents in the city of Palu, namely (1) educating by pampering, (2) educating with violence, and 3) the results of implementing persuasive language in eroding insecure in adolescents in the city of Palu it was declared successful from the 20 youths who were sampled. Implementation of the use of persuasive language in eroding insecurity in adolescents in the city of Palu was declared successful because the 20 youths who were sampled it was stated that they were able to revive their self-confidence by showing self-confidence in the form of work. AbstrakPenelitian ini mengkaji implementasi bahasa persuasif dalam mengikis insecure bagi remaja di kota Palu. Dari perspektif psikolinguistik remaja yang mengalami insecure pada dasarnya remaja yang memiliki cita-cita yang tinggi dan menginginkan masa depan yang sukses. Penelitian ini bertujuan untuk; 1) mendeskripsikan jenis bahasa persuasif pendidikan dalam mengikis insecure bagi remaja di kota Palu, 2) mendeskripsikan faktor-faktor penyebab insecure pendidikan yang salah bagi remaja di kota Palu, dan 3) mendeskripsikan hasil implementasi bahasa persuasif dalam mengikis insecure bagi remaja di kota Palu. Penelitian ini disajikan dalam bentuk kualitatif. Instrumen yang digunakan dalam menggumpulkan data pada makalah ini adalah alat rekam telpon genggam. Jenis data pada makalah ini adalah data tertulis dan sumber data diperoleh dari tuturan lisan dan tulisan dari peneliti terhadap remaja yang mengalami insecure di kota Palu. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui tahapan; 1) obesrvasi, 2) wawancara, dan 3) dokumentasi. Teknis analisis data dilakukan melalui tahapan :1) pengumpulan data, 2) reduksi data, 3) klasifikasi data, dan 4) penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) jenis bahasa persuasif pendidikan dalam mengikis insecure pada remaja di kota Palu meliputi (1) persuasif pendidikan mengajak/membujuk, (2) persuasif pendidikan menghimbau/memerintah, dan (3) persuasif pendidikan memengaruhi. 2) faktor-faktor penyebab insecure bagi remaja di kota Palu, yakni (1) mendidik dengan memanjakan, dan (2) mendidik dengan kekerasan, dan 3) hasil implementasi bahasa persuasif dalam mengikis insecure pada remaja di kota Palu dinyatakan berhasil dari 20 orang remaja yang dijadikan sampel. Impelementasi pemanfaatan bahasa persuasif dalam mengikis insecure kepada remaja di kota Palu dinyatakan berhasil karena dari 20 orang remaja yang dijadikan sampel dinyatakan dapat memunculkan kembali rasa percaya dirinya dengan menunjukkan rasa percaya diri dalam bentuk karya.
Kritik Sosial dalam Novel Padang Bulan Karya Andrea Hirata (Kajian Sosiologi Sastra Sastra) Ulinsa Ulinsa; Gazali Lembah; Yunidar Nur; Nuraedah Nuraedah; Nur Fadilah
JENTERA: Jurnal Kajian Sastra Vol 12, No 1 (2023): Jentera: Jurnal Kajian Sastra
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jentera.v12i1.6058

Abstract

The disclosure of literary criticism on the novel by Andrea Hirata does not merely look at it clearly. Still, it refers to the social aspect as an outline of the conflict in the storyline. The study aims to reveal and describe the social criticism forms in the novel Padang Bulan by Andera Hirata using the sociology of literature study. The method used in this research is descriptive method and this type of research is qualitative research. The results of the analysis of this study indicate that there are five social criticisms in the novel Padang Bulan, such as moral criticism, political criticism, educational criticism, economic criticism, and cultural criticism. AbstrakPengungkapan kritik sastra pada novel karta Andrea Hirata tidak semata-mata hanya melihat secara gamblang, melainkan berpatokan pada aspek sosial sebagai garis besar konflik pada alur cerita. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dan mendeskripsikan bentuk-bentuk kritik sosial dalam novel Padang Bulan karya Andera Hirata menggunakan kajian sosiologi sastra. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Hasil analisis dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada lima kritik sosial dalam novel Padang Bulan, yaitu kritik moral, kritik politik, kritik pendidikan, kritik ekonomi, dan kritik kebudayaan.
REPRESENTASI NILAI DALAM RITUAL BALIA TAMPILANGI ETNIK KAILI: KAJIAN HERMENEUTIK (Representation of Value in Balia tampilangi Rituals of Kaili Ethnic: Hermeneutic Study) Gazali Gazali; Ulinsa Ulinsa; Yunidar Yunidar; Indra Indra
SAWERIGADING Vol 29, No 1 (2023): Sawerigading, Edisi Juni 2023
Publisher : Balai Bahasa Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/sawer.v29i1.1172

Abstract

The tradition of treating diseases of the Kaili tribe, commonly called balia, is a traditional treatment that is believed to cure diseases brought by spirits. This study is expected to reveal the values contained in the balia tampilangi custom through hermeneutic studies. Hermeneutics is one of the approaches used to analyze a text. Currently, hermeneutics is widely used in text studies in almost all scientific fields. In this study, the hermeneutic model of Richard E Palmer (2016) is used to interpret the representation of values contained in traditional Kaili medicine. This research focused on analyzing the values contained in the Balia tampilangi ritual. The purpose of this research is to describe the form of value, meaning of value and function in the Kaili ethnic balia tampilangi ritual. The method used in this research is descriptive method with qualitative research form. The research data sources consist of interviews with sando, recordings, literature studies, field recordings and documentation. Based on the results of the research, it was found that there are three values contained in the Kaili ethnic balia performangi ritual, namely: religious value, philosophical value and ethical value. The form of religious values consists of faith and social values. While the philosophical value consists of humans as creatures of God, sustaining life and praying to God. The ethical value is as a unifier of society, especially people who are afflicted with disease, instilling a sense of loyalty and submission to applicable rules, and maintaining norms in society so that they are always obeyed by the community. AbstrakTradisi mengobati penyakit suku Kaili yang biasa disebut balia ini merupakan pengobatan tradisional yang dipercaya dapat menyembuhkan sakit yang dibawa oleh mahluk halus. Kajian ini diharapkan dapat mengungkap nilai-nilai yang terkandung dalam adat balia tampilangi melalui kajian hermeneutika. Hermeneutika merupakan salah satu pendekatan yang digunakan untuk menganalisis suatu teks. Saat ini hermeneutika banyak digunakan dalam kajian teks hampir segala bidang keilmuan. Pada kajian ini digunakan hermeneutika model Richard E Palmer (2016) untuk menafsirkan representasi nilai-nilai yang terkandung dalam pengobatan tradisional suku Kaili. Penelitian ini difokuskan pada analisis nilai-nilai yang terkandung dalam ritual balia tampilangi. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk nilai, makna nilai, dan fungsi dalam ritual Balia tampilangi etnis Kaili. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan bentuk penelitian kualitatif. Sumber data penelitian terdiri atas wawancara dengan sando, hasil rekaman, studi literatur, hasil rekaman lapangan, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa terdapat tiga nilai-nilai yang terkandung dalam ritual balia tampilangi etnik Kaili, yaitu: nilai religi, nilai filosofis dan nilai etika. Bentuk nilai nilai religi terdiri atas nilai keimantauhidan dan nilai sosial, sedangkan nilai filosofis manusia sebagai mahkluk tuhan, melangsungkan hidup, dan berdoa kepada tuhan. Adapun nilai etika sebagai pemersatu masyarakat, terutama masyarakat yang ditimpa penyakit, menanamkan rasa setia dan tunduk kepada aturan yang berlaku, dan menajaga norma di masyarakat agar selalu dipatuhi oleh masyarakat.
EKOLOGI SASTRA LISAN DI TOWALE Gazali Lembah; Ulinsa Ulinsa; Muslimin Muslimin; Moh. Reza
Prosiding Seminar Nasional dan Internasional HISKI 2023: THE 31st HISKI INTERNATIONAL CONFERENCE ON LITERARY LITERACY AND LOCAL WISDOM (JUNI 2023)
Publisher : Himpunan Sarjana-Kesusastraan Indonesia (HISKI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/psni.v3i0.115

Abstract

Fokus permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah bentuk “Ekologi Sastra Lisan di Towale” serta kaitannya dengan lingkungan. Penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk ekologi sastra lisan yang terdapat pada masyarakat desa Towale serta kaitannya dengan lingkungan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Jenis data dalam penelitian ini adalah data tertulis yang bersumber dari satra lisan masyarakat desa Towale.. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara, teknik catat dan teknik baca. Berdasarkan hasil penelitian di temukan beberapa bentuk sastra lisan Towale diantaranya ada yang berbentuk cerita dan bentuk bukan cerita yaitu: (1) Sastra lisan bercorak cerita a) Legenda, b) Mitos. (2) Sastra lisan bercorak bukan cerita a) Peribahasa, b) Teka-teki, c) Mantra, d) Nyanyian anak, e) Balada, f) Hukum adat
NILAI SOSIAL DALAM SERIAL ANIME JEPANG “YOUKOSO JITSURYOKU SHIJOU SHUGI NO KYOUSHITSU E” Nelis Pradesa; Ulinsa Ulinsa; Ade Nurul Izatti; Arum Pujiningtias
Prosiding Seminar Nasional dan Internasional HISKI 2023: THE 31st HISKI INTERNATIONAL CONFERENCE ON LITERARY LITERACY AND LOCAL WISDOM (JUNI 2023)
Publisher : Himpunan Sarjana-Kesusastraan Indonesia (HISKI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/psni.v3i0.82

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk nilai sosial dalam serial anime (animasi Jepang) Youkoso Jitsuryoku Shijou Shugi No Kyoushitsu E (Classroom Of The Elite) adaptasi manga oleh Yuyu Ichino dan 2) mendeskripsikan fungsi nilai sosial dalam serial anime (animasi Jepang) Youkoso Jitsuryoku Shijou Shugi No Kyoushitsu E (Classroom Of The Elite) adaptasi manga oleh Yuyu Ichino?. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik: 1)menyimak, 2) membaca, 3) mencatat, dan 4) dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan, yakni 1) mengumpulkan data, 2) mereduksi data, 3) mengklasifikasi data, dan 4) menyimpulkan  hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk nilai sosial yang terdapat dalam Serial Anime Youkoso Jitsuryoku Shijou Shugi No Kyoushitsu E, yakni 1)  peristiwa kekerasan, 2) pertemanan, 3) penghianatan, 4) membantu orang lain, 5) peduli antarteman, 6) tolong-menolong antarteman, 7) saling percaya antarteman, dan 8) kerjasama. Fungsi nilai sosial dalam Serial Anime Youkoso Jitsuryoku Shijou Shugi No Kyoushitsu E, yakni 1) untuk menjamin terwujudnya harkat dan martabat pribadi seseorang dan kemanusiaan, 2) Untuk memotivasi manusia agar bersikap dan bertindak dengan penuh kebaikan dan kebajikan yang didasari atas kesadaran kewajiban yang dilandasi moral, 3) untuk menjaga keharmonisan hubungan sosial antarmanusia, karena moral menjadi landasan rasa percaya terhadap sesama, 4) membuat manusia lebih bahagia secara rohani dan jasmani karena menunaikan fungsi moral sehingga tidak ada rasa menyesal, konflik batin, dan perasaan berdosa atau kecewa, 5) moral dapat memberikan wawasan masa depan kepada manusia, baik sanksi sosial maupun konsekuensi dalam kehidupan sehingga manusia akan penuh pertimbangan sebelum bertindak, 6) moral dalam diri manusia juga dapat memberikan landasan kesabaran dalam bertahan dalam setiap dorongan naluri dan keingingan/ nafsu yang mengancam harkat dan martabat pribadi. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa Serial Anime Youkoso Jitsuryoku Shijou Shugi No Kyoushitsu memiliki nilai dan fungsi. Dengan demikian, kajian nilai dalam Serial Anime Youkoso Jitsuryoku Shijou Shugi No Kyoushitsu dapat ditindaklanjuti oleh peneliti selanjutnya karena penulis yakin masih terdapat nilai-nilai sastra di antaranya nilai moral dan nilai keindahan.
PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI SULAWESI TENGAH Sitti Harisah; Fransiskus Bustan; Ulinsa Ulinsa
Prosiding Seminar Nasional dan Internasional HISKI 2023: THE 31st HISKI INTERNATIONAL CONFERENCE ON LITERARY LITERACY AND LOCAL WISDOM (JUNI 2023)
Publisher : Himpunan Sarjana-Kesusastraan Indonesia (HISKI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/psni.v3i0.83

Abstract

Pembelajaran sastra perlu inovasi yang berpijak pada kearifan lokal agar peserta didik berkembang dinamis, namun tidak terpisah dari lingkungan dan sosial budayanya. Akan tetapi, pembelajaran sastra yang menarik bagi peserta didik kurang dipedulikan sehingga perkembangan karakter peserta didik terpisah dari lingkungan hidupnya. Padahal, kearifan lokal terbentang dari masa ke masa dan dari ruang yang satu ke ruang yang lain. Secara garis besar makalah ini membahas dua permasalahan, yaitu (1) bagaimanakah wujud kearifan lokal di Sulawesi Tengah yang  digunakan sebagai pijakan dalam pembelajaran sastra; (2) bagaimana penggunaan wujud kearifan lokal di Sulawesi Tengah dalam pembelajaran sastra. Tujuan pembahasan, yaitu (1) mendeskripsikan wujud kearifan lokal di Sulawesi Tengah yang digunakan dalam pembelajaran sastra; (2) mendeskripsikan penggunaan wujud kearifan lokal di Sulawesi Tengah dalam pembelajaran sasrta. Untuk menjawab permasalahan itu, penulis melakukan penelitian pustaka yang berkenaan dengan wujud kearifan lokal di Sulawesi Tengah dan penggunaannya dalam pembelajaran sastra. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa (1) wujud kearifan lokal di Sulawesi Tengah yang digunakan untuk pembelajaran sastra berupa budaya benda dan tak benda. Selanjutnya, penggunaan wujud kearifan lokal di Sulawesi Tengah dalam pembelajaran sastra melalui tahap pengenalan wujud, pengintegrasian, dan pengapresiasian.
Tialo Language Affix for Verb Marker Ulinsa Ulinsa; Abdul Gafur Marzuki; Idris Patekkai; Fadila Fadila; Deni Karsana; Tamrin Tamrin
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 10 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v10i2.3194

Abstract

The problems in this study are the types, meanings, and forms of affixes marking the Tialo language verbs. This study aims to describe the types, meanings, and forms of the Tialo language, including prefixes, suffixes, infixes, and confixes. The method used is a qualitative method. This study used the observing and speaking methods, with tapping techniques, proficient involvement techniques, proficient free observing techniques, fishing techniques, all-encompassing techniques, and note-taking techniques. The data analysis technique used is the distributional and equivalent method using the smallest element breakdown technique. Based on the results of research that has been carried out, it was found that affixes are markers for Tialo language verbs which include: Prefixes {moN-}, {non-}, {meN-}, {neN}, {poN-}, {peN-}, {in-}, and {te-}. {in-} infix. Suffixes {i-} and {a'a}. Confixes {moN-a'a} {noN-a'a}, {meN-a'a}, {meN-omo}, {nen-omo}, {poN-omo} and {moN-i}. The meaning of the affix markers in the Tialo language is going to take action, is taking action, has taken action, ordered, has taken action for others, and has finished taking action for others. Meanwhile, the affixes for the Tialo language consist of prefixes {mo-}, {no-}, and {me-}. {in-} infix. Suffixes {-i} and {a'a}. The confixes {mo-i}, {mo-a'a}, and {no-a'a} in the affix form of the Tialo language verb markers have changed and some have not changed.
Character Analysis Ability of M. Night Shyamalan Split Translation Film Characters in Indonesian EFL Students Muthmainnah Muthmainnah; Abdul Gafur Marzuki; Santiana Santiana; Erizar Erizar; Ulinsa Ulinsa; Utari Purwaningsi; M. Asri B
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 10 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v10i2.3196

Abstract

The background of this research is to identify or determine the ability to analyze the character analysis of the characters in the film translation Split by M. Night Shymalayan in Semester VI Students of Indonesian Language Education Faculty of Teacher Training and Education in the 2022/2023 academic year. The number of samples in this study is 27 people, class B consisted of 24 girls and 6 boys. Data collection was used, namely test sheets and observation sheets. Then, the data analysis used in this study was the Quantitative Description technique, because the data studied were in the form of technical figures for student learning outcomes by identifying or determining the characters in the Split translation film by M. Night Shymalayan by using a certain formula. The results showed that the students' ability to analyze the characters of M. Night Shymalayan's Split translation film character in sixth-semester students of Indonesian language education experienced differences in every aspect that was assessed. The results of data analysis show that the average score obtained or achieved by class B students in the sixth semester of Indonesian language education obtained an average score of 69.26% with a total percentage of 2.57% in the good category. This means that the split translation film media helps students to identify the character analysis skills of M. Night Shymalayan's split translation film characters.
NILAI BUDAYA DALAM CERITA RAKYAT LEGENDA DANAU POSO (KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA) CULTURAL VALUES IN THE FOLKLORE LEGEND OF LAKE POSO (IN THE SOCIOLOGY OF LITERATURE) Gladys Gisella Suade; Ulinsa Ulinsa; Nina Wati
Jurnal Tradisi Lisan Nusantara Vol 1, No 2 (2021): Volume 1 Nomor 2: Agustus 2021
Publisher : ppjbsip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51817/jtln.v1i2.135

Abstract

Fokus permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah nilai budaya dalam cerita rakyat ‘Legenda Danau Poso” kajian sosiologi sastra. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan nilai budaya yang terdapat dalam cerita rakyat “Legenda Danau Poso” kajian sosiologi sastra. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Jenis data dalam penelitian ini adalah data tertulis yang bersumber dari cerita rakyat “Legenda Danau Poso”. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara, teknik catat dan teknik baca. Berdasarkan hasil penelitian di temukan nilai budaya dalam cerita rakyat “Legenda Danau Poso” kajian sosiologi sastra yaitu: (1) Nilai budaya dalam hubungan manusia dengan Tuhan, (2) Nilai budaya dalam hubungan manusia dengan alam, (3) Nilai budaya dalam hubungan manusia masyarakat, (4) Nilai budaya dalam hubungan manusia dengan manusia lain.
Lanskap Linguistik Lembaga Pemerintah dan Swasta di Kota Surakarta Wahyuni, Sri; Istriwati, Enita; Ulinsa, Ulinsa; Hidayah, Asri M. Nur
SAWERIGADING Vol 29, No 2 (2023): Sawerigading, Edisi Desember 2023
Publisher : Balai Bahasa Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/sawer.v29i2.1047

Abstract

This research was motivated by the rise of writing in public spaces prioritizing something other than the state language. Surakarta City is an observation area because of its historical elements and rapid development. The purpose of this study is to describe the linguistic landscape and language misuse in public spaces of government and private institutions in Surakarta City. In this study, the researchers used observation and interview methods for collecting data. Researchers use descriptive methods to analyze the data. The results showed various language systems and language errors in the public space of Surakarta City. The language systems used are monolingual, bilingual, and multilingual. Monolinguals in Indonesian are widely used in government institutions, while private institutions commonly use them in English. The languages spoken are Indonesian, Javanese, English, and Arabic. Meanwhile, language errors are in the form of errors in writing letters, words, abbreviations, and punctuation. Local governments and every author writing in the inner public space can expect to find the results of this study useful. Therefore, the socialization of good language use must be more massive to increase public awareness of using language in public areas.  AbstrakPenelitian ini dilatarbelakangi dengan maraknya tulisan di ruang publik yang kurang mengutamakan bahasa negara. Kota Surakarta menjadi daerah pengamatan karena unsur sejarah dan perkembangan kotanya yang pesat. Tujuan penelitian ini ialah mendeskripsikan lanskap linguistik dan kesalahan penggunaan bahasa pada ruang publik lembaga pemerintah dan swasta di Kota Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode observasi dan wawancara untuk pengumpulan data. Data kemudian dianalisis melalui metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beragam sistem bahasa dan kesalahan berbahasa pada ruang publik Kota Surakarta. Sistem bahasa yang digunakan, yaitu monobahasa, dwibahasa, dan multibahasa. Monobahasa dalam bahasa Indonesia banyak digunakan pada lembaga pemerintah, sedangkan dalam bahasa Inggris banyak digunakan pada lembaga swasta. Bahasa yang digunakan, yaitu bahasa Indonesia, bahasa Jawa, bahasa Inggris, dan bahasa Arab. Adapun, kesalahan berbahasa berupa kesalahan penulisan huruf, kata, singkatan, dan tanda baca. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pemerintah daerah dan setiap pembuat tulisan di ruang publik. Oleh karena itu, sosialisasi penggunaan bahasa yang baik harus lebih masif dilakukan supaya kesadaran masyarakat semakin tinggi dalam menggunakan bahasa di ruang publik.