Penelitian ini membahas bagaimana sinematografi digunakan secara strategis sebagai media representasi visual terhadap penyimpangan agama dalam serial Malaysia Bidaah (2025). Dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif-analitis dalam kerangka Desain Komunikasi Visual, kajian ini menganalisis elemen-elemen sinematik seperti pencahayaan, warna, framing, komposisi, dan simbolisme untuk mengungkap makna ideologis yang tersembunyi di balik visualisasi cerita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa elemen pencahayaan kontras tinggi, warna dingin yang menekankan kehampaan spiritual, serta sudut kamera rendah digunakan untuk memperkuat citra dominasi dan manipulasi oleh tokoh antagonis. Sebaliknya, penggunaan warna hangat, komposisi simetris, dan teknik kamera statis menggambarkan perjalanan spiritual dan pencerahan tokoh utama. Simbol-simbol visual seperti tirai hitam, cermin pecah, dan ruang tertutup turut membangun lapisan makna naratif yang merepresentasikan krisis iman dan kekuasaan agama yang menyimpang. Temuan ini menegaskan bahwa sinematografi tidak hanya berperan sebagai instrumen estetis, tetapi juga sebagai bahasa visual yang memuat kritik sosial dan ideologis. Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi terhadap kajian sinematografi dan komunikasi visual, khususnya dalam konteks representasi isu-isu keagamaan di media audio-visual Asia Tenggara.