Claim Missing Document
Check
Articles

Pasang In Sinrilik Concervation Effort Makassar Culture Subair, Ahmad
Jurnal Multidisiplin Sahombu Vol. 5 No. 06 (2025): Jurnal Multidisiplin Sahombu, September - October (2025)
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cultural heritage, particularly the traditional arts of Sinrilik and Pasang among the Bugis-Makassar people, has important philosophical and moral values. However, these two arts are increasingly marginalised among Generation Z in Paccinongang Village, Gowa Regency, who are more exposed to global culture. On the other hand, Generation Z also faces mental health challenges such as stress and anxiety due to academic and social pressures. This qualitative research with an ethnographic approach aims to: (1) analyse the cultural meaning of Sinrilik and Pasang , (2) identify their potential as innovative media for Generation Z's mental health, and (3) design revitalisation strategies. Through observation and in-depth interviews, this study found that the reflective values in Sinrilik and the moral messages in Pasang have a calming effect and can serve as guidelines for life. In response, the SIPAS (Sinrilik and Pasang) Programme was designed with a participatory approach involving local artists, community leaders, and Generation Z. The programme, which includes training, interactive performances, and digital documentation, has succeeded in increasing Generation Z's interest and understanding of their cultural heritage, while reducing anxiety levels and strengthening social cohesion. This research concludes that integrating traditional art preservation with a mental health approach through adaptive and participatory strategies can create sustainable solutions for the future of culture and well-being. This study concludes that integrating the preservation of traditional arts with a mental health approach through adaptive and participatory strategies can create sustainable solutions for the cultural future and psychological well-being of Generation Z.
Transformasi Sosial Ekonomi Pelaut Kajuara Rifal; Patahuddin; Ahmad Subair; Bustan
PESHUM : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Humaniora Vol. 4 No. 6: Oktober 2025
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/peshum.v4i6.12711

Abstract

Penelitian ini menelaah transformasi pelaut Kajuara dari pelaku subsistensi menjadi local entrepreneurs maritim yang menghubungkan ekonomi pesisir Bone dengan pasar regional. Melalui pendekatan history from below dan metode sejarah—heuristik, kritik sumber, interpretasi tematik, dan historiografi—data dikumpulkan lewat wawancara mendalam, observasi partisipatif di pelabuhan, penelusuran daftar kapal (GT, pemilik, rute), arsip lokal, dan statistik. Hasil analisis menunjukkan model kepemilikan bervariasi—individual, keluarga, dan komunal—yang mencerminkan perpaduan logika kapital dan modal sosial berbasis kekerabatan serta nilai budaya Bugis (siri’ na pesse). Faktor internal (keterampilan navigasi, etos kerja, modal sosial, kepemilikan kapal) dan eksternal (ketersediaan sumber daya Teluk Bone, kebijakan publik, perubahan iklim, persaingan pasar) secara bersama membentuk pola adaptasi dan inovasi usaha, termasuk diversifikasi kegiatan, modifikasi perahu, pembentukan koperasi. Transformasi ini mendorong mobilitas sosial vertikal dan horizontal—dari buruh nelayan menjadi pemilik kapal, agen dagang, atau pelaku usaha non-maritim—serta perubahan identitas ekonomi-komunal. Penelitian mengisi kekosongan historiografi maritim dengan menempatkan simpul pelabuhan kecil sebagai aktor kunci dalam jaringan perdagangan Asia Tenggara dan menawarkan implikasi kebijakan untuk penguatan ekonomi pesisir berbasis tradisi maritim, pengelolaan logistik pangan, pembiayaan rantai pasok, dan mitigasi risiko iklim
Optimizing The Literacy Corner To Increase Maritime Cultural Knowledge In Galesong Baru Village: Optimalisasi Pojok Literasi untuk Meningkatkan Pengetahuan Budaya Bahari di Desa Galesong Baru Khaerunnisa; Ahmad Subair; Nur Amalia
Gudang Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2024): GJPM - Juli s/d Desember
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjpm.v2i2.911

Abstract

This community service program aimed to enhance maritime cultural knowledge in Galesong Baru Village through the optimization of the Literacy Corner. Galesong Baru, known for its rich maritime heritage, faces challenges in preserving local knowledge and traditions amidst social changes and modernization. To address this issue, the program involved renovating the Literacy Corner, adding relevant educational materials, and conducting various educational activities. These activities included reading sessions, discussions, and workshops focused on maritime culture, as well as involving maritime experts and local leaders to provide in-depth insights. Program evaluation showed a significant increase in maritime cultural knowledge among participants, particularly among the younger generation. Pre- and post-program surveys indicated substantial improvement in understanding maritime traditions, such as boat-making and fishing techniques. The optimized Literacy Corner has become a more active hub, with increased visitation from the community. Support from the village government, local schools, non-governmental organizations, and the local community was crucial to the program's success. This program demonstrates that a participatory and collaborative approach in developing literacy centers can effectively enhance cultural knowledge and engage the community in preserving local heritage. The results of this program are expected to serve as a model for other coastal villages facing similar challenges in cultural preservation
Pelestarian Nilai-Nilai Spiritual Nelayan Pattorani Galesong Melalui Gerakan Hilirisasi Budaya dan Ormawa Sejarah UNM Khaerunnisa, Khaerunnisa; Subair, Ahmad; Susetya, Agil; Rafly, Muh.; Tenritata, Andi Aso
Joong-Ki : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 3: Mei 2024
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/joongki.v3i3.3625

Abstract

Program "Pelestarian Nilai-Nilai Spiritual Nelayan Pattorani Galesong Melalui Gerakan Hilirisasi Budaya dan Ormawa Sejarah UNM" bertujuan untuk melestarikan warisan budaya dan nilai-nilai spiritual yang dimiliki oleh komunitas nelayan Pattorani di Galesong. Program ini melibatkan dokumentasi budaya, pelatihan keterampilan tradisional, promosi budaya, dan kolaborasi dengan berbagai pihak. Melalui survei, wawancara, dan observasi, nilai-nilai spiritual dan praktik tradisional nelayan Pattorani didokumentasikan dengan baik. Pelatihan yang diselenggarakan berhasil meningkatkan keterampilan teknis nelayan muda serta pemahaman mereka tentang pentingnya nilai-nilai spiritual dalam kehidupan sehari-hari. Promosi budaya dilakukan melalui festival budaya, pameran, dan media sosial. Kolaborasi dengan pemerintah, lembaga pendidikan, dan sektor swasta menjadi kunci keberhasilan program ini. Evaluasi program menunjukkan peningkatan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang warisan budaya Pattorani. Kesimpulannya, program ini memberikan landasan yang kuat untuk pelestarian dan penghargaan terhadap nilai-nilai spiritual dan budaya lokal nelayan Pattorani
Rekonstruksi Sejarah Menggunakan Sumber Lisan Dalam Penulisan Sejarah Lokal Ahmad Subair
Jurnal Ilmiah Multidisiplin Nusantara (JIMNU) Vol. 2 No. 2 (2024): JIMNU - JULI
Publisher : PT. Padang Tekno Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/jimnu.v2i2.422

Abstract

Penelitian ini berjudul “Rekonstruksi Sejarah Menggunakan Sumber Lisan dalam Penulisan Sejarah Lokal: Studi Kasus Desa Galesong Baru.” Latar belakang penelitian ini didasarkan pada pentingnya melestarikan sejarah lokal yang belum banyak terdokumentasikan secara tertulis, terutama yang terkait dengan budaya maritim masyarakat Galesong Baru. Sumber lisan menjadi metode utama dalam merekonstruksi sejarah, mengingat keterbatasan arsip tertulis mengenai peristiwa penting di desa ini, termasuk tradisi maritim seperti Mappalili dan Orang Laut. Penelitian ini bertujuan untuk menggali narasi sejarah lokal melalui wawancara dengan tetua adat, nelayan, dan tokoh masyarakat setempat. Metode yang digunakan adalah metode sejarah, dengan pendekatan triangulasi sumber lisan dan dokumen tertulis untuk mendapatkan gambaran yang lebih akurat. Selain itu, penelitian ini juga menganalisis konteks sosial dan budaya yang mempengaruhi penyampaian narasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun terdapat variasi dalam cerita yang disampaikan oleh para informan, pola-pola umum tetap muncul terkait hubungan masyarakat dengan laut dan pentingnya tradisi maritim dalam membentuk identitas mereka. Sumber lisan terbukti sebagai alat yang penting dalam merekonstruksi sejarah lokal yang kaya dan dinamis.
Memory Politik Indonesia Menuju Merdeka 1602-1947 (Mengenang 79 Tahun Indonesia Merdeka) Subair, Ahmad
Scholars: Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan Vol. 2 No. 2 (2024): SCHOLARS: Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan
Publisher : P3M POLITEKNIK NEGERI AMBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini mengkaji sejarah politik dalam rentang waktu 1602-1947, dengan fokus pada perjuangan panjang bangsa indonesia untuk mencapai kemerdekaan. Kajian ini didasarkan pada arsip Gahetna, yang diharapkan dapat memberikan perspektif baru dan menarik tentang perjalanan sejarah politik indonesia. Artikel ini membahas berbagai peristiwa penting Sejarah politik Indonesia, termasuk era kolonial Belanda, kebangkitan pergerakan nasional, perjuangan kemerdekaan dan proklamasi kemerdekaan dan awal kemerdekaan. Melalui kajian ini, artikel ini bertujuan untuk memberikan gamparan umum tentang sejarah politik indonesia dalam rentang waktu 1602-1947, mengidentufukasi faktor-faktor yang mendorong perjuangan kemerdekaan, menganalisis strategi dan taktik yang digunakan oleh para pejuang. Artikel Dipercaya bahwa hal ini akan meningkatkan pemahaman mendalam mengenai sejarah politik Indonesia dan konflik panjang Indonesia dan konflik untuk mencapai keselamatan.
Sejarah Pendidikan Indonesia: Sebuah Refleksi Subair, Ahmad
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 1 No. 5 (2024): OKTOBER-NOVEMBER 2024
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This article discusses various educational problems in Indonesia in the past with a focus on aspects such as limited access to education, social class, gender, geography, unequal quality of education, facilities, teaching staff, curriculum, rigid educational orientation, evaluation-oriented memorization, the relevance of education to the world of work, as well as ethnic and religious discrimination. This research aims to analyze how these factors influence the development of education in Indonesia, as well as their impact on equal distribution of learning opportunities and human resource development. During the colonial period, access to education was limited to certain elites, creating inequality that continued until after independence. Apart from that, a curriculum that is too rigid and irrelevant to the needs of the world of work causes graduates to be unprepared to face market challenges. Ethnic and religious-based discrimination also exacerbates the situation, creating a non-inclusive education system. This article concludes that these problems still leave traces today and require more comprehensive and inclusive policy reform. Reflection on the history of Indonesian education is very important to improve the education system and create fairer opportunities for all of society.