p-Index From 2020 - 2025
6.163
P-Index
This Author published in this journals
All Journal JPMS (Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains) Biota: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Biosfer: Jurnal Tadris Biologi Biogenesis: Jurnal Ilmiah Biologi Jurnal Bioterdidik: Wahana Ekspresi Ilmiah BIOTIK: Jurnal Ilmiah Biologi Teknologi dan Kependidikan Jurnal Florea DIDAKTIKA BIOLOGI: Jurnal Penelitian Pendidikan Biologi Biosfer: Jurnal Pendidikan Biologi Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi Jurnal Biosilampari: Jurnal Biologi JPBIO (Jurnal Pendidikan Biologi) BIOSFER : Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi Education and Human Development Journal Jurnal Metaedukasi : Jurnal Ilmiah Pendidikan BIO-EDU: Jurnal Pendidikan Biologi Journal of Tropical Ethnobiology Eduproxima : Jurnal Ilmiah Pendidikan IPA Darmabakti : Junal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Bioeduca : Journal of Biology Education Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi JIPB (Jurnal Inovasi Pembelajaran Biologi) International Journal of Multidisciplinary: Applied Business and Education Research LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran EDUTECH : Jurnal Inovasi Pendidikan Berbantuan Teknologi SCIENCE : Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika dan IPA SOCIAL : Jurnal Inovasi Pendidikan IPS PSEJ (Pancasakti Science Education Journal) Jurnal Pijar MIPA Inornatus: Biology Education Journal Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) Maximus: Journal of Biological and Life Sciences Biodik: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi Jurnal Pendidikan MIPA Bioma : Jurnal Biologi dan Pembelajaran Biologi
Claim Missing Document
Check
Articles

Optimalisasi Pemanfaatan Website Keanekaragaman Hayati dalam Mendukung Pelaksanaan Kurikulum Merdeka dan Penguatan Kompetensi Abad 21 bagi Guru Biologi di Kabupaten Tasikmalaya Meylani, Vita; Hernawati, Diana; Putra, Rinaldi Rizal; Chaidir, Diki Muhamad
Darmabakti : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 6 No 01 (2025): Darmabakti : Junal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Lembaga Peneliian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Islam Madura (UIM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31102/darmabakti.2025.6.01.106-116

Abstract

Pemanfaatan website keanekaragaman hayati sangat penting untuk diterapkan di lingkungan sekolah oleh guru dan siswa. Dengan mengetahui potensi terhadap keanekaragaman hayati sekitar dapat mendukung pencapaian tujuan pembelajaran dalam kurikulum merdeka. Pemanfataan penggunaan website ini juga sangat sesuai dalam upaya meningkatkan Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) bagi para mitra yaitu guru sehingga dapat meningkatkan kompetensi guru dan mendukung pelaksanaan kurikulum merdeka sesuai dengan ketentuan. Mitra kegiatan pengabdian ini merupakan mitra non-produktif ekonomi sehingga target dan luaran kegiatan ini lebih mengutamakan terhadap peningkatan terhadap pengetahuan, sikap dan keterampilan mitra antara lain; Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan baru bagi guru terutama tentang website keanekaragaman hayati dalam mendukung pembelajaran kurikulum merdeka; Sikap yang semakin peduli terhadap keanekaragaman hayati lokal sehingga semakin terjaganya kasawan/lingkungan yang semakin baik.
Ethnobotany of Anthophyta Varieties as Raw Materials for Candu Oil Production in Tasikmalaya Regency Dewi, Resti Aulia; Hernawati, Diana; Putra, Rinaldi Rizal
BIOTIK: Jurnal Ilmiah Biologi Teknologi dan Kependidikan Vol 13, No 1 (2025): JURNAL BIOTIK
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/biotik.v13i1.24945

Abstract

Pemanfaatan anthophyta sebagai bahan kosmetik ataupun bahan pengobatan yang dilakukan oleh masyarakat tentunya menjadi kajian penting dalam etnobotani. Praktik etnobotani telah turun temurun dilakukan oleh masyarakat Desa Gunungsari dan masyarakat Desa Cikunir. Masyarakat dari dua Desa tersebut menggunakan anthophyta sebagai bahan yang digunakan dalam pembuatan minyak candu. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan minyak candu serta ragam anthophyta yang digunakan dalam proses pembuatannya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Data dikumpulkan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa bagian anthophyta yang banyak digunakan untuk minyak candu yaitu bunga, daun, akar dan rimpang. Terdapat tujuh jenis anthophyta yang diklasifikasikan dalam 2 class dan 5 order. Jenis anthophyta tersebut adalah Cananga odorata, Magnolia x alba, Rosa x damascena, Jasminum sambac, Plantago major, Pandanus amaryllifolius, Curcuma longa. Khasiat yang dirasakan oleh responden sebagai pengguna minyak candu adalah 90%-70% sebagai perawatan kulit kering, 80%-70% untuk pijatan, 60%-50% untuk bekas luka, 55%-35% pengobatan kutu air, 40%-20% untuk iritasi kulit, 30%-25% untuk pembengkakan, 30%-15% untuk stretch mark, dan 20%-15% untuk luka bakar. Kesimpulan yang diambil yakni kandungan yang dimiliki oleh setiap anthophyta bahan minyak candu dapat berpotensi untuk mendukung pengobatan permasalahan kulit.
Profil Pengetahuan dan Keterampilan Kewirausahaan Siswa SMA Negeri 1 Singaparna dalam Pembelajaran IPA Hidayatuloh, Anang; Wahidin, Wahidin; Badriah, Liah; Hernawati, Diana
PSEJ (Pancasakti Science Education Journal) Vol. 10 No. 1 (2025)
Publisher : Program Studi Pendidikan IPA, FKIP Universitas Pancasakti (UPS) Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24905/psej.v10i1.239

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil pengetahuan dan keterampilan kewirausahaan siswa SMA Negeri 1 Singaparna pada pembelajaran IPA. Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan populasi seluruh siswa kelas X dan pengambilan sampel secara random sampling terdiri dari 34 siswa. Data dikumpulkan melalui kuesioner dengan skala likert 1 sampai 4 untuk mengukur pengetahuan dan keterampilan kewirausahaan pada semua indikator. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa memiliki pengetahuan kewirausahaan yang cukup baik, terutama dalam pemahaman peran dan tanggung jawab yang memperoleh skor tertinggi 88,6. Namun, terdapat beberapa indikator yang perlu ditingkatkan, seperti pengetahuan lingkungan usaha 58,8 dan keterampilan teknik usaha 51,5. Secara keseluruhan, penelitian ini mengindikasikan bahwa siswa sudah memiliki dasar yang baik dalam kewirausahaan dalam pembelajaran IPA, tetapi perlu adanya pengembangan lebih lanjut dalam indikator-indikator yang masih kurang agar siswa lebih baik mempersiapkan diri menghadapi tantangan di abad 21. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam penelitian pembelajaran IPA yang lebih kontekstual dengan menerapkan model pembelajaran inovatif yang mampu mengintegrasikan kewirausahaan ke dalam kurikulum IPA
Profil Pengembangan Modul Ajar IPA Terintegrasi Etnosains sebagai Upaya Penguatan Konsep Ilmiah: Systematic Literature Review Supriatna, Asep Yudi; Hernawati, Diana; Badriah, Liah; Ruganda, Ernita
Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Vol. 13 No. 1 (2025): June 2025
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpms.v13i1.84652

Abstract

Pendekatan etnosains dalam pembelajaran IPA berpotensi memperkuat konsep ilmiah sekaligus menanamkan nilai budaya lokal. Penelitian ini menganalisis profil pengembangan modul ajar IPA terintegrasi Etnosains, melalui metode Systematic Literature Review (SLR), berbantu model analisis PRISMA, dengan fokus pada artikel terindeks SINTA 2, terbitan 2020 hingga 2024. Dari 2.280 artikel pada basis data Google Scholar, teridentifikasi melalui kata kunci, setelah melewati tahapan seleksi topik, 1.540 artikel diantaranya tereliminasi. Selanjutnya, peninjauan abstrak menyisihkan 690 arikel, dan analisis kelayakan, berfokus pada isi artikel menyeleksi 50 artikel, yang akhirnya menghasilkan 8 artikel relevan untuk kajian mendalam. Temuan menunjukkan bahwa modul bertema Batik Kerinci, tanaman obat Bugis, dan topeng Singo Barong efektif meningkatkan literasi sains serta apresiasi budaya. Namun, pengembangan modul ajar berbasis kearifan lokal Sunda masih minim. Oleh karena itu, pengembangan modul ajar IPA berbasis budaya Sunda direkomendasikan sebagai upaya memperkaya strategi pembelajaran kontekstual, yang mendukung pelestarian budaya dan transfer nilai-nilai ilmiah warisan leluhur.
Herping: Natural Exploration as Bioeducation of Herpetofauna Animal Diversity Meylani, Vita; Hernawati, Diana
International Journal of Multidisciplinary: Applied Business and Education Research Vol. 3 No. 3 (2022): International Journal of Multidisciplinary: Applied Business and Education Rese
Publisher : Future Science / FSH-PH Publications

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11594/ijmaber.03.03.01

Abstract

Learning biology is about theory and practice while in the laboratory or environment. Animalia is one of the focuses of Biology and one of the topics that could not practice in the laboratory but should practice in the environment. Learning in an environment would give students any experiences. This study aims to report a case study that explores the experiences of prospective teacher students about learning outdoors through a herping activity. This research was taken from a university in Indonesia from June until December 2019. Data retrieval is taken through semi-structured interviews. Data analysis used the phenomenological design of 22 participants to be interviewed. The findings reveal that the challenges found in the field include field mastery, unpredictable weather, and finding the correct object. However, natural phenomena that are open in the wild become an attraction as bio-education develops for prospective teacher students. Understanding science material and science epistemological abilities is likened to a combination of hands-on activities students become complete with minds-on practices. For this reason, it is crucial when the learning process is packaged in frames that can stimulate prospective teacher students to be more active. The findings are how to combine formal learning in the classroom with wild herping activities to develop student bio-education.
PROFIL LITERASI BIODIVERSITAS PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI Hastuti, Aris; Suprapto, Purwati Kuswarini; Badriah, Liah; Hernawati, Diana
LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/learning.v5i2.4885

Abstract

Biodiversity, as a vital component of ecosystem sustainability, is under significant pressure due to pollution, rapid urbanization, and climate change. This global issue also impacts local awareness, including among students at SMP Negeri Satu Atap 1 Kalipucang. This study aims to analyze the biodiversity literacy profile of seventh-grade students at the school. A descriptive quantitative method was used, with a multiple-choice test consisting of 20 items measuring 10 indicators of biodiversity literacy, including conservation and species importance, biodiversity benefits, biodiversity protection, sustainable biodiversity, biodiversity ethics, conservation awareness, environmental behavior, environmental concern, environmental knowledge, and biodiversity knowledge. The research was conducted in October 2024 with a sample of 36 students. The results showed that the average biodiversity literacy score of students was in the "moderate" category at 59.72, with the moderate category range between 51 and 70. More specifically, the highest scoring indicator was biodiversity knowledge at 67.89, while the lowest was sustainable biodiversity at 51.67. The moderate category indicates that understanding across several indicators is limited, which may be attributed to a lack of field-based learning and limited learning resources. This study recommends integrating biodiversity into the science curriculum and implementing environment-based learning to enhance biodiversity literacy. Such efforts are expected to equip students with greater environmental knowledge and awareness, support biodiversity conservation, and foster a generation that cares about ecosystem sustainability. ABSTRAKBiodiversitas, sebagai komponen penting keberlanjutan ekosistem, menghadapi tekanan berat akibat pencemaran, urbanisasi yang cepat, dan perubahan iklim. Isu global ini juga berdampak pada kesadaran lokal, termasuk di kalangan peserta didik SMP Negeri Satu Atap 1 Kalipucang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis profil literasi biodiversitas peserta didik kelas VII di SMP Negeri Satu Atap 1 Kalipucang. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan instrumen berupa tes pilihan ganda sebanyak 20 butir soal yang mengukur 10 indikator literasi biodiversitas, seperti konservasi dan pentingnya spesies, kegunaan biodiversitas, perlindungan biodiversitas, biodiversitas berkelanjutan, etika biodiversitas, konservasi dan pentingnya biodiversitas, behavior, sikap peduli lingkungan, pengetahuan lingkungan, pengetahuan biodiversitas. Penelitian dilaksanakan pada Oktober 2024 dengan sampel sebanyak 36 peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor literasi biodiversitas peserta didik berada pada kategori cukup sebesar 59,72, dengan rentang nilai kategori cukup berada pada skor 51–70. Secara lebih rinci, indikator dengan skor tertinggi adalah pengetahuan biodiversitas sebesar 67,89, sedangkan indikator dengan skor terendah adalah biodiversitas berkelanjutan sebesar 51,67. Kategori cukup membuktikan bahwa pemahaman pada beberapa indikator dihubungkan dengan minimnya pembelajaran berbasis lapangan dan kurangnya sumber belajar. Hasil penelitian merekomendasikan pengintegrasian biodiversitas dalam kurikulum IPA serta penerapan pembelajaran berbasis lingkungan untuk meningkatkan literasi biodiversitas. Langkah ini diharapkan dapat membekali peserta didik dengan pengetahuan dan kesadaran lingkungan yang lebih baik, mendukung upaya pelestarian biodiversitas, dan menciptakan generasi yang peduli terhadap keberlanjutan ekosistem.
Population behavior of Macaca fascicularis: An analysis of environmental and social interactions shaping in the Terawang Cave habitat, Central Java Riyani, Siti Rosidah; Hernawati, Diana; Chaidir, Diki Muhamad
Inornatus: Biology Education Journal Vol. 5 No. 2 (2025): Inornatus: Biology Education Journal
Publisher : Univeritas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30862/inornatus.v5i2.863

Abstract

This study aims to identify and analyze the behavior of the population of Long-Tailed Macaque (LTM) in Terawang Cave and to evaluate the influence of environmental factors in the form of temperature, humidity, and light intensity on these behavioral variations At the research location, there were three groups of LTMs, but the sample was the group closest to the cave of 10 individuals. %. LTM behavior is measured using quantitative surveys and scan sampling methods. Observations were made on 6 LTM behaviors and three climatic data (temperature, humidity, and light intensity) in the Terawang Cave environment. There are six types of behavior: mating behavior at 1.87%, agonistic behavior at 10.13%, affiliative behavior at 14.76%, playing behavior at 17.89%, resting behavior at 21.05%, and ingestion behavior at 34.30%.  The higher the temperature in the Terawang Cave environment, the lower the LTM activity. The higher the humidity, the higher the MEP activity. Meanwhile, MEP behavior activity increased at medium light intensity. The Canonical Correspondence Analysis (CCA) shows that temperature, humidity, and light intensity influence macaque behavior, with higher temperatures increasing resting, mating activity is more common in humid conditions, playing more in lower light, and ingestion depending on light intensity. In contrast, affiliating behavior is mainly driven by social interactions, highlighting the impact of environmental factors and human activities on macaques, which is essential for conservation efforts.
Eksplorasi Implementasi Dimensi Gotong Royong dalam Profil Pelajar Pancasila pada Pembelajaran IPA di Sekolah Menengah Pertama Sendi, Sendi; Hernawati, Diana; Aradea, Aradea
Jurnal Metaedukasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Vol 7, No 1 (2025): Metaedukasi
Publisher : Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/metaedukasi.v7i1.16222

Abstract

Profil Pelajar Pancasila merupakan program pemerintah untuk mengembangkan karakter siswa berbasis nilai-nilai Pancasila, termasuk dimensi gotong royong. Nilai ini penting untuk ditanamkan sejak dini, terutama di jenjang pendidikan dasar. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi Implementasi Dimensi Gotong Royong dalam Profil Pelajar Pancasila pada Pembelajaran IPA di kelas VII A SMPN satu atap 1 Sidamulih. Pendekatan kualitatif deskriptif analitis digunakan untuk memahami fenomena rendahnya sikap gotong royong di kelas tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan dimensi gotong royong, meliputi aspek kolaborasi, kepedulian, dan berbagi, telah berjalan dengan sangat baik. Guru berhasil membimbing siswa dalam bekerja sama, berkomunikasi efektif, serta berbagi tanggung jawab melalui diskusi kelompok. Pendekatan ini terbukti efektif dalam membangun sikap gotong royong melalui pembentukan kelompok heterogen. Hasil penelitian memberikan panduan praktis bagi guru untuk mengintegrasikan nilai-nilai gotong royong dalam pembelajaran berbasis karakter. Temuan ini menjadi landasan untuk memperkuat internalisasi nilai gotong royong di kalangan siswa, baik dalam pendidikan maupun kehidupan sehari-hari.
The Utilization Ethnobotany Spice Based On Sundanese Local Wisdom Community in Kelurahan Gununggede Subdistrict Kawalu Tasikmalaya City As Teaching Materials Supplement Nadiyawati, Sambung; Hernawati, Diana; Putra, Rinaldi Rizal
Jurnal Bioterdidik: Wahana Ekspresi Ilmiah Vol 11, No 1 (2023): Jurnal Bioterdidik
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this study is to describe an ethnobotanical study of the use of spices based on local wisdom in the Sundanese people in Gununggede Village, Kawalu District, Tasikmalaya City. This research method was carried out in a qualitative descriptive manner with semi-structured observation and interview techniques. The selection of respondents using purposive snowball sampling method and obtained the number of respondents as many as 20. The results showed 31 types of plants belonging to 17 families. Zingiberaceae is the most common family with 6 species. The results of the analysis use the cultural significance index (ICS). The results showed that the highest ICS value was 30 for shallots (Allium cepa) and garlic (Allium sativum) and the lowest 9 for chili bendol (Capsicum chinense) and vegetable starfruit (Averrhoa bilimbi). The results of this study can be concluded that plant species with high ICS values are the species most frequently used and their function cannot be changed in cooking dishes. DOI: http://dx.doi.org/10.23960/jbt.v11.i1.27172
Profil Literasi Digital Siswa SMP Pada Materi Perubahan Lingkungan Yanti, Aulia Fuji; Hernawati, Diana; Agustian, Dita; Badriah, Liah
Biosfer : Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi Vol. 10 No. 1 (2025): BIOSFER: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Unpas,

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keterampilan literasi digital yang memadai sangat penting bagi siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP). Literasi digital merupakan keterampilan yang perlu dianalisis sebelum pelaksanaan pembelajaran yang terintegrasi dengan teknologi digital. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan profil literasi digital siswa SMP. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan subjek sebanyak 66 siswa SMP swasta di Kota Tasikmalaya yang dipilih secara purposive. Instrumen penelitian berupa angket dengan 20 pertanyaan tertutup menggunakan skala Guttman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek literasi digital seperti berpikir kritis dan evaluasi berada pada level lanjut dengan persentase 84,09%, serta kemampuan menemukan dan memilih informasi dengan persentase 75,37%. Di sisi lain, aspek literasi digital seperti keterampilan fungsional (67,80%), kreativitas (65,90%), kolaborasi (65,15%), komunikasi efektif (70,83%), pemahaman budaya dan sosial (71,96%), dan keamanan elektronik (72,53%) berada pada level menengah. Beberapa aspek ini perlu ditingkatkan untuk memaksimalkan keterampilan literasi digital siswa di tengah perkembangan teknologi yang semakin pesat. Kontribusi penelitian ini terletak pada penyediaan data empiris yang dapat digunakan sebagai dasar dalam merancang strategi pembelajaran berbasis teknologi digital yang lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Selain itu, penelitian ini memberikan wawasan bagi pendidik dan pengambil kebijakan untuk mengembangkan program pengajaran yang dapat meningkatkan berbagai aspek literasi digital siswa, khususnya pada level menengah, sehingga mampu mempersiapkan siswa menghadapi tantangan era digital yang terus berkembang.