Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

Diversity and Distribution of Spiders (Araneae) in the Galunggung Mountain Area Fauzi, Fahmi Muhamad; Hernawati, Diana; Chaidir, Diki Muhamad
Biosfer: Jurnal Tadris Biologi Vol 13 No 2 (2022): Biosfer: Jurnal Tadris Biologi
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/biosfer.v13i2.13289

Abstract

Spiders are classified as Anthrophoda, Arachnida, and Araneae. Spiders are classified into two types based on their life patterns: web-making and hunting, commonly known as trapdoor spiders. This study aimed to assess the diversity of spider distribution (Ordo Araneae) near Mount Galunggung. This study is quantitative. The VES (Visual Encounter Survey) method was utilized to collect data. 1) Gadobangkong waterfall, 2) Panoongan waterfall, and 3) Cimedang waterfall are the sampling places. This reseach gate 17 spesies spiders; Argiope aemula, Argiope anasuja, Leucauge celebesiana, Nephila pilipes, Oxyopes salticus, Nephilengys malabarensis, Tetragnatha Montana, Argiope appensa, Argiope catenulate, Cyrtophora moluccensis, Zotahpeventralis hasel, and Dolomedes vittalus were discovered. Leucauge celebesiana was the most frequent species discovered. Argiope catenulate, Tylorida ventralis, and Dolomedes vittalus were the least common. Each of which has only one individual.ABSTRAK: Laba–laba termasuk ke dalam filum Antrophoda, kelas Arachnida, dan Ordo Araneae. Berdasarkan pola hidupnya laba–laba terbagi menjadi laba–laba pembuat jaring dan laba- laba pemburu atau dikenal juga dengan laba-laba pintu jebakan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui diversitas dan distribusi laba-laba (Ordo Araneae) di sekitar Gunung Galunggung. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, Metode yang di gunakan dalam pengumpulan data adalah metode VES (Visual Encounter Survey) yang dikombinasikan dengan petak kuadran. Adapun lokasi pengambilan sampel yaitu 1) Curug Gadobangkong, 2) Curug Panoongan, 3) Curug Cimedang. Hasil penelitian di peroleh 17 jenis laba – laba; Argiope aemula, Argiope anasuja, Leucauge celebesiana, Nephila pilipes, Oxyopes salticus, Nephilengys malabarensis, Tetragnatha Montana, Argiope appensa, Argiope catenulate, Cyrtophora moluccensissis, Macrachantha hasselti, Herennia multipuncata, Gasterachantaha kuhli, Tylorida ventralis, Argiope reinwardti, Zoropsis spinimana, Dolomedes vittalus. Jenis yang paling banyak di temukan adalah Leucauge celebesiana, dan yang paling sedikit di temukan Argiope catenulate, Tylorida ventralis, Dolomedes vittalus. Yang masing masih hanya ditemukan 1 individu.
Junior High School Students' Critical Thinking Ability in Biology Learning through Liveworksheet E-LKPD Based on Scientific Approach Abu Bakar Chaniago, Otis Aprillia; Maulina, Dina; Wiono, Wisnu Juli; Hernawati, Diana
Biosfer: Jurnal Tadris Biologi Vol 13 No 2 (2022): Biosfer: Jurnal Tadris Biologi
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/biosfer.v13i2.13381

Abstract

This study aimed to assess junior high school students' critical thinking skills in biology learning using Liveworksheet E-LKPD  based on a scientific approach. Critical thinking skills assessments, teacher interviews, and student response questionnaires were used as data collection techniques. The n-gain, normality test, homogeneity test, and independent sample t-test were used to assess critical thinking skills data. The questionnaire and interview data were analyzed descriptively in percentage form. The results revealed significant differences in critical thinking skills between students in the experimental and control groups (Sig. < 0.05). The learning process and teaching materials employed produce differences in students' critical thinking skills, students are not accustomed to working on critical thinking problems, and teachers have not maximized learning activities with the scientific approach.ABSTRAK: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran biologi di jenjang SMP melalui pemanfaatan E-LKPD dalam liveworksheet berbasis pendekatan saintifik. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pemberian tes kemampuan berpikir kritis, pelaksanaan wawancara guru, dan angket tanggapan siswa. Data kemampuan berpikir kritis dianalisis dengan n-gain, uji normalitas, uji homogenitas, dan uji independen sampel t-test, sedangkan data angket dan wawancara dianalisis secara deskriptif dalam bentuk persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis yang nyata di antara siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (Sig. < 0,05). Perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa disebabkan oleh proses pembelajaran dan bahan ajar yang digunakan serta siswa belum terbiasa mengerjakan soal-soal berpikir kritis dan guru belum mengoptimalkan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik. 
Mapping of the Fabaceae Family Field Laboratory on Mount Galunggung as a Learning Media Indriani, Yayu Azmi; Hernawati, Diana; Putra, Rinaldi Rizal
Biosfer: Jurnal Tadris Biologi Vol 15 No 2 (2024): Biosfer: Jurnal Tadris Biologi
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/biosfer.v15i2.22944

Abstract

This study aims to make a mapping of the field laboratory of Fabaceae plants on Mount Galunggung as a learning medium. This study uses an exploratory qualitative method with a survey technique which is divided into 3 research stations based on their altitude, namely Station 1 (600 – 800 meters above sea level), Station 2 (800 – 1000 meters above sea level), and Station 3 (1000 – 1200 meters above sea level). The stages of this study include planning and preparation, implementation, data collection, and data analysis. The results of the study showed that there were 2 sub-families, 5 genera, 6 types of Fabaceae families in Mount Galunggung.  The most dominating sub-family in the Mount Galunggung area is the sub-family Caesalpinioideae with a percentage of 93%. Mount Galunggung is an ideal place to be used as a field laboratory to study Fabaceae plants presented in the form of digital and analog maps processed using ArcGIS and Google Earth Pro technology.ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk membuat pemetaan laboratorium lapangan tumbuhan familia Fabaceae di Gunung Galunggung sebagai media pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif eksploratif dengan teknik survey yang terbagi ke dalam 3 stasiun penelitian berdasarkan ketinggiannya yaitu Stasiun 1 (600 – 800 mdpl), Stasiun 2 (800 – 1000 mdpl), dan Stasiun 3 (1000 – 1200 mdpl). Tahapan pada penelitian ini meliputi perencanaan dan persiapan, pelaksanaan, pengumpulan data, dan analisis data. Hasil penelitian menunjukan adanya 2 sub-familia, 5 genus, 6 jenis familia Fabaceae di Gunung Galunggung. Sub-familia yang paling mendominasi di Kawasan Gunung Galunggung adalah sub-familia Caesalpinioideae dengan presentase 93%. Gunung Galunggung menjadi tempat ideal digunakan sebagai laboratorium lapangan untuk mempelajari tumbuhan familia Fabaceae yang disajikan dalam bentuk peta digital dan analog yang diolah menggunakan teknologi ArcGIS dan Google Earth Pro.
KEANEKARAGAMAN DAN POTENSI JENIS IKAN HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) PAMAYANGSARI KABUPATEN TASIKMALAYA Nuralam, Malina Mega; Hernawati, Diana; Agustian, Dita
Jurnal Biosilampari : Jurnal Biologi Vol 5 No 2 (2023): Biosilampari
Publisher : LP4MK STKIP PGRI Lubuklinggau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31540/biosilampari.v5i2.2000

Abstract

This study aims to determine the diversity and potential of fish caught by fishermen at the Pamayangsari fish auction, Tasikmalaya Regency. This study uses descriptive quantitative methods with survey techniques. Data collection was carried out using catch data from January 2020 to October 2022 and conditional direct observations for 2 weeks in October 2022 carried out at the fish auction at Pamayangsari. The results showed that 58 fish species were identified at the fish auction of Pamayangsari, Tasikmalaya Regency, belonging to 2 classes, namely 55 species from the Actinopterygii class and 3 species from the Elasmobranchii class. As for the status of species diversity (H’) in the high category, the type wealth index (R1) is moderate, the evenness index (E) is high and stable, and the dominance index (C) is low which indicates that the community structure is quite stable. Overall catch results from January 2020 to October 2022. Based on these data the fish caught by fishermen landed at the fish auction of Pamayangsari, Tasikmalaya Regency, were quite abundant.
ANALISIS PROFIL KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK MTSN 2 KOTA TASIKMALAYA Sriwenda, Winda; Surahman, Endang; Badriah, Liah; Hernawati, Diana
EDUPROXIMA : Jurnal Ilmiah Pendidikan IPA Vol 7, No 3 (2025)
Publisher : Universitas Bhinneka PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29100/.v7i3.7100

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil keterampilan berpikir kritis peserta didik di MTsN 2 Kota Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan instrumen berupa soal tes keterampilan berpikir kritis. Responden penelitian yang digunakan sebanyak 95 orang responden. Instrumen berpikir kritis terdiri dari 5 indikator yaitu (1) clarification, (2) basic support, (3) inference (4) advanced clarification, dan (5) strategies and tactics. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan berpikir kritis peserta didik berada pada kriteria kurang dengan dengan rata-rata persentase 57,1%. Indikator basic support memiliki nilai tertinggi sebesar 61,3% dengan kriteria baik, indikator advanced clarification memiliki nilai terendah sebesar 52,8% dengan kriteria cukup. Hasil ini mengindikasikan keterampilan berpikir kritis peserta didik di MTsN 2 Kota Tasikmalaya termasuk kategori kurang. Peserta didik belum sepenuhnya terlibat dalam aktivitas analisis, sintesis, dan penerapan pengetahuan secara nyata. Pembelajaran masih kurang mengarahkan peserta didik untuk berpikir kritis secara mendalam melalui analisis dan sintesis. Disarankan untuk menggunakan model pembelajaran yang lebih efektif, seperti pembelajaran yang mengarah pada basis masalah dan proyek.
Ethnobotany of Anthophyta Varieties as Raw Materials for Candu Oil Production in Tasikmalaya Regency Dewi, Resti Aulia; Hernawati, Diana; Putra, Rinaldi Rizal
Biotik Vol 13 No 1 (2025): JURNAL BIOTIK
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/biotik.v13i1.24945

Abstract

Pemanfaatan anthophyta sebagai bahan kosmetik ataupun bahan pengobatan yang dilakukan oleh masyarakat tentunya menjadi kajian penting dalam etnobotani. Praktik etnobotani telah turun temurun dilakukan oleh masyarakat Desa Gunungsari dan masyarakat Desa Cikunir. Masyarakat dari dua Desa tersebut menggunakan anthophyta sebagai bahan yang digunakan dalam pembuatan minyak candu. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan minyak candu serta ragam anthophyta yang digunakan dalam proses pembuatannya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Data dikumpulkan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa bagian anthophyta yang banyak digunakan untuk minyak candu yaitu bunga, daun, akar dan rimpang. Terdapat tujuh jenis anthophyta yang diklasifikasikan dalam 2 class dan 5 order. Jenis anthophyta tersebut adalah Cananga odorata, Magnolia x alba, Rosa x damascena, Jasminum sambac, Plantago major, Pandanus amaryllifolius, Curcuma longa. Khasiat yang dirasakan oleh responden sebagai pengguna minyak candu adalah 90%-70% sebagai perawatan kulit kering, 80%-70% untuk pijatan, 60%-50% untuk bekas luka, 55%-35% pengobatan kutu air, 40%-20% untuk iritasi kulit, 30%-25% untuk pembengkakan, 30%-15% untuk stretch mark, dan 20%-15% untuk luka bakar. Kesimpulan yang diambil yakni kandungan yang dimiliki oleh setiap anthophyta bahan minyak candu dapat berpotensi untuk mendukung pengobatan permasalahan kulit.
ANALISIS KOMPONEN LITERASI SAINS PADA BUKU TEKS BIOLOGI KELAS XI Pujiyanti, Resti; Hernawati, Diana; Diella, Dea
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi Vol 6 No 2 (2022)
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/diklabio.6.2.126-135

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis komponen literasi sains pada buku teks biologi kelas XI untuk materi sistem peredaran darah pada manusia. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Juni 2021. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian analisis isi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Dari teknik tersebut diperoleh tiga buku biologi dari dua penerbit yang banyak digunakan di SMA dan MA se-Kecamatan Singaparna. Analisis data yang digunakan adalah uji reliabilitas interater dengan menghitung koefisien kappa antara dua coder dan menghitung persentase kesepakatan antar coder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengkategorian antara coder 1 dan coder 2 dapat diterima (nilai kappa buku A=0,892, 95%; buku B = 0,840, 92%; dan buku C = 0,908,95%). Persentase sebaran komponen literasi sains pada tiga buku teks biologi kelas XI materi sistem peredaran darah yang dianalisis adalah 65,75%, untuk indikator I (Pengetahuan tentang sains), 15,44% untuk indikator III (sains sebagai cara berpikir), 12,27% untuk indikator II (sifat investigasi sains) dan 6,54% untuk indikator IV (interaksi sains, teknologi dan masyarakat).