Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Development and Validation of RP-HPLC Analysis Method for Determination of Total Alkaloid Content of Soursop (Annona muricata L.) Leaf Extract Lindawati Setyaningrum; Dyah Purwaningtyas; Ayik Rosita Puspaningtyas; Dyan Wigati; Mohammad Rofik Usman; Maasyitoh Sari Latifah
EKSAKTA: Berkala Ilmiah Bidang MIPA Vol. 23 No. 03 (2022): Eksakta: Berkala Ilmiah Bidang MIPA (E-ISSN : 2549-7464)
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences (FMIPA), Universitas Negeri Padang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1166.627 KB) | DOI: 10.24036/eksakta/vol23-iss03/325

Abstract

Soursop leaves contain alkaloids that have pharmacological effects. This study aims determine the total alkaloid content of soursop leaf ethanol extract using a validated HPLC method. Extraction was carried out by soxhletation followed by liquid-liquid extraction using chloroform. Optimizing HPLC conditions on the mobile phase, flow rate, concentration, and wavelength, further testing the validation of the analytical method. Optimizing HPLC conditions obtained optimal results at concentration of 500 ppm with a flow rate of 1.0 mL/min using acetonitrile: methanol: water (80:5:15) at wavelength of 272 nm. These results have met the validation requirements of analytical methods including System Suitability Test (UKS), selectivity, linearity with y = 2.01914x –219,97226, correlation coefficient value (r) = 0.9995, and Vx0 value 0.11201%. The limit of detection and quantization were 8,78525 ppm and 29,28418 ppm, respectively. The RSD percentage of the precision test is 1.0453%, and the accuracy test is obtained from the recovery of 98-102%. The result of determining the total alkaloid content  sample was 0.0862 ± 0.004 % (%w/w) of the entire alkaloid content (TALC) triple replication. This research concludes that the analytical method using the HPLC system for determining the total alkaloid content of the ethanolic extract of soursop leaves is validate
EDUKASI PROTOKOL KESEHATAN DAN PEMBUATAN HAND SANITIZER DALAM RANGKA PERSIAPAN SEKOLAH TATAP MUKA dyan wigati; Lindawati Setyaningrum; Iski Weni Pebrianti; Edi Susanto; Dwi Koko Pratoko
JURNAL ABDI MERCUSUAR Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal ABDI MERCUSUAR
Publisher : LPPM STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (693.453 KB) | DOI: 10.36984/jam.v1i1.198

Abstract

Pandemi Coronavirus Disease-2019 (COVID-19) saat ini masih berlangsung dan masih belum ada kejelasan kapan usai. Beberapa hal yang sudah dilakukan sebagai upaya pemutusan rantai penyebaran virus diantaranya penerapan protokol kesehatan, pembatasan berkegiatan dan pemberian vaksin. Dalam hal persiapan kegiatan sekolah tatap muka, diperlukan beberapa hal diantaranya sarana dan kesiapan setiap personel di sekolah baik pendidik maupun siswa siswinya. Untuk menunjang hal tersebut maka dilakukan pengabdian masyarakat dengan fokus edukasi tentang protokol kesehatan dan pelatihan pembuatan handsanitizer bagi pendidik dan tenaga kepedidikan yang nantinya berinteraksi langsung dengan siswa siswi di sekolah.
PHYSICAL CHARACTERISTICS OF COATING FILM COMBINATION OF CORN STARCH-CHITOSAN AND THE DETERMINATION OF VITAMIN C LEVELS IN FRUIT AND VEGETABLE I Kadek Bagiana; Bekti Nugraheni; Dyan Wigati
Jurnal Farmasi Sains dan Praktis Vol 6 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/pharmacy.v6i1.3069

Abstract

Coating films is an effort to improve quality and extend the shelf life of a food ingredient. Coating film functions to coat food as well as can be consumed. The study aims to determine the best physical characteristics of the combination of corn starch-chitosan and find out the smallest % decrease in vitamin C levels from chili, tomatoes, and strawberries coated with the coating film. The materials used in this study were a combination of corn starch and chitosan 0.25%; 0.50% and 0.75%. The results showed that the coating film of 0.75% corn starch -chitosan combination has the best physical characteristics. The smallest percent decrease in vitamin C levels in chili, tomatoes, and strawberries that are dipped in coating film on a combination of corn starch-chitosan at a level of 0.75%.
The Effect of Extraction Methods on the Total Phenols and Total Flavonoids Content of Jackfruit (Artocarpus heterophyllus Lamk) Peels Extract Dyan Wigati; Lindawati Setyaningrum; Dwi Koko Pratoko
EKSAKTA: Berkala Ilmiah Bidang MIPA Vol. 24 No. 01 (2023): Eksakta : Berkala Ilmiah Bidang MIPA (E-ISSN : 2549-7464)
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences (FMIPA), Universitas Negeri Padang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/eksakta/vol24-iss01/371

Abstract

Jackfruit (Artocarpus heterophyllus Lamk), especially the flesh usually consumed in a ripe state. The jackfruit peel is a non-edible waste. The research aims to determine the effect of different extraction methods on the total phenolic content and total flavonoid content of jackfruit peel extract. Extraction methods are percolation, maceration, and digestion. The total phenolic content (TPC) and total flavonoid content (TFC) using a spectrophotometer with AlCl3 and Folin-ciaocalteu reagents. Rutin and gallic acid as a standarts.  The data from various extraction methods were analyzed statistically by One-Way Anova. The results showed TPC values by percolation, maceration, and digestion respectively 5.94 ± 0.92; 3.03 ± 0.16 and 2.72 ± 0.22 (GAE mg/g). The TFC respectively 13.04 ± 0.38; 5.49 ± 0.33 and 4.16 ± 0.28 (RTE mg/g). Statistical analysis showed that there were significant differences (p < 0.05) in the levels of flavonoids and total phenolics between various extraction methods from the ethanol extract of jackfruit peel. The percolation method showed the highest TPC, TFC, and yield rather than other methods.
Antioxidant Activity of Red Dragon Fruit Teabag (Hylocereus polyrhizus) Peels with the Addition of Ginger (Zingiber officinale var. amarum) and Cinnamon (Cinnamomum zeylanicum, BI) Wima Anggitasari; Lindawati Setyaningrum; Muhammad Rofik Usman; Dyan Wigati
EKSAKTA: Berkala Ilmiah Bidang MIPA Vol. 24 No. 02 (2023): Eksakta : Berkala Ilmiah Bidang MIPA (E-ISSN : 2549-7464)
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences (FMIPA), Universitas Negeri Padang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/eksakta/vol24-iss02/377

Abstract

Free radicals have very unstable and reactive molecules. Excessive free radicals can trigger oxidative stress and cause various diseases. The peel of red dragon fruit contains chemical compounds that shows potential as an antioxidants. This study aims to optimize the benefits of red dragon fruit peels as tea bags because its convenient and simple to use. Design of this study was a randomized block design (RBD) which consisted of two factors, the drying temperature of the red dragon fruit skin (T) and the teabag formulation (F). Ginger and cinnamon are added as flavoring ingredients to the formula. The result showed that the drying temperature of the peel red dragon fruit affects the antioxidant activity of the teabag, where T1 has the highest antioxidant activity. The formulation of teabags also affects the antioxidant activity of the teabag, where F1 has the highest antioxidant activity. T1F1 had the highest antioxidant activity, and the interaction between the two (T and F) had a significant effect on antioxidant activity (p < 0.05).
Edukasi Tanaman Rempah Untuk Meningkatkan Pengetahuan Pada Karang Taruna Garuda Cempaka di Kelurahan Gebang-Jember Shinta Mayasari; Nafisah Isnawati; Firdha Aprillia; Dyan Wigati; Khrisna Agung; Zulkarnain Permana
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i3.5978

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara dengan keanekaragaman hayati yang tinggi dan terkenal akan tanaman rempah. Tanaman rempah tumbuh disekitar pekarangan rumah didaerah panas sampai sedang. Tanaman rempah dikonsumsi dan dibuat bumbu masakan untuk kehidupan sehari-hari.Selain sebagai bumbu masakan, tanaman rempah dapat digunakan untuk meningkatkan sistem imun dan mengatasi keluhan (symptomp). Tidak hanya di pekarangan, kebun ataupun hutan, tanaman rempah diperjualbelikan di pasar tradisional. Tanaman rempah dikonsumsi dari kalangan remaja hingga lansia dalam sediaan yang beranekaragam dari sediaan seduh simplisia, bubuk kering dan dan jenis tanaman rempah basah. Kegiatan pengabdian yang dilakukan pada karang taruna garuda cempaka yaitu memberikan edukasi terkait tanaman rempah untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan akan tanaman rempah selain sebagai bumbu masakan. Sasaran dalam kegiatan pengabdian ini adalah dari kalangan pendidikan SD, SMP, SMA hingga Sarjana. Sejumlah 23 anggota karang taruna yang hadir mengikuti kegiatan. Kegiatan ini dilakukan dengan bertatap muka langsung dan mempraktekkan penjelasan tanaman rempah beserta dengan langkah pembuatannya.Kegiatan pengabdian dilakukan dengan metode ceramah, tanya jawab dan mempraktikkan secara lansung. Pre-test dan post-test dilakukan untuk mengukur tingkat pengetahuan anggota karang taruna dalam pengabdian. Hasil kegiatan pengabdian ini adalah meningkatnya pengetahuan anggota karang taruna akan tanaman rempah.
Edukasi dan Pelatihan Pembuatan “Vertical Garden” dan Minuman Herbal pada Kelompok PKK RW 05 di Kelurahan Wirolegi, Jember Dyan Wigati; Dwi Koko Pratoko; Wanda Tri Agustin; Rahmadaniah Affelia Dianto
I-Com: Indonesian Community Journal Vol 3 No 3 (2023): I-Com: Indonesian Community Journal (September 2023)
Publisher : Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Raden Rahmat Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33379/icom.v3i3.2952

Abstract

Perumahan padat penduduk dengan keterbatasan lahan menyebabkan tidak adanya apotik hidup di lingkungan rumah. Apotik Hidup merupakan salah satu upaya untuk menjaga kesehatan keluarga dengan memanfaatkan tanaman obat keluarga (TOGA). Pemahaman dan kesadaran warga khususnya di wilayah RW 05, Kelurahan Wirolegi tentang Apotik Hidup dan pemanfaatannya masih rendah. Hal tersebut disebabkan keterbatasan lahan dan kurangnya informasi. Untuk itu perlu diberikan edukasi tentang pemanfaatan vertical garden pada lahan terbatas sebagai upaya penerapan apotik hidup dan pemanfaatan tanaman obat untuk menjaga kesehatan keluarga. Kegiatan pengabdian meliputi beberapa tahap yaitu penyuluhan, praktik membuat vertical garden dan minuman herbal, adanya pre test/post test sebagai bentuk evaluasi keberhasilan kegiatan. Hasil kegiatan berdasarkan nilai rata rata pre/post test menunjukkan ada peningkatan pemahaman peserta tentang TOGA dan vertical garden dari rerata nilai 64,5 menjadi 100. Respon peserta sangat setuju dengan adanya kegiatan pengabdian masyarakat tersebut dan berharap diadakan secara kontinyu dengan topik yang berbeda. Adanya kegiatan ini melatih warga untuk bisa tetap produktif, kreatif dan berdayaguna dengan keterbatasan yang ada.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI YOGHURT SUSU SAPI DAN UHT TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus Dyan Wigati; Wulan Kartika Sari; Rika Sebtiana Kristantri
Jurnal Farmasi & Sains Indonesia Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Nusaputera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan aktivitas antibakteri dari yoghurt yang dibuat dari susu sapi dan yoghurt dari susu UHT terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Yoghurt biasanya dibuat dengan menggunakan memanaskan susu sapi pada suhu tertentu Teknik pengolahan yang berbeda seperti Ultra High Temperature (UHT) diduga juga memiliki aktivitas antibakteri yang berbeda pula. Uji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi sumuran dengan menggunakan 4 kelompok perlakuan yaitu yogurt susu sapi 1 % dan 2 % serta yogurt susu UHT 1% dan 2 %. Media yang digunakan MSA, waktu inkubasi 24 jam pada suhu 37? C. Aktivitas antibakteri ditunjukkan dengan zona bening yang terbentuk di sekitar sumuran. Data yang diperoleh diuji homogenitas, linearitas dan uji statistik Anova. Hasil uji statistik menunjukkan ada perbedaan aktivitas antibakteri antar kelompok kecuali pada kelompok susu sapi 1 % dengan kelompok susu UHT 2 %. Diameter zona bening paling besar ditunjukkan pada susu sapi dengan penambahan biang yoghurt 1%. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa yogurt yang dibuat dengan susu sapi maupun susu UHT dengan perbedaan konsentrasi biang yoghurt komersil memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus.
Edukasi Tanaman Rempah Untuk Meningkatkan Pengetahuan Pada Karang Taruna Garuda Cempaka di Kelurahan Gebang-Jember Shinta Mayasari; Nafisah Isnawati; Firdha Aprillia; Dyan Wigati; Khrisna Agung; Zulkarnain Permana
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i3.5978

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara dengan keanekaragaman hayati yang tinggi dan terkenal akan tanaman rempah. Tanaman rempah tumbuh disekitar pekarangan rumah didaerah panas sampai sedang. Tanaman rempah dikonsumsi dan dibuat bumbu masakan untuk kehidupan sehari-hari.Selain sebagai bumbu masakan, tanaman rempah dapat digunakan untuk meningkatkan sistem imun dan mengatasi keluhan (symptomp). Tidak hanya di pekarangan, kebun ataupun hutan, tanaman rempah diperjualbelikan di pasar tradisional. Tanaman rempah dikonsumsi dari kalangan remaja hingga lansia dalam sediaan yang beranekaragam dari sediaan seduh simplisia, bubuk kering dan dan jenis tanaman rempah basah. Kegiatan pengabdian yang dilakukan pada karang taruna garuda cempaka yaitu memberikan edukasi terkait tanaman rempah untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan akan tanaman rempah selain sebagai bumbu masakan. Sasaran dalam kegiatan pengabdian ini adalah dari kalangan pendidikan SD, SMP, SMA hingga Sarjana. Sejumlah 23 anggota karang taruna yang hadir mengikuti kegiatan. Kegiatan ini dilakukan dengan bertatap muka langsung dan mempraktekkan penjelasan tanaman rempah beserta dengan langkah pembuatannya.Kegiatan pengabdian dilakukan dengan metode ceramah, tanya jawab dan mempraktikkan secara lansung. Pre-test dan post-test dilakukan untuk mengukur tingkat pengetahuan anggota karang taruna dalam pengabdian. Hasil kegiatan pengabdian ini adalah meningkatnya pengetahuan anggota karang taruna akan tanaman rempah.
FORMULASI MASKER GEL PEEL-OFF EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH JERUK MANIS (Citrus sinensis (L.) Osbeck) SEBAGAI OBAT JERAWAT Ariani, Lilies Wahyu; Wigati, Dyan
Media Farmasi Indonesia Vol. 11 No. 2 (2016): Media Farmasi Indonesia
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.316 KB)

Abstract

ABSTRACT Acne is a skin disease keratinization disorder and inflammation caused by the bacterium Staphylococcus aureus. Sweet orange (Citrus sinensis (L.) Osbeck) is one of the plants that can be used as an antimicrobial. This research aims to make preparations gel peel-off mask ethanol extract of sweet orange peel as an acne medicine and evaluate the physical properties as well as antibacterial activity against S. aureus. Gel formulations peel-off mask ethanol extract of sweet orange peel extract was made with varying concentrations of 15%, 25% and 35%. Gel peel-off masks tested in terms of physical properties, namely organoleptic, homogeneity, pH, dispersive power, time dries and viscosity. Antibacterial activity test was conducted using wells. Data were analyzed by one-way ANOVA with 95% confidence level. The results showed that the peel- off mask gel has antibacterial activity with an average diameter of zone 15% inhibitory concentration (1.349 cm), a concentration of 25% (1.69 cm), the concentration of 35% (2.034 cm), the positive control (2.769 cm ) and negative controls (1.1 cm). Statistical analysis showed that the increased concentration of the extract in the formula effect was significantly (p <0.05) on the antibacterial activity.