Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MONITORING DAN PELESTARIAN TERUMBU KARANG DI DESA RANOOHA RAYA, KONAWE SELATAN Afu, La Ode Alirman; Sadarun, Baru; Haya, La Ode Muhammad Yasir; Subhan, Subhan; Rahmadani, Rahmadani; Salwiyah, Salwiyah; Idris, Muhammad; Pangerang, Utama K
Bina Bahari Vol 3, No 2 (2024): JUNI 2024
Publisher : Program Studi Ilmu Kelautan, FMIPA Universitas Tanjungp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/binabahari.v3i2.66

Abstract

Terumbu karang merupakan ekosistem vital yang menyediakan berbagai manfaat ekologis dan ekonomis bagi masyarakat pesisir. Namun, kondisi terumbu karang di berbagai wilayah Indonesia, termasuk di Desa Ranooha Raya, Kabupaten Konawe Selatan, mengalami ancaman degradasi akibat berbagai faktor. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat lokal dalam kegiatan monitoring dan pelestarian terumbu karang. Melalui serangkaian pelatihan, lokakarya, dan kegiatan praktik lapangan, masyarakat dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan pemantauan kondisi terumbu karang secara berkala, mengidentifikasi ancaman potensial, serta menerapkan teknik-teknik pelestarian yang berkelanjutan. Program ini juga memfasilitasi pembentukan kelompok masyarakat peduli terumbu karang yang akan bertanggung jawab atas kegiatan monitoring dan konservasi jangka panjang. Dengan meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat, diharapkan program ini dapat berkontribusi pada perbaikan kondisi terumbu karang, peningkatan keanekaragaman hayati laut, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir di Desa Ranooha Raya melalui pengelolaan sumber daya laut yang lebih baik.
Aksi Rehabilitasi Kerusakan Terumbu Karang dengan Kombinasi Metode Rock Piles dan Transplantasi Subhan; Hasan, Subaeda; Amrullah, Baso; Husein, Muhammad Ahmi; Haya, La Ode Muhammad Yasir; Sadarun, Baru; Wijaya, Anung; Pratikino, Asrin Ginong; Erawan9, Muhammad Fiar Trial
Jurnal Pengabdian Meambo Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat MEAMBO
Publisher : PROMISE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56742/jpm.v1i2.10

Abstract

Aktifitas penambangan terumbu karang dan pemboman ikan di perairan Desa Tol-toli telah terjadi dalam beberapa dekade terakhir. Meskipun aktifitas tersebut sudah terhenti namun dampak kerusakan pada terumbu karang  masih dapat terlihat sampai saat ini. Selain itu, hilangnya terumbu karang penghalang membuat pesisir desa Toli-toli terancam abrasi. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah merehabilitasi terumbu karang di sekitar wilayah pesisir desa serta membangun pemahaman dan kesadaran bersama tentang pentingnya melestarikan ekosistem terumbu karang. Aksi rehabiltasi terumbu karang menggunakan metode tumpukan (rock piles) yang dikombinasikan dengan transplantasi karang. Proses rehabilitasi dimulai dengan mengembalikan batu karang (massive dead coral) yang telah ditambang oleh warga ke laut, kemudian disusun dalam bentuk rock piles, dan dikombinasikan dengan transplantasi karang dengan tujuan mempercepat proses rekrutimen karang dan membantu pemulihan. Lokasi penempatan rock piles berada pada koordinat 122o33’01.8” E dan 03o52’59.8” S. Kegiatan ini terlaksana atas dukungan dan kerjasama tim pengabdi, aparat desa, dan kelompok masyarakat  pengawas (pokmaswas) Membiri. Masyarakat sepakat untuk menjaga area terumbu karang di sekitar wilayah perairan desa termasuk area yang telah direhabilitasi.  
Pelatihan Pembuatan Tepung Ikan Sapu-Sapu Sebagai Bahan Pakan Alternatif Berkelanjutan di Kelurahan Padaleu Kendari Ruslaini; Agus Kurnia; Wellem H. Muskita; Abdul Muis Balubi; La Ode Muhammad Yasir Haya; Kadir Sabilu
Jurnal Pengabdian Meambo Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat MEAMBO
Publisher : PROMISE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56742/jpm.v2i1.54

Abstract

Tepung ikan merupakan salah satu komponen pakan ikan yang memiliki harga tinggi, sehingga diperlukan upaya untuk mencari alternatif pengganti dari sumber alam sekitar sehingga harga pakan menjadi lebih ekonomis. Pakan merupakan salah satu komponen yang sangat menentukan keberhasilan dalam budidaya ikan. Tujuan pengabdian adalah untuk melatih pembudidaya ikan skala rumah tangga dalam penggunaan tepung ikan sapu-sapu dalam pakan buatan terhadap pertumbuhan dan kelangsungan ikan budidaya dan sebagai salah satu upaya alternatif penyediaan sumber protein dalam pakan ikan, pengabdian ini berlangsung selama 2 bulan yaitu pada bulan Juni sampai Juli 2022 dengan jenis kegiatan berupa pelatihan kepada para pembudidaya ikan skala rumah tangga di Kelurahan Padaleu Kota Kendari, Adapun hasil kegiatan adalah sebagai berikut : Observasi Kegiatan observasi terdiri atas kegiatan survei lapangan dan wawancara. Survei lapangan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kondisi lapangan dan lokasi yang tepat untuk melaksanakan sosialisasi. Survei meliputi kondisi masyarakat, sosiografi masyarakat, dan calon peserta pelatihan. Simpulannya bahwa pelatihan pembuatan pakan ikan sapu-sapu sangat membantu pembudidaya dalam melakukan kegiatan budidaya ikan
PKMI Pemberdayaan Ibu-Ibu Warga Perumnas Poasia Melalui Diversifikasi Produk Berbasis Olahan Ikan di Kota Kendari Salwiyah; Abdullah; La Ode Muhammad Yasir Haya; Nadia, La Ode Abdul Rajab; Muhammad Fajar Purnama
Jurnal Pengabdian Meambo Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat MEAMBO
Publisher : PROMISE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56742/jpm.v2i2.70

Abstract

Masalah utama yang dihadapi mitra PKMI adalah permasalahan dibidang produksi, permasalahan bidang manajemen dan permasalahan bidang pemasaran. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan penguatan kapasitas SDM, meningkatkatkan motivasi ibu-ibu warga Perumnas Poasia Kendari. Kegiatan PKM ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi bagi kelompok ekonomi non produktif untuk mengembangkan usaha dan meningkatkan pendapatan keluarga Kegiatan PKM ini dilaksanakan dengan 3 pendekatan, yaitu pendekatan pelatihan, pendekatan demo produk dan pendekatan pendampingan usaha.  Tahapan kegiatan adalah 1) koordinasi dan sosialisasi,  2) Pelatihan (bimbingan teknis ) terdiri atas pelatihan bidang produksi, pelatihan bidang manajemen dan pelatihan bidang pemasaran, 3) tahap proses produksi meliputi teknis produksi dan uji laboratorium, 4) pembuatan labeling dan kemasan produk, 5) manajemen usaha dan pemasaran digital, 6) Evaluasi kegiatan dan keberlanjutan kegiatan PKM. Hasil yang dicapai adalah koordinasi dengan RW dan RT dan sosialisasi kepada ibu-ibu warga Perumnas Poasia. Hasil tersebut adalah kesepakatan waktu pelaksanaan dan kesediaan menjadi peserta kegiatan.  Tahap pelatihan (bimbingan teknis ) PKMI terdiri atas pelatihan bidang produksi, pelatihan bidang manajemen dan pelatihan bidang pemasaran. Pelatihan dilakukan sampai mitra memahami aspek teknologi, manajemen dan pemasaran sehingga pada saat aplikasinya dapat berjalan dengan baik. Produk yang dibuat adalah bakso ikan dan nugget ikan. Selanjutnya, Tim PKMI memfasilitasi desain kemasan produk.  Kegiatan PKMI ini telah menghasilkan produk olahan ikan dan selanjutnya dikembngkan dalam pendampingan usaha UMKM ibu-ibu.
PELATIHAN TEKNIK PEMBIBITAN MANGROVE RHIZOPHORA SPP DALAM UPAYA PEMULIHAN KAWASAN MANGROVE DI PESISIR DESA SAWAPUDO KECAMATAN SOROPIA Sadarun, Baru; Haya, La Ode Muhammad Yasir; Rahman, Arwan Arif; Jali, Wa; Mangurana, Waode Intiyani
DedikasiMU : Journal of Community Service Vol 7 No 1 (2025): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/dedikasimu.v7i1.8816

Abstract

Ekosistem mangrove merupakan ekosistem penting karena daya dukungnya bagi stabilitas eksosistem pesisir, dan ekosistem ini mengalami berbagai tekanan yang sangat berat akibat perluasan dari berbagai keinginan pemanfaatan lainnya karena memiliki fungsi yang sangat luas serta peran yang kompleks yang meliputi fungsi ekologis, sosial, ekonomi. Ekosistem kawasan pesisir akan semakin stabil jika semakin tertutup oleh hutan mangrove. Namun permasalahan sekarang di kawasan pesisir Desa Sawapudo terjadi kerusakan karena kegiatan lain yang secara ekologis dapat menimbulkan kelongsoran pantai. Kerugian yang ditimbulkan juga sangat kompleks yang meliputi aspek ekonomi sosial dan ekologi dan memberikan dampak luas terhadap ekosistem darat dan laut. Mengingat begitu pentingnya ekosistem hutan mangrove untuk melindungi maupun melestarikan komponen ekosistem wilayah pesisir laut khususnya Desa Sawapudo perlu mendapatkan perhatian khusus dengan itu, tim PKM Fakultas perikanan dan Ilmu Kelautan melakukan Pelatihan Teknik Pembibitan Mangrove jenis Rhizophora spp. dalam upaya pemulihan ekosistem mangrove di kawasan pesisir Desa Sawapudo. Hasil yang didapatkan dari kegiatan ini masyarakat setempat dapat mengetahui teknik pembibitan mangrove dan menjaga ekosistem pesisir Desa Sawapudo.
Pelatihan Kelompok Simpan Pinjam (KSP) Bagi Rumah Tangga Nelayan Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe Amir, Fitriah; Budiyanto; Haya, La Ode Muhammad Yasir; Riani, Irdam; Rosmawati; Wulan, Desi Sri; Afyudi, Bobby; Johan, Eko Aprianto
Jurnal Imiah Pengabdian Pada Masyarakat (JIPM) Vol 2 No 4 (2025): April - Juni
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mata pencaharian warga masyarakat Desa Soru Jaya Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe adalah mayoritas sebagai nelayan. Kurangnya kesadaran pengelolan simpan pinjam tentang pentingnya pencatatan keuangan serta kurangnya keterampilan model pembukuan yang mudah diaplikasikan oleh rumah tangga nelayan di Desa Sorue Jaya Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe, sehingga kegiatan pelatihan dan pendampingan kelompok simpan pinjam bagi rumah tangga nelayan kecamatan Soropia kabupaten Konawe menjadi penting dan mendesak untuk dilakukan. Tujuan pelaksanaan kegiatan pengabdian ini yaitu meningkatkan kesadaran tentang pentingnya manajemen simpan pinjam yang tepat, meningkatkan pengetahuan rumah tangga nelayan tentang cara pencatatan keuangan terkait penyimpanan dan peminjaman dana dengan sederhana dan efektif serta memberikan pengetahuan tentang penanganan terhadap pendapatan yang tidak stabil. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah peningkatan keterampilan nelayan dalam mengelola keuangan, khususnya dalam hal pencatatan transaksi keuangan. Peserta menunjukkan perubahan pandangan yang semula menganggap pencatatan keuangan dan saving keuangan tidak penting, kini mulai menyadari perlunya melakukan pencatatan atas aktivitas keuangan mereka terutama yang berkaitan dengan kegiatan melaut. Selain itu, kesadaran akan saving keuangan untuk masa depan juga mulai meningkat.
Pelatihan Pengolahan Hasil Perikanan dan Kelautan Bagi Perempuan Pesisir di Kelurahan Lalowaru Asriyana; Haya, La Ode Muhammad Yasir; Lawelle, Sjamsu Alam; Oetama, Dedy; Haslianti; Permatahati, Yustika Intan; Annaastasia, Nurhuda; Erawan, Muhammad Trial Fiar; Jali, Wa; Arsal, La Ode Muhammad; Wahyudi, Adi Imam; Hasuba, Tezza Fauzan; Mangurana, Wa Ode Intiyani; Sudarno
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 6 No 4 (2023): Oktober-Desember 2023
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v6i4.6252

Abstract

Peran perempuan pesisir dalam tatanan sosial sudah mengalami perubahan. Saat ini, perempuan pesisir dianggap sebagai salah satu kontibutor dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi rumah tangga dan memiliki kekuasaan dalam menentukan pembangunan suatu wilayah. Sehingga perempuan pesisir memiliki peran ganda, dalam rumah tangga dan lingkungan sosial. Keterlibatan perempuan pesisir di Kelurahan Lalowaru dalam membantu ekonomi rumah tangga belum berjalan optimal disebabkan karena minimnya pengetahuan dan keterampilan terkait dalam mengolah dan memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki khususnya sumberdaya perikanan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini merupakan pendampingan bagi perempuan pesisir untuk membentuk kreatifivitas dalam memanfaatkan sumberdaya perikanan agar dapat menjadi karakter mandiri dan memiliki jiwa wirausaha. Dengan adanya kegiatan pengabdian ini, diharapkan mampu membantu ekonomi rumah tangga. Sasaran pelaksanaan pengabdian ini adalah ibu-ibu rumah tangga di Kelurahan Lalowaru. Program kegiatan dilaksanakan melalui penyuluhan dan pelatihan pengolahan pembuatan otak-otak ikan dan stik mangrove. Hasil dari kegiatan pegabdian menunjukkan peserta pelatihan aktif dalam berdiskusi terkait dengan pengolahan dan strategi pemasaran serta melakukan demo masak sesuai dengan instruksi tim pengabdian. Kegiatan ini diharapkan dapat membentuk karaktek mandiri dan jiwa wirausaha sehingga dapat membantu ekonomi rumah tangga di Kelurahan Lalowaru.
Demplot Budidaya Ikan Kakap Putih di Masa Pandemik Covid-19 Menggunakan Karamba Jaring Tancap (KJT) di Desa Samajaya, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara Yasir Haya, La Ode Muhammad; Asmadin; Ketjulan, Romy; Subhan; Pratikino, Asrin Ginong; Erawan, Muh Trial Fiar
Jurnal Pengabdian Meambo Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat MEAMBO
Publisher : PROMISE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56742/jpm.v1i1.2

Abstract

Dampak pandemi Covid-19 telah mempengaruhi segala aspek kehidupan masyarakat pesisir termasuk nelayan dan pembudidaya ikan Desa Samajaya, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara. Dampak tersebut diketahui telah menimbulkan nilai jual ikan secara drastis hingga 50% dibanding sebelum pandemi Covid-19. Program PKM ini bertujuan untuk (1) meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pembudidaya tentang teknik dan manajemen budidaya ikan di karamba, (2) demplot pembesaran benih ikan kakap di karamba jaring tancap, dan (3) pendampingan kelompok sasaran program. Metode yang digunakan adalah pendekatan partisipatif dan SNI 8228.5:2015 tentang teknik budidaya ikan yang baik di karamba jaring apung. Hasil yang diperoleh bahwa kelompok sasaran memiliki tingkat partisipasi yang tinggi pada setiap tahapan kegiatan serta adanya dukungan pemerintah desa. Penerapan teknis dan manajemen budidaya telah terapkan dengan baik oleh kelompok sasaran selama masa pemeliharaan benih ikan. Demplot usaha budidaya ikan kakap di karamba jaring tancap dapat dikatakan berhasil karena < 2 bulan diperoleh ukuran ikan rata-rata mencapai 100 gram (benih awal 10-12 cm atau 10-20 gram) dengan tingkat kelulusan hidup mencapai 75%. Keberhasilan tersebut perlu terus dipertahankan dan direplikasi di lokasi lainnya melalui upaya pendampingan yang intensif.  
Kesediaan Masayarakat Untuk Menerima Hilangnya Fungsi Keberadaan Ekosistem Pantai di Kabupaten Wakatobi Rusli, Ardiman; Anggraini, Eva; Yasir Haya, La Ode Muhammad
Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 14, No 2 (2024): Desmeber 2024
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jksekp.v14i2.13757

Abstract

Program proteksi pantai bertujuan untuk mencegah dampak kenaikan muka air laut, namun menimbulkan dampak terhadap fungsi keberadaan ekosistem pantai pasir putih. Masyarakat menilai bahwa program menutup akses kapal dan ketersediaan lahan di wilayah pantai menjadi berkurang. Penelitian ini bertujuan untuk menilai kesediaan masyarakat untuk menerima hilangnya fungsi keberadaan ekosistem pantai. Metode survey digunakan untuk mengumpulkan data dan informasi dalam pemecahan permasalah penelitian ini. Jumlah sampel yaitu 135 responden yaitu masyarakat yang berada di Desa Wapia-pia, Desa Waha, dan Desa Koroe Onowa Kecamatan Wangi-Wangi Kabupaten Wakatobi. Analisis data penelitian ini menggunakan model logit dengan pendekatan fungsi logistik kumulatif terhadap variabel respon yaitu koefisien jawaban masyarakat dan variabel penjelas yaitu bid yang ditawarkan. Hasil penelitian diperoleh distribusi jawaban “ya” lebih kecil dibanding jawaban “tidak” masyarakat terhadap bid yang ditawarkan. Nilai WTA masyarakat atas hilangnya fungsi keberadaan ekosistem pantai diperoleh sebesar Rp. 68.559,- individu per bulan dan nilai total WTA sebesar Rp.1.092.825.457,- km2 per tahun. Nilai keberadaan ekosistem pantai menggabarkan biaya dan manfaat yang terkompensasi agar dampak program proteksi pantai dapat diterima masyarakat. Studi kelayakan program proteksi pantai dalam Peraturan Pemerintah No. 06/2020 tentang Bangunan dan Instalasi di Laut dan Permen PUPR No.07/2015 tentang Pengaman Pantai harus memperhitungkan nilai yang sebenarnya dari barang dan jasa yang dihasilkan ekosistem pantai agar kebijakan publik mengarah pada prinsip berkelanjutan dengan memperhatikan aspek keadilan. Title: The Willingness of the Community to Accept the Loss of the Ecological Function of the Coastal Ecosystem in Wakatobi Regency The coastal protection program aims to prevent the impacts of rising sea levels, but it has resulted in negative effects on the functionality of the white sandy beach ecosystem. The community perceives that the program reduces access for ships and the availability of land in the coastal area. This study aims to assess the community’s willingness to accept the loss of the beach ecosystem’s functionality. A survey method was used to collect data and information for addressing the research problem. The sample consisted of 135 respondents from Wapia-pia Village, Waha Village, and Koroe Onowa Village in Wangi-Wangi District, Wakatobi Regency. The data analysis used a logit model with a cumulative logistic function approach, where the response variable was the coefficient of community answers, and the explanatory variable was the bid offered. The study found that the distribution of “yes” answers was smaller than the “no” answers from the community regarding the bid offered. The community’s WTA for the loss of the beach ecosystem’s functionality was calculated at Rp. 68,559 per individual per month, with the total WTA value reaching Rp. 1,092,825,457 per km² per year. The value of the beach ecosystem reflects the costs and benefits that should be compensated to ensure that the impacts of the coastal protection program are acceptable to the community. The feasibility study of the coastal protection program, as outlined in Government Regulation No. 06/2020 on Buildings and Installations at Sea and Minister of PUPR Regulation No. 07/2015 on Coastal Protection, must take into account the true value of the goods and services provided by the coastal ecosystem so that public policies align with the principles of sustainability and fairness.