Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

ANALISIS STOK KARBON ORGANIK PADA PADANG LAMUN DI PERAIRAN MANGKELUNO, KECAMATAN LOHIA, KABUPATEN MUNA-SULAWESI TENGGARA Marheni, Sitti; Haya, La Ode Muhammad Yasir; Pratikino, A. Ginong
Jurnal Sapa Laut Vol 8, No 4: November 2023
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v8i4.47266

Abstract

Isu pemanasan global yang berimplikasi pada terjadinya perubahan iklim saat ini berada pada laju yang menghawatirkan, dimana aktivitas manusia adalah penyumbang gas karbon dioksida (CO2) terbanyak ke udara. Ekosistem lamun merupakan salah satu ekosistem perairan, memiliki kemampuan menyerap karbon serta menyimpannya dengan karakteristik unik. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui kerapatan vegetasi lamun di Perairan Mangkeluno, (2) mengetahui kandungan karbon pada vegetasi lamun di Perairan Mangkeluno, dan (3) mengetahui stok karbon pada vegetasi lamun di Perairan Mangkeluno. Metode yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode loss on ignation (LOI). Data yang dihitung adalah tutupan lamun, kerapatan lamun, biomassa lamun, kandungan C-organik, dan stok karbon. Parameter lingkungan yang diamati adalah salinitas, pH, dan suhu. Hasil penelitian menunjukan bahwa tutupan lamun tertinggi terdapat di Stasiun-III yaitu sebesar 58.19 % dan tutupan lamun terendah berada pada Stasiun-I yaitu 17.64 %. Kerapatan lamun tertinggi berada pada Stasiun-III yaitu sebesar 127.11 ind./m2 dan kerapatan lamun yang terendah berada pada Stasiun-I 40.89 ind/m2. Untuk biomassa lamun tertinggi berada pada Stasiun-III yaitu sebesar 25.83 gbk/m2 dan terendah berada pada Stasiun-I sebesar 19.07 gbk/m2. Kandungan C-organik tertinggi berada pada Stasiun-III yaitu sebesar 25.90 % C-org dan kandungan C-organik terendah berada pada Stasiun-I (25.43 % C-org). Stok karbon tertinggi berada pada Stasiun-III sebesar 27.80 (g C/m2) dan terendah di Stasiun-I sebesar 20.49 (g C/m2). Kondisi perairan masih sesuai standar baku mutu air sehingga dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan padang Lamun. Kata Kunci : Lamun, Perairan Mangkeluno, loss on ignation.
PREDIKSI KENAIKAN MUKA AIR LAUT RATA-RATA DI PERAIRAN PULAU BOKORI SULAWESI TENGGARA Irpan, Muhammad; Haya, La Ode Muhammad Yasir; Afu, La Ode Alirman
Jurnal Sapa Laut Vol 5, No 4: November 2020
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v5i4.49096

Abstract

Kenaikan muka air laut merupakan suatu fenomena alam yang tidak dapat ditolak kejadiannya. Hal ini telah banyak dinyatakan oleh para ahli dalam publikasi mereka. Fenomena ini telah mengancam daerah pesisir dan pulau-pulau kecil yang memiliki daratan yang landai. Penelitian ini bertujuan memprediksi kenaikan muka air laut hingga tahun 2050 dan dampak fisiknya terhadap Pulau Bokori Sulawesi Tenggara. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2018 – Februari 2019 di Pulau Bokori. Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Data Primer berupa data topografi pulau diperoleh melalui pengukuran langsung di lapangan dengan menggunakan Teodolit Digital. Data sekunder berupa data pasang surut Kendari berasal dari Dishidros TNI AL-Kendari dan data pasang surut Bitung selama 30 tahun terakhir (1998-2018) yang diperoleh dari Global Sea level Observing System (GLOSS). Data pasang surut dari GLOSS dapat didownload gratis pada laman: www.ioc-sealevelmonitoring.org. Analisis prediksi kenaikan muka air laut dilakukan dengan menggunakan analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan kenaikan muka air laut hingga tahun 2050 setinggi 0,3456 m dan dampak fisik kenaikan muka air laut terhadap Pulau Bokori adalah tergenangnya area pulau seluas 0,5412 ha (9,9 %) daratan Pulau Bokori. Diperlukan kebijakan yang tepat dalam pengelolaan Pulau Bokori untuk meminimalisir dampak kenaikan muka air laut yang terjadi secara signifikan. Kata Kunci: Kenaikan Muka Air Laut, Pulau Bokori, Prediksi.
ANALISIS KONSENTRASI KLOROFIL-A DAN SUHU PERMUKAAN LAUT UNTUK MENDUGA ZONA PENANGKAPAN IKAN MENGGUNAKAN SATELIT AQUA MODIS DI PERAIRAN SELAT TIWORO Gefril, Gefril; Haya, La Ode Muhammad Yasir; Takwir, Amadhan
Jurnal Sapa Laut Vol 9, No 1: Februari 2024
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v9i1.49036

Abstract

Perairan Selat Tiworo merupakan salah satu daerah penangkapan pelagis kecil yang terletak di jazirah tenggara daratan Pulau Sulawesi bagian Tenggara. Hampir semua populasi ikan yang hidup di perairan laut mempunyai kisaran suhu dan klorofil-a yang optimum untuk kehidupannya. Salah satu jenis citra satelit penginderaan jauh yang dapat digunakan untuk memantau sebaran suhu dan klorofil di laut adalah citra Aqua MODIS. Informasi tentang sebaran suhu permukaan laut dan sebaran klorofil dapat dijadikan informasi untuk menduga Daerah Penangkapan Ikan (DPI). Penelitian dilakukan di perairan Selat Tiworo dengan data satu tahun mluai 2020 Desember - 2021 November dengan Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kuantitatif, yang dimuai dari studi literatur, penentuan lokasi penelitian, persiapan citra, pengolahan data untuk mendapatkan peta sebaran fishing ground berdasarkan klorofil-a dan SPL dan analisis data. Berdasarkan data spasial konsentrasi klorofil-a rata-rata 0,3 – 2,5 mg/m³ yang tersebar merata dan tejadi pada setiap bulannya selama satu tahun. Nilai SPL berfluktuasi dengan kisaran 29 – 35C. Wilayah fishing ground dengan kategori tertinggi tejadi pada musim barat dan musim timur yaitu pada bulan Deember, Juli Agustus dan September, diduga klorofil-a dan SPL pada musim tersebut optimum untuk daerah penangkapan ikan. Kata Kunci: Perairan Selat Tiworo, Klorofil-a dan SPL, Satelit Aqua Modis, Fising Ground
PEMODELAN DAERAH PENANGKAPAN IKAN DI LAUT BANDA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN HOTSPOT GIS Fano, Dian Syabillah; Haya, La Ode Muhammad Yasir; Tadjuddah, Muslim
Jurnal Sapa Laut Vol 6, No 4: November 2021
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v6i4.49097

Abstract

Laut Banda merupakan perairan berbentuk cekungan yang memisahkan Paparan Sunda di bagian Barat dan Paparan Sahul di bagian Timur. Aspek Oseanografi sangat berpengaruh terhadap kondisi daerah penangkapan ikan di suatu perairan khususnya Suhu, Arus, Upwelling dan konsentrasi Klorofil-a. Penelitian ini bertujuan Menentukan sebaran suhu permukaan laut dan klorofil-a di Laut Banda, Mampu Mengetahui Pola Arus yang terjadi di Laut Banda, Mampu Menduga Daerah Lokasi Upwelling Selama 4 Musim Sebagai Indikator Penangkapan Ikan di Laut Banda, Mampu mengetahui Perubahan Hotspot Daerah Penangkapan Ikan menggunakan GIS-based Statistical Analysis. Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei 2020 - Agustus 2021 di TPI Kendari. Analisis spasial distribusi Klorofil-a,suhu permukaan Laut dan Arus Pemukaan Laut menggunakan teknik interpolasi Inverse distance weighting (IDW), untuk mengetahui daerah Upwelling menggunakan analisis Overlay dari parameter Klorofil-a dan Suhu Permukaan Laut sedangkan untuk Hotspot Daerah Penangkapan Ikan Menggunkan analisis spasial autocorrelation, Analisis Optimized Hotspot Analisis pada toolbox ArcGIS 10.4. Hasil Penelitian menunjukan Bahwa nilai Klorofil-a Pada Musim Barat yaitu 0,07-7,40 mg/m3, pada musim Peralihan I yaitu 0,06-7,40 mg/m3, pada musim timur 0,10-9,21 mg/m3, pada musim Peralihan II nilai yaitu 0,9-10,12 mg/m3. Nilai suhu Permukaan laut pada Musim Barat 27-35℃, musim Peralihan I 28-34℃, musim Timur 25-34℃ dan musim Peralihan II 25-36℃. Kecepatan Arus Pada Musim Barat berkisaran antara 0,006-0,751 m/detik, Peralihan I berkisar antara 0,014-0,678 m/detik, musim Timur berkisar antara 0,004-1,005 m/detik dan Pada musim Peralihan II 0,006-0,668 m/detik. Pada Musim Barat terjadi Upwelling Lemah dan Upwelling sedang, pada peralihan I terjadi upwelling lemah, upwelling sedang dan upwelling kuat, Pada musim Timur terjadi Upwelling sedang, upwelling kuat dan upwelling sangat kuat, dan Pada peralihan II terjadi upwelling sedang dan upwelling kuat. Pada Hotspot Daerah Penangkapan Ikan empat musim selama 1 tahun di perairan laut Banda teridentifikasi bahwa hotspot daerah penangkapan ikan berada pada musim Timur dimana pada musim ini hotspot DPI lebih banyak tersebar di perairan laut Banda dibandingkan dengan musim-musim lainnya. Kata kunci: Analisi Spasial, Arus Permukaan Laut, Hotspot Penangkapan Ikan, Klorofil-a, Laut Banda, Suhu Permukaan Laut, Upwelling.
ANALISIS LAJU SEDIMENTASI DI PERAIRAN DESA RANOOHA RAYA, KECAMATAN MORAMO KABUPATEN KONAWE SELATAN Amelia, Popi; Haya, La Ode Muhammad Yasir; Pratikino, A. Ginong; Rahman, Arwan Arif
Jurnal Sapa Laut Vol 8, No 2: Mei 2023
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v8i2.43193

Abstract

Muara sungai merupakan bagian hilir sungai yang berhubungan langsung dengan laut, atau disebut sebagai daerah muara yang sering terjadi sedimentasi. Desa Ranooha Raya merupakan salah satu desa di kawasan Muara yang terletak di pesisir pantai Kecamatan Moramo Kabupaten Konawe Selatan. Karena terletak di daerah muara dan menerima limpasan terus menerus dari sedimentasi, penelitian ini menjadi sangat penting dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis sedimen, parameter air, laju sedimentasi, dan hubungan parameter air terhadap laju sedimentasi. Pengambilan sampel sedimen dilakukan dengan menggunakan sediment trap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju sedimentasi tertinggi terjadi pada Stasiun-IV yaitu sebesar 1561,62 ((gr/m2)/hari), dan terendah pada Stasiun-I yaitu sebesar 636,98 ((gr/m2)/hari). Hal ini dipengaruhi oleh beberapa parameter perairan, yaitu parameter oseanografi fisik dan kimia. Kata Kunci: muara sungai, laju sedimentasi, Desa Ranooha Raya
KAJIAN FENOMENA UPWELLING SELAMA PERIODE EL-NINO DAN LA-NIÑA DI PERAIRAN LAUT MALUKU Mudlika, Lilis; Haya, La Ode Muhammad Yasir; Asmadin, Asmadin
Jurnal Sapa Laut Vol 8, No 1: Februari 2023
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v8i1.43182

Abstract

Perubahan temperatur menyebabkan penyimpangan iklim global di Perairan Samudera Pasifik hingga ke Perairan Laut Maluku. Perubahan temperatur yang diikuti dengan perubahan konsentrasi klorofil-a memberikan pengaruh terhadap fenomena upwelling. Penelitian ini mengkaji |fenomena upwelling selama periode El-Nino dan La-Niña di Laut Maluku. Metode yang digunakan dalam pendugaan daerah upwelling yaitu overlay antara peta suhu permukaan laut dan klorofil-a. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata suhu permukaan laut pada periode El-Nino (2015) lebih rendah dengan nilai 27,42 ºC dibanding periode La-Niña (2020-2021) dengan nilai 28,73 ºC. Hal ini berbanding terbalik dengan konsentrasi klorofil-a dalam periode yang sama dimana rerata konsentrasi klorofil-a pada periode El-Nino (2015) lebih tinggi dengan nilai 0,393 mg/m3 dibanding periode La-Niña (2020-2021) dengan nilai 0,229 mg/m3. Pada analisis pola sebaran suhu permukaan laut dan klorofil-a di Perairan Laut Maluku, fenomena upwelling dapat terjadi baik saat El-Nino (2015) maupun saat La-Niña (2020-2021). Secara umum fenomena upwelling terjadi pada Juni – September dimana intensitas semakin kuat dan skala sebarannya semakin luas terjadi di Timur Banggai, Barat Pulau Obi dan Barat Pulau Bacan selama periode El-Nino (2015) dan melemah pada periode La-Niña (2020-2021). Kata Kunci: El-Nino, Laut Maluku, La-Niña, Upwelling
PROSES ABRASI DI PULAU BOKORI DAN SEKITARNYA PROVINSI SULAWESI TENGGARA Lias, Lias; Haya, La Ode Muhammad Yasir; Muliddin, Muliddin
Jurnal Sapa Laut Vol 8, No 3: Agustus 2023
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v8i3.47309

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan morfologi pantai akibat abrasi dan akresi menggunakan citra satelit spot 6 tahun 2015 s/d 2020 di pulau bokori dan sekitarnya. Garis pantai hasil analisis citra kemudian di overlay dengan garis pantai hasil koreksi pasang surut untuk mendapatkan informasi abrasi dan akresi. Dari hasil analisis bahwa bentuk tipe pantai Pulau Bokori dan sekitarnya yaitu laguna, tombolo, wave cut terrace dan stack, diperoleh pula bahwa laju abrasi pantai selama 5 tahun terakhir mencapai -0,32 meter dan laju akresi mencapai 0,73 meter. Kata Kunci : Citra Satelit, Pulau Bokori Tipe Pantai,Abrasi,Akresi
STUDI KANDUNGAN KARBON PADA MANGROVE DI KELURAHAN LALOWARU, KABUPATEN KONAWE SELATAN Baharuddin, Baharuddin; Haya, La Ode Muhammad Yasir; Takwir, Amadhan
Jurnal Sapa Laut Vol 8, No 1: Februari 2023
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v8i1.43183

Abstract

Pemanasan global terjadi karena peningkatan konsentrasi gas rumah kaca di lapisan atmosfer bumi yang secara tidak langsung, akan mempengaruhi penyimpanan karbon di lautan. Sebagai salah satu sumber daya alam di kawasan pesisir, komunitas mangrove memiliki manfaat yang sangat luas salah satu fungsi ekologis mangrove yang saat ini tengah diperbincangkan adalah mangrove sebagai penyimpan karbon. Kelurahan Lalowaru merupakan kawasan yang terletak di wilayah pesisir penggunaan lahan utama pesisir Kelurahan Lalowaru pemukiman, pariwisata dan tambak yang mengakibatkan berkurangnya ekosistem mangrove. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi ekosistem mangrove dan untuk mengetahui biomassa dan kandungan karbon pada ekosistem mangrove di Kelurahan Lalowaru, Konawe Selatan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-Juli 2022, bertempat di Kelurahan Lalowaru, Konawe Selatan. Ada 5 jenis mangrove yang ditemukan yaitu, Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata, Ceriops tagal, Sonneratia alba dan Bruguiera gymnorrhiza. Kerapatan Mangrove tertinggi dari semua stasiun terdapat pada Stasiun III dengan nilai 1233 ind/ha. Biomassa dan karbon di atas permukaan tanah pada tingkat pohon tertinggi terdapat pada stasiun III dengan nilai 9,617 ton C/ha. Stok karbon pada semai yang tertinggi ditemukan pada Stasiun III yaitu sebesar 0.64 ton C/ha. Stok karbon pada serasah terbesar terdapat pada stasiun III dengan nilai 0,305 ton C/ha. Stok karbon total pada setiap stasiun dari hasil penjumlahan nilai stok karbon pada pohon, semai dan serasah tertinggi terdapat pada stasiun III dengan nilai 10,562 ton C/ha. Tingginya stok karbon dikarenakan kerapatan tegakan mangrove pada stasiun berbeda-beda sehingga akan mempengaruhi nilai biomassa pada mangrove. Kata Kunci: Mangrove, Kerapatan Mangrove, Stok Karbon
PEMETAAN SEBARAN KLOROFIL-A DAN SUHU PERMUKAAN LAUT MENGGUNAKAN CITRA SATELIT AQUA MODIS DI PERAIRAN BUTON SELATAN Yepi, Stefanus; Haya, La Ode Muhammad Yasir; Tadjuddah, Muslim
Jurnal Sapa Laut Vol 9, No 2: Mei 2024
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v9i2.49044

Abstract

Perairan Buton Selatan merupakan perairan laut yang berhubungan langsung dengan Laut Banda. Perairan Buton Selatan dapat dijadikan sebagai daerah potensial penangkapan ikan karena secara geografis dipengaruhi oleh Laut Banda dan Laut Flores, yang mengandung banyak nutrien yang merupakan sumber makanan bagi ikan. Untuk mengoptimalkan potensi tersebut, perlu dilakukan analisis identifikasi suhu permukaan laut dan konsentrasi klorofil-a dengan menggunakan teknologi penginderaan jauh dan system informasi geografis. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan daerah potensial pendugaan penangkapan ikan dengan mengidentifikasi klorofil-a dan suhu permukaan laut sebagai indikator kesuburan perairan, di Perairan Buton Selatan. Teknik pengumpulan data menggunakan data musiman selama 5 tahun (2017 – 2021) meliputi; data suhu permukaan laut dan klorofil-a yang diekstraksi dari Citra Satelit Aqua MODIS. Data citra tersebut dapat didownload secara gratis dari website https://earthexplorer.usgs.gov/ . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada Musim Timur (2017 dan 2019) memiliki kandungan klorofil-a tertinggi dengan nilai konsentrasi 0,62 mg/m³ dan suhu rata-rata permukaan laut adalah 28 °C dan 27 °C. Sedangkan pada Musim Barat-Timur 2017 dan Musim Barat 2020 klorofil-a dan rata-rata suhu permukaan laut sebesar 31 °C. Pada kondisi optimum, suhu berkisar antara 28-30 °C dan konsentrasi klorofil-a > 0,2 mg/m³. Berdasarkan sebaran suhu permukaan laut dan klorofil-a tersebut menunjukan bahwa Perairan Buton Selatan merupakan perairan yang dikategorikan subur dan dapat ditetapkan sebagai daerah potensial penangkapan ikan. Kata kunci : Pemetaan, Suhu Permukaan Laut, Klorofil-A, Citra Aqua MODIS, Daerah Penangkapan Ikan.
ESTIMASI KANDUNGAN KARBON SEDIMEN PADA EKOSISTEM MANGROVE DI TELUK KENDARI Ramma, Omiana; Haya, La Ode Muhammad Yasir; Takwir, Amadhan
Jurnal Sapa Laut Vol 7, No 4: November 2022
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v7i4.49103

Abstract

Pemanasan global merupakan salah satu isu dunia saat ini, ditandai dengan meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi terkait dengan gas rumah kaca. Hutan mangrove memiliki peran besar sebagai penyerapan dan penyimpanan karbon yakni sekitar lebih dari 4 gigaton C/tahun sampai 112 gigaton C/tahun. Potensi penyimpanan karbon pada substrat lumpur mangrove sangatlah besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan karbon pada sedimen permukaan di ekositem mangrove (kedalaman 0-20 cm dan kedalaman 20-40 cm) di Ekosistem Mangrove Teluk Kendari. Penelitian ini bertujuan untuk mengnalisis Bulk Density dalam sedimen dan pengaruh tekstur sedimen dengan kandungan karbon di ekosistem mangrove. Analisi menggunakan metode loss on ignation (LOI). Data yang dihitung adalah bulk density, persentase karbon organik dan kandungan karbon organik pada sedimen. Parameter lingkungan yang diamati meliputi tekstur sedimen, suhu, pH, dan salinitas. Bulk density terbesar ditemukan pada stasiun 1 yaitu sebesar 1,07 g/cm3 dan bulk density paling terendah pada stasiun 2 yaitu sebesar 0,92 g/cm3. Kandungan karbon terbesar ditemukan pada stasiun 2 kedalam 20- 40 cm yaitu sebesar 12,83 %, dan kandungan karbon terendah ditemukan pada stasiun 3 kedalaman 0-20 cm yaitu sebesar 8,34 %. Kandungan karbon terendah ditemukan pada stasiun 3 kedalaman 0-20 cm yaitu sebesar 7,94 %. Estimasi simpanan karbon organik nilai rata-rata kandungan karbon terbesar ditemukan pada stasiun 2 kedalaman 20-40 cm yaitu sebesar 271,12 Mg/ha dan nilai rata-rata kandungan karbon terendah terdapat pada stasiun 3 kedalaman 0-20 cm yaitu sebesar 153,48 Mg/ha. Nilai tekstur sedimen dengan menggunakan metode pemipetan, hasil jenis tekstur sedimen yang ditemukan yaitu lempung liat berdebu, lempung dan lempung berdebu. Kata kunci: Karbon sedimen, ekosistem mangrove, Teluk Kendari, metode pengabuan