Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH UMUR TRANSPLANTING BENIH DAN PEMBERIAN BERBAGAI MACAM PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. saccharata Sturt.) Arif, Alfiyan; Sugiharto, Arifin Noor; Widaryanto, Eko
Jurnal Produksi Tanaman Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.253 KB) | DOI: 10.21776/71

Abstract

Jagung manis memiliki kandungan gula dan kelembaban biji yang tinggi, sehingga dapat menyebabkan infeksi pathogen dan mengurangi vigor benih. Semai pada media semai dilakukan untuk mengurangi dampak negatif lingkungan terhadap perkecambah-an benih. Salah satu sumber daya dalam tanah yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman adalah keter-sediaan unsur hara nitrogen. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh umur pindah tanam benih dan pengaruh pemberi-an berbagai macam pupuk nitrogen ter-hadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Penelitian dilaksanan bulan Maret sampai Juni 2013 di kebun percobaan Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Desa Jatikerto, Malang. Peneliti-an ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 12 kombinasi perlakuan dan 3 kali ulangan. Umur pindah tanam sebagai perlakuan pertama terdiri dari umur pindah tanam 0, 10, 13 dan 16 hari, sedangkan perbedaan pemupukan nitrogen sebagai perlakuan kedua yaitu urea, amonium sulfat dan kalium nitrat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pe-mupukan nitrogen dalam berbagai bentuk pada penanaman biji langsung, menghasil-kan komponen biomasa lebih baik dari pada pemupukan berbagai macam nitrogen pada perlakuan pindah tanam. Kombinasi perlakuan penanaman biji langsung, pindah tanam umur 10 dan 16 hari dengan pe-mupukan berbagai macam pupuk nitrogen menunjukkan hasil panen segar yang tidak berbeda nyata, tetapi umur pindah tanam 10 hari memberikan kualitas biji lebih baik. Kata kunci: jagung manis, pindah tanam, pemupukan, nitrogen.
EFEK XENIA PADA PERSILANGAN BEBERAPA GENOTIPE JAGUNG (Zea mays.L) TERHADAP KARAKTER BIJI DAN TONGKOL JAGUNG Fatimah, Fila; Sugiharto, Arifin Noor; Ainurrasjid, Ainurrasjid
Jurnal Produksi Tanaman Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.464 KB) | DOI: 10.21776/85

Abstract

Saat ini, petani sedang mengalami permasalahan dalam ketersediaan benih bermutu dari varietas unggul. Persilangan adalah salah satu cara untuk mendapatkan kultivar unggul yang mempunyai potensi hasil tinggi. Penelitian bertujuan mengeva- luasi  efek  xenia (pengaruh  tetua  jantan)  terhadap  karakter  biji dan  tongkol  jagung secara kuantitatif maupun kualitatif. Percobaan dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juli 2013 di Kebun Percobaan Jatikerto Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Malang. Data kuantitatif menggunakan uji membandingkan antar perlakuan pada beberapa kombinasi persilangan selfing dan crossing yaitu Uji T independent pada taraf 5%, sedangkan data kualitatif menggunakan pendekatan statiska deskriptif dan skoring. Penelitian dilakukan dengan menanam 18 genotipe tanaman jagung. Perlakuan berupa 12 genotipe inbrida sebagai tetua betina dan 5 genotipe inbrida dan 1 varietas komersial sebagai tetua jantan. Pada masing-masing  genotipe dilakukan dua perlakuan (selfing dan crossing), sehingga didapatkan 82 kombinasi persilangan. Hasil penelitian ini menunjukkan xenia muncul pada hasil beberapa kombinasi persilangan crossing karakter biji dan tongkol baik kuantitatif (berat tongkol, dan jumlah biji per tongkol) maupun kualitatif (warna dan bentuk biji). Dari 6 tetua jantan yang diuji, tetua BISI  dan tetua G10-19 menunjukkan hasil yang tinggi pada parameter kuantitatif sehingga dapat dipilih sebagai tetua jantan dalam pembentukan hibrida. Xenia nampak pada crossing antara ♀ G10-1 (kuning) X ♂ GU (ungu) yaitu 100 % warna berubah. Hasil dari beberapa persilangan crossing menunjukkan bahwa karakter bentuk kernel flint (mutiara) memberikan ekspresi gen lebih kuat dibandingkan dengan bentuk kernel dent (gigi kuda).Kata kunci: Zea mays L, jagung, efek xenia, persilangan jagung
EFEK XENIA PADA PERSILANGAN JAGUNG KETAN ( Zea mays L. ceratina Kulesh) TERHADAP BENTUK DAN WARNA BIJI Wicaksono, Candra; Ainurrasjid, Ainurrasjid; Sugiharto, Arifin Noor
Jurnal Produksi Tanaman Vol 2, No 4 (2014)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.317 KB) | DOI: 10.21776/106

Abstract

Saat ini, petani sedang mengalami permasalahan dalam ketersediaan benih ber- mutu dari varietas unggul. Persilangan adalah salah satu cara untuk mendapatkan kultivar unggul yang mempunyai potensi hasil tinggi. Penelitian bertujuan meng-evaluasi efek xenia (pengaruh tetua jantan) terhadap karakter biji, bentuk dan warna biji secara kuantitatif maupun kualitatif. Per-cobaan dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juli 2013 di Kebun Percobaan Jatikerto Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Malang. Data kuantitatif meng-gunakan uji membandingkan antar per-lakuan pada beberapa kombinasi persilang-an selfing dan crossing yaitu Uji T independent pada taraf 5%, sedangkan data kualitatif menggunakan pendekatan statiska deskriptif dan skoring. Penelitian dilakukan dengan menanam 10 genotipe inbrida sebagai tetua betina dan 3 genotipe inbrida dan 1 varietas komersial sebagai tetua jantan. Pada masing-masing genotipe dilakukan dua perlakuan (selfing dan crossing), sehingga didapatkan 54 kombinasi persilangan. Hasil penelitian ini menunjukkan xenia muncul pada hasil beberapa kombinasi persilangan crossing karakter biji baik kuantitatif (berat tongkol, panjang tongkol, bobot 100 biji dan jumlah biji per tongkol) dan kualitatif (warna dan bentuk biji). Dari 4 tetua jantan yang diuji, tetua Bonansa dan tetua JTK-3 me-nunjukkan hasil yang tinggi pada parameter kuantitatif. Xenia nampak pada crossing antara ♀ G 1-1 (putih) X ♂ JB (ungu) dan semua tetua betina yang disilangkan dengan tetua jantan JTK-3 yaitu 100 % warna mengalami perubahan. Hasil dari beberapa persilangan crossing menunjukkan bahwa karakter bentuk kernel dent (gigi kuda) memberikan ekspresi gen lebih kuat dibandingkan dengan bentuk kernel flint (mutiara).Kata kunci: Jagung ketan, hibrida, efek xenia, persilangan jagung
KERAGAMAN GENETIK DAN HERITABILITAS KARAKTER KOMPONEN HASIL PADA POPULASI F2 BUNCIS (Phaseolus vulgaris L.) HASIL PERSILANGAN VARIETAS INTRODUKSI DENGAN VARIETAS LOKAL Jameela, Hajroon; Sugiharto, Arifin Noor; Soegianto, Andy
Jurnal Produksi Tanaman Vol 2, No 4 (2014)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.786 KB) | DOI: 10.21776/113

Abstract

Pada tahun 2012, telah dilakukan persilangan antara buncis varietas introduksi dengan varietas lokal dengan tujuan untuk mendapatkan buncis yang berproduktivitas tinggi dengan warna polong kuning dan ungu. Individu F1 dari persilangan tersebut kemudian diselfing sehingga didapatkan generasi F2. Pada generasi F2, tanaman akan mengalami segregasi, sehingga akan menyebabkan keragaman. Keragaman genetik yang luas dan tingkat heritabilitas akan mempengaruhi keberhasilan seleksi. Pada penelitian ini dilakukan pendugaan nilai keragaman genetik dan heritabilitas beberapa karakter komponen hasil pada populasi F2 buncis hasil persilangan tersebut. Penelitian dilaksanakan di Dusun Junwatu, Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu pada bulan April hingga Juli 2013. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode single plant dengan menanam Populasi F2 (Cherokee Sun × Gilik Ijo) dan dua populasi tetua (Cherokee Sun dan Gilik Ijo). Hasil penelitian menunjukkan karakter umur awal berbunga, umur awal panen, jumlah polong per tanaman, dan berat polong per tanaman memiliki keragaman genetik luas dengan nilai heritabilitas tinggi. Karakter panjang polong dan berat polong memiliki keragaman genetik sempit dengan nilai heritabilitas sedang, sedangkan karakter diameter polong memiliki keragaman genetik sangat sempit dengan nilai heritabilitas rendah. Karakter kualitatif cenderung memiliki keragaman genetik sempit dengan nilai heritabilitas tinggi. Kata kunci: buncis, keragaman genetik, heritabilitas, komponen hasil
EFEK XENIA PADA BEBERAPA PERSILANGAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. Saccharata) TERHADAP KARAKTER BIJI Hariyanti, Ismi Dahlia; Soegianto, Andy; Sugiharto, Arifin Noor
Jurnal Produksi Tanaman Vol 2, No 6 (2014)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.724 KB) | DOI: 10.21776/139

Abstract

Pemuliaan jagung hibrida memiliki peluang yang besar untuk berperan dalam rangka peningkatan produktivitas tanaman jagung. Perakitan  kultivar  unggul  yang mempunyai potensi hasil tinggi dapat  dilakukan  dengan salah satu caranya yakni dengan memanfaatkan efek xenia pada persilangan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efek xenia pada beberapa persilangan jagung manis (Zea mays L. Saccharata) terhadap karakter biji. Penelitian dilaksanakan pada bulan  Maret 2013 sampai Juli 2013 di Kebun Percobaan Universitas Brawijaya, Desa Jatikerto Kabupaten Malang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Single Plant, dengan perlakuan persilangan pada 11 Tetua Betina dan 4 Tetua Jantan. Evaluasi efek xenia dilakukan dengan menghitung persentase efek xenia dan uji t test pada masing masing kombinasi persilangan. efek xenia yang nyata pada karakter kuantitatif, yakni pada karakter-karakter bobot tongkol, bobot 100 biji, kadar gula dan jumlah biji dalam setiap kombinasi persilangan. Pada karakter kualitatif efek xenia mempengaruhi bentuk dan warna biji jagung. Galur A2 sebagai tetua jantan memberikan efek xenia dominan pada beberapa parameter, yakni pada bobot tongkol, bobot 100 biji, jumlah biji, kadar gula, perubahan warna dan bentuk biji. Begitupun halnya dengan galur ungu pekat sebagai tetua jantan memberikan efek xenia pada karakter, jumlah biji, bobot  100 biji, bobot tongkol, jumlah biji,  kadar gula, perubahan warna dan bentuk biji. Kata kunci: Efek Xenia, Kuantitatif Karakter, Kualitatif Karakter, Jagung Manis.
KARAKTERISASI TUJUH GENOTIP JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt.) HIBRIDA Wigathendi, Agatha Eritza; Soegianto, Andy; Sugiharto, Arifin Noor
Jurnal Produksi Tanaman Vol 2, No 8 (2014)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.591 KB) | DOI: 10.21776/157

Abstract

Karakterisasi merupakan tahapan penting dalam pemuliaan tanaman jagung sebelum dilakukan pelepasan varietas. Karakterisasi dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai genotip yang memiliki produksi yang lebih baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan karakter ketujuh genotip jagung manis (Zea mays L.) hibrida. Tujuh genotip jagung manis hibrida yang digunakan adalah KF9 x Self nganjuk, KG1 x Bon 1, Nganjuk x Bon 1, LIA x Bon 1, K15 x Bon 1, KA11 x Self nganjuk, BIA3 x Bon 1. Sampel penelitian terdiri dari 20 tanaman. Terdapat 5 dan 24 karakter yang diamati pada sifat kualitatif dan sifat kuantitatif. Analisis data terhadap sifat kualitatif dilakukan secara deskriptif, sedangkan terhadap sifat kuantitatif menggunakan analisis statistik (ANOVA) dan Uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat ciri umum  pada karakter kualitatif yaitu pada bentuk percabangan malai dan warna biji, serta ciri khusus pada bentuk ujung daun pertama, penutupan klobot dan bentuk ujung tongkol. Pengamatan pada karakter kuantitatif menunjukkan hasil berbeda nyata, kecuali pada sifat umur berbunga jantan.   Kesimpulan penelitian ini adalah masing-masing genotip menunjukkan nilai pengamatan yang berbeda dan memiliki keunikan pada sifat tertentu, sehingga ketujuh genotip bisa diajukan untuk dilakukan pengujian pelepasan varietas. Kata kunci : Karakterisasi, genotip, jagung manis, hibrida
KARAKTERISASI BEBERAPA GALUR INBRIDA JAGUNG PAKAN (Zea mays L.) Siswati, Anini; Basuki, Nur; Sugiharto, Arifin Noor
Jurnal Produksi Tanaman Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.759 KB) | DOI: 10.21776/164

Abstract

Saat ini, masih terdapat beberapa kendala yang menghambat produksi maksimum jagung. Penggunaan varietas unggul adalah salah satu upaya untuk peningkatan produksi. Karakterisasi merupakan salah satu tahapan penting dalam pembentukan varietas unggul yang bertujuan untuk mengetahui karakter-karakter penting yang bernilai ekonomis dan sebagai penciri dari varietas yang bersangkutan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sejumlah galur jagung hasil dari proses seleksi yang akan digunakan sebagai tetua dalam pembuatan varietas hibrida. Pelaksanaan penelitian di Kebun Percobaan Jatikerto, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Malang pada bulan Nopember 2013 sampai Pebruari 2014. Penelitian dilakukan dengan RAK sederhana sebanyak 3 ulangan dengan cara menanam 4 galur jagung yang disusun dengan pola persilangan. Penanaman dua baris Seri A (tetua jantan) diselang satu baris dengan G6, G3-34 dan G 10 (tetua betina). Data pengamatan terdiri dari karakter kuantitatif dan kualitatif yang mana masing-masing karakter dibedakan menjadi dua yaitu komponen morfologi tanaman (Seri A, G6, G3-34 dan G10) dan komponen hasil (G 6, G3-34 dan G 10). Hasil penelitian dari 4 galur jagung yang diuji, secara umum karakter morfologi dan karakter komponen hasil telah menunjukkan karakteristik yang khas. Bahkan pada beberapa galur telah menunjukkan karakter umur berbunga betina, tinggi tanaman, tinggi tongkol, letak tongkol, panjang tangkai, panjang kelobot, tip filling, diameter tongkol, jumlah baris tongkol-1 dan bobot 100 butir yang menunjukkan potensi untuk dipilih sebagai galur tetua pembuatan varietas hibrida. Kata kunci : jagung, Zea mays L., karakterisasi, karaker kualitatif dan kuantitatif
KARAKTERISASI BEBERAPA GALUR INBREED GENERASI S5 PADA FASE VEGETATIF TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) Draseffi, Deka Ludia; Basuki, Nur; Sugiharto, Arifin Noor
Jurnal Produksi Tanaman Vol 3, No 3 (2015)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.689 KB) | DOI: 10.21776/188

Abstract

Jagung merupakan tanaman pangan strategis sebagai bahan pangan, sumber bio energi dan bahan baku industri. Jagung termasuk sumber utama karbohidrat dan protein.. Karakteristik tanaman jagung dapat dilihat berdasarkan ciri vegetatif maupun ciri generatif. Karakteristik sangat berguna untuk mendapatkan deskripsi dan klasifikasi tanaman jagung sehingga masyarakat dengan mudah dapat menentukan kultivar tanaman jagung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan karakter vegetatif dan mengetahui tingkat ke-seragaman pada beberapa galur jagung inbrida. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober–Desember 2013 di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya yang terletak di Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Penelitian ini menggunakan 21 galur jagung dengan masing-masing galur terdiri dari 60 tanaman yang digunakan sebagai sampel. Berdasarkan analisis varian antar galur untuk 5 karakter kualitatif yang diamati memiliki keseragaman sehingga dilakukan deskripsi terhadap karakter warna koleoptil, karakter bentuk ujung daun, karakter sudut antara daun dan batang, arah helaian daun, dan bentuk tepi daun. Dilakukan juga pengamatan 5 karakter kuantitatif yaitu karakter tinggi tanaman, jumlah daun, lebar daun, panjang daun dan diameter batang. Hasil yang diperoleh yaitu adanya keseragaman pada karakter kualitatif dengan didominasi oleh warna koleoptil kemerahan, karakter bentuk ujung daun bulat, sudut antara daun dan batang pada kategori sedang ±50º, karakter arah helaian daun yaitu sedikit melengkung dan karakter bentuk tepi daun yaitu agak bergelombang. Kemudian terdapat keseragaman pada seluruh galur yang diuji pada karakter kuantitatif antara lain tinggi tanaman, jumlah daun, lebar daun, panjang daun dan diameter batang. Kata Kunci: Koleoptil, Inbrida, Karakterisasi, Jagung
IDENTIFIKASI PERUBAHAN FENOTIP PADA EMPAT GALUR INBRED JAGUNG PAKAN (Zea mays L.) AKIBAT PERLAKUAN KOLKISIN Kamukten, Prihanti Panditia; Sugiharto, Arifin Noor; Basuki, Nur; Saptadi, Darmawan
Jurnal Produksi Tanaman Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/285

Abstract

Induksi poliploidi pada tanaman dengan mutagen kimiawi kolkisin memberikan peluang bagi peningkatan produksi jagung pakan yang sampai saat ini masih belum dapat terpenuhi di Indonesia. Perlakuan kolkisin pada tanaman diharapkan dapat meningkatkan dosis gen sehingga tanaman memiliki penampilan yang lebih baik dan produksi yang lebih tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perubahan fenotip pada empat galur inbred jagung pakan (Zea mays L.) akibat perlakuan kolkisin. Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai September 2014 di Laboratorium Sentral Jurusan Budidaya Pertanian FP-UB dan lahan yang bertempat di Desa Ampel Dento, Karangploso, Malang. Penelitian ini menggunakan empat genotip jagung pakan, yaitu SM (G1), SH (G2), SJB (G3) dan SF (G4). Pada masing-masing genotip diberi dua perlakuan, yaitu kontrol (K0) dan kolkisin (K1). K0 ialah kecambah jagung yang direndam dalam aquades (0 ppm kolkisin) selama 12 jam dan K1 ialah kecambah jagung yang direndam dalam larutan kolkisin 400 ppm selama 12 jam. Penelitian menggunakan metode single plant dan pengamatan dilakukan pada seluruh individu tanaman. Data kualitatif dianalisis menggunakan pendekatan statistika deskriptif, sedangkan data kuantitatif dianalisis menggunakan uji t-Student pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kolkisin dengan konsentrasi 400 ppm dapat menyebabkan perubahan fenotip di sebagian besar karakter tanaman pada keempat genotip. Perubahan fenotip yang muncul bersifat spesifik genotip.
PENGARUH PEMBERIAN KOLKISIN TERHADAP PENAMPILAN FENOTIP GALUR INBRIDA JAGUNG PAKAN (Zea mays L.) PADA FASE PERTUMBUHAN VEGETATIF Aili, Evi Nur; Sugiharto, Arifin Noor
Jurnal Produksi Tanaman Vol 4, No 5 (2016)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (103.18 KB) | DOI: 10.21776/305

Abstract

Potensi hasil pada tanaman di kendalikan oleh banyak gen (poligenik). Semakin banyak gen pada tanaman maka akan meningkatkan hasil produksi. Dosis gen dapat ditingkatkan atau diperbanyak dengan menggunakan kolkisin. Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh pemberian kolkisin terhadap penampilan fenotip galur inbrida jagung pakan (Zea mays L.) pada fase pertumbuhan vegetatif. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya. Kedua galur jagung di tanam di desa Ampeldento, Karangploso, Malang. Penelitian menggunakan 2 galur (G1 dan G2) dan 3 taraf konsentrasi kolkisin (0 ppm, 400 ppm dan 600 ppm). Karakter kuantitatif  yang diamati adalah jumlah tanaman yang tumbuh, tinggi tanaman, lingkar batang,  jumlah daun, panjang daun, lebar daun, jumlah stomata, panjang stomata, lebar stomata, umur berbunga jantan dan umur berbunga betina. Sedangkan karakter kualitatif yang diamati adalah warna daun. Hasil penelitian menunjukan perlakuan kolkisin memberikan pengaruh yang nyata pada jumlah tanaman yang tumbuh, tinggi tanaman, lingkar batang, jumlah daun, jumlah stomata, panjang stomata, lebar stomata, umur berbunga jantan, umur berbunga betina dan warna daun. Hasil ini dapat dijadikan acuan awal bahwa perlakuan kolkisin diduga efektif mempengaruhi mutasi atau merubah ploidi jagung dan dilakukan pengamatan kromosom galur untuk memperjelas ploidi yang akan dilakukan pada penelitian selanjutnya.
Co-Authors Abadi, Wildan Abadi, Wildan Abdul Latief Abadi Adiredjo, Afifuddin Latif Adiredjo, Afifuddin Latif Agatha Eritza Wigathendi Agus Purwito Agustin, Eka Agustin, Eka Aili, Evi Nur Aili, Evi Nur Ainurrasjid Ainurrasjid Ainurrasjid, Ainurrasjid Ainurrohmah, Nurul Aji, Agip Purnama Akashi, Ryo Al-Faiqoh, Rizka Alfiyan Arif Alghifari, Robbi Amrullah, Rizki Abi Amrullah, Rizki Abi Andy Soegianto Angga Wahyu Prasetyo, Angga Wahyu Anggraeni, Mita Anini Siswati Anwar, Moh. Saiful Anwar, Moh. Saiful Ardyanto, Alfian Trisna Ardyanto, Alfian Trisna Arif, Alfiyan Arifin, Azeri Gautama Arsyam, Asriyanto Atiek Iriany Azmi, Mohammad Jauharul Azmi, Mohammad Jauharul Bagaskara, Reindy Katon Bagaskara, Reindy Katon Bambang Guritno Basuki, Nur Belaffif, Mohammad Bahrelfi Biamrillah, Muhamad Arief Biamrillah, Muhamad Arief Budi Waluyo Cahyo Artho Nugroho Candra Wicaksono Cantika, Devira Damanhuri Damanhuri Damanhuri Damanhuri Damanhuri Darmawan Saptadi, Darmawan Deka Ludia Draseffi, Deka Ludia Devira Cantika Diah Kartika Sari Dian Sari Dita Kristiari Draseffi, Deka Ludia Ebtan S., Ringga Eko Widaryanto Fathoni, Musthofa Muhammad Fathoni, Musthofa Muhammad Fatimah, Fila Fatya Khalisa Salsabil Fauwziah, Lailatul Fauwziah, Lailatul Fiddin, Fikriyah Nuril Fiddin, Fikriyah Nuril Fila Fatimah Firdaos, Erliza Rizki Firdaos, Erliza Rizki Frizal Amy Oktarisna Ghoiri, Annisatul Umami Sulistia Gondo, Takahiro Gracella Angelica Sagala Hajroon Jameela Hariyanti, Ismi Dahlia Herison, Catur hidayat, iqbal Huda, Vina Alfa Centauri Hutauruk, Jonathan Nicholas Hutauruk, Jonathan Nicholas Indraswari, Rizqi Laili Indraswari, Rizqi Laili Ismi Dahlia Hariyanti Iwan Kurniawan Izmi Yulianah Jaenun, M. Jaenun, M. Jaenun, M. Jaenun, M. Jaenun, M. Jaenun, Mohammad Jameela, Hajroon Kamukten, Prihanti Panditia Kamukten, Prihanti Panditia Khairum Tri Wahyuli Khoiril Anam, Khoiril Kristiari, Dita Kumar, Ajay Goel Kuswanto Kuswanto Kuswanto, Kuswanto Laksono, Nur Dian Laksono, Nur Dian Lasmono, Giri Lasmono, Giri Lesy Nerawati Lilis Suryani Lita Soetopo Luqman Qurata Aini M. Hasan Suhaedi Maulidha, Aditya Resty Maulidha, Aditya Resty Mienanti, Devi Mita Anggraeni, Mita Mitreka, Raka Fauzi Muhamad Ridwan Muhammad Fathan Mulyasantika, Yesika Oktavilenda Mulyasantika, Yesika Oktavilenda Nafisah Nafisah Niken Kendarini Noer Rahmi Ardiarini, Noer Rahmi Noor Farid Noviani Susanto Nur Basuki Nur Basuki Nur, Alya Aulia Nursa’adah, Ika Nursa’adah, Ika Nurul Istiqomah Oktarisna, Frizal Amy Orlimao, Sanu Dwi Orlimao, Sanu Dwi Perwitosari, Gia Warih Perwitosari, Gia Warih Prasetyo, Angga Wahyu Prasetyo, Riza Agus Prasetyo, Riza Agus Pratama, Putra Aji Putra, Gaka Yoga Putra, Rizki Karunia Putri Warastuti, Intan Dwi Putri Warastuti, Intan Dwi Putri Winaryo, Kusumaning Ayu Putri Winaryo, Kusumaning Ayu Putri, Savitri Perwitasari Rahmatan, Apik Ilham Respatijarti Respatijarti Respatijarti, Respatijari Reza Prakoso Dwi Julianto Riandon, Ghesa Ringga Ebtan S. Riris Dialista Rizqiningtyas, Hana Rizqiningtyas, Hana Ryo Akashi, Ryo Saefulloh, Muhammad Firdaus Sagala, Gracella Angelica Salsabil, Fatya Khalisa Saptadi, Darmawan Saputra, Ridwan Wahyu Saputra, Ridwan Wahyu Sarashati, Devi Cinintya Sarashati, Devi Cinintya Saraswati, Ika Dyah Saraswati, Ika Dyah Sari, Diah Kartika Sari, Dian Sari, Endah Nurmala Sari, Endah Nurmala Satriawan, Irfan Budhi Satriawan, Irfan Budhi Setiyawan, Mohamad Doni Setiyawan, Mohamad Doni Sinaga, Asima Putri Sari. Sinaga, Asima Putri Sari. Singgah, Mochammad Illafi Singgah, Mochammad Illafi Siswati, Anini Sugiyanto, Moh Veri Sumeru Ashari Surjono Hadi Sutjahjo Takahiro Gondo, Takahiro Trihatmojo, Hendro Trihatmojo, Hendro Wahyuli, Khairum Tri Wicaksono, Candra Wicaksono, Kharismasetya Dermawan Wicaksono, Kharismasetya Dermawan Widanni, Lucynda Windy Widanni, Lucynda Windy Widowati, Anggi Widowati, Anggi Wigathendi, Agatha Eritza Wigbertus Ngabu Wulandari, Diyah Retno Wulandari, Diyah Retno Yanik, Yanik Yanik, Yanik Yanuar Danaatmadja, Yanuar Yudi, M. Rafli Yudi, M. Rafli