Claim Missing Document
Check
Articles

UJI DAYA HASIL PENDAHULUAN 20 CALON VARIETAS JAGUNG HIBRIDA HASIL TOPCROSS Agustin, Eka; Sugiharto, Arifin Noor
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 12 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (830.337 KB) | DOI: 10.21776/597

Abstract

Topcross ialah salah satu strategi dalam program pemuliaan tanaman konvensional untuk mengevaluasi galur. evaluasi pada kombinasi persilangan difokuskan pada hasil dan penampilan yang baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan kombinasi persilangan yang memiliki potensi untuk dijadikan tetua (betina atau jantan) yang menghasilkan hibrida baru dan mengetahui nilai koefisien keragaman genetik hasil persilangan. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok 3 ulangan dengan 22 perlakuan yaitu 20 calon hibrida yang diuji dan 2 varietas komersial (Pertiwii 3 dan DK 85). Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2015 sampai Maret 2016 Analisis ragam menunjukkan perlakuan berbeda nyata pada semua karakter yang diamati. Sebelas dari 20 kombinasi persilangan dipilih yang memilki potensi untuk menjadi tetua hibrida yaitu G2 (14,03 ton ha-1), G3 (15,73 ton ha-1), G4 (14,15 ton ha-1), G5 (13,94 ton ha-1), G7 (12,98 ton ha-1), G9 (12,92 ton ha-1), G11 (14,99 ton ha-1), G12 (13,70 ton ha-1), G13 (14,77 ton ha-1), G15 (15,30 ton ha-1) dan G16 (12,82 ton ha-1). Nilai koeffisien keragaman genetik pada kategori rendah sampai agak rendah.
UJI DAYA HASIL PENDAHULUAN BEBERAPA GALUR JAGUNG MANIS (Zea mays L. saccharata) Wulandari, Diyah Retno; Sugiharto, Arifin Noor
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 12 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (845.784 KB) | DOI: 10.21776/598

Abstract

Uji daya hasil pendahuluan dilakukan untuk melihat potensi hasil calon varietas dibandingkan dengan varietas komersial dan untuk memilih parental yang akan dilan-jutkan dalam seleksi berikutnya yaitu dalam metode seleksi berulang (recurrent selec-tion). Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui potensi hasil dari calon varietas hasil top cross yang diuji dibandingkan de-ngan varietas komersial, memilih tanaman yang sesuai dengan tipe ideal jagung manis dan mengetahui pasangan terbaik dari tetua yang digunakan. Penelitian dilaksanakan pada bulan November–Februari 2016 di Dusun Ngandat Kidul, Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan tiga ulangan. Bahan yang diuji ialah 12 galur harapan jagung manis dan dua varietas komersial (Talenta dan Avilia). Terdapat 6 galur harapan yang memiliki potensi hasil dan penampilan yang baik yaitu (IE3+69 x TLY), (IE3+69 x SBX), (IE3+69 x SBY), (IE3+162 x TLY), (IE3+162 x SBX) dan (IE3+162 x SBY). Galur (IE3+ 162 x TLY), (IE3+162 x SBY), (IE3+69 x TLY), (IE3+162 x SBX), dan (IE3+69 x SBY) cocok dikembangkan untuk kebutuhan in-dustri. Galur (IE3+69 x SBX) cocok dikem-bangkan untuk kebutuhan konsumen pasar. Galur yang sesuai dengan tipe ideal jagung manis ialah (IE3+69 x SBX) dan (IE3+162 x SBX). Pasangan tetua terbaik untuk tetua jantan TLX ialah (IE3+147), TLY dan SBX ialah (IE3+ 162) dan pasangan terbaik SBY ialah (IE3+69). Nilai koefisien keragaman genetik (KKG) termasuk kriteria rendah yang menunjukkan populasi dalam galur tidak perlu dilakukan seleksi.
UJI DAYA HASIL PENDAHULUAN 9 GALUR JAGUNG (Zea mays L.) Hutauruk, Jonathan Nicholas; Kuswanto, Kuswanto; Sugiharto, Arifin Noor
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 12 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.141 KB) | DOI: 10.21776/607

Abstract

Jagung (Zea mays L.) ialah bahan pangan pokok kedua di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi hasil, untuk mengetahui nilai heritabilitas dan juga mendapatkan galur-galur harapan terbaik pada 9 galur harapan jagung (Zea mays L.) hasil persilangan generasi S3. Penelitian ini dilaksanakan pada lahan penelitian di desa Ganung Kidul kota Nganjuk. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 3 ulangan. Perlakuan yang digunakan ialah 9 genotip jagung, yakni (G10 x A), (A x G10), (B5 x A), (G10 x B5), (B5 x G10),(G4 x A), (A x G4), (B5 x G4), (G4 x B5) dan varietas pembanding Pioneer-21. Karakter kuantitatif yang diamati ialah tinggi tanaman, jumlah daun, lingkar batang, tinggi letak tongkol, umur muncul bunga jantan, umur muncul bunga betina, umur panen, lingkar tongkol tanpa klobot, panjang tongkol tanpa klobot, bobot segar tongkol berklobot, bobot segar tongkol tanpa klobot, bobot 100 butir biji dan potensi hasil per hektar. Hasil penelitian dianalisis menggunakan uji F. pada variabel yang berbeda nyata dilanjutkan uji beda nyata jujur (BNJ) pada taraf 5% dan analisis heritabilitas. Nilai heritabilitas dari tiap-tiap variabel pengamatan berbeda-beda. Nilai heritabilitas tinggi dan nilai KKG (koefisien keragaman genetik) rendah. Galur harapan B5 x G10, G4 x A, B5 x G4, dan G4 x B5 ialah galur-galur harapan yang memiliki potensi hasil yang paling tinggi diantara galur-galur harapan lain yang diuji berdasarkan perbandingan potensi hasil dengan varietas kontrol Pioneer-21.
KERAGAAN BEBERAPA GALUR JAGUNG PAKAN (Zea mays L.) GENERASI S7 Sari, Endah Nurmala; Sugiharto, Arifin Noor
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (702.123 KB) | DOI: 10.21776/615

Abstract

Saat ini, produksi jagung masih belum dapat mencukupi permintaan. Karena ada kendala yang menghambat produksi jagung secara maksimum. Penggunaan varietas hibrida merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan produksi jagung. Keragaan merupakan salah satu kegiatan dalam pemuliaan tanaman untuk mendapatkan tetua hibrida yang berpotensi. Keragaan bertujuan untuk mengetahui performa dari suatu tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakater kualitatif maupun kuantitatif dari galur yang diuji, mengetahui nilai duga heritabilitas, koefisien keragaman genetik dan koefisien keragaman fenotip, serta mengetahui galur yang berpotensi untuk dijadikan calon tetua hibrida. Penelitian dilaksanakan di Dusun Ngandat Kidul Desa Mojorejo Kecamatan Junrejo Kota Batu pada bulan November 2015 sampai dengan Februari 2016. Penelitian dilakukan dengan RAK sebanyak 3 ulangan dengan menggunakan 15 galur jagung pakan masing-masing 20 tanaman. Data pengamatan terdiri dari karakter kualitatif dan karakter kuantitatif. Karakter qualitatif dibedakan menjadi dua yaitu karakter tanaman dan karakter tongkol. Hasil penelitian karakter kuantitatif yang diamati semua menunjukkan berbeda nyata pada semua galur. Nilai duga heritabilitas dalam 15 galur jagung pakan yang diamati tergolong dalam kategori rendah sampai tinggi. Nilai KKG pada semua galur dan karakter yang diamati termasuk dalam kategori rendah, kecuali pada karakter bobot tongkol pada galur INDY termasuk pada kategori agak rendah. Sedangkan nilai KKF dari 15 galur berkisar antara 0.83 – 39.90%. Terdapat tujuh galur yang berpotensi untuk dijadikan calon tetua hibrida yaitu INMX, ONBX, IONAX, BSBY, PR5 9, BSBX, dan IONBX.
KERAGAAN BEBERAPA GALUR JAGUNG KETAN (Zea mays L. ceratina K.) PADA GENERASI KEEMPAT (S4) Fiddin, Fikriyah Nuril; Yulianah, Izmi; Sugiharto, Arifin Noor
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/629

Abstract

Penilaian keragaan terhadap suatu galur ialah tahapan dalam pembentukan tetua hibrida jagung ketan. Keragaan merupakan penampilan fisik yang diekpresikan oleh tanaman dan dalam populasi akan muncul keragaman atau keseragaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesera-gaman pada masing-masing galur jagung ketan, menduga nilai heritabilitas arti luas dan mendapatkan galur yang berpotensi sebagai calon tetua hibrida. Penelitian dilaksankan pada Desember 2015-Maret 2016 di Desa Sedayu, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Bahan yang digunakan adalah 16 galur jagung ketan generasi S4. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan tiga ulangan. Berdasarkan nilai KKG karakter kuantitatif, semua karakter pada masing-masing galur mempunyai kriteria keragaman sempit, sehingga keseragaman tergolong tinggi. Berdasarkan nilai skoring keseragaman karakter kualitatif, galur yang mempunyai nilai keseragaman yang tinggi adalah JPIE4+44, JPIE4+52, JPIE4+64, JPIE4+62, JPIE4+66, JPIE4+60 dan JPIE4+50. Nilai heritabilitas dalam galur karakter umur anthesis, umur silking dan umur panen pada semua galur termasuk dalam kriteria tinggi.  Karakter kuantitatif lain, nilai heritabilitasnya termasuk dalam kriteria rendah hingga tinggi. Galur-galur yang berpotensi sebagai tetua hibrida berdasar kan nilai heritabilitas dan keseragaman adalah galur JPIE4+35, JPIE4+44, JPIE4+64, JPIE4+62, JPIE4+66, JPIE4+60 dan JPIE4+50.
Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Calon Varietas Jagung (Zea mays) pada Lahan Masam di Nunukan, Kalimantan Utara Orlimao, Sanu Dwi; Jaenun, M.; Sugiharto, Arifin Noor; Ardiarini, Noer Rahmi
Jurnal Produksi Tanaman Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/991

Abstract

Pertumbuhan dan hasil jagung di lahan masam masih sangat rendah karena belum adanya benih jagung yang spesifik memiliki ketahanan terhadap pH masam. Kondisi lahan masam juga mengakibatkan hubungan antara pertumbuhan dan hasil yang berbeda bila dibandingkan dengan lahan yang bersifat netral. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan dan hasil dari 10 calon varietas jagung yang diuji pada lahan masam di Nunukan, Kalimantan Utara. Korelasi antara pertumbuhan dan hasil dari 10 calon varietas jagung yang di uji juga dianalisis untuk mengetahui hubungan antara pertumbuhan dan hasil jagung pada lahan masam. Bahan yang digunakan adalah benih dari 10 calon varietas jagung, pupuk kompos, NPK, Urea, KCl dan dolomit. Penelitian menggunakan RAK dengan 3 kali ulangan. Karakter yang diamati sebanyak 9 karakter pertumbuhan dan 11 karakter hasil dan komponen hasil. Penelitian dilaksanakan pada Februari-Mei 2017 di Desa Semengkadu, Kelurahan Tanjung Harapan, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara dengan ketinggian tempat sekitar 3 mdpl. Hasil penelitian pada lahan masam di Nunukan, Kalimantan Utara menunjukan adanya dua calon varietas yang dapat direkomendasikan sebagai benih alternatif untuk produksi jagung dilahan masam yaitu yaitu UB 1 dan UB 11 yang memiliki pertumbuhan yang baik dan nilai produksi yang setara dengan varietas pembanding yaitu BISI-18. Hasil analisis korelasi menunjukan bahwa hasil tanaman jagung memiliki korelasi yang positif dengan tinggi tanaman, tinggi letak tongkol, jumlah daun, bobot kering, laju asimilasi bersih (LAB) dan luas daun, selain itu hasil juga memiliki korelasi yang negatif dengan umur tasseling, umur silking, dan umur panen.
KERAGAMAN 10 GALUR JAGUNG UNGU (Zea mays L. Var amylacea) PADA GENERASI KEEMPAT (S4) Sinaga, Asima Putri Sari.; Sugiharto, Arifin Noor
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (828.018 KB) | DOI: 10.21776/669

Abstract

Penilaian keragaman terhadap suatu galur ialah tahapan dalam pembentukan tetua hibrida jagung ungu. Keragaman merupakan suatu cara untuk mendapatkan informasi genetik pada karakter yang diamati, sehingga dapat digunakan sebagai bahan seleksi. Keragaman dalam populasi memberikan peluang untuk dilakukan pemilihan karakter yang diinginkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keseragaman pada masing-masing galur jagung ungu, menduga nilai heritabilitas arti luas dan mendapatkan galur yang berpotensi sebagai calon tetua hibrida. Penelitian ini dilaksanakan pada November 2015 – Februari 2016 di Desa Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Bahan yang digunakan adalah 10 galur jagung ungu generasi S4. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan tiga ulangan.Berdasarkan nilai KKG karakter kuantitatif dalam galur mempunyai kriteria keragaman sempit, sehingga keseragaman tergolong tinggi.  Berdasarkan nilai skoring keseragaman karakter kualitatif, galur yang mempunyai nilai keseragaman yang tinggi adalah galur UK1E3+1 dan UK1E3+6. Nilai heritabilitas dalam 10 galur jagung ungu untuk semua karakter kuantitatif yang diamati termasuk dalam kriteria rendah, sedang dan tinggi. Galur-galur yang berpotensi sebagai tetua hibrida berdasarkan nilai heritabilitas dan keseragaman adalah galur UK1E3+1 dan UK1E3+6.
KERAGAMAN KARAKTER KOMPONEN HASIL BEBERAPA POPULASI S4 JAGUNG MANIS (Zea mays L. saccharata Sturt) Firdaos, Erliza Rizki; Jaenun, M.; Saptadi, Darmawan; Sugiharto, Arifin Noor
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (756.372 KB) | DOI: 10.21776/672

Abstract

Jagung manis adalah salah satu anggota tanaman jagung yang telah banyak dibudidayakan di Indonesia. Jagung manis lebih digemari karena rasanya lebih manis dari jagung biasa. Peningkatan jumlah produksi ketersediaan jagung manis dapat dilakukan dengan cara perluasan areal tanam ataupun dengan penggunaan varietas berdaya hasil tinggi. Dalam kegiatan pemuliaan tanaman, peningkatan produksi tanaman lebih ditekankan pada penggunaan varietas berdaya hasil tinggi. Salah satu cara yang dilakukan adalah melalui kegiatan seleksi tanaman. Melalui kegiatan seleksi tanaman yang berpotensi berdaya hasil tinggi dipilih untuk dijadikan varietas yang unggul. Kegiatan seleksi pada tahap awal hasil persilangan akan diperoleh tanaman dengan keragaman genetik yang luas. Tanaman terseleksi akan dipilih dan dikembangkan sehingga menjadi tanaman yang seragam. Populasi tanaman yang seragam ditunjukkan melalui keragaman tanaman yang sempit. Keragaman sempit pada tanaman akan diperoleh pada generasi lanjut. Penelitian dilaksanakan di Desa Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu pada bulan Desember 2013 sampai April 2014. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui keragaman genetik dan kelayakan karakter pada generasi S4 jagung manis sebagai bahan seleksi lanjut. Bahan yang digunakan adalah 14 galur jagung manis, pupuk dan pestisida. Jagung manis ditanam pada petakan lahan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok sebanyak dua ulangan. Hasil penelitian dari generasi ke empat tanaman jagung manis menunjukkan karakter jumlah daun, tinggi tanaman, panjang tongkol dan panjang kelobot pada sebagian besar populasi memiliki keragaman genetik sempit. Karakter tanaman dengan keragaman genetik sempit pada populasi tanaman dapat dipilih kembali untuk meningkatkan keseragaman dan homozigot tanaman pada generasi selanjutnya untuk mendapatkan populasi yang seragam keseluruhan.
EVALUASI GENETIK GALUR-GALUR MUTAN GENERASI KEDUA DAN KETIGA JAGUNG PAKAN/YELLOW CORN (Zea mays L.) Rizqiningtyas, Hana; Sugiharto, Arifin Noor
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 4 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (604.307 KB) | DOI: 10.21776/677

Abstract

Keragaman dalam kegiatan pemuliaan sangat diperlukan terutama dalam upaya perakitan benih unggul jagung. Mutasi ialah salah satu proses yang mampu menciptakan keragaman. Tujuan pertama dari penelitian ini ialah untuk mengevaluasi perubahan karakter warna biji dan beberapa karakter pada generasi kedua dan ketiga galur-galur mutan jagung pakan. Kedua yaitu, untuk mengetahui pengaruh serbuk sari galur mutan terhadap karakter tongkol galur non mutan. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2015-Februari 2016 di Dusun Areng-areng, Kelurahan Dadaprejo, Junrejo, Batu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pada beberapa karakter generasi kedua dan ketiga galur-galur mutan jagung pakan. Selain itu, munculnya kembali karakter warna baru pada kedua galur menunjukkan bahwa mutasi masih dapat terjadi pada generasi selanjutnya. Hasil persilangan antara galur mutan dengan galur non mutannya menunjukkan bahwa polen galur mutan tidak memberi pengaruh secara keseluruhan pada hasil persilangannya. Selain itu, polen galur mutan tidak mempengaruhi munculnya karakter warna baru pada biji jagung.
PENAMPILAN FENOTIPIK 2 GALUR TANAMAN PADI HITAM (Oriza sativa L.) HASIL PERLAKUAN KOLKISIN Setiyawan, Mohamad Doni; Sugiharto, Arifin Noor; Damanhuri, Damanhuri
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 4 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.086 KB) | DOI: 10.21776/688

Abstract

Beras hitam mempunyai kandungan gizi terbaik bila dibandingkan dengan beras putih maupun merah, namun mempunyai umur panjang dan langka sehingga diperlukan upaya pemuliaan tanaman untuk mendapatkan galur beras hitam yang unggul. Mutasi ialah salah satu upaya pemuliaan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi perubahan fenotipik pada dua galur padi hitam hasil perendaman larutan kolkisin dan untuk mendapatkan tanaman padi hitam yang mempunyai umur berbunga dan umur panen lebih singkat serta mempunyai hasil panen tinggi. Penelitian  dilaksanakan di Laboratorium Pemuliaan Tanaman dan Laboratorium Bioteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya dan di Kelurahan Dadaprejo, Junrejo, Batu pada bulan Juni - Desember 2015. Penelitian menggunakan Rancangan Petak Tunggal dengan 4 perlakuan konsentrasi (0, 250, 500 dan 750 ppm), 2 galur tanaman padi hitam (Ungaran dan Cempo Ireng). Hasil penelitian menunjukkan semua perlakuan berbeda nyata dibandingkan dengan kontrol pada semua karakter kuantitatif, namun pada karakter warna beras tidak berbeda nyata. Galur Ungaran perlakuan U-K500 mempunyai umur panen dan umur berbunga tercepat diikuti oleh perlakuan U-K250, sedangkan galur Cempo Ireng perlakuan C-K500 mempunyai umur panen dan umur berbunga tercepat diikuti oleh perlakuan C-K250 dan C-K750 serta didapatkan beberapa individu yang mempunyai hasil produksi lebih tinggi.
Co-Authors Abadi, Wildan Abadi, Wildan Abdul Latief Abadi Adiredjo, Afifuddin Latif Adiredjo, Afifuddin Latif Agatha Eritza Wigathendi Agus Purwito Agustin, Eka Agustin, Eka Aili, Evi Nur Aili, Evi Nur Ainurrasjid Ainurrasjid Ainurrasjid, Ainurrasjid Ainurrohmah, Nurul Aji, Agip Purnama Akashi, Ryo Al-Faiqoh, Rizka Alfiyan Arif Alghifari, Robbi Amrullah, Rizki Abi Amrullah, Rizki Abi Andy Soegianto Angga Wahyu Prasetyo, Angga Wahyu Anggraeni, Mita Anini Siswati Anwar, Moh. Saiful Anwar, Moh. Saiful Ardyanto, Alfian Trisna Ardyanto, Alfian Trisna Arif, Alfiyan Arifin, Azeri Gautama Arsyam, Asriyanto Atiek Iriany Azmi, Mohammad Jauharul Azmi, Mohammad Jauharul Bagaskara, Reindy Katon Bagaskara, Reindy Katon Bambang Guritno Basuki, Nur Belaffif, Mohammad Bahrelfi Biamrillah, Muhamad Arief Biamrillah, Muhamad Arief Budi Waluyo Cahyo Artho Nugroho Candra Wicaksono Cantika, Devira Damanhuri Damanhuri Damanhuri Damanhuri Damanhuri Darmawan Saptadi, Darmawan Deka Ludia Draseffi, Deka Ludia Devira Cantika Diah Kartika Sari Dian Sari Dita Kristiari Draseffi, Deka Ludia Ebtan S., Ringga Eko Widaryanto Fathoni, Musthofa Muhammad Fathoni, Musthofa Muhammad Fatimah, Fila Fatya Khalisa Salsabil Fauwziah, Lailatul Fauwziah, Lailatul Fiddin, Fikriyah Nuril Fiddin, Fikriyah Nuril Fila Fatimah Firdaos, Erliza Rizki Firdaos, Erliza Rizki Frizal Amy Oktarisna Ghoiri, Annisatul Umami Sulistia Gondo, Takahiro Gracella Angelica Sagala Hajroon Jameela Hariyanti, Ismi Dahlia Herison, Catur hidayat, iqbal Huda, Vina Alfa Centauri Hutauruk, Jonathan Nicholas Hutauruk, Jonathan Nicholas Indraswari, Rizqi Laili Indraswari, Rizqi Laili Ismi Dahlia Hariyanti Iwan Kurniawan Izmi Yulianah Jaenun, M. Jaenun, M. Jaenun, M. Jaenun, M. Jaenun, M. Jaenun, Mohammad Jameela, Hajroon Kamukten, Prihanti Panditia Kamukten, Prihanti Panditia Khairum Tri Wahyuli Khoiril Anam, Khoiril Kristiari, Dita Kumar, Ajay Goel Kuswanto Kuswanto Kuswanto, Kuswanto Laksono, Nur Dian Laksono, Nur Dian Lasmono, Giri Lasmono, Giri Lesy Nerawati Lilis Suryani Lita Soetopo Luqman Qurata Aini M. Hasan Suhaedi Maulidha, Aditya Resty Maulidha, Aditya Resty Mienanti, Devi Mita Anggraeni, Mita Mitreka, Raka Fauzi Muhamad Ridwan Muhammad Fathan Mulyasantika, Yesika Oktavilenda Mulyasantika, Yesika Oktavilenda Nafisah Nafisah Niken Kendarini Noer Rahmi Ardiarini, Noer Rahmi Noor Farid Noviani Susanto Nur Basuki Nur Basuki Nur, Alya Aulia Nursa’adah, Ika Nursa’adah, Ika Nurul Istiqomah Oktarisna, Frizal Amy Orlimao, Sanu Dwi Orlimao, Sanu Dwi Perwitosari, Gia Warih Perwitosari, Gia Warih Prasetyo, Angga Wahyu Prasetyo, Riza Agus Prasetyo, Riza Agus Pratama, Putra Aji Putra, Gaka Yoga Putra, Rizki Karunia Putri Warastuti, Intan Dwi Putri Warastuti, Intan Dwi Putri Winaryo, Kusumaning Ayu Putri Winaryo, Kusumaning Ayu Putri, Savitri Perwitasari Rahmatan, Apik Ilham Respatijarti Respatijarti Respatijarti, Respatijari Reza Prakoso Dwi Julianto Riandon, Ghesa Ringga Ebtan S. Riris Dialista Rizqiningtyas, Hana Rizqiningtyas, Hana Ryo Akashi, Ryo Saefulloh, Muhammad Firdaus Sagala, Gracella Angelica Salsabil, Fatya Khalisa Saptadi, Darmawan Saputra, Ridwan Wahyu Saputra, Ridwan Wahyu Sarashati, Devi Cinintya Sarashati, Devi Cinintya Saraswati, Ika Dyah Saraswati, Ika Dyah Sari, Diah Kartika Sari, Dian Sari, Endah Nurmala Sari, Endah Nurmala Satriawan, Irfan Budhi Satriawan, Irfan Budhi Setiyawan, Mohamad Doni Setiyawan, Mohamad Doni Sinaga, Asima Putri Sari. Sinaga, Asima Putri Sari. Singgah, Mochammad Illafi Singgah, Mochammad Illafi Siswati, Anini Sugiyanto, Moh Veri Sumeru Ashari Surjono Hadi Sutjahjo Takahiro Gondo, Takahiro Trihatmojo, Hendro Trihatmojo, Hendro Wahyuli, Khairum Tri Wicaksono, Candra Wicaksono, Kharismasetya Dermawan Wicaksono, Kharismasetya Dermawan Widanni, Lucynda Windy Widanni, Lucynda Windy Widowati, Anggi Widowati, Anggi Wigathendi, Agatha Eritza Wigbertus Ngabu Wulandari, Diyah Retno Wulandari, Diyah Retno Yanik, Yanik Yanik, Yanik Yanuar Danaatmadja, Yanuar Yudi, M. Rafli Yudi, M. Rafli