Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH HERBISIDA AMETRIN DAN PENYIANGAN GULMA TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.) Brilliantika, Ayuma Aprily; Widaryanto, Eko; Sebayang, Husni Thamrin
Produksi Tanaman Vol. 3 No. 8 (2015)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tebu (Saccharum officinarum L.) adalah tanaman semusim yang termasuk famili Graminae atau rumput-rumputan. Suatu penelitian untuk mengetahui pengaruh penggunaan herbisida ametrin dan penyiangan gulma terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman tebu telah dilaksanakan di lahan perkebunan PG Kremboong, Kecamatan Krembung, Kabupaten Sidoarjo pada bulan Maret sampai dengan Juli 2014. Penelitian ini disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari 11 perlakuan dan 3 ulangan, yaitu : (H0) Bebas gulma (Penyiangan gulma setiap 2 minggu setelah tanam), (H1) Tanpa pengendalian gulma, (H2) Penyiangan 4 dan 8 minggu setelah tanam, (H3) Herbisida ametrin dengan dosis 1 liter ha-1, (H4) Herbisida ametrin dengan dosis 1,5 liter ha-1, (H5) Herbisida ametrin 1 liter ha-1 dan penyiangan 4 minggu setelah tanam, (H6) Herbisida ametrin 1,5 liter ha-1 dan penyiangan 4 minggu setelah tanam, (H7) Herbisida ametrin 1 liter ha-1 dan penyiangan 8 minggu setelah tanam, (H8) Herbisida ametrin 1,5 liter ha-1 dan penyiangan 8 minggu setelah tanam, (H9) Herbisida ametrin 1 liter ha-1 dan penyiangan 4 dan 8 minggu setelah tanam dan (H10) Herbisida ametrin 1,5 liter ha-1 dan penyiangan 4 dan 8 minggu setelah tanam. Hasil dari penelitian ini pengendalian gulma dengan menggunakan herbisida ametrin dengan kombinasi penyiangan 8 minggu setelah tanam mampu menekan pertumbuhan gulma dan meningkatkan pertumbuhan vegetatif tanaman tebu dibandingkan dengan perlakuan tanpa pengendalian gulma. Kata kunci: Tebu, Gulma, Herbisida, Penyiangan, Ametrin.
PENGARUH POSISI DAN WAKTU DEFOLIASI DAUN PADA PERTUMBUHAN, HASIL DAN MUTU BENIH JAGUNG (Zea mays L.) VAR. BISMA Satriyo, Taufik Adi; Widaryanto, Eko; Guritno, Bambang
Produksi Tanaman Vol. 4 No. 4 (2016)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Produksi jagung (Zea mays L.) mempunyai peranan yang penting dalam pengembang-an industri di Indonesia.  Komoditi jagung menjadi bahan baku industri pengolahan pangan dan industri pakan ternak. Pada umumnya petani melakukan defoliasi seluruh daun dan menyisakan satu daun di bawah tongkol dengan tidak memperhitung-kan umur tanaman. Padahal, penurunan translokasi asimilat pada tanaman dapat mengurangi pertumbuhan, hasil dan mutu benih, apabila defoliasi daun tidak mem-perhatikan posisi, jumlah dan waktu defoliasi daun yang tepat. Pada penelitian ini dilakukan defoliasi daun pada beberapa posisi daun dan waktu defoliasi untuk mengetahui kombinasi perlakuan yang tepat guna meningkatkan pertumbuhan hasil dan mutu benih jagung. Bahan yang digunakan adalah benih jagung varietas Bisma, kertas merang, insektisida dan pupuk. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret hingga Agustus 2014 di UPT Pengembangan Benih Palawija, Singosari-Malang. Sedangkan metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada komponen pertumbuhan dan hasil. Pada perlakuan defoliasi daun di atas dan bawah tongkol pada 77 HST atau perlakuan DAB 77 menunjukkan hasil berbeda nyata dibandingkan dengan perlakuan kontrol (D0). Perlakuan DAB 77 berpengaruh nyata pada akhir pengamatan 109 hari setelah tanam yang mampu meningkatkan berat kering total tanaman dari 343,3 g tan-1 menjadi 392,3 g tan-1 atau dapat meningkat-kan sebesar 12,49% dibandingkan D0. Pada hasil panen  perlakuan DAB 77 mampu meningkatkan 6,901 t ha-1 menjadi 8,898 t ha-1 pipilan kering atau dapat meningkatkan hasil panen sebesar 22,44% dibandingkan D0. Sementara viabilitas benih bertahan baik dengan lama pe-nyimpanan selama 3 bulan dengan kadar air benih 9-12%.
KOMPOSISI VEGETASI GULMA PADA TANAMAN TEBU KEPRASAN LAHAN KERING DI DATARAN RENDAH DAN TINGGI Saitama, Akbar; Widaryanto, Eko; Wicaksono, Karuniawan Puji
Produksi Tanaman Vol. 4 No. 5 (2016)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persaingan gulma dalam memperebutkan unsur hara, air, cahaya matahari dan ruang akan mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman pokok. Pengamatan untuk musim kemarau diamati pada 30, 45, dan 60 hari setelah kepras, dan musim hujan diamati pada 15, 30, dan 45 hari hujan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei kuadrat.  Petak tebu seluas 100 m2 pada setiap ketinggian yang telah dikepras dibiarkan tidak dirawat selama pengamatan. Hasil penilitan di jumpai 35 spesies gulma. Nilai SDR pada musim kemarau dataran tinggi 1,34-60,86 dan 2.91-100 pada setiap pengamatannya.  Pengamatan musim hujan menunjukan  pada lokasi dataran tinggi tebu yang dikepras kemarau nilai SDR berkisar antara 0,34-29,35 dan pada tebu keprasan musim kemarau dataran rendah pada lokasi dataran rendah  berkisar antara 2,02-29,20 dan dataran rendah berkisar 7,0-65,96. Pengamatan pada lahan tebu yang di kepras awal musim hujan di dataran tinggi  1,56-35,52. Nilai koefisien komunitas pada lokasi penelitian berkisar antara 1,4%-6,81%  yang berarti terdapat perbedaan diatas 75%. Indeks Keanekaragaman (H’) berkisar 0,64-2,75. Indeks Dominansi (C) berkisar antara 0,10-0,69.
PENGARUH BEBERAPA DOSIS KOMPOS DAN AZOLLA ( Azolla pinnata R. B ) SEGAR PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL 2 VARIETAS TANAMAN WORTEL ( Daucus carotta L. ) Huda, M. Syahrial; Widaryanto, Eko; Nugroho, Agung
Produksi Tanaman Vol. 4 No. 6 (2016)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wortel termasuk jenis sayuran umbi yang bernilai ekonomis penting di dunia. Salah satu factor budidaya wortel adalah tanah yang tidak hanya sebagai media akar tanaman namun sebagai media tanaman dapat menyerap nutrisi, air dan oksigen. Salah satu peranan bahan organik adalah memperbaiki sifat fisik tanah. Azolla (Azolla pinnata) ialah tumbuhan paku air yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan organik untuk memperbaiki agregat tanah. Tujuan penelitian ini untuk dapat mengetahui pengaruh dosis kompos Azolla dan Azolla segar pada pertumbuhan dan hasil 2 varietas tanaman wortel (Daucus carotta L). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang diulang 3 kali sehingga didapat 10 kombinasi perlakuan yang terdiri dari V1P0 = tanpa kompos azolla pada varietas arnas, V1P1 = kompos azolla 2,5 ton ha-1 pada varietas arnas, V1P2 = kompos azolla 5 ton ha-1 pada varietas arnas, V1P3 = azolla segar 2,5 ton ha-1 pada varietas arnas, V1P4 = azolla segar 5 ton ha-1 pada varietas arnas, V2P0 = tanpa kompos azolla pada varietas Kuroda, V2P1 = kompos azolla 2,5 ton ha-1 pada varietas Kuroda, V2P2 = kompos azolla 5 ton ha-1 pada varietas Kuroda, V2P3 = azolla segar 2,5 ton ha-1 pada varietas Kuroda, V2P4 = azolla segar 5 ton ha-1 pada varietas Kuroda. Penelitian dilaksanakan di daerah Tumpang Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian azolla segar 5 ton ha-1 pada varietas kuroda berbeda nyata dengan perlakuan kontrol dua varietas. Pada pengamatan panen per hektar perlakuan azolla segar 5 ton ha-1 pada varietas kuroda dapat menghasilkan umbi 34,09 ton ha-1 lebih tinggi dibandingkan perlakuan.
PENGARUH TINGKAT DEFOLIASI PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGA VARIETAS UBI JALAR (Ipomoea batatas L.) Jayanti, Afinta; Sunaryo, Sunaryo; Widaryanto, Eko
Produksi Tanaman Vol. 4 No. 7 (2016)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Produktivitas ubi jalar cukup tinggi dibandingkan dengan beras. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah defoliasi yang tepat pada tiga varietas ubi jalar terhadap pertumbuhan dan produktivitas ubi jalar. Penelitian  menggunakan  percobaan  Rancangan Acak  Kelompok, terdiri  2  faktor,  yaitu  varietas ubi jalar dan tingkat defoliasi. Varietas ubi jalar terdiri dari : Varietas Jago (V1), Varietas Beta (V2) dan Varietas Antin (V3). Tingkat defoliasi dengan 4 taraf yaitu : Tanpa defoliasi (D0), defoliasi menyisakan 1 sulur (D1), defoliasi menyisakan 2 sulur (D2) dan defoliasi menyisakan 3 sulur (D3). Parameter yang diamati meliputi jumlah daun, luas daun, panjang tanaman dan intersepsi cahaya. Komponen hasil meliputi panjang, jumlah, berat dan kadar pati umbi. Data pengamatan dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (uji F) pada taraf 5% untuk mengetahui pengaruh perlakuan. Apabila hasilnya nyata maka dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf nyata 5% untuk mengetahui perbedaan diantara perlakuan. hasil penelitian dapat diketahui bahwa varietas ubi jalar tidak berpengaruh terhadap komponen hasil tetapi mempengaruhi parameter jumlah daun, panjang daun, luas daun  dan intersepsi cahaya. Tingkat defoliasi memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan produksi ubi jalar meliputi parameter jumlah daun, panjang daun, intersepsi cahaya, berat umbi dan kadar pati umbi jalar. Tidak terdapat interaksi antara perlakuan varietas ubi jalar dengan tingkat defoliasi terhadap komponen pertumbuhan dan komponen hasil. Pada perbandingan perlakuan  menunjukkan perlakuan tingkat defoliasi menyisakan 2 sulur memiliki pertumbuhan dan hasil yang baik diantara perlakuan defoliasi lainnya. Berdasar hasil penelitian disarankan melakukan penelitian berlanjut tentang penentuan waktu defoliasi yang tepat untuk meningkatkan hasil panen.
KAJIAN JENIS DAN BAGIAN SULUR PADA PERTUMBUHAN STEK CABE JAMU (Piper retrofractum Vahl.) Nurhuda, Arista; Azizah, Nur; Widaryanto, Eko
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 1 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Produksi tanaman cabe jamu (Piper retrofractum Vahl.) di Indonesia tergolong rendah dibandingkan dengan potensi produksinya. Potensi produksi tanaman cabe jamu pada tahun 2012 sebesar 3,45 ton ha-1, sedangkan rata-rata produksi masih mencapai 0,47 ton ha-1 (Direktorat Jendral Perkebunan, 2013). Rata-rata produksi yang rendah dan kegiatan eks-plorasi yang dilakukan menjadikan komoditas ini memiliki peluang yang cukup bagus untuk dikembangkan di Indonesia. Kegiatan eksplorasi tanpa adanya budidaya secara intensif dapat mengakibatkan ke-punahan. Keberhasilan budidaya ditentukan oleh bahan tanam. Tanaman cabe jamu biasa diperbanyak dengan stek sulur, yaitu sulur panjat dan sulur tanah.  Bahan tanam yang digunakan, masing-masing memiliki keunggulan yang berbeda sehingga dapat mempengaruhi pertumbuhan awal tanaman. Penelitian bertujuan untuk (1) mem-bandingkan pertumbuhan stek tanaman cabe jamu yang berasal dari sulur panjat dan tanah serta bagian sulur yang berbeda dan (2) mendapatkan bahan tanam cabe jamu yang unggul (daya hidup tinggi dan cepat tumbuh). Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli-Oktober 2014, di Desa Banjarsari, Selorejo Blitar. Penelitian meng-gunakan rancangan acak kelompok (RAK), yang di-ulang 4 kali. Hasil penelitian me-nunjukkan bahwa bahan tanam yang di-gunakan mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Stek  sulur tanah menunjukkan pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan dengan stek sulur panjat yang ditunjukkan oleh persentase tanaman hidup,  jumlah daun, jumlah akar dan panjang akar. Sulur tanah bagian tengah (STT) dan atas (STA) menunjukkan pertumbuhan paling cepat. Sulur tanah bagian tengah (STT) me-nunjukkan pertumbuhan lebih cepat pada persentase tanaman hidup. Sulur tanah bagian atas (STA) menunjukkan jumlah daun lebih banyak.
KOMPETISI GULMA KREMAH (Alternanthera sessilis) DENGAN TANAMAN KUBIS BUNGA (Brassica oleraceae var. botrytis L.) PADA BERBAGAI TINGKAT PEMUPUKAN NITROGEN Suwitnyo, Hadi; Widaryanto, Eko; Herlina, Ninuk
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 2 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah yang sering muncul dalam kegiatan budidaya yaitu keberadaan gulma yang tumbuh di area tanaman budidaya. Salah satu gulma yang mendominasi di area tumbuh tanaman kubis bunga yaitu gulma kremah. Keberadaan gulma kremah di area tanaman kubis bunga dapat menyebabkan kompetisi nutrisi terutama unsur nitrogen. Peningkatan dosis pupuk nitrogen pada tanaman kubis bunga dapat dilakukan sebagai salah satu metode pengendalian gulma kremah yang hidup berdampingan dengan tanaman kubis bunga. Tujuan dari penelitian untuk mempelajari kemampuan bersaing tanaman kubis bunga dengan gulma kremah pada berbagai tingkat pemupukan nitrogen. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kalimanis, Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar dengan menggunakan rancangan acak kelompok faktorial dengan ulangan 3 kali. Faktor pertama populasi gulma dengan taraf K0 = 0 tumbuhan m-2, K45 = 45 tumbuhan m-2, K90 = 90 tumbuhan m-2 dan K135 = 135 tumbuhan m-2 faktor ke dua dosis pupuk niterogen dengan taraf N35 = 35 kg N ha-1 N70 = 70 kg N ha-1 dan N105 = 105 kg N ha-1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetisi tanaman kubis bunga dan gulma kremah terjadi pada umur pengamatan 20 hst. Penambahan dosis pupuk nitrogen 35 kg N ha-1 hingga 105 kg N ha-1 mampu meningkatkan competitive ability tanaman kubis bunga sebesar 12,19 %. Pemupukan nitroegen yang tepat terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kubis bunga 105 kg N ha-1 dan populasi gulma kremah yang sesuai untuk pertumbuhan dan hasil tanaman kubis bunga adalah 0 tumbuhan m-2 hingga 45 tumbuhan m-2.
PENGARUH WAKTU PENGENDALIAN GULMA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) PADA BERBAGAI TARAF PEMUPUKAN NITROGEN Mahendra, Reza; Widaryanto, Eko; Sebayang, Husni Thamrin
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 4 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Produksi kacang hijau di Indonesia perlu ditingkatkan. Untuk meningkatkan produktivitas kacang hijau nasional dapat dilakukan dengan pengendalian gulma serta pemupukan yang sesuai. Salah satu metode pengendalian gulma ialah dengan penyiangan dengan waktu yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu penyiangan gulma yang tepat, serta pengaruh perbedaan dosis pupuk nitrogen terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau. Penelitian dilaksanakan di UPT Pengembangan Benih Palawija, Kec. Singosari, Kab. Malang pada bulan Februari-April 2015. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak (RAK) sederhana dengan mengkombinasikan perlakuan pemberian dosis pupuk Nitrogen (N) yang terdiri dari dua taraf perlakuan : N1 (dosis 50 kg N ha-1) dan  N2 (dosis 100 kg N ha-1)  serta waktu penyiangan gulma (P) yang terdiri dari empat taraf perlakuan : P1 (penyiangan 10 HST), P2 (penyiangan 10 dan 20 HST) dan P3 (penyiangan 10, 20 30 HST). Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan taraf pemupukan nitrogen dari N1 (dosis 50 kg N ha-1 ) ke N2 (dosis 100 kg N ha-1) tidak memberikan pengaruh terhadap hasil per hektar tanaman kacang hijau, sedangkan waktu penyiangan gulma P3 (10, 20 dan 30 HST) memberikan pengaruh terhadap peningkatan hasil tanaman kacang hijau pada taraf pemupukan N2 (dosis 100 kg N ha-1) dibanding perlakuan waktu penyiangan P2 (10 dan 20 HST), P1 (10 HST), dan P0 (tanpa penyiangan).
RESPON TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt L.) PADA BERBAGAI JENIS MULSA TERHADAP TINGKAT PEMBERIAN AIR Wulansari, Harlianti Ratna; Widaryanto, Eko
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 8 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jagung manis (Zea mays saccharata Sturt L.) ialah komoditi sayuran berupa tongkol yang dikonsumsi dalam keadaan masih muda. Salah satu upaya dalam peningkatan produktivitas guna men-dukung program pengembang-an agribisnis jagung adalah penyedia-an air yang cukup untuk per-tumbuhan tanaman. Selain itu, mulsa juga berfungsi untuk meng-urangi evaporasi, me-nurunkan suhu tanah, me-nahan erosi permukaan tanah menambah sumber hara tanah dan menekan per-tumbuhan gulma. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ber-bagai jenis mulsa dan tingkat pemberian air serta kebutuhan air tanaman jagung manis terhadap pertumbuhan dan hasil yang optimal. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2015 sampai Agustus 2015 di Screen house STPP (Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian) kampus 2, Tanjung, Malang. Menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF). Menggunakan jagung manis dengan varietas Talenta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi antara perlakuan jenis mulsa dan tingkat pemberian air terhadap per-tumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Pengaruh terhadap tanaman jagung manis akibat perlakuan tingkat pemberian air memberikan pengaruh yang nyata pada tinggi tanaman, luas daun, indeks luas daun, bobot kering total tanaman, panjang tongkol, bobot segar tongkol, dan diameter tongkol. Akan tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah daun. Sedangkan perlakuan jenis mulsa juga memberikan berbagai  pengaruh yang nyata pada luas daun, Indeks Luas Daun, bobot kering total tanaman, panjang tongkol, bobot segar tongkol, dan diameter tongkol. Hasil panen pada perlakuan MJK100 (Mulsa Jerami dengan 100% KL) adalah hasil yang paling tinggi sebesar 160 g tan-1 meningkat 50% dibandingkan dengan perlakuan MPK40 (Mulsa MPHP dengan 40% KL) yang mempunyai hasil 127 g tan-1.
PENGARUH UMUR BIBIT SINGLE BUD PLANTING PADA DOSIS PUPUK N TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.) SEJAK UMUR 6 BULAN Nugroho, Pandhu Satrio; Widaryanto, Eko
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 10 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) adalah bahan baku utama dalam produksi gula. Gula merupakan salah satu barang kebutuhan pokok yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat, sehingga perlu adanya usaha dalam peningkatan produksi tanaman tebu sebagai bahan baku utamanya. Salah satu cara yang dilakukan oleh pemerintah adalah dengan meningkatkan kualitas bibit tanaman tebu dan pemupukan dengan dosis yang tepat. Usaha yang dapat di-lakukan untuk memangkas umur pembibitan adalah dengan pemberian dosis pupuk N yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh umur bibit dan pemupukan N terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tebu. Penelitian ini  di-laksanakan pada bulan Juli 2014 – Februari 2015, bertempat di Kecamatan Tanggul, Kabupaten Jember. Penelitian ini meng-gunakan bahan  bibit SBP varietas serta pupuk N (pupuk N yang digunakan yaitu pupuk Urea). Model rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) yang terdiri 2 faktor, yaitu umur aklimatisasi bibit SBP (U) dan dosis pupuk Nitrogen (N). Umur aklimatisasi bibit SBP terdiri dari 3 taraf, yaitu (U1) Umur 45 hari, (U2) Umur 60 hari dan (U3) Umur 75 hari. Dosis pupuk N terdiri dari 3 taraf, yaitu (N1) 120 kg N ha-1, (N2) 160 kg N ha-1, (N3) 200 kg N ha-1. Hasil penelitian menunjukkan kombinasi perlakuan umur bibit 60 hari dan pemupukan N 200 kg ha-1 dapat meningkat-kan produktifitas tanaman tebu dibanding-kan dengan perlakuan yang lain. Kombinasi perlakuan umur bibit 60 hari dan pemupukan N 200 kg ha-1 dapat meningkat-kan produkfitas sebesar 770,411 ku ha-1.
Co-Authors Abadi, Iwan Jumrotul Abdillah, Alif Galih Syahrul Abdillah, Alif Galih Syahrul Agus Suryanto Agus Suryanto Al Fath Mubin Mubarak Alfiyan Arif Alivia Rachma AR, Raisa Friska Arif, Alfiyan Ariffin Ariffin Arifin Noor Sugiharto Aryanada, Povarezza Asep Deny Permana, Asep Deny Aulia, David Aulia, David Azizah, Nur Bambang Guritno Banurea, Fathul Hidayat Brilliantika, Ayuma Aprily Brilliantika, Ayuma Aprily Budiyono Budiyono Budiyono, Budiyono Chatarina Umbul Wahyuni Deby Kurniawati Dewi, Noviyanti Ambar Dewi, Noviyanti Ambar Dhanang Teja Mukti Dito Marsal Djumali Djumali Dwinata, Yoga Andara Ebtan S., Ringga Eka Setiyabudi, Ervina Ely Evanita Evanita, Ely Fachry Abda El Rahman Ferdian, Herman Ferdian, Herman Firda N. I. K., Yulita Fitria Yuliasmara Fitriyah, Nurul Lailiyatul Fitriyah, Nurul Lailiyatul Frelyta Ainus Zahro Gustiani, Lidia Firina Gustiani, Lidia Firina Hamdianah, Andi Hariyani Hariyani, Hariyani Hariyani, Hariyani Hastanti, Rina Dwi Hastanti, Rina Dwi Heddy, Y. B. Suwasono Heddy, Y.B.Suwasono Huda, M. Syahrial Huda, M. Syahrial Husni Thamrin Sebayang Husni Thamrin Sebayang Ikbal, Andi Muhtadin Dwi Putra Inaiyah, Asma Inaiyah, Asma Iwan Jumrotul Abadi Jayanti, Afinta Jayanti, Afinta Jordy, Muhammad Ridhwan Kartika Yurlisa, Kartika Karuniawan Puji Wicaksono Karuniawan Puji Wicaksono Karuniawan Puji Wicaksono Koesriharti Koesriharti Kristiningsih, Kristiningsih Kurniawan, Rizko Kurniawan, Rizko Kurniawati, Deby Lailiyah, Wiharyanti Nur Latifa, Rio Yanuar Lilik Mufarrikha Lutfy Ditya Cahyanti, Lutfy Ditya Mahendra, Reza Mamluah, Lukluatul Marnata, Opin Adelpho Marnata, Opin Adelpho Marsal, Dito Medha Baskara Mochammad Dawam Maghfoer Mubarak, Al Fath Mubin Mudji Santoso Mufarrikha, Lilik Mukti, Dhanang Teja Mustika, Della Maya Nafi’, Rifqi Nafi’, Rifqi Najelina, Shella Sonia Najelina, Shella Sonia Nanok Julianto Nihayati, Ellis Ninuk Herlina Nisa, Diya Khoirun Nugroho, Agung Nugroho, Agung Nugroho, Indanus Faried Nugroho, Indanus Faried Nugroho, Pandhu Satrio Nugroho, Pandhu Satrio Nunik Eka Diana Nur Azizah Nur Azizah Nur Edy Suminarti Nurhuda, Arista Nurhuda, Arista Nurkhasanah, Nurul Nursanti, Sri Nursanti, Sri Nurul Aini Nurul Nurkhasanah Pakpahan, Ian Gerhat Paramyta Nila Permanasari Paramyta Nila Permanasari, Paramyta Nila Permana, Asep Deny Permana, Jaka Permana, Jaka Prasundari, Intan Ratri Prasundari, Intan Ratri Purwanto, Galih Purwanto, Galih Resti Amelia Susanti Reza Mahendra Ridha’i, Ardian Tri Wahyu Ridha’i, Ardian Tri Wahyu Ringga Ebtan S. Rio Yanuar Latifa, Rio Yanuar Rizqullah, Dellia Rezha Bayu Rosa, Angela Griya Adinda Roviyanti, Fadhilah Saitama , Akbar Saitama, Akbar Saitama, Akbar salman, anisah Santoso, Mudji Sari, Dea Puspita Sativa, Nasrul Ardinan Sativa, Nasrul Ardinan Satriyo, Taufik Adi Satriyo, Taufik Adi Sebayang, Husni Thamrin Setiawan, Wiga Tegarmas Setyono Yudo Tyasmoro Shera Ameldam Sihaloho, Vianny Dhearia Silalahi, Elsharani Silalahi, Elsharani Sisca Fajriani Sitawati Sitawati Sitorus, Hisar Sitorus, Hisar Sudiarso Sudiarso Sudiarso, Sudiarso Sugiarto, Bayu Sugiarto, Bayu Sumbayak, Etta Rostina Marthogi Sumbayak, Etta Rostina Marthogi Sunaryo Sunaryo Sunaryo, Sunaryo Susanti, Resti Amelia Sutejo, Nur Azizah Luthfina Erry Sutejo, Nur Azizah Luthfina Erry Suwitnyo, Hadi Suwitnyo, Hadi Titin Sumarni Titin Sumarni Ucu Sumirat Udayana, Cicik Uma Khumairoh Umar, Akbar Saitama Warisman, Gandi Wayan Firdaus Mahmudy Wiharyanti Nur Lailiya Wiharyanti Nur Lailiyah Wulansari, Harlianti Ratna Wulansari, Harlianti Ratna Y. B. Suwasono Heddy Y.B.Suwasono Heddy Yoga Andara Dwinata Yogi Sugito Yohana Avelia Sandy Zaini, Akbar Hidayatullah Zaini, Akbar Hidayatullah Zenita, Yoseva Mega Zenita, Yoseva Mega