Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH NAUNGAN PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGA VARIETAS CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.) Dewi, Noviyanti Ambar; Widaryanto, Eko; Heddy, Y.B.Suwasono
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 11 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan salah satu sayuran unggulan yang bernilai ekonomi tinggi. Keterbatasan lahan, cuaca buruk, serangan hama dan penyakit, menyebabkan rendahnya produksi cabai rawit. Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan dilakukan suatu perbaikan lingkungan hidup pada tanaman, dalam hal ini adalah tanaman cabai rawit, yaitu dengan memanipulasi lingkungan fisik dengan pembuatan naungan penutup. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui respon pertumbuhan dan produksi tiga varietas cabai rawit pada beberapa tingkat naungan. Serta untuk mengetahui interaksi antara pengaruh naungan pada 3 varietas cabai rawit.  Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 – Mei 2015 di Desa Bermi, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Petak Terbagi dengan tiga kali ulangan. Perlakuan yang akan digunakan dalam penelitian adalah perlakuan penggunaan tingkat naungan dan di uji pada tiga varietas cabai rawit. Perlakuan N0 (Tanpa naungan), N1 (Naungan 20%), N2 (Naungan 40%), N3 (Naungan 60%) sebagai petak utama, sedangkan tiga varietas cabai rawit sebagai anak petak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan tingkat naungan berpengaruh nyata pada komponen pertumbuhan yang mencakup tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, dan indeks klorofil, serta komponen hasil yang mencakup umur berbunga 50%, jumlah bunga, jumlah buah, fruit set, serta bobot buah. Sedangkan perlakuan macam varietas berpengaruh nyata pada komponen pertumbuhan indeks klorofil pada 60 hst, serta komponen hasil. Interaksi hanya terjadi pada jumlah daun dan luas daun pada pengamatan 56 hst.
PENGARUH PUPUK HIJAU OROK-OROK (Crotalaria juncea) dan EM4 PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI (Oryza sativa) VARIETAS CIHERANG Hastanti, Rina Dwi; Widaryanto, Eko; Sumarni, Titin
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 11 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Produktivitas padi di Indonesia pada tahun 2013 mencapai 5,152 t ha-1 menjadi 5,128 t ha-1 pada tahun 2014 (BPS,2014).  Salah satu masalah yang menjadi penyebab produktivitas padi belum optimal adalah kesuburan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pemberian pupuk hijau orok-orok (Crotalaria juncea) dan EM 4 pada pertumbuhan dan hasil tanaman padi (Oryza sativa) Varietas Ciherang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret sampai Agustus 2015 di Desa Pendem, Batu. Penelitian ini dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) sederhana yang terdiri 5 perlakuan dan diulang 4 kali, sehingga diperoleh 20 satuan percobaan. Perlakuan tersebut meliputi : (P1) 100% Anorganik,( P2) 10 t ha-1 Orok-orok, (P3)  20 t ha-1 Orok-orok, (P4) 10 t ha-1 Orok-orok + EM 4, (P5) 20 t ha-1 Orok-orok + EM 4. Hasil penelitian menunjukan bahwa orok-orok 10 t ha-1 dan 20 t ha-1 mampu meningkatkan  jumlah anakan, indeks luas daun, jumlah malai serta jumlah bulir tanaman dibandingkan dengan perlakuan pupuk anorganik.10 t ha-1 orok-orok + EM 4 dan 20 t ha-1 Orok-orok + EM 4 menghasilkan jumlah anakan masing-masing, indeks luas daun, jumlah malai serta jumlah bulir lebih tinggi dibandingkan dengan tanpa menggunakan EM 4. Orok-orok 10 t ha-1 dan 20 t ha-1 + EM 4 mampu menghasilkan gabah masing-masing sebesar 5,14 t ha -1 dan  5,24 t ha -1 serta meningkatkan hasil gabah lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan tanpa EM4.
PENGARUH DEFOLIASI DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI (Glycine max L.) VARIETAS DETAM-1 dan GROBOGAN Inaiyah, Asma; Heddy, Y. B. Suwasono; Widaryanto, Eko
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 11 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kedelai merupakan tanaman pangan penting setelah padi dan jagung. Kedelai sangat populer dimasyarakat karena sebagai sumber bahan pangan protein nabati. Kenaikan kebutuhan kedelai tidak dapat diimbangi oleh jumlah produksi di dalam negeri yang hanya dapat memenuhi kebutuhan sebesar 30-40% sehingga pemerintah harus impor 60-70% (Sudaryanto and Swastika, 2007). Untuk menekan ketergantungan, pemerintah di-harapkan melaksanakan program agar mencapai swasembada kedelai. Penelitian dilaksanakan bulan Mei-Juli 2015 di pertanian Desa Pendem, Kec. Junrejo, Batu, yang terletak pada ± 560 meter dpl, dengan suhu rata-rata 230-300 C. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak  Kelompok  yang  terdiri  2  faktor,  yaitu  varietas kedelai  dan  persentase defoliasi daun. Varietas kedelai terdiri dari 2 taraf yaitu V1 = varietas Detam-1 dan V2 = varietas Grobogan. Persentase defoliasi daun dengan 4 taraf yaitu D0 = 0% Defoliasi (kontrol), D1 = 10% Defoliasi, D2 = 20% Defoliasi, dan D3 = 30% Defoliasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi interaksi antara perlakuan varietas dengan defoliasi terhadap luas daun, indeks luas daun, dan bobot kering tanaman. Varietas Detam-1 lebih respon terhadap defoliasi daun dibandingkan varietas Grobogan. Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil parameter pengamatan bahwa varietas Detam-1 memiliki respon pertumbuhan dan hasil yang lebih baik dibandingkan varietas Grobogan. Berdasarkan komponen hasil bahwa perlakuan defoliasi D1 (10%) dengan indeks luas daun sebesar 4,53 didapatkan hasil panen kedelai yang paling tinggi yaitu 2,15 t ha-1 diantara perlakuan defoliasi dan indeks luas daun lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa perlakuan defoliasi D1 (10%) dapat meningkatkan hasil panen sebesar 26%.
PENGARUH PUPUK HIJAU (Crotalaria juncea L. DAN Tithonia diversifolia) DAN Trichoderma sp. PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt.) Nafi’, Rifqi; Widaryanto, Eko; Sumarni, Titin
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 11 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Produktivitas jagung manis di Indonesia per hektarnya masih tergolong rendah. Hal ini dikarenakan semakin sempitnya lahan subur yang diakibatkan oleh penggunaan pupuk sintetik berlebihan. Penelitian ini dimulai pada bulan Mei hingga Juli 2015 di Desa Pendem, Kecamatan Junrejo, Batu. Alat yang digunakan dalam penelitian antara lain cangkul, gembor, arit, tali rafia, rol meter, kamera digital, gunting, ember, sprayer, penggaris dan alat tulis. Bahan yang digunakan dalam penelitian antara lain jagung manis varietas Talenta, benih C. juncea L. dan biomassa tanaman T. diversifolia, Trichoderma sp. Adapun pupuk yang digunakan ialah Urea sebanyak 418 kg ha-1, SP-36 100 kg ha-1, dan KCl 100 kg ha-1. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan sembilan perlakuan yang diulang sebanyak tiga kali. Analisis data menggunakan uji F taraf 5%. Hasil uji F yang berbeda nyata dilanjutkan dengan Uji BNT untuk mengetahui perbedaan masing-masing perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk hijau dosis 10 t ha-1 memberikan pengaruh yang lebih baik pada tinggi tanaman, diameter batang, luas daun, indeks luas daun serta pada hasil tanaman. Penambahan Trichoderma sp. tidak menunjukkan hasil yang berbeda nyata dibandingkan tanpa Trichoderma sp.
PENGARUH WAKTU PEMBERIAN MULSA TERHADAP PRODUKSI WORTEL (DAUCUS CAROTA L.) Ferdian, Herman; Suryanto, Agus; Widaryanto, Eko
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 12 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beberapa kendala dalam budidaya wortel yaitu tidak tahan terhadap genangan air maupun kekeringan. Selain itu, erosi juga dapat terjadi  pada bedengan wortel sehing-ga mempengaruhi pembentukan umbi. Kendala tersebut dapat diatasi dengan pemberian mulsa pada lahan wortel.  Mulsa yang digunakan pada penelitian adalah mulsa jerami. Pemberian mulsa yang terjadwal (pada taraf pertumbuhan dan sebelum panen) pada populasi tanaman budidaya akan memberikan efek yang nyata dalam mengendalikan gulma, sehingga dapat memaksimalkan hasil panen Tujuan dari penelitian adalah mengetahui dan mempelajari pengaruh dari waktu pembe-rian mulsa terhadap dua varietas wortel khususnya pada  hasil umbi yang diperoleh.  Penelitian dilaksanakan di Dusun Borah, Desa Wiyurejo, Kecamatan Pujon, Kabu-paten Malang pada bulan Mei hingga Agustus 2015. Penelitian menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok, yang terdiri dari  2 kombinasi perlakuan, yaitu perlakuan varietas wortel dan perlakuan waktu pemberian mulsa jerami. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian mulsa jerami pada waktu yang berbeda mempengaruhi  secara nyata  pada kedua varietas terhadap tinggi tanaman, luas daun, panjang umbi, diameter umbi, berat segar umbi, berat kering umbi, tingkat populasi gulma dan berat kering gulma. Pemberian mulsa tidak berpengaruh terhadap hasil umbi pada varietas New Kuroda dan Lokal, namun jika dibandikan dengan varietas Lokal, New Kuroda menunjukkan hasil yang lebih tinggi.
PENGARUH PEMBERIAN LARUTAN GIBERELIN (GA3) DAN PERBEDAAN BOBOT BONGGOL TERHADAP PERTUMBUHAN TUNAS PADA PERBANYAKAN PISANG MAS KIRANA (Musa acuminata L) Sutejo, Nur Azizah Luthfina Erry; Wicaksono, Karuniawan Puji; Widaryanto, Eko
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 12 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berbagai kendala dalam budidaya pisang secara konvensional adalah sulit men-dapatkan bibit yang berkualitas dalam  jumlah besar, waktu yang singkat dan ber-kelanjutan. Upaya meningkatkan produksi tanaman pisang dapat dilakukan melalui perbaikan teknologi budidayanya. Pe-ningkatan kualitas bibit dilakukan melalui pengembangan bibit melalui bonggol pisang sehingga diperoleh bibit dalam jumlah banyak dan seragam. Giberellin termasuk zat pengatur tumbuh yang berguna bagi tanaman, dalam konsentrasi rendah dapat merangsang pembelahan dan pemanjangan sel. Efek giberelin tidak hanya mendorong perpanjangan batang, tetapi juga terlibat dalam proses regulasi perkembangan tumbuhan. Disintesis pada ujung batang dan akar, giberelin menghasilkan pengaruh yang cukup luas. Salah  satu efek utamanya adalah mendorong pemanjangan batang dan daun.  Penelitian dilaksanakan di Desa Srimulyo, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang pada bulan Mei hingga September 2015. Penelitian menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok faktorial, yang terdiri dari  dua faktor, yaitu perlakuan per-bedaan bobot bonggol dan perlakuan konsentrasi larutan Giberelin. Hasil pe-nelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemberian larutan giberelin dan perbedaan bobot bonggol secara efektif dan efisien mampu meningkatkan pertumbuhan tunas tanaman pisang pada waktu munculnya tunas, jumlah tunas, tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah akar, panjang akar dan bobot bagian bawah tanah. Bobot bonggol ter-tinggi 500-650 g memberikan hasil terbaik.  Pemberian larutan giberelin dengan kon-sentrasi 150 ppm mampu me-ningkatkan pertumbuhan tanaman.
ANALISIS PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SELADA AIR (Nasturtium officinale) PADA TINGKAT PEMBERIAN AIR YANG BERBEDA DAN DUA MACAM BAHAN TANAM Fitriyah, Nurul Lailiyatul; Azizah, Nur; Widaryanto, Eko
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 12 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan wilayah produksi selada air perlu dilakukan guna meningkatkan produksi tanaman selada air. Perluasan wilayah produksi dapat dilakukan dengan cara penanaman tanaman selada air di polybag ataupun wadah tanam lainnya sehingga tanaman selada air dapat dibudidayakan di lahan-lahan yang awalnya bukan lahan pertanian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan tingkat pemberian air dan jenis bahan tanam yang sesuai pada proses pertumbuhan dan hasil produksi selada air dalam polybag. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan April 2016 di screenhouse STTP 2, Tanjung, Malang. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF) dengan 3 ulangan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA), jika terdapat pengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji lanjut BNJ 5%. Hasil penelitian menunjukkan adanya interaksi antara tingkat pemberian air dan perbedaan jenis bahan tanam. Interaksi tersebut memberikan pengaruh yang nyata pada berbagai variabel pengamatan antara lain panjang tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot segar dan kering tanaman, laju pertumbuhan relatif dan bobot segar total tanaman panen. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pada perlakuan bahan tanam biji umumnya meningkat pada semua tingkat pemberian air kecuali pada tingkat pemberian air 125% kapasitas lapang semua variabel menunjukkan penurunan. Perlakuan bahan tanam stek menunjukkan bahwa Semakin tinggi tingkat pemberian air maka semakin tinggi pula nilai panjang tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot segar dan kering tanaman, laju pertumbuhan relatif dan bobot segar total tanaman panen.
PENGGUNAAN HERBISIDA OKSIFLUORFEN DAN PENDIMETHALIN PADA TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) Permana, Jaka; Widaryanto, Eko; Wicaksono, Karuniawan Puji
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 4 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah salah satu tanaman komoditas hortikultura yang penting di Indonesia. Kebutuhan bawang merah cenderung meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia. Oleh karena itu, perlu dilakukan teknik budidaya agar tidak kehilangan hasil akibat gulma. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan herbisida oksifluorfen dan pendimethalin dalam pengendalian gulma serta pengaruhnya terhadap hasil tanaman bawang merah. Penelitian dilaksanakan di Desa Siman Kec. Kepung Kab. Kediri, pada bulan September sampai November 2015. Metode penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 8 perlakuan dan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengendalian gulma menggunakan herbisida oksifluorfen 1,5 l ha-1 pada 15, 30, 45, 60 hari setelah tanam secara signifikan menekan pertumbuhan gulma sebesar 82,43%, 83,09%, 53,07%, 50,56% apabila dibandingkan dengan perlakuan weedy atau tanpa pengendalian gulma. Pengendalian gulma dengan aplikasi herbisida oksifluorfen 1,5 l ha-1 dan pengendalian gulma dengan aplikasi pendimethalin 1000 g ha-1 yang diaplikasikan secara pra tumbuh dapat menghasilkan panen sebesar 15,23 ton ha-1, 13,61 ton ha-1 atau meningkat sekitar 52,70%, 57,73% dibandingkan dengan perlakuan penyiangan manual.
STUDI TOLERANSI DUA TIPE TANAMAN PETUNIA (Petunia × hybrida) TERHADAP NAUNGAN Prasundari, Intan Ratri; Widaryanto, Eko; Sitawati, Sitawati
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 4 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Petunia (Petunia × hybrida) sebagai tanaman hias berbunga umum digunakan tanaman pot dan hamparan. Memiliki berbagai macam varian warna, pola, bentuk dan ukuran menjadi nilai tambah. Aplikasi dilapang, tidak semua tanaman hias memperoleh intensitas cahaya matahari yang seragam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tanggapan dua tipe tanaman petunia grandiflora dan multiflora pada fase vegetative dan pembungaan. Penelitian dilaksanakan di Desa Girimoyo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang pada bulan Maret - Juni 2015. Penelitian ini menggunakan rancangan petak tersarang dua faktor. Faktor pertama adalah naungan dengan empat taraf yakni 0% (N0), 25% (N25), 50% (N50), 75% (N75). Tidak terdapat interaksi antara tipe petunia dan level naungan di seluruh parameter pengamatan. Peningkatan level naungan berpengaruh pada seluruh parameter pengamatan. Fase vegetatif dibanding tanpa naungan, pemberian naungan menyebabkan pemanjangan hingga 37%, penambahan luas daun hingga 93%, peningkatan indeks klorofil hingga 75%,  penurunan jumlah daun hingga 29%. Fase generatif dibanding kontrol, naungan menyebabkan perlambatan bunga hingga 13 hari, penambahan diameter hingga 5%, penurunan jumlah bunga hingga 73%. Berdasarkan parameter jumlah bunga, petunia merespon positif pada naungan 25% dengan nilai intensitas cahaya matahari sebesar 84.000 lux dibanding tanpa naungan. Tipe tanaman berpengaruh nyata seluruh parameter kecuali jumlah daun dan saat inisiasi bunga pertama. Berdasarkan jumlah bunga, tipe multiflora memiliki jumlah bunga lebih banyak dibanding tipe grandiflora.
PENGARUH KERAPATAN GULMA TEKI (Cyperus rotundus L.) TERHADAP TANAMAN BUNCIS TEGAK (Phaseolus vulgaris L.) Nugroho, Indanus Faried; Sugito, Yogi; Widaryanto, Eko
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 4 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Produksi tanaman sayuran buncis tegak di Indonesia semakin meningkat. Pada tahun 2012 produksi buncis tegak di Indonesia yaitu 322.145 ton dan pada tahun 2013 meningkat hingga 327.378 ton. Adanya permintaan yang semakin banyak, maka kualitas dan kuantitas produksi tanaman buncis tegak perlu ditingkatkan.Usaha yang dilakukan salah satunya ialah melalui pengendalian gulma.Kehadiran gulma teki diantara tanaman buncis tegak dapat menyebabkan persaingan dalam memperebutkan unsur hara, air, cahaya, ruang tempat tumbuh dan CO2.Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh kompetisi antara gulma teki dengan tanaman buncis tegak melalui berbagai tingkat kepadatan gulma teki, serta mengetahui tingkat kepadatan gulma polibag-1yang paling sesuai untuk pertumbuhan dan hasil tanaman buncis tegak.Penelitian ini dilakukan di lahan perkebunan di Kecamatan Lowokwaru - Kota Malang pada bulan Maret sampai Mei 2015 dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok(RAK). Perlakuannya ialah tingkat kepadatan gulma (P) yang terdiri dari 6 taraf. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap bertambahnya kepadatan 1 gulma teki maka berat polong mengalami penurunan sebesar 0,6541 gram dan setiap bertambahnya kepadatan 1 gulma teki maka jumlah polong mengalami penurunan sebesar 0,069 buah. Tingkat kepadatan gulma yang paling sesuai untuk pertumbuhan dan hasil tanaman buncis tegak adalah 4 gulma teki polibag-1.
Co-Authors Abadi, Iwan Jumrotul Abdillah, Alif Galih Syahrul Abdillah, Alif Galih Syahrul Agus Suryanto Agus Suryanto Al Fath Mubin Mubarak Alfiyan Arif Alivia Rachma AR, Raisa Friska Arif, Alfiyan Ariffin Ariffin Arifin Noor Sugiharto Aryanada, Povarezza Asep Deny Permana, Asep Deny Aulia, David Aulia, David Azizah, Nur Bambang Guritno Banurea, Fathul Hidayat Brilliantika, Ayuma Aprily Brilliantika, Ayuma Aprily Budiyono Budiyono Budiyono, Budiyono Chatarina Umbul Wahyuni Deby Kurniawati Dewi, Noviyanti Ambar Dewi, Noviyanti Ambar Dhanang Teja Mukti Dito Marsal Djumali Djumali Dwinata, Yoga Andara Ebtan S., Ringga Eka Setiyabudi, Ervina Ely Evanita Evanita, Ely Fachry Abda El Rahman Ferdian, Herman Ferdian, Herman Firda N. I. K., Yulita Fitria Yuliasmara Fitriyah, Nurul Lailiyatul Fitriyah, Nurul Lailiyatul Frelyta Ainus Zahro Gustiani, Lidia Firina Gustiani, Lidia Firina Hamdianah, Andi Hariyani Hariyani, Hariyani Hariyani, Hariyani Hastanti, Rina Dwi Hastanti, Rina Dwi Heddy, Y. B. Suwasono Heddy, Y.B.Suwasono Huda, M. Syahrial Huda, M. Syahrial Husni Thamrin Sebayang Husni Thamrin Sebayang Ikbal, Andi Muhtadin Dwi Putra Inaiyah, Asma Inaiyah, Asma Iwan Jumrotul Abadi Jayanti, Afinta Jayanti, Afinta Jordy, Muhammad Ridhwan Kartika Yurlisa, Kartika Karuniawan Puji Wicaksono Karuniawan Puji Wicaksono Karuniawan Puji Wicaksono Koesriharti Koesriharti Kristiningsih, Kristiningsih Kurniawan, Rizko Kurniawan, Rizko Kurniawati, Deby Lailiyah, Wiharyanti Nur Latifa, Rio Yanuar Lilik Mufarrikha Lutfy Ditya Cahyanti, Lutfy Ditya Mahendra, Reza Mamluah, Lukluatul Marnata, Opin Adelpho Marnata, Opin Adelpho Marsal, Dito Medha Baskara Mochammad Dawam Maghfoer Mubarak, Al Fath Mubin Mudji Santoso Mufarrikha, Lilik Mukti, Dhanang Teja Mustika, Della Maya Nafi’, Rifqi Nafi’, Rifqi Najelina, Shella Sonia Najelina, Shella Sonia Nanok Julianto Nihayati, Ellis Ninuk Herlina Nisa, Diya Khoirun Nugroho, Agung Nugroho, Agung Nugroho, Indanus Faried Nugroho, Indanus Faried Nugroho, Pandhu Satrio Nugroho, Pandhu Satrio Nunik Eka Diana Nur Azizah Nur Azizah Nur Edy Suminarti Nurhuda, Arista Nurhuda, Arista Nurkhasanah, Nurul Nursanti, Sri Nursanti, Sri Nurul Aini Nurul Nurkhasanah Pakpahan, Ian Gerhat Paramyta Nila Permanasari Paramyta Nila Permanasari, Paramyta Nila Permana, Asep Deny Permana, Jaka Permana, Jaka Prasundari, Intan Ratri Prasundari, Intan Ratri Purwanto, Galih Purwanto, Galih Resti Amelia Susanti Reza Mahendra Ridha’i, Ardian Tri Wahyu Ridha’i, Ardian Tri Wahyu Ringga Ebtan S. Rio Yanuar Latifa, Rio Yanuar Rizqullah, Dellia Rezha Bayu Rosa, Angela Griya Adinda Roviyanti, Fadhilah Saitama , Akbar Saitama, Akbar Saitama, Akbar salman, anisah Santoso, Mudji Sari, Dea Puspita Sativa, Nasrul Ardinan Sativa, Nasrul Ardinan Satriyo, Taufik Adi Satriyo, Taufik Adi Sebayang, Husni Thamrin Setiawan, Wiga Tegarmas Setyono Yudo Tyasmoro Shera Ameldam Sihaloho, Vianny Dhearia Silalahi, Elsharani Silalahi, Elsharani Sisca Fajriani Sitawati Sitawati Sitorus, Hisar Sitorus, Hisar Sudiarso Sudiarso Sudiarso, Sudiarso Sugiarto, Bayu Sugiarto, Bayu Sumbayak, Etta Rostina Marthogi Sumbayak, Etta Rostina Marthogi Sunaryo Sunaryo Sunaryo, Sunaryo Susanti, Resti Amelia Sutejo, Nur Azizah Luthfina Erry Sutejo, Nur Azizah Luthfina Erry Suwitnyo, Hadi Suwitnyo, Hadi Titin Sumarni Titin Sumarni Ucu Sumirat Udayana, Cicik Uma Khumairoh Umar, Akbar Saitama Warisman, Gandi Wayan Firdaus Mahmudy Wiharyanti Nur Lailiya Wiharyanti Nur Lailiyah Wulansari, Harlianti Ratna Wulansari, Harlianti Ratna Y. B. Suwasono Heddy Y.B.Suwasono Heddy Yoga Andara Dwinata Yogi Sugito Yohana Avelia Sandy Zaini, Akbar Hidayatullah Zaini, Akbar Hidayatullah Zenita, Yoseva Mega Zenita, Yoseva Mega