Pertumbuhan dan perkembangan pesat selama masa remaja menuntut kebutuhan gizi yang optimal, namun berbagai faktor gaya hidup modern seringkali menimbulkan masalah status gizi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara aktivitas fisik dan intensitas penggunaan media sosial dengan status gizi pada pelajar di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Guru Lombok Kalawat. Penelitian ini merupakan studi kuantitatif observasional analitik dengan desain cross-sectional yang dilaksanakan pada Juni hingga Agustus 2024. Sebanyak 91 siswa kelas 10 dan 11 dipilih sebagai responden menggunakan teknik systematic random sampling. Data status gizi diperoleh dari pengukuran berat dan tinggi badan (IMT/U), aktivitas fisik diukur menggunakan kuesioner International Physical Activity Questionnaire (IPAQ) Long Form, dan intensitas penggunaan media sosial menggunakan kuesioner Social Networking Time Use Scale (SONTUS). Analisis data untuk menguji hubungan antar variabel menggunakan uji Fisher’s Exact Test. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan status gizi (p=0,001), di mana tingkat aktivitas fisik yang lebih tinggi berkaitan dengan status gizi yang lebih baik. Sebaliknya, tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara intensitas penggunaan media sosial dengan status gizi (p=0,319) pada populasi studi ini. Kesimpulannya, aktivitas fisik merupakan faktor penting yang berhubungan dengan status gizi pelajar di SMAN 1 Guru Lombok Kalawat, sementara intensitas penggunaan media sosial saja tidak menunjukkan korelasi langsung, yang mengindikasikan perlunya penelitian lebih lanjut mengenai peran kompleks media sosial dan faktor lainnya.