Claim Missing Document
Check
Articles

MEMBANGUN KESADARAN EKOLOGIS MELALUI KOMUNIKASI PARTISIPATORIS STUDI KASUS: SPANDUK LARANGAN BUANG SAMPAH DI KABUPATEN BOGOR Libra, Yunaldi; Kuswanti, Ana
JURNAL EDUCATION AND DEVELOPMENT Vol 13 No 3 (2025): Vol 13 No 3 September 2025
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37081/ed.v13i3.7623

Abstract

Penelitian ini membahas peran komunikasi partisipatoris dalam membangun kesadaran ekologis melalui media visual spanduk larangan buang sampah di Perumahan Bukit Pesanggerahan Indah 2, Kabupaten Bogor. Berangkat dari kegagalan pendekatan hukum dan represif dalam mengatasi masalah sampah, warga setempat memunculkan inisiatif mandiri dengan menciptakan spanduk unik bernuansa religius dan emosional. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan paradigma konstruktivis, teknik pengumpulan data berupa observasi, dokumentasi visual, serta wawancara mendalam dengan warga. Analisis dilakukan melalui pendekatan semiotika sosial Kress & van Leeuwen (2020) untuk membongkar makna teks, simbol, dan visual, serta kerangka komunikasi partisipatoris Servaes (2008) untuk memahami fungsi spanduk sebagai ekspresi warga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa spanduk dengan pesan berbasis religius dan sumpah sosial mampu memicu perubahan perilaku ekologis di tingkat lokal. Pesan “Demi Allah Saya Ikhlas, Anak Cucu Saya 7 Turunan Akan Menderita…” tidak hanya dipahami sebagai larangan, tetapi juga sebagai bentuk internalisasi nilai agama, budaya malu, serta ekspresi kolektif warga. Spanduk ini terbukti lebih efektif dibanding ancaman denda maupun kampanye pemerintah, karena menumbuhkan kesadaran ekologis melalui partisipasi langsung masyarakat dan nilai lokal. Temuan ini memperkaya studi komunikasi lingkungan dengan menunjukkan bahwa media komunikasi partisipatoris yang mengintegrasikan kearifan lokal dan nilai religius dapat menjadi strategi alternatif dalam mendorong perilaku ekologis berkelanjutan.
Budaya Alat Dominasi (Studi Kasus: Media Sosial & Bitcoin Ala Adorno) Lebba, M. Syafril Marib Setiawan; Lebba; Kuswanti, Ana
Mavisha: Law and Society Journal Vol. 2 No. 1 (2025)
Publisher : Legal Community Associations

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/dr74q273

Abstract

This research analyzes the contribution of social media on the popularity and dissemination of information about Bitcoin through the lens of Theodor Adornos philosophy. This research uses descriptive qualitative methods, direct interviews in the field and observations on social media. As a result, social media plays an important role in shaping market sentiment towards Bitcoin. A tweet from a famous figure or influencer about Bitcoin can influence the price and investor interest in a short time. Therefore, social media has become a powerful platform for spreading news analysis and views on Bitcoin, which can then influence market volatility. Apart from that, social media is also a platform for new projects in the Bitcoin ecosystem to promote their ideas, products or services to a wider audience. ICOs (Initial coin offerings) and other blockchain projects often uses social media to build communities, raise funds and communicate the added value of their projects to potential investors. Social media also plays an important role in mediating dialogue between Bitcoin users and regulators, influencing public perception, shaping regulatory decisions, and determining the wider acceptance of bitcoin as a legitimate financial asset, additionally, social media fosters discussions among developer, trader and enthusiasts, facilitates knowledge exchange, and accelerates the adoption of bitcoin technology in various sectors.   Abstrak: Penelitian ini menganalisis kontribusi media sosial terhadap popularitas dan penyebaran informasi tentang Bitcoin melalui sudut pandang filosofi Theodor Adorno. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, wawancara langsung di lapangan, dan observasi di media sosial. Hasilnya, media sosial memegang peranan penting dalam membentuk sentimen pasar terhadap bitcoin. Sebuah cuitan dari tokoh atau influencer terkenal tentang Bitcoin dapat memengaruhi harga dan minat investor dalam waktu singkat. Oleh karena itu, media sosial menjadi platform yang ampuh untuk menyebarkan analisis berita dan pandangan tentang Bitcoin, yang kemudian dapat memengaruhi volatilitas pasar. Selain itu, media sosial juga menjadi platform bagi proyek-proyek baru dalam ekosistem Bitcoin untuk mempromosikan ide, produk, atau layanan mereka kepada khalayak yang lebih luas. ICO (Initial coin offerings) dan proyek-proyek blockchain lainnya sering kali menggunakan media sosial untuk membangun komunitas, mengumpulkan dana, dan mengomunikasikan nilai tambah proyek mereka kepada calon investor. Media sosial juga memainkan peran penting dalam memediasi dialog antara pengguna Bitcoin dan regulator, memengaruhi persepsi publik, membentuk keputusan regulasi, dan menentukan penerimaan bitcoin yang lebih luas sebagai aset keuangan yang sah. Selain itu, media sosial mendorong diskusi di antara pengembang, pedagang, dan penggemar, memfasilitasi pertukaran pengetahuan, dan mempercepat adopsi teknologi bitcoin di berbagai sektor.