Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Perbandingan antara Kinayah, Majaz, dan Tasybih dalam Ilmu Balaghah Muhamad Fauzan Halim; Siti Marhamah; Raswan; Ahmad Dardiri
Jurnal Teologi Islam Vol. 1 No. 2 (2025): NOVEMBER (in progress)
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/pwe5s182

Abstract

Ilmu Balaghah merupakan cabang ilmu dalam bahasa Arab yang membahas keindahan dan kefasihan dalam penyampaian makna. Tiga unsur utama dalam Balaghah adalah Kinayah, Majaz, dan Tasybih, yang masing-masing memiliki peran dan karakteristik berbeda dalam membentuk keindahan bahasa. Kinayah menyampaikan makna secara tersirat tanpa menyebutkannya secara langsung. Majaz menggunakan kata dengan makna figuratif berdasarkan hubungan tertentu, sedangkan Tasybih memberikan perbandingan eksplisit antara dua hal yang memiliki kemiripan sifat. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan perbedaan dan persamaan di antara ketiga konsep ini dengan memberikan definisi, contoh, serta perbandingan sistematis. Pemahaman terhadap konsep-konsep ini sangat penting dalam mendalami keindahan bahasa Arab, baik dalam sastra maupun dalam pemahaman Al-Qur'an
Tasybih dalam Mu’allaqoh Zuhair bin Abi Sulma: Kajian Balaghah dan Analisis Amarulloh; Ahmad Dardiri; Raswan; Achmad Fudhaili
Jurnal Teologi Islam Vol. 1 No. 2 (2025): NOVEMBER (in progress)
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/evnddb62

Abstract

This research aims to analyze the use of tasybih in Mu'allaqah Zuhair bin Abi Sulma using a balaghah analysis approach. The method used is qualitative research with a library research design. Primary data is in the form of 65 pieces in Mu'allaqah Zuhair bin Abi Sulma, while secondary data comes from literature discussing the science of balaghah, especially the science of bayan. The data collection technique was carried out using reading and writing techniques, while data analysis used a qualitative descriptive method with the Miles and Huberman interactive analysis model, which includes data reduction, data presentation and drawing conclusions. The research results showed that Zuhair bin Abi Sulma used various types of tasybih, such as mursal mufashal tasybih, baligh tasybih, and dhimni tasybih. Tasybih mursal mufashal is used to clarify the meaning by mentioning the tasybih instrument explicitly, while tasybih baligh provides a stronger effect by omitting the tasybih instrument. Meanwhile, dhimni tasybih present implied meanings that require deeper interpretation. Analysis found 10 baits in Mu'allaqah that contained tashbih elements. The use of prayer beads not only functions as a stylistic tool, but also strengthens the aesthetic and rhetorical values ​​in poetry, reflecting the poet's wisdom and moral message.
Konsep Tajsīm dalam Tafsir dan Kritik Sastra Arab: Analisis al-Taṣwīr al-Fannī Sayyid Qutb dalam Perspektif Tasybīh dan Isti‘ārah Vivi Miftahul Jannah; Raswan; Achmad Fudhaili
Jurnal Teologi Islam Vol. 1 No. 2 (2025): NOVEMBER (in progress)
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/etw22c92

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap konsep tajsīm (konkretisasi makna) dalam karya al-Taṣwīr al-Fannī fī al-Qur’ān karya Sayyid Qutb, dengan menelaah keterkaitannya secara konseptual dan stilistika dengan dua perangkat utama dalam ilmu balāghah Arab klasik, yaitu tasybīh dan isti‘ārah. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif dan metode analisis isi serta stilistika balāghīyah, penelitian ini menemukan bahwa tajsīm dalam tafsir Qutb tidak sekadar metaforis, melainkan menjelmakan makna abstrak menjadi bentuk visual, emosional, dan naratif yang dapat dirasakan oleh pembaca. Hasil analisis memperlihatkan bahwa tasybīh berfungsi sebagai pengantar efek citra, sedangkan isti‘ārah memperdalam kesan emosional dan simbolik yang menjadi landasan utama terbentuknya tajsīm. Studi ini juga menyinggung bagaimana tokoh lain seperti al-Zamakhsyarī dan al-‘Aqqād turut menerapkan bentuk tajsīm dalam pendekatan sastra dan tafsir mereka. Dengan demikian, penelitian ini memperkuat bahwa tajsīm merupakan jembatan antara estetika retoris balāghah dan pengalaman batin pembaca dalam memahami pesan ilahi secara mendalam dan imajinatif.
Teori Ilmu Uslub (Stilistika) Menurut Syukri Muhammad Ayyaddan Perbandingannya dengan Ilmu Balaghah Ummu Salamah; Ahmad Dardiri; Raswan; Achmad Fudhaili
Jurnal Teologi Islam Vol. 1 No. 2 (2025): NOVEMBER (in progress)
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/8wndz156

Abstract

Artikel ini mengkaji teori ilmu uslub (stilistika) menurut Syukri Muhammad Ayyad serta perbandingannya dengan ilmu balaghah. Ilmu uslub atau Stilistika dipahami sebagai ilmu modern yang menelaah gaya bahasa dalam karya sastra, dengan pendekatan yang menekankan unsur estetika, psikologis, dan konteks sosial. Dalam kitab Madkhal ila ‘Ilm al-Uslub, Syukri Ayyad memandang ilmu uslub (stilistika) sebagai ilmu deskriptif yang fleksibel dan berkembang, berakar dari ilmu balaghah tetapi lebih kompleks dalam pendekatan dan objek kajiannya. Sementara itu, ilmu balaghah lebih bersifat normatif dan sistematis, dengan fokus pada penyampaian bahasa yang sesuai dengan kaidah dan logika. Penelitian ini bersifat deskriptif-analitis.
Pendekatan Deskripsi terhadap Tasybih dalam kitab Asrar Al Balagah Karya Al Jurjani dan Relevansinya dalam Sastra Arab Sulaeman; Raswan; Ahmad Dardiri; Achmad Fudhaili
Jurnal Teologi Islam Vol. 1 No. 2 (2025): NOVEMBER (in progress)
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/yc8gsb28

Abstract

Penelitian ini membahas konsep Tasybih (perumpamaan) dalam perspektif, karya Asrar Al Balagah monumental ‘Abdul Qahir al-Jurjani, seorang tokoh penting dalam khazanah ilmu balāghah klasik. Kajian ini dilakukan melalui pendekatan deskriptif-retoris dengan metode studi pustaka terhadap teks primer dan literatur pendukung. Puisi Arab klasik yang sarat dengan keindahan bahasa dan nilai estetika, menjadikan Tasybih sebagai sarana utama dalam menyampaikan makna secara mendalam, bukan hanya sebagai ornamen retoris, tetapi juga sarana penyampai pesan moral dan budaya. Al-Jurjani melalui Asrar Al Balagah menempatkan Tasybih sebagai unsur utama dalam keindahan gaya bahasa Arab. Ia menjelaskan unsur-unsur dasar Tasybih (al-musyabbah, al-musyabbah bih, adat al-tasybih, dan wajh al-syibh), serta klasifikasinya berdasarkan kejelasan perangkat dan bentuk perbandingan. Dalam karyanya, al-Jurjani tidak hanya menyusun teori, tetapi juga mengkritik dan mengapresiasi karya penyair terdahulu seperti al-Buhturi dan Ibn al-Mu‘tazz. Temuan makalah ini menunjukkan bahwa konsep Tasybih menurut al-Jurjinibukan sekadar alat keindahan, tetapi representasi dari kecanggihan berpikir, kekuatan logika, dan kedalaman makna dalam retorika Arab klasik.
Muhassinat Ma’nawiyah ( Ilmu Badi ) dalam  Al-Qur’an Ira Ainul Latifah; Ahmad Dardiri; Raswan; Achmad Fudhaili
Jurnal Teologi Islam Vol. 1 No. 2 (2025): NOVEMBER (in progress)
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/9mzz2x45

Abstract

Penelitian ini membahas muhassinat Ma’nawiyah dalam ilmu badi pada ayat ayat di dalam Al-Qur’an. Ilmu Badi’ merupakan salah satu cabang dari ilmu Balaghah dalam kajian bahasa Arab yang berfokus pada keindahan gaya bahasa, salah satu aspek penting dalam ilmu badi adalah Muhassinat Ma’nawiyah ( Keindahan kalam dalam segi makna ), Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengertian, jenis jenis dan contoh contoh muhassinat Ma’nawiyah yang ada di dalam ayat Al-Qur’an, metode yang digunakan adalah studi pustaka dengan pendekatan deskriptif analitis terhadap karya karya klasik seperti kitab “Al Badi” karya Ibn Mu’taz dan kitab “Balaghah Wadhihah” karya Ali Al Jarim dan Musthafa Amin. Hasil kajian menunjukan bahwa Muhassinat Ma’nawiyah memiliki peranan penting dalam memperindah makna dan memperkuat pesan yang ada di dalam Al Qur’an, berikut jenis jenis Muhassinat Ma’nawiyah yang terdapat di dalam Ayat Al Qur’an, Tauriyah surat Al An’am ayat 60, At Thibaq surat Az Zumar ayat 5 dan 9, Muqobalah surat Al Isra Ayat 57, Uslub Al Hakim Al Baqarah ayat 135, Husnu Ta’lil An Naba ayat 6 dan 7.
Pembaruan Ilmu Balaghah dalam Pemikiran Ahmad Asy-Syayib melalui Karyanya Al-Uslub Jayadi, M. Irwan; Raswan; Dardiri, Ahmad; Fudhaili, Achmad
Andragogia: Journal Education Science And Islamic Studies Vol 2 No 1 (2025): Andragogia: Journal of Educational Sciences and Islamic Studies
Publisher : Lembaga Pengkajian Pengembangan Pendidikan dan Kewirausahaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52496/andragogia.v2i1.747

Abstract

This study examines the reformist thought in the science of Arabic rhetoric (balaghah) proposed by Ahmad Asy-Syayib through his seminal work Al-Uslub. Utilizing a library research approach with critical content analysis, the study explores Asy-Syayib’s innovative framework in reinterpreting balaghah, particularly through the incorporation of psychological dimensions, the principle of mu?abaqah (correspondence between meaning and expression), and the intrinsic connection between linguistic style and individual character. His approach bridges the classical rhetorical tradition with modern perspectives, without disregarding the intellectual legacy of the past. The reform is intended to render balaghah more relevant within the realms of contemporary literary and communication studies. Despite facing some criticism, his ideas are regarded as a significant alternative foundation for the development of modern Arabic rhetorical studies.
Efektivitas Model Pembelajaran Think, Pair, And Share Berbantuan Power Point Terhadap Keterampilan Membaca: studi Eksperimen di SD Islam Panglima Besar Soedirman jakarta Timur Hartoko, Farah Ananda; Ubaid Ridlo; Raswan
Kordinat: Jurnal Komunikasi antar Perguruan Tinggi Agama Islam Vol. 24 No. 1 (2025): Jurnal Komunikasi antar Perguruan Tinggi Agama Islam
Publisher : Kopertais Wilayah I DKI Jakarta dan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/kordinat.v24i1.46806

Abstract

The lack of students’ interest in reading Arabic texts is often caused by the use of conventional teaching models, such as the lecture method, which tends to be monotonous and hampers comprehension. In addition, some students still struggle with reading Arabic texts, preventing them from achieving the learning objectives effectively. This study aims to examine the effectiveness of the Think, Pair, and Share learning model in improving students' Arabic reading skills. This research employs a quantitative method with an experimental approach using the Nonequivalent Control Group Design. The research subjects consisted of 38 fifth- grade students, divided into an experimental group (19 students) and a control group (19 students). Data collection techniques included tests, interviews, and observations, while data analysis was conducted using the Shapiro-Wilk test, homogeneity test, independent sample T-test, and N-Gain test. The results indicate that the Think, Pair, and Share model, assisted by PowerPoint, is effective in enhancing Arabic reading skills. The post-test average score of the experimental group reached 80, higher than the control group, which scored 74.73. The independent sample T-test results showed a sig. (2-tailed) value of 0.004 (< 0.05), indicating a significant difference between the two groups. Additionally, the N- Gain test result of 0.4 demonstrates that the effectiveness of the learning model falls within the moderate category. Thus, the Think, Pair, and Share model is proven to have a positive impact on improving students' Arabic reading skills.
Development of HOTS-Based Arabic Exam Questions According to Bloom’s Taxonomy for Fifth Grade Students at Darul Hikmah Islamic School Tangerang Syifa Amalia Nurkhalifah Fitrian; Siti Uriana Rahmawati; Raswan
Naatiq: Journal of Arabic Education Vol. 2 No. 1 (2025): June
Publisher : Universitas Islam Tribakti Lirboyo, Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/naatiq.v2i1.6829

Abstract

This study aims to develop Higher Order Thinking Skills (HOTS)-based exam questions for Arabic language subjects in the fifth grade at Darul Hikmah Integrated Islamic School, Tangerang City, grounded in Bloom’s Taxonomy framework. The background of this research stems from the need to improve the quality of Arabic language assessments, which have traditionally focused on memorization and basic understanding, by incorporating instruments that evaluate students' higher-order thinking abilities. There is a lack of empirically validated HOTS-based questions, particularly in Islamic elementary schools. The study employed the 4D development model (Define, Design, Develop, and Disseminate) and involved a sample of 20 fifth-grade students. The results of the study showed that: (1) the instrument was theoretically highly valid, receiving a validation score of 91.5% from two expert reviewers; (2) questions number 1, 2, 4, 5, and 9 were empirically valid, with point-biserial correlation values exceeding 0.468; (3) the instrument’s reliability was categorized as moderate, with a KR-20 value of 0.59; and (4) the average difficulty index was 0.52, indicating good question quality. Therefore, the developed HOTS-based questions are feasible to be used as effective assessment tools to measure higher-order thinking skills in Arabic language learning at the elementary school level.
فعالية استخدام روبوت المحادثة القائم على الذكاء الاصطناعي في تعليم الإنشاء الوصفي بالمدرسة الثانوية الإسلامية Tiara Lestari, Hanna; Erta Mahyudin; Raswan
INTIFA: Journal of Education and Language Vol. 2 No. 3 (2025): INTIFA: Journal of Education and Language
Publisher : Penerbit Minhaj Pustaka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62083/intifa.v2i3.248

Abstract

يهدف هذا البحث إلى الكشف عن فاعلية استخدام روبوت المحادثة على الذكاء الاصطناعي في تعليم الكتابة الوصفية. إذ يواجه العديد من الطلاب صعوبة في صياغة الجمل التي تصف الأشياء أو الأحداث بدقة، إضافةً إلى نقص تدريب المعلّمين على استخدام تقنيات التعليم، وخاصةً الذكاء الاصطناعي مثل روبوت المحادثة. وقد طُبِّق التصميم شبه التجريبي على مجموعتين: مجموعة تجريبية ومجموعة ضابطة. تلقت المجموعة التجريبية التعليم باستخدام روبوت الدردشة الذكي، بينما تلقت المجموعة الضابطة التعليم بالطرق التقليدية. وجُمِعَت البيانات باستخدام الملاحظة، والاختبار، والاستبانة، ثم حُلِّلت إحصائيًّا بواسطة برنامج. وقد أظهرت نتائج البحث وجودَ تحسُّنٍ ملحوظٍ في قدرة الطلاب على الكتابة الوصفية في المجموعة التجريبية مقارنةً بالمجموعة الضابطة. إذ ارتفع متوسط درجات الاختبار القبلي في المجموعة التجريبية من 54.8 إلى 80.2 في الاختبار البَعدي، بينما ارتفع متوسط درجات المجموعة الضابطة من  50.58إلى 71.87 كما بيّنت نتائج مقياس N-Gain أن التحسّن في المجموعة التجريبية يقع ضمن الفئة المتوسطة إلى العالي 0.62  g=بينما كان في المجموعة الضابطة ضمن الفئة المتوسطة 0.43 g=. وأظهرت نتائج اختبار (t) وجود فروق ذات دلالة إحصائية بين المجموعتين<p 0.001  ، مما يعني رفض الفرضية الصفرية (H₀) وقبول الفرضية البديلة .(H₁) ABSTRAK Studi ini bertujuan untuk mengungkap efektivitas penggunaan chatbot AI dalam pengajaran penulisan deskriptif. Banyak siswa mengalami kesulitan dalam merumuskan kalimat yang menggambarkan benda atau peristiwa dengan benar, serta kurangnya pelatihan guru dalam penggunaan teknologi pendidikan, terutama kecerdasan buatan seperti robot percakapan. Dengan metode kuantitatif desain quasi eksperimental diterapkan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen menerima pengajaran menggunakan chatbot AI, sementara kelompok kontrol menerima pengajaran menggunakan metode tradisional. Data dikumpulkan melalui metode observasi, tes, dan kuesioner, dan dianalisis secara statistik menggunakan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan signifikan dalam kemampuan menulis deskriptif siswa pada kelompok eksperimen dibandingkan dengan kelompok kontrol. Nilai rata-rata pretest kelompok eksperimen sebesar 54,8 meningkat menjadi 80,2 pada posttest, sedangkan kelompok kontrol meningkat dari 50,58 menjadi 71,87. Analisis N-Gain menunjukkan kategori sedang hingga tinggi pada kelompok eksperimen (g = 0,62) dan kategori sedang pada kelompok kontrol (g = 0,43). Hasil uji-t (p < 0,001) mengindikasikan perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok, sehingga hipotesis nol (H₀) ditolak dan hipotesis alternatif (H₁) diterima.