Claim Missing Document
Check
Articles

Tourist-Based Waste Management with Deposit Refund Implementation in Manggar Beach Area, Balikpapan Indonesia Shella, All Free; Ekayani, Meti; Sapanli, Kastana
Journal La Lifesci Vol. 5 No. 3 (2024): Journal La Lifesci
Publisher : Newinera Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37899/journallalifesci.v5i3.1395

Abstract

The management of the Manggar Beach tourist area cannot be separated from obstacles related to the problem of waste generation. The problem of waste generation also results in the loss of aesthetic value and beauty of the beach, which decrease tourist interest in the tourism area. Therefore, efforts are needed to maintain the sustainability of the tourist environment by building tourist participation related to tourism waste management by applying the concept of the polluter pays principle so that tourist area more responsible for the waste they produce. Travel-based waste management can be done with a refund deposit mechanism. This study aims to (1) identify waste generation and the composition of the types of waste produced by tourists in the Manggar Beach tourist area; (2) analyze tourist perceptions regarding tourist-based waste management in the Manggar Beach tourist area; (3) measure the value of tourists' willingness to pay (WTP) on the amount of deposit refund in waste management in the Manggar beach tourist area. The result showed that plastic is the largest waste generation by tourist and 93% of tourists are willing to implement DRS for their waste. Thus, deposit refunds based on tourist’ WTP can cover operational costs for waste management in the Manggar Beach Area, so that DRS can be implemented in the Manggar Beach Area.
Commnunity Perception of Katikuwai Village and Praing Kareha Village Toward Ecotourism Development in Matalawa National Park, NTT Mangngi Tiga, Melvi Reimon; Putri, Eka Intan Kumala; Ekayani, Meti
Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan Vol. 7 No. 1 (2019): Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan
Publisher : Departement of Communication and Community Development Sciences, Faculty of Human Ecology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.041 KB) | DOI: 10.22500/sodality.v7i1.22866

Abstract

The Laiwangi Wanggameti area is one of the areas in Matalawa National Park in East Sumba Regency, East Nusa Tenggara Province which has the potential of natural resources that are feasible to be developed as an ecotourism area. The development of Matalawa National Park as an ecotourism area is an alternative to minimize the degradation of the area in the future. The purpose of this study was to analyze the level of rural community dependence on the Laiwangi Wanggameti forest area, analyze the perception of rural communities on ecotourism development and analyze the type of work that the community wants in the natural tourism business. The entire data was obtained through surveys and questionnaires. Qualitative descriptive analysis was used to analyze the overall research objectives. The results showed that the level of dependence of the village community on the Laiwangi Wanggameti forest area was at a high level. The community also has a positive perception of ecotourism development where the community strongly agrees with the development of ecotourism. Meanwhile there are six types of work that people want in business in the field of natural tourism, namely as guides, souvenir service providers, food and drink providers, tourism cooperative managers, parking services and as security guards.
Hilirisasi Inovasi Perguruan Tinggi dalam Mendukung Keberlanjutan Desa Rendah Karbon dan Ketahanan Pangan Desa Meti Ekayani; Deffi Ayu Puspito Sari; Arini Hardjanto; Tursina Andita Putri
CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 7 No. 2 (2024): Desember
Publisher : Ilin Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31960/caradde.v7i2.2617

Abstract

Desa Cibanteng menghadapi tantangan besar terkait pengelolaan sampah makanan. Setiap rumah tangga di setiap RW menghasilkan sekitar 965,65 kg sampah makanan per tahun, yang jika diakumulasi mencapai 319 ton per RW per tahun. Jika tidak dikelola dengan baik, hal ini berpotensi menghasilkan gas metana yang merupakan salah satu gas rumah kaca. Untuk mengatasi masalah ini, salah satu solusi yang diusulkan adalah pemanfaatan Black Soldier Fly Larva (BSFL), yang sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan ke-12 tentang produksi dan konsumsi yang bertanggung jawab. Selain itu, pemanfaatan lahan kosong melalui urban farming juga menjadi alternatif untuk memperkuat ketahanan pangan. Program pengabdian masyarakat ini melibatkan dua kelompok tani, yaitu Kelompok Tani Kebon Kopi Mandiri yang fokus pada budidaya BSFL dan Kelompok Tani Pabuaran Hijau yang fokus pada pertanian organik. Kegiatan ini dilaksanakan dalam tiga tahap: sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan. Pelatihan meliputi manajemen usaha, urban farming, pertanian organik, serta budidaya BSFL. Untuk menunjang keberhasilan program, telah dibangun irigasi pertanian dengan teknologi sprinkler dan rumah BSFL guna meningkatkan produksi. Keberlanjutan program diupayakan melalui kemitraan antara universitas, pemerintah desa, dan Badan Usaha Milik Desa, guna memperkuat ekosistem pertanian lokal yang berkelanjutan. Dengan pendekatan ini, diharapkan dapat mengatasi permasalahan sampah makanan dan ketahanan pangan di Desa Cibanteng.
Analisis Diskursus Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan di Indonesia Nadhifah, Putri Addini Arsya; Syaufina, Lailan; Ekayani, Meti; Erbaugh, James Thomas
Jurnal Silvikultur Tropika Vol 15 No 02 (2024): Journal of Tropical Silviculture
Publisher : Departemen Silvikultur, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor (IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/j-siltrop.15.02.177-184

Abstract

Sektor pertanian, kehutanan dan penggunaan lahan (AFOLU) merupakan sektor terbesar penyumbang emisi gas rumah kaca di Indonesia. Dalam sector ini, kebakaran hutan dan lahan gambut memberikan dampak yang besar. Optimalisasi pengendalian kebakaran perlu melibatkan berbagai pihak dan harusnya menjadi solusi terhadap penyebab kebakaran. Media ilmiah nasional mampu memberikan wawasan mengenai aktor-aktor penting, potensi penyebab, dan implementasi pengendalian kebakaran hutan di tingkat nasional dan lokal. Penelitian ini menggunakan analisis diskursus yang bertujuan menganalisis peran media ilmiah dalam memberikan informasi mengenai fenomena kebakaran hutan dan segala bentuk aktivitas pengendalian kebakaran. Hasil analisis menunjukan adanya gap atau ketidaksejalanan antara tren artikel ilmiah dengan data tren kebakaran. Selain itu, ditemukan bias antara penyebab dan upaya pengendalian kebakaran hutan. Diskursus jurnal nasional menunjukan upaya pengendalian kebakaran hutan dan lahan di Indonesia lebih berorientasi pada aspek ekologis dan belum memperhatikan aspek ekonomi, padahal faktor ekonomi dinyatakan paling banyak sebagai faktor penyebab kebakaran. Kata kunci: diskursus, kebakaran hutan, pengendalian, media ilmiah
Wujudkan Kampus Berkelanjutan melalui Regenerative Waste Governance IPB, BPKB; Mardiana, Rina; Yuwono, Arief Sabdo; Putra, Heriansyah; Febrita, Joana; Amperanoto, Agus; Ekayani, Meti; Purwanto, Budi; Hudaya, Aang; Dwiyanti, Fifi Gus; Qayim, Ibnul; Utami, Annisa Dwi; Sita, Rai; Mustika, Aulia Andi; Abidin, Zaenal; Sari, Windi Mayang; Rifnadhi, Bayu; Rukmana, Adi
Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika Vol 6 No 3 (2024): Policy Brief Pertanian, Kelautan dan Biosains Tropika
Publisher : Direktorat Kajian Strategis dan Reputasi Akademik IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agro-maritim.0603.959-966

Abstract

IPB University dalam mengimplementasikan visi sebagai perguruan tinggi inovatif dan berkelanjutan, mengadopsi pendekatan regenerative waste governance (tata kelola sampah regeneratif). Pendekatan ini tidak sekedar menitikberatkan pada pengelolaan sampah sebagai beban masalah, melainkan bertujuan menciptakan dampak positif yang bersifat regeneratif terhadap lingkungan dan masyarakat. Beberapa aspek kunci meliputi penerapan model tiga lini tata kelola, pengembalian bahan, desain berkelanjutan, restorasi ekosistem, pemberdayaan komunitas, inovasi teknologi berkelanjutan, siklus hidup produk, dan upaya edukasi peningkatan kesadaran. Tata kelola sampah IPB didukung oleh regulasi dan kebijakan yang telah diimplementasikan, mencakup larangan penggunaan kemasan styrofoam dan plastik, pengurangan sampah kertas, pemilahan sampah, dan program Green Campus. Analisis SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, and Threats) telah mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam pengelolaan sampah IPB. Rendahnya penegakan hukum dan kesadaran warga IPB terkait pemilahan sampah merupakan aspek kelemahan dalam tata kelola sampah IPB saat ini. Peluang peningkatan tata kelola sampah IPB melalui budidaya maggot dan pengembangan produk bernilai bisnis dari sampah anorganik memiliki potensi tinggi untuk dikembangkan. Sementara itu, ancaman terkait kesehatan, penurunan kualitas lingkungan, dan reputasi keberlanjutan IPB memerlukan perhatian khusus. Perbaikan pada pengelolaan limbah B3, pembaruan landasan hukum, dan peningkatan kesadaran warga IPB menjadi hal penting dalam upaya IPB meningkatkan tata kelola sampah regeneratif.
The Potential Ecological Impact of Oil Palm Agroforestry as Term of Improvement for Restoring Harapan Rainforest Rahmani, Tabah Arif; Nurrochmat, Dodik Ridho; Park, Mi Sun; Boer, Rizaldi; Ekayani, Meti
Jurnal Manajemen Hutan Tropika Vol. 30 No. 3 (2024)
Publisher : Institut Pertanian Bogor (IPB University)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7226/jtfm.30.3.376

Abstract

Around 20.000 ha of forestland in the Harapan Rainforest, Jambi Province, Indonesia, is currently under encroachment by local communities. Local communities encroach on forest land converted into oil palm plantations. Expanding oil palm plantations into forest areas led to biodiversity loss and massive carbon emissions. The annual net carbon emissions of oil palm transformation from the forest in Indonesia is around 12.41–25.83 ton-1 ha-1 year-1. Oil palm agroforestry is considered to be able to increase carbon sequestration and the biodiversity level. CRC-990/EFForTS has established an oil palm agroforestry experimental plot in Jambi Province, Indonesia, namely B11 plot. This study compares the carbon sequestration and biodiversity level between oil palm monoculture and agroforestry. The data collected in this study was obtained from the CRC-990 experimental plots. We collected data on the CRC-990 oil palm agroforestry plot in 6 plots of 40 m × 40 m and 6 plots of 20 m × 20 m. We chose the location and theme of this research because, until now, no research has been conducted yet to calculate the potential carbon absorption capacity and biodiversity level of oil palm agroforestry patterns in B11 plot. This study uses an allometric equation and IPCC guidelines to estimate biomass and carbon sequestration. SNI 8014 is used to evaluate the biodiversity level. This study found that oil palm agroforestry has more significant carbon sequestration. Increasing intercropping in oil palm agroforestry will increase the amount of carbon sequestration. This study also found that oil palm agroforestry has a higher biodiversity level. The species diversity of oil palm agroforestry is moderate, while oil palm monoculture is low. These potential ecological impacts can be considered an initial step in restoring the Harapan Rainforest. It is important to choose appropriate intercrops and proper management to increase the successful implementation of oil palm agroforestry.
Dampak Ekonomi dan Pengembangan Wisata Telaga Ngebel, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo Fredian Nugroho, Irzan; Pramudita, Danang; Ekayani, Meti
Indonesian Journal of Agriculture Resource and Environmental Economics Vol 1 No 1 (2022): June 2022
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/ijaree.v1i1.41547

Abstract

Telaga Ngebel merupakan salah satu destinasi wisata alam unggulan yang dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Ponorogo sesuai dengan rencana strategis pariwisata Kabupaten Ponorogo 2016-2021. Daya tarik wisata Telaga Ngebel berupa pemandangan telaga dan suasana alam yang masih asri. Pengembangan wisata perlu memperhatikan kondisi permintaan dan penawaran wisata untuk menghindari pemborosan sumberdaya. Selain itu, banyaknya wisatawan yang berkunjung menimbulkan dampak ekonomi yang positif bagi masyarakat sekitar berupa peluang usaha, lapangan pekerjaan dan peningkatkan pendapatan, sehingga pengembangan wisata harus memperhatikan kondisi sumberdaya alam dan lingkungan yang dijadikan sebagai daya tarik wisata. Selain itu, penurunan kualitas lingkungan berpotensi menurunkan dampak ekonomi wisata. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan: (1) mengidentifikasi potensi wisata Telaga Ngebel dari segi permintaan dan penawaran wisata, (2) menganalisis dampak ekonomi dan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan wisata Telaga Ngebel, (3) menganalisis potensi pengembangan wisata Telaga Ngebel dari segi permintaan dan penawaran. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif, keynesian multiplier effect, regresi linear berganda, skala likert, dan Contingent Valuation Method (CVM). Hasil penelitian menunjukkan terdapat kelebihan penawaran (over supply) yang mengakibatkan inefisiensi pemanfaatan sumberdaya. Adapun dari aspek ekonomi, kegiatan wisata Telaga Ngebel sudah berdampak pada perekonomian lokal dimana faktor atraksi air, jarak, dan waktu tempuh harus diperhatikan dalam pengembangan wisata. Selain itu, terdapat kesesuaian kesediaan membayar wisatawan dengan kesediaan menerima pengelola wisata sehingga pengembangan wisata dapat dilakukan. Ngebel Lake is one of the main natural tourism destinations developed by the Ponorogo Regency Government following Ponorogo’s Regency tourism strategic plan for 2016-2021. Tourists can enjoy the stunning view of Ngebel Lake as a natural attraction. However, tourism development needs to pay attention to the conditions of tourism demand and supply to avoid resource degradation. In addition, the number of tourists who visit Ngabel Lake has some positive economic impact on the surrounding community through business opportunities, employment, and increased income. Declining environmental quality can potentially reduce the tourism economy's economic impact. Therefore, this study aims to (1) identify the tourism potential in Ngebel Lake in terms of tourism demand and supply, (2) analyze the economic impact and factors influencing Ngebel Lake tourism demand, (3) analyze the potential development of Ngebel Lake tourism in terms of demand and supply. The methods used are quantitative descriptive analysis, Keynesian multiplier effect, multiple linear regression, and Contingent Valuation Method (CVM). The result showed that there was oversupply, which caused inefficient use of resources. Ngebel Lake tourism activities impact the local economy, where the water attraction, distance, and travel time must be considered in tourism development. In addition, there is a suitability in willingness to pay tourists with a willingness to accept some managers so that tourism development can be carried out.
Skema Pembayaran Jasa Lingkungan Wisata Situ Cikaret Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor Naka Yuliansyah; Meti Ekayani
COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 10 (2025): COMSERVA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/comserva.v4i10.2817

Abstract

Meningkatnya jumlah penduduk dan pembangunan ekonomi memberikan tekanan terhadap kualitas lingkungan Situ Cikaret. Klasitifkasi tutupan lahan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir mengindikasi penyusutan luas kawasan Situ Cikaret sebesar 22,01%. Kondisi ini diperparah dengan aktivitas wisata di kawasan Situ Cikaret yang berpotensi terhadap kerusakan lingkungan. Skema pembayaran jasa lingkungan penting dikaji dalam pengelolaan berkelanjutan Situ Cikaret. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan komponen jasa lingkungan Situ Cikaret, menduga nilai ekonomi wisata Situ Cikaret, dan menyusun skema pembayaran jasa lingkungan wisata Situ Cikaret dalam pengelolaan berkelanjutan. Metode penelitian survei dalam pengumpulan data dan informasi, serta memberikan gambaran secara deskriptif. Hasil penelitian bahwa pemetaan jasa lingkungan Situ Cikaret yang berpotensi untuk diinisiasi adalah jasa budaya sebagai kawasan wisata. Nilai surplus konsumen menunjukkan manfaat yang diperoleh wisatawan lebih besar dibanding harga aktual yang dibayarkan berupa biaya perjalanan. Nilai ekonomi wisata Situ Cikaret sebesar Rp. 4.147.465.438,- per tahun. Skema pembayaran jasa lingkungan wisata Situ Cikaret membutuhkan peran aktor intermediary dan enabler dalam pengelolaan berkelanjutan.
Study of Waste Generations and Potential Implementation of Community-Based Waste Management in Residential Area Cut Febie Idilia; Meti Ekayani; Nuva Nuva
Geosfera Indonesia Vol. 8 No. 3 (2023): GEOSFERA INDONESIA
Publisher : Department of Geography Education, University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/geosi.v8i3.38690

Abstract

Bogor is one of the cities in Indonesia with a dense population and is experiencing population growth every year. Like other city problems, waste is also a problem in Bogor City. Waste generation in cities like Bogor City has been continued to increase since 2005. Even though the Bogor City Government has socialized with changes in waste management with a new paradigm, those living in residential areas are still using the old paradigm principle which is collect-transport-throw (end of a pipe). Therefore, a study was conducted to determine the waste generated and the perception and role of community participation in managing waste, especially household waste in residential areas. In this study, data collection was carried out in one of the housing areas in Bogor City, namely the Pakuan Regency. The collection of daily waste data to measure waste generation and composition is carried out based on the Indonesian National Standard 19-3964-1994 method. This data analysis technique uses a qualitative descriptive analysis with respondents differentiated on the basis of type of house and the number of occupants. This research produces data on waste generation for small, medium, and large house types 286,12 kg/houses/year, 366,57 tons/houses/year, and 523,67 kg/houses//year respectively. The result showed that the total of household waste, the level of participation and the household’s willingness to pay for TPS 3R plan made it possible to implement the TPS 3R program in this residential. Operational cost for TPS 3R can be covered from the retribution annual revenue.
The Conversion of Communal Land Ownership for Economic Activity: A Study on the Resilience of Customary Law Community in Response to State Policy Bimbi Irawan; Endriatmo Soetarto; Meti Ekayani; Alinda F.M. Zain
Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya Vol 25 No 2 (2023): December
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jantro.v25.n2.p201-211.2023

Abstract

Communal land, the dominant form of land ownership in West Sumatra Province, is a legal place customarily to carry out economic activities with the principle of mutual benefit, and no transfer of communal land ownership is permitted. However, current state policies in economic activity tend to change the form of communal land ownership. The legality constructed by the state has made the transfer of ownership of communal land when used for economic activity, which disrupts the system of ownership and tenure of communal land. These conditions led to the emergence of community resilience in maintaining ownership and tenure of communal land. The method used in this research is a case study in two villages/ nagari, where data collection was carried out through in-depth interviews with several elements in the nagari. Community resilience is carried out by converting communal land ownership from nagari communal land to clan or subclan communal land and vice versa. The conversion of ownership type is a form of the resilience of the community against state policies that threaten communal land ownership and tenure while at the same time maintaining a balance of social and economic benefits from the use of communal land for economic activity.
Co-Authors . Nuva . Osmaleli ., Suharno Aceng Hidayat Adinda Rizki Putri Sulistiyanto Ahyar Ismail Airana Nafira Ramadhita Akhmad Fauzi Alinda F. M. Zain Amperanoto, Agus Angela Ruban Angga Nalindo Utama Anindika Putri Lakspriyanti Annisa, Ikhda Arief Sabdo Yuwono Arzyana Sunkar Asti Istiqomah Aulia Andi Mustika Bahroin Idris Bahroin Idris T Bambang Hero Saharjo Bimbi Irawan Budi Purwanto Cepi Al Hakim Cut Febie Idilia Danang Pramudita Danang Pramudita, Danang Dandi Taufiqurahman Deffi Ayu Puspito Sari Desi Wulansari Dewi Raswatie, Fitria Diandra, Muh. Syabril Dindin Syawaludin Pratama Dodik Ridho Nurrochmat Drajat Martianto Egi Mariah Nurpagi Eka Intan Kumala Putri Endriatmo Soetarto Eva Anggraini Fauzah Febrita, Joana Fernando Sinaga Fibrianis Puspita Anhar Fifi Diana Thamrin Fifi Gus Dwiyanti Fredian Nugroho, Irzan Gilang Pratama Saragi Hadi Susilo Arifin Hardjanto , Arini Hudaya, Aang IBNUL QAYIM Iding Supriatna Idrus, Sukarmin IPB, BPKB Iswari, Nurul James Thomas Erbaugh James Thomas Erbaugh Jibria Ratna Yasir, Jibria Ratna Kesumariani, Pipin Kiki Puspita Amalia Kiki Yulia La Ode M. Maaruf Lailan Syaufina Lidya Rahma Shaffitri Lidya Rahma Shaffitri Mangngi Tiga, Melvi Reimon Melvi Reimon Mangngi Tiga Nadhifah, Putri Addini Arsya Naka Yuliansyah Nanda, Cut Sarah Aulia Ni Putu Manacika Manupada Norita Vibriyanto Nurita Nurita Nurjanah Nurjanah Nurul Iqamah Elza Nuva Nuva Park, Mi Sun Puspita Octaria Putra, Heriansyah Putri, Tursina Andita Rahmani, Tabah Arif Rahmawati Rahmawati Rai Sita Rany Utami Rany Utami Relita Novianti Rifnadhi, Bayu Rina Mardiana Rita Rahmawati Rizaldi Boer Rizqiyyah Yasmin Rizqiyyah Yasmin K Rukmana, Adi Samudra Hamonangan sapanli, kastana Saputro, Widhi Depi Sari, Windi Mayang SATRIYAS ILYAS Setiawan, Ardi Shella, All Free Siti Hasanah Siti Hasanah Sri Mulatsih Suharti, Sri Tabina Aurelia Ardiva Tampubolon, Bahroin Idris Tatang Tiryana Tommi Febrian Tri Utomo, Emod Tridoyo Kusumastanto Utami, Annisa Dwi Utomo, Emod Tri Wiguna, Anjar Hilman Yati, Paskalia Yayat Hidayat Yuli Yulianti Yusman Syaukat Yusman Syaukat Yusman Syaukat Zaenal Abidin