p-Index From 2020 - 2025
8.956
P-Index
This Author published in this journals
All Journal JBIO: jurnal biosains (the journal of biosciences) Jurnal Bahan Alam Terbarukan Jurnal Didaktik Matematika SIGMA: Jurnal Pendidikan Matematika E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat HISTOGRAM: Jurnal Pendidikan Matematika Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Justek : Jurnal Sains Dan Teknologi Journal of Dedicators Community CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Riau Journal of Empowerment Indonesian Journal of Learning Education and Counseling Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA To Maega: Jurnal Pengabdian Masyarakat Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat PAKAR Pendidikan Journal of Innovation in Educational and Cultural Research JIRA: Jurnal Inovasi dan Riset Akademik SPEKTA (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat : Teknologi dan Aplikasi) Jurnal Pengabdian UNDIKMA STUDI PELAKSANAAN SELFMEDICATION PADA PENDERITA DIARE BERDASARKAN TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT PESISIR KECAMATAN SOROPIA KABUPATEN KONAWE Unri Conference Series: Community Engagement ABSYARA: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Jurnal Dedikasi Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Jurnal Abdimas Bina Bangsa Rengganis Jurnal Pengabdian Masyarakat Batara Wisnu : Indonesian Journal of Community Services Jurnal Pengabdian Inovasi dan Teknologi Kepada Masyarakat Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Journal of Innovation Research and Knowledge JOP E-Amal: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat KOPEMAS
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

CAPACITY BUILDING KELOMPOK WANITA TANI DESA BULU ULAWENG DALAM PENGOLAHAN COCOS NUCIFERA MENJADI KECAP Nining Wahyuni; Muhammad Jafar; Andi Muhammad Irfan Taufan Asfar; Andi Muhamad Iqbal Akbar Asfar; Nursyahira
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 (2023): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract So far, the use of coconut plants has only revolved around the pulp, husks and shells, while the coconut water (cocos nucifera) produced has not been used at all. In fact, old coconut water can be used as raw material for making soy sauce. The public is not yet aware of the activity of making soy sauce using coconut water due to the lack of knowledge and skills (capacity building) of partners regarding the use of coconut water. Through this service program, the Bulu Ulaweng Village Women's Farmers Group received comprehensive training and guidance in processing coconut water into sweet soy sauce. With in-depth training, partners are able to understand the entire process of producing soy sauce from coconut water, including processing, storing and marketing the product. Apart from that, converting old coconut water which is often thrown away into raw material for soy sauce is an environmentally friendly step while creating added value from natural resources that have previously been wasted. This service program was carried out to overcome partners' problems in processing coconut water into sweet soy sauce while improving the skills of partners, namely the Bulu Ulaweng Village Women's Farmers Group, in carrying out product differentiation. The results obtained in processing coconut water are more efficient and partners are able to make sweet soy sauce as a differentiated product. Abstrak Pemanfaatan tanaman kelapa selama ini hanya berkisar pada daging buah, sabut, dan batoknya saja, sementara air kelapa (cocos nucifera) yang dihasilkan tidak dimanfaatkan sama sekali. Padahal, air kelapa tua dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan kecap. Penggiatan pembuatan kecap yang memanfaatkan air kelapa belum diketahui oleh masyarakat disebabkan kurangnya pengetahuan dan keterampilan (capacity building) mitra akan pemanfaatan dari air kelapa tersebut. Melalui program pengabdian ini, Kelompok Wanita Tani Desa Bulu Ulaweng mendapatkan pelatihan dan bimbingan yang komprehensif dalam mengolah air kelapa menjadi kecap manis. Dengan pelatihan yang mendalam, mitra mampu memahami seluruh proses produksi kecap dari air kelapa, termasuk pengolahan, penyimpanan, dan pemasaran produk. Selain itu, mengubah air kelapa tua yang sering dibuang menjadi bahan baku kecap adalah langkah yang ramah lingkungan sekaligus menciptakan nilai tambah dari sumber daya alam yang selama ini terbuang begitu saja. Program pengabdian ini dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan mitra dalam mengolah air kelapa menjadi kecap manis sekaligus meningkatkan keterampilan mitra yaitu Kelompok Wanita Tani Desa Bulu Ulaweng dalam melakukan diferensiasi produk. Hasil yang diperoleh dalam pengolahan air kelapa yaitu lebih efisien serta mitra mampu melakukan pembuatan kecap manis sebagai produk diferensiasi.
PEMBERDAYAAN KELOMPOK DASAWISMA DALAM PEMANFAATAN LIMBAH TONGKOL JAGUNG SEBAGAI PLASTIC BIODEGRADABLE BERBASIS RAMAH LINGKUNGAN Sunarti; Andi Muhammad Irfan Taufan Asfar; Andi Muhamad Iqbal Akbar Asfar; Dewi Nurul Rukmi; Riska
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 (2023): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract The Bone Regency in South Sulawesi is predominantly an agricultural region with significant corn production. While corn is high in nutritional value and has various uses, the increase in agricultural production has also led to increased agricultural waste, such as corn cobs, which can cause environmental pollution. This community service aims to address this issue by transforming corn cob waste into environmentally friendly plastic biodegradables. The implementation method of this community service involves outreach, training, and mentoring for local community groups, particularly the Dasawisma Pisang in Patimpeng Village. The outreach provides an understanding of the benefits of corn cob waste, while the training teaches how to process it into biodegradable plastic. Mentoring is conducted to assist partners in overcoming challenges in production and product marketing. The results of the community service show an improvement in the partners' understanding and skills in processing corn cob waste into biodegradable plastic. Partners can economically utilize this waste, increase their income, and create environmentally friendly products. Thus, this community service contributes positively to the environment and the welfare of the local community. Abstrak Wilayah Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, didominasi oleh sektor pertanian dengan produksi jagung yang signifikan. Meskipun jagung memiliki nilai gizi tinggi dan beragam penggunaan, peningkatan produksi pertanian juga meningkatkan limbah pertanian, seperti tongkol jagung, yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Pengabdian ini bertujuan untuk mengatasi masalah ini dengan mengubah limbah tongkol jagung menjadi plastic biodegradable yang ramah lingkungan. Metode pelaksanaan pengabdian ini melibatkan penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan kepada kelompok masyarakat setempat, khususnya Dasawisma Pisang Desa Patimpeng. Penyuluhan memberikan pemahaman tentang manfaat limbah tongkol jagung, sementara pelatihan mengajarkan cara mengolahnya menjadi plastik biodegradable. Pendampingan dilakukan untuk membantu mitra mengatasi kendala dalam produksi dan pemasaran produk. Hasil pengabdian menunjukkan peningkatan pemahaman dan keterampilan mitra dalam mengolah limbah tongkol jagung menjadi plastic biodegradable. Mitra dapat memanfaatkan limbah ini secara ekonomis, meningkatkan pendapatan, dan menciptakan produk yang ramah lingkungan. Dengan demikian, pengabdian ini memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan dan kesejahteraan masyarakat setempat.
PENINGKATAN KAPASITAS KELOMPOK KERJA IV MELALUI PENGOLAHAN LIMBAH SERBUK GERGAJI SEBAGAI MULSA RAMAH LINGKUNGAN Vivi Evira Ekawati; Muh. Safar; Andi Muhammad Irfan Taufan Asfar; Andi muhamad Iqbal Akbar Asfar; Nurlia; Andi Nurannisa
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 (2023): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Sawdust is a waste that is quite common in Batulappa Village, Patimpeng District, Bone Regency. Sawdust that is not managed properly can cause air and environmental pollution, because sawdust contains dangerous chemical compounds such as formaldehyde, phenols and aromatic hydrocarbons which can cause health problems if inhaled in the long term. This community service program is carried out by involving partners fully (society participation) in all stages of implementation which includes counseling, training, and mentoring. The program implementing partner is Working Group IV of Batulappa Village, Patimpeng District, Bone Regency, South Sulawesi with a focus on processing sawdust waste into environmentally friendly mulch with the aim of overcoming the problem of sawdust waste as well as increasing partners' knowledge and skills. The results of the implemented program show an increase in partners' knowledge and skills in processing sawdust waste into environmentally friendly mulch products that have high economic value. The positive impact of the implementation of this community service is that it can build an entrepreneurial spirit, and make environmentally friendly mulch a potential product as a superior village product with high commercial value, which is typical of Batulappa Village. Abstrak Serbuk gergaji merupakan limbah yang cukup banyak ditemukan di Desa Batulappa Kecamatan Patimpeng Kabupaten Bone. Serbuk gergaji yang tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan pencemaran udara dan lingkungan, karena serbuk gergaji mengandung senyawa kimia berbahaya seperti formaldehida, fenol, dan hidrokarbon aromatik yang dapat menyebabkan masalah kesehatan jika terhirup dalam jangka panjang. Program pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan melibatkan mitra secara penuh (society parcipatory) dalam semua tahapan pelaksanaan yang meliputi penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan. Adapun mitra pelaksana program yaitu Kelompok Kerja IV Desa Batulappa, Kecamatan Patimpeng, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan dengan fokus kegiatan pengolahan limbah serbuk gergaji menjadi mulsa ramah lingkungan dengan tujuan untuk menanggulangi permasalahan akan limbah serbuk gergaji sekaligus untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra. Hasil program yang dilaksanakan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan mitra dalam mengolah limbah serbuk gergaji menjadi produk mulsa ramah lingkungan yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Dampak positif dari pelaksanaan pengabdian ini, yakni dapat membangun jiwa enterpreneurship (wirausaha), serta menjadikan mulsa ramah lingkungan sebagai produk potensial sebagai produk unggul desa yang bernilai komersil tinggi berciri khas Desa Batulappa.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGOLAHAN PISANG BERBASIS ZERO WASTE Andi Muhammad Irfan Taufan Asfar; Romi Adiansyah; Ahmad Zailan; Andi Muhamad Iqbal Akbar Asfar; Yulita
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 (2023): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Maggenrang Village is one of the areas with the second-largest banana production in Bone Regency. Banana production in Maggenrang Village has only been sold in traditional markets and processed independently in chips or other cakes. However, banana processing often leaves waste that needs to be properly processed. The aim of implementing the Community Partnership Program (PKM) activities is to empower the community in the Pao Kalikie Farming Group through zero waste-based banana processing. The method for implementing activities consists of three stages: socialization/counseling, training, and mentoring. The activity evaluation results are based on the results of partner preferences using a questionnaire via Google Forms and descriptive analysis. The evaluation results show increased partners' knowledge and skills in processing bananas, including the resulting waste (banana peels) into products with high economic value in the form of chips. The knowledge and skills of partners after implementing each activity have increased by 95%, so it can be concluded that this PKM activity has positively impacted community empowerment through the zero waste concept, namely building partners' entrepreneurial spirit and supporting the SDGs of healthy and prosperous villages. Abstrak Desa Maggenrang merupakan salah satu daerah dengan produksi pisang terbesar kedua di Kabupaten Bone. Hasil produksi pisang di Desa Maggenrang selama ini hanya dijual pada pasar tradisional, serta diolah dalam skala mandiri berupa keripik atau olahan kue lainnya. Namun, pengolahan pisang sering kali meninggalkan limbah yang tidak diolah dengan baik. Tujuan pelaksanaan kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini adalah untuk melakukan pemberdayaan masyarakat pada Kelompok Tani Pao Kalikie melalui pengolahan pisang berbasis zero waste. Adapun metode pelaksanaan kegiatan terdiri dari tiga tahapan, yaitu sosialisasi/penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan. Hasil evaluasi kegiatan berdasrkan hasil preferensi mitra menggunakan kuesioner melalui google form dan analisis secara deskriptif. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan mitra dalam mengolah pisang temasuk limbah yang dihasilkan (kulit buah pisang) menjadi produk yang bernilai ekonomis tinggi berupa keripik. Pengetahuan dan keterampilan mitra setelah pelaksanaan kegiatan masing-masing mengalami peningkatan sebesar 95%, sehingga dapat disimpulkan bahwa kegiatan PKM ini memberikan dampak positif terhadap pemberdayaan masyarakat melalui konsep zero waste, yaitu membangun jiwa enterpreneurship mitra serta mendukung SDGs desa sehat dan sejahtera.
INOVASI SABUN BAMBOO CHARCOAL: SOLUSI RAMAH LINGKUNGAN UNTUK KESEHATAN KULIT DAN UMKM DI DESA BELLU Ayu Handira; Sri Wahyuni; Andi Muhammad Irfan Taufan Asfar; Andi Muhammad Iqbal Akbar Asfar; Andi Nurannisa; Jasmin; Mutmainnah
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract The charcoal soap development program from bamboo stem waste in Desa Bellu has successfully created an innovative product that not only benefits skin health but also contributes to environmental conservation and community empowerment. By utilizing the ABCD method, this program has successfully transformed waste into a sustainable business opportunity, increasing the economic value of the community, and providing a solution to hard water problems. Laboratory test results show that the produced charcoal soap has a high antioxidant content, is effective in cleansing the skin, and is safe to use. The success of this program opens up opportunities for product innovation development and market expansion, thus providing a broader impact on the community of Desa Bellu. Keywords: charcoal; waste; UMKM; antioxidant; hard water Abstrak Program pengembangan sabun charcoal soap dari limbah batang bambu di Desa Bellu telah berhasil menciptakan produk inovatif yang tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan kulit, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Dengan memanfaatkan metode ABCD, program ini berhasil mengubah limbah menjadi peluang bisnis yang berkelanjutan, meningkatkan nilai ekonomi masyarakat, serta memberikan solusi bagi permasalahan air sadah. Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa sabun charcoal soap yang dihasilkan memiliki kandungan antioksidan yang tinggi, efektif dalam membersihkan kulit, dan aman digunakan. Keberhasilan program ini membuka peluang untuk pengembangan inovasi produk dan perluasan pasar, sehingga dapat memberikan dampak yang lebih luas bagi masyarakat Desa Bellu. Kata Kunci: charcoal; limbah; UMKM; antioksidan; air sadah
LIMBAH BAGAS TEBU SEBAGAI KOMPOS MURAH DAN MUDAH REPLIKASI PADA KELOMPOK KARANG TARUNA MASAGENA Jaslina Lina; Naimah; Andi Muhammad Irfan Taufan Asfar; Andi Muhamad Iqbal Akbar Asfar; Dhea Amanda; A. Ririn Nur Fadika
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract The Bone Regency area, South Sulawesi, is dominated by the agricultural sector with sugar cane production. In spite of the fact that sugarcane has tall dietary esteem and a assortment of employments, expanding rural generation moreover increments rural squander, such as sugarcane bagasse, which can cause natural contamination. This benefit points to overcome the issue by changing over sugarcane bagasse squander into compost. The strategy of executing this benefit includes counseling, preparing and mentoring to nearby community bunches, particularly the Masagena Taruna Youth Organization in Patimpeng Town. Counseling gives an understanding of the benefits of sugarcane bagasse squander, whereas preparing instructs how to handle it into compost. Help is given to assist accomplices overcome impediments in item generation and showcasing. The comes about of the benefit appear an increment in partners' understanding and abilities in handling sugarcane bagasse squander into compost. Accomplices can utilize this squander financially, increment salary and make naturally neighborly items. In this way, this benefit makes a positive commitment to the environment and welfare of the nearby community. Keywords: Kompos; Sugarcane Bagasse Waste Abstrak Wilayah Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, didominasi oleh sektor pertanian dengan produksi tebu. Meskipun tebu memiliki nilai gizi tinggi dan beragam penggunaan, peningkatan produksi pertanian juga meningkatkan limbah pertanian, seperti bagas tebu, yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Pengabdian ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan dengan mengubah limbah bagas tebu menjadi kompos. Metode pelaksanaan pengabdian ini melibatkan penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan kepada kelompok masyarakat setempat, khususnya karang Taruna Masagena Desa Patimpeng. Penyuluhan memberikan pemahaman tentang manfaat limbah bagas tebu, sementara pelatihan mengajarkan cara mengolahnya menjadi kompos. Pendampingan dilakukan untuk membantu mitra mengatasi kendala dalam produksi dan pemasaran produk. Hasil pengabdian menunjukkan peningkatan pemahaman dan keterampilan mitra dalam mengolah limbah bagas tebu menjadi kompos. Mitra dapat memanfaatkan limbah ini secara ekonomis, meningkatkan pendapatan, dan menciptakan produk yang ramah lingkungan. Dengan demikian, pengabdian ini memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan dan kesejahteraan masyarakat setempat. Kata Kunci: Kompos; Limbah Bagas Tebu
TANAMAN BUNGA TELANG: POTENSI BARU DALAM INDUSTRI KESEHATAN SEBAGAI MINUMAN HERBAL KAYA ANTIOKSIDAN Wahdania; Andi Srimularahmah; Andi Muhammad Irfan Taufan Asfar; Andi Muhammad Iqbal Akbar Asfar; Karmila; Astika Sari
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract The use of butterfly pea flowers as a supplement for the immune system is currently very popular. There are many benefits that can be obtained from the use of butterfly pea flowers in terms of health and public welfare. Butterfly pea flowers which are used as raw materials for tea in home production for the community can be drunk independently in families to meet the need for food supplements for health and can also be traded to obtain welfare. The method of implementing this community service is carried out by following three stages, namely the first stage is Socialization/Counseling, then the second stage is Training and the last is the Mentoring stage. This community service was carried out in Masago Village, Patimpeng District, Bone Regency, South Sulawesi Province by targeting non-profit partners, namely the Masago Village Family Hope Group. Socialization is the first stage carried out in community service and is carried out at the partner location, namely Masago Village. The implementation of this socialization was attended by the head of the partner and partner members, totaling 15 people. The training stage is the second stage, the community service implementation team shows Masago Village partners how to make herbal drinks from butterfly pea flowers. This community service is carried out through three stages, namely the first stage is socialization/counseling, the second stage is training and the third is the mentoring stage. Keywords: Butterfly pea flowers; Herbal drinks rich in antioxidants; Environment Abstrak Pemanfaatan bunga telang sebagai suplemen daya tahan tubuh saat ini sedang sangat digemari. Banyak manfaat yang dapat diperoleh dari pemanfaatan bunga telang dalam hal kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Bunga telang yang dijadikan bahan baku teh secara produksi rumahan bagi masyarakat dapat diminum secara mandiri dalam keluarga untuk memenuhi kebutuhan suplemen makanan baik bagi kesehatan dan dapat pula diperdagangkan untuk memperoleh kesejahteraan Metode pelaksanaan pengabdian ini dilakukan dengan mengikuti tiga tahapan, yaitu tahap pertama adalah Sosialisasi/Penyuluhan, kemudian tahap kedua adalah Pelatihan dan terakhir adalah tahap Pendampingan. Pengabdian ini dilaksanakan pada Desa Masago, Kecamatan Patimpeng, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan dengan membidik mitra non-profit, yaitu Kelompok Keluarga Harapan Desa Masago.Sosialisasi merupakan tahap pertama yang dilakukan dalam pengabdian dan dilaksanakan di lokasi mitra yaitu Desa Masago. Pada pelaksanaan sosialisasi ini dihadiri oleh ketua mitra dan anggota mitra yang secara keseluruhan berjumlah sebanyak 15 orang. Tahap pelatihan merupakan tahap kedua, tim pelaksana pengabdian kepada masyarakat memperlihatkan kepada mitra Desa Masago tata cara dalam membuat minuman herbal dari bunga telang.Pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan dengan melalui tiga tahapan, yaitu tahap pertama adalah sosialisasi/penyuluhan, tahap kedua adalah pelatihan dan yang ketiga adalah tahap pendampingan. Kata Kunci: Bunga Telang; Minuman Herbal Kaya Antioksidan; Lingkungan
Co-Authors A Nurannisa F.A A. Asgar A. Nurannisa F.A A. Nurannisa F.A A. Ririn Nur Fadika A. St. Aisyah Nur A. Taufik Ishak A.M. Iqbal Akbar Asfar A.M. Iqbal Akbar Asfar Adiansyah, Romi Adji Syaifullah Adji Syaifullah Adji Syaifullah Adji Syaifullah Ady Kurnia Ady Kurnia Ady Kurnia Ady Kurnia Ady Kurnia Ahmad Yani T Ahmad Zailan Ahmad Zailan Aisyah Aisyah Aisyah Nursyam Akbar , Andi Muhamad Iqbal Akhmad Rifai Akhmad Rifai Andi Aswan Andi Atty, Andi Hartina Halal Andi Fauziah Andi Fauziah Andi ferina Herbourina Bonita Andi Fitriani Andi Hasryningsih Asfar Andi Hasryningsih Asfar Andi Hasryningsih Asfar Andi Ilham Rivaldi Andi Irma Eka Rahayu Andi Megawati Andi Muhamad Iqbal Akbar Asfar Andi Muhamad Iqbal Akbar Asfar* Andi Muhammad Iqbal Akbar Andi Muhammad Iqbal Akbar Asfar Andi Muhammad Iqbal Akbar Asfar Andi Muhammad Iqbal Akbar Asfar Andi Nurannisa Andi Nurannisa Andi Nurannisa Andi Nurannisa Andi Nurhidayah Abidin Andi Nurul Istiyana Andi Nurul Istiyana Andi Riska Andi Ruum Syams Cakra Andi Sindi Cristina Andi Siti Aisyah Nur Andi Sitti Aisyah Nur Andi Sitti Noer Azizah Andi Srimularahmah Andi Srimularahmah Andi Trisnowali MS. Andrini, Vera Septi Anwar Ramli Asdar, Muh Asfar, Andi Muhamad Iqbal Akbar Asmara, Adi Asmawaty Asmawaty Aspikal, Aspikal Aspikal, Aspikal Asrina Asrina Asrina Asrina Asrina Astika Sari Ayu Handira Ayu Handira Chatarina Umbul Wahyuni Cheriani Cheriani Cheriani Cheriani Dahniar Dewi Nurul Rukmi Dhea Amanda Diningsih, A. Widia Eka Sudartik Eko Budianto Eko Budianto Eko Budianto Eko Budianto Elvi Handayani Emmi Azis F.A, A Nurannisa Fani Wulandari Gunawan Gunawan Harisma Junaede Hasanuddin Hasanuddin Hasbi Hasbi Hasmariyanti Hasma Irna Erviana Isdar Isdar Isdar Jaslina Lina Jasmin Jeanne Dewi Damayanti Jeanne Dewi Damayanti Jusnidar Jusnidar Karmila Karmila Karmila Lista, Lilis Septiani M. Ilham Nurdin M. Yasser Marlia Rianti Marlina Marlina Marlina Marlina Marlina Marlina Mrs. Ernawati Mrs. Inanna Muh Iqbal Mukhsen Muh Iqbal Mukhsen Muh. Safar Muhamamd Safar MUHAMMAD ALI Muhammad Jafar Muhammad Jafar Muhammad Safar Muhammad Safar Murasyidah Masri Murasyida Naimah Naimah Paronda Nelly Hasanuddin Nining Wahyuni Nining Wahyuni Nurdin Nurdin Nurfia Nurhasanah Nurhasanah Nurhasanah Nurjannah, Sitti Nurlia Nurlinda Nurlinda Nursyahira Nursyam, Aisyah Nurwijaya Nurwijaya Nurwijaya, Nurwijaya Putri Damayanti Rahmah Az-Zahra Rahmat Jumri Rasmiati Rasmiati Ridwan Ridwan Rinia Rinia Riska Romi Adiansyah Sartika Sari Dewi Sartina, Sartina Sharma Thaha Sharma Thaha Shofiy, Shofiyatul Qulub Sirwanti Sirwanti Sirwanti Sitti Nurjannah Sofiyan Sri Wahyuni Sumiati Sumiati Sumiati Sumiati Sumiati Sunarti Syaifullah, Adji Syarif Nur Syarif Nur Tri Puspita Sari Trisnowali MS, Andi Vivi Elvira Ekawati Vivi Elvira Ekawati Vivi Evira Ekawati Wahdania Windi Sintiani Wiwi Damayanti Yasser, M Yayang Alfian Juwanto Yulita Yulita Yulita