Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Menurunkan Kecemasan Remaja pada Masa Pandemi Covid-9 Melalui Pendidikan Kesehatan Secara Daring di Dukuh Sutorejo Kecamatan Mulyorejo Mundakir, Mundakir; Masfiyah, I’in; Hasanah, Uswatun; Sukadiono, Sukadiono
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5 No 4 (2021): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/aks.v5i4.9283

Abstract

Pandemi COVID-19 membawa perubahan pada berbagai aspek kehidupan termasuk aspek kesehatan mental. Tak hanya orang dewasa, kondisi psikologis remaja pun rentan terganggu oleh situasi. Salah satu upaya mengatasinya dapat dilakukan dengan cara memberikan pendidikan kesehatan(health education) melalui media daring, sehingga dapat meminimalisir penyebaran Covid-19. Pendidikan kesehatan melalui daring ini diharapkandapat menurunkan kecemasan remaja akibat pandemi. Kegiatan memberikan Pendidikan Kesehatan ini dilaksanakan kepada remaja yang mengalami kecemasan. Remaja terlebih dahulu diskrining tingkat kecemasannya Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Remaja yang terlibat dalam kegiatan ini adalah remaja yang mengalami kecemasan ringan dan sedang. Jumlah remaja yang diberikan Pendidikan Kesehatan sebanyak 5 orang remaja dengan klasifikasi tiga partisipan mengalami kecemasan ringan dan dua partisipan lainnya mengalami kecemasan sedang. Pelaksanaan pendidikankesehatan melalui daring dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa terjadi penurunan tingkat kecemasanberdasarkan skor yang diperoleh partisipan yang diukur mengunakan HARS. Tiga partisipan yang mengalami kecemasan ringan menjadi tidak cemas dan dua partisipan dengan kecemasan sedang menjadi cemas ringan. Kata Kunci: Pendidikan Kesehatan, Daring, Kecemasan, Remaja, Covid-19Reducing Adolescent Anxiety during the Covid-9 Pandemic Through Online Health Education in Sutorejo, Mulyorejo DistrictABSTRACKThe COVID-19 pandemic has brought changes to various aspects of life, including aspects of mental health. Not only adults, the psychological condition of teenagers is also vulnerable to being disturbed by the situation. One of the efforts to overcome this can be done by providing health education through online media, so as to minimize the spread of Covid-19. This online health education is expected to reduce adolescent anxiety due to the pandemic. The activity of providing Health Education is carried out for adolescents who experience anxiety. Adolescents were first screened for anxiety levels on the Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Adolescents who are involved in this activity are teenagers who experience mild and moderate anxiety. The number of adolescents who were given Health Education was 5 adolescents with a classification of three participants experiencing mild anxiety and two other participants experiencing moderate anxiety. The implementation of health education through online was carried out in three meetings. The results of the evaluation showed that there was a decrease in the level of anxiety based on the scores obtained by the participants as measured using HARS. Three participants who experienced mild anxiety became less anxious and two participants with moderate anxiety became mildly anxious.Keywords: Health Education, Online, Anxiety, Youth, Covid-19
Analisis kesiapan implementasi Kelas Rawat Inap Standart (KRIS) di rumah sakit : Analysis of readiness for implementation of standard inpatient classes in hospitals Munadi; Mundakir; Absor, Shohilul
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 11 No. 3 (2025): JiKep | Oktober 2025
Publisher : UPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jikep.v11i3.2674

Abstract

Layanan kesehatan di Indonesia terus menghadapi tantangan dalam hal kualitas dan pemerataan aksesibilitas. Salah satu kebijakan yang diimplementasikan oleh pemerintah untuk meningkatkan kualitas layanan adalah Kelas Rawat Inap Standar (KRIS), yang mengharuskan rumah sakit untuk memenuhi standar tertentu dalam sarana dan prasarana, terutama terkait dengan ruang rawat inap. Meskipun KRIS bertujuan untuk meningkatkan kualitas perawatan kesehatan melalui standarisasi fasilitas rumah sakit, implementasi kebijakan ini menghadapi berbagai tantangan di lapangan, terutama bagi rumah sakit swasta yang terbatas dalam anggaran dan infrastruktur. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kesiapan implementasi kebijakan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan. Metode yang digunakan adalah desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif analitik, menggunakan teknik cross-sectional untuk menggali kesiapan rumah sakit dalam memenuhi 12 kriteria KRIS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa kriteria yang belum sepenuhnya dipenuhi, seperti jumlah tempat tidur, ventilasi, dan pengaturan suhu ruangan, yang mengindikasikan bahwa Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan perlu melakukan penyesuaian lebih lanjut. Rumah Sakit telah melakukan perbaikan pada beberapa kriteria, kendala utama yang dihadapi adalah keterbatasan ruang dan biaya renovasi untuk memenuhi standar. Rumah sakit perlu melakukan peningkatan kapasitas dan fasilitas untuk memenuhi seluruh kriteria KRIS, dengan penekanan pada infrastruktur dan pendanaan.  
E-Prescription: Opportunities and Challenges Jamil, Ahmad Mochtar; Fahrudda, Ansarul; Mundakir, Mundakir; Hartamto, Offia Melda Permata; Absor, Sholihul; Suswojo, Heru; Anas, Muhammad; Rahmah, Laila
MAGNA MEDIKA Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 2 (2025): AUGUST
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/magnamed.12.2.2025.182-195

Abstract

Background: The research explores the advancements and implications of e-prescribing systems within modern healthcare.Objective: The primary objective is to assess the growing body of literature, examining global trends, effectiveness, and challenges associated with e-prescribing implementation.Methods: Using a comprehensive literature review methodology, data were sourced from the Scopus database, revealing many publications from 1980 to 2024.Results: A notable increase in scholarly interest was observed, particularly from 2015 to 2024, highlighting e-prescribing as a mature research subject. The results indicate a high concentration of research activity in advanced healthcare systems, contrasting with the limited contribution from developing contexts such as Indonesia.Conclusion: The study identifies that while e-prescribing improves medication safety and efficiency, gaps in understanding its long-term impacts on patient outcomes persist. Additionally, disparities in technology adoption among demographic groups emerge as significant barriers. This research contributes to existing knowledge by underscoring the need for localized studies and international collaboration to enhance e-prescribing practices. Future research directions should focus on evaluating long-term outcomes, improving digital literacy, and assessing training impacts on healthcare professionals.