Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Khazanah Pendidikan Islam

Metodologi Tafsir Darul Islam Fillah : Studi Atas Ayat-Ayat Kerasulan Ismi Lutfi Rijalul Fikri Syukur; Badruzzaman M Yunus
Khazanah Pendidikan Islam Vol 2, No 1 (2020): Khazanah Pendidikan Islam Vol 2, No 1 April (2020)
Publisher : Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.826 KB) | DOI: 10.15575/kp.v2i1.8130

Abstract

Dalam sejarah Islam, kaum muslimin sejak masa Nabi saw. hingga dewasa ini sepakat berpandangan bahwa kenabian dan atau kerasulan berakhir dengan kehadiran Nabi Muhammad saw. Berbeda halnya dengan Darul Islam Fillah, di mana mereka berpandangan bahwa kenabian belum berakhir, begitupun dengan kerasulan. Hal tersebut berdasar di dalam al-Qur’an tidak ditemukan kalimat khatam ar-rasul yang menyatakan bahwa rasul telah berakhir, sementara yang ditemukan hanyalah kalimat khatam an-nabiyyin yang dalam al-Qur’an kalimat tersebut hanya terdapat dalam satu ayat yaitu QS. al-Ahzab [33]: 40. Sedangkan kata khatam sendiri oleh mereka dimaknai dengan banyak arti, yaitu: stempel, cincin, penyempurna dan penutup. Pemaknaan khatam oleh Darul Islam Fillah tersebut tentu saja tidak sejalan dengan doktrin khatam an-nabiyyin yang disimpulkan dari ayat tersebut dan hadits-hadits yang derajatnya mencapai mutawatir, baik lafdzi maupun ma’nawi. Apalagi para pakar qira’ah yang tergabung dalam qira’ah sab’ah yang mutawatir, mayoritas mereka membacanya dengan kasrah (khatim an-nabiyyin), yang berarti penutup para nabi. Sehingga penafsiran kalimat khatam an-nabiyyin harus pula disesuaikan dengan qira’ah khatim an-nabiyyin, yang tidak menyisakan spekulasi pemaknaan khatam itu dengan stempel, cincin, penyempurna, dan lain sebagainya. Melakukan penafsiran dan menganalisa berbagai permasalahan dari al-Qur’an memang merupakan proses ilmiah yang sangat berat. Oleh karena itu, seorang mufassir harus memiliki kelengkapan ilmu, standar dan kriteria, serta parameter guna menjamin kebenaran penafsiran, dan metodologi yang benar guna mengukur tingkat akurasi penafsiran tersebut sesuai dengan maksud dan tujuan al-Qur’an
Co-Authors Abdul Rohman Ahmad Fuad Ahmad Izzan, Ahmad Ahmad Jalaludin Rumi Durachman Ahmad, Khadher Arifin, Syarah Sofiah Asep Muhyiddin, Asep Asep Mulyaden Asep Nursobah, Asep Asep Sufian Sya'roni Awadin, Adi Pratama Azni, Selly Rachmi Basyiruddin, Muhammad Hafizh Bustomi, Jenal Dadan Mardani Dadan Rusmana Deni Albar Fangesty, Maolidya Asri Siwi Fathurrohman, Asep Ahmad Fauzi, Muhammad Iqbal Fauziah, Debibik Nabilatul Fithria Khusno Amalia Ghinaurraihal Ghinaurraihal Gunawan, Iwan Caca Hafid, Moc Hamdan Taviqillaah, Muhamad Hanna Salsabila Haririe, Muhammad Ruhiyat Haura Alfiyah Nida Hezam, Motea Naji Dabwan Hikmah Maulani Ikhsan, Mocammad Ikhsan, Muhammad Jusuf Nur Imelda Helsyi Iqlima Nurul Ainun Ira Ryski Wahyuni Ismi Lutfi Rijalul Fikri Syukur Isop Syafe’i Izzah Faizah Siti Rusydati Khaerani Izzuddin Musthafa Lu’luatul Aisyiyyah M Solahudin Moch. Sya'ban Abdul Rozak Muhamad Yoga Firdaus Muhammad Rizaldi Syahputra Muhammad Yahya Muhammad Zainul Hilmi Muhlas Muhlas Muhyi, Asep Abdul Musthafa, Izzuddin Mutaqin, Ayi Zaenal Najihah, Bannan Naelin Nalahuddin Saleh Nida Husna Abdul Malik Novianti, Fitria Listi Noza Aflisia, Noza Nugraha, Sandi Qomaruzzaman, Bambang Ratih Rahmawati Ratminingtyas, Ratminingtyas Ridwan Setiawan Rohmanudin, Deden Rohmatulloh, Yasin Ruhendi, Ateng Rulia Rahmawati Sa’dina, Ahmad Midrar Saepurrohman, Aep Shaleh Atho, Yusuf Ali Solihin, Muhtar Sonny Permana Sunarya, Yaya Susanti Vera Syahrul Gopar Sidik Syu’aib, Ibrahim Syu’aib, Ibrahim Taufiq, Wildan Umillah, Hasya an Ummah, Wardatul Uwoh Abdullah Vera, Susanti Zulaiha, Eni