Wilayah Pesisir Pantai Sadeng memiliki potensi perikanan tangkap yang besar, didukung dengan adanya Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Sadeng. Akan tetapi di sisi lain, usaha perikanan tangkap menghadapi berbagai permasalahan seperti teknologi penangkapan skala kecil, SDM dan kelembagaan yang lemah, serta ketergantungan permodalan. Optimalisasi usaha perikanan tangkap perlu dilakukan dengan strategi pengembangan yang tepat. Penelitian ini bertujuan merumuskan prioritas strategi pengembangan dengan memperhatikan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dari usaha perikanan tangkap di perairan Sadeng. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam dan studi literatur dengan 25 key informan yang terdiri dari beberapa stakeholder seperti nelayan, petugas pelabuhan, penyuluh, dan dinas. Analisis data dilakukan dengan menggunakan matriks IFE, matriks EFE, matriks IE, matriks SWOT dan QSPM. Posisi usaha perikanan tangkap nelayan Sadeng berada pada sel II matriks IE yang berarti memerlukan strategi pertumbuhan. Hasil prioritas strategi pengembangan usaha perikanan tangkap di pesisir Pantai Sadeng, Girisubo, Gunungkidul adalah strategi penyediaan sarana produktif di kawasan pelabuhan. Keterjangkauan sumber produktif dalam pengembangan sektor perikanan dapat mewujudkan kegiatan usaha penangkapan ikan yang lebih efisien guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. Title: Business Development Strategy of Capture Fishery in Sadeng Coast, Girisubo Subdisrict, Gunungkidul District The coastal area of Sadeng Beach has high capture fisheries potential, supported by the existence of the PPP Sadeng. On the other hand, the capture fisheries business faces various problems such as small-scale fishing technology, weak human resources and institutions, and capital dependence. Optimization of the capture fisheries business needs to be done with the right development strategy. This study aims to formulate priority development strategies by taking into account the strengths, weaknesses, opportunities and threats of capture fisheries in Sadeng waters. This research used descriptive qualitative method. The study was based on empirical analysis including questionnaire and interview surveying of 25 key informants consisting of several stakeholders such as fishermen, port officers, extension workers and government. Data analysis was performed using the IFE matrix, EFE matrix, IE matrix, SWOT matrix and QSPM. The position of the Sadeng fishermen’s capture fisheries business is in cell II of the IE matrix, which means it requires a growth strategy. The priority result of the capture fisheries business development strategy on the coast of Sadeng Beach, Girisubo, Gunungkidul is the strategy of providing productive facilities in the port area. Affordability of productive sources can create more efficient fishing business activities to improve the welfare of coastal communities.