Articles
Analisis Tingkat Kecemasan Matematika dalam Pembentukan Konsep Image Siswa
Siti Shara Siagian;
Abdul Mujib;
Cut Latifah Zahari
PARADIKMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 15, No 1 (2022): PARADIKMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
Publisher : Study Program of Mathematics Education of Unimed Postgraduate Program
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24114/paradikma.v15i1.34569
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kecemasan matematika (Mathematics anxiety) dalam pembentukan konsep image siswa dengan melihat setiap perbedaannya pada tingkat kognitif, afektif, psikomotorik dan somatic. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Pengukuran kecemasan matematika (mathematics anxiety) dilakukan secara langsung pada saat pembelajaran matematika berlangsung di dalam kelas. Responden dalam penelitian kali ini adalah siswa kelas X SMA yang terbagi menjadi 2 kelas yaitu kelas X IPA dan X IPS dengan jumlah seluruhnya adalah 28 orang siswa . Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah dengan menggunakan angket skala kecemasan matematika yang memuat 22 pertanyaan yang terbagi menjadi 4 indikator yaitu kognitif, psikomotorik, afektif dan somatic. Proses pengolahan data akan dilakukan dengan menggunakan five point Likert scale yang kemudian dikonversi menggunakan MSI (Method of Successive Interval). Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kecemasan matematis siswa kelas X IPA dan X IPS dikatakan berada pada kategori yang cukup tinggi serta tidak memiliki perbedaan yang terlalu signifikan dari kedua kelas tersebut. Kelas X IPA dan X IPS mengalami kecemasan matematis selama proses pembelajaran berlangsung sehingga konsep image siswa tidak terbentuk dengan baik.Kata kunci : Kecemasan matematika, Konsep image
Penjumlahan dan Pengurangan Penanaman Konsep Bilangan Bulat dengan Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik
Cut Latifah Zahari;
Muhammad Razali
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6 No 2 (2022): Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika Volume 6 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Mathematics Education Study Program
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/cendekia.v6i2.1377
Matematika merupakan sebjek pelajaran yang penting, namun masih banyak siswa yang merasa kesulitan dalam mempelajarinya, mudah lupa dengan materi dan juga sulit memahami konsep. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini menekankan pemanfaatan Pendekatan Matematika Realistik yang menyajikan materi dengan contoh kehidupan nyata untuk materi penjumlahan dan pengurangan pada siswa kelas VII MTs Al-Ittihadiyah Bandar Pamah. Memberikan penanaman konsep mengenai penjumlahan dan pengurangan adalah tujuan dari penelitian ini. Metode deskriptif kualitatif digunakan pada penelitian ini dengan subjek 16 siswa MTs Al-ittihidayah Bandar Pamah yang dipilih dengan teknik sampling purposive. Data yang dikumpulkan meliputi data kuantitatif yang diambil dari hasil LKS siswa, dan data kualitatif yang diambil dari angket siswa.. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pendekatan Matematika Realistik memberikan dampak yang positif. Ketuntasan belajar siswa mencapai angka 75% dengan nilai rata-rata nilai ketuntasan 6.7.
ANALISIS KESALAHAN SISWA BERDASARKAN NEWMAN’S ERROR ANALYSIS DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA DAN MINAT BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING LEARNING DI SMA NEGERI 1 PORTIBI
Delvia Oktari Harahap;
Cut Latifah Zahari
MAJU : Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Vol 8, No 2 (2021): MAJU : JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN MATEMATIKA
Publisher : STKIP Bina Bangsa Meulaboh
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
AbstrakPenelitian ini bertujuan mendiskripsikan jenis-jenis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita system persamaan linear tiga variabel berdasarkan analisis kesalahan Newman dan minat belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian diambil 3 siswa dari 33 siswa kelas X MIPA 1 SMA Negeri 1 Portibi. Setiap hasil pekerjaan subjek penelitian dianalisis untuk mendeskripsikan jenis-jenis kesalahan menggunakan metode analisis kesalahan Newman kemudian dilakukan wawancara untuk mendiskripsikan factor-faktor penyebab siswa melakukan kesalahan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis kesalahan yang muncul saat siswa menyelesaikan soal cerita system persamaan linier tiga variabel adalah 1) kesalahan membaca soal, meliputi tidak menggerti kata kunci dari soal. 2) kesalahan memahami soal, meliputi tidak menuliskan hal apa yang diketahui dan hal apa yang ditanya dalam soal, tidak lengkap menuliskan hal yang diketahui dalam soal. 3) kesalahan keterampilan proses, meliputi tidak menyelesikan metode penelitian, tidak menuliskan cara perhitungan yang benar. 4) kesalahan penulisan jawaban akhir, meliputi tidak menuliskan jawaban akhir yang diminta dalam soal. Factor-fsktor penyebab kesalahan siswa adalah tidak terbiasa menuliskan hal yang diketahui dan ditanyakan dalam soal, tidak teliti dalam melakukan proses perhitungan dan tidak paham dengan metode perhitungan yang digunakan. Dari ke-33 siswa terdapat 33,33% atau 11 siswa berada di kriteria sangat berminat dan 41,84% atau 22 siswa berada di kriteria berminat dalam mengikuti pembelajaran matematika. Hal ini menunjukkan bahwa minat siswa dalam belajar sudah cukup baik, tetapi perlu ditingkatkan lagi.Kata Kunci: analsis kesalahan prosedur Newman, soal cerita, minat belajar
Blended Learning dan Peranannya di Perguruan Tinggi
Cut Latifah Zahari
Jurnal MathEducation Nusantara Vol 2, No 1 (2019): January 2019
Publisher : Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (474.011 KB)
|
DOI: 10.32696/jmn.v2i1.59
Blended learning merupakan model pembelajaran yang mengintegrasikan inovasi dan kemajuan teknologi melalui sistem online learning dengan interaksi dan partisipasi dari model pembelajaran tradisionil. Sistem pada blended learningmenggabungkan dua pilihan yaitu siapa yang akan memegang peranan utama (lead) dalam proses perkuliahan, pengajar (instructor-led) atau siswa (student-led). Tulisan ini membahas secara teoritis tentang implementasi blended learningdalam perguruan tinggi. Persoalan yang kerap terjadi dalam pelaksanaan pembelajaran di tingkat universitas adalah jika dosen berada di dalam kelas dengan jumlah mahasiswa cukup banyak, maka pembelajaran dengan strategi one-to-one dan hands-on sangat sulit dilaksanakan.Melalui blended learning,permasalahan dalam tersebut dapat diatasi karena blended learning tidak hanya sebuah model yang mengurangi permasalahan waktu perkuliahan tetapi juga sebagai solusi dalam kegiatan perkuliahan dengan dengan jumlah mahasiswa yang cukup banyak.
Gambaran Soft Skill Mahasiswa Ditinjau Dari Penerapan Pembelajaran Hibrida
Cut Latifah Zahari
Jurnal MathEducation Nusantara Vol 5, No 1 (2022): January 2022
Publisher : Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (215.21 KB)
|
DOI: 10.32696/jmn.v5i1.209
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk untuk menghasilkan kajian mengenai soft skill ditinjau dari pembelajaran yang diberikan pada mahasiswa, yaitu model pembelajaran hibrida (PH) dan konvensional (PK) serta kemampuan awal matematis (KAM). Metode penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan menggunakan nonequivalent control-group design. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa program studi pendidikan matematika di Universitas Muslim Nusantara (UMN). Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa regular semester tujuh. Instrumen yang digunakan terdiri dari skala soft skill. Dari penelitian ini kesimpulan yang diperoleh adalah: (1) Secara keseluruhan terdapat perbedaan peningkatan dan pencapaian soft skill mahasiswa yang mengikuti model PH dan PK; (2) Pada KAM tinggi, peningkatan soft skill mahasiswa yang mengikuti model PH tidak lebih baik daripada siswa yang mengikuti PK, tetapi pencapaian soft skill mahasiswa yang mengikuti model PH lebih baik daripada mahasiswa yang mengikuti PK; (3) Pada KAM sedang, peningkatan dan pencapaian soft skill mahasiswa yang mengikuti model PH lebih baik daripada mahasiswa yang mengikuti PK; (4) Pada KAM rendah, peningkatan dan pencapaian peningkatan soft skill mahasiswa yang mengikuti model PH tidak lebih baik daripada siswa yang mengikuti PK, tetapi pencapaian soft skill mahasiswa yang mengikuti model PH lebih baik daripada mahasiswa yang mengikuti PK
Analisis Kemampuan Berpikir Visual Siswa Ditinjau Dari Adversity Quotient
Geo Wahyuni;
Abdul Mujib;
Cut Latifah Zahari
JUPE : Jurnal Pendidikan Mandala Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.58258/jupe.v7i2.3335
Peneletian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan siswa dalam Berpikir Visual ditinjau dari Adversity Quotient, sehingga diperlukan penelitian lanjutan untuk melihat proses berpikir visual siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian Kualitatif Deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Subjek dalam penelitian ini adalah 3 orang siswa kelas X yang terdiri dari Quitter, Camper, dan Climber. Teknik pengambilan data pada penelitian ini adalah dengan tes, angket dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa pada level Quitter belum menunjukkan semua tahapan berpikir visual. Untuk level Camper dan Climber sudah mulai menunjukkan tahapan berpikir visual, akan tetapi pada kedua level masih mengalami keterhambatan dalam tahapan Imaging dan Showing & Telling. Dari hasil penelitian ini diperlukannya peningkatan dalam kemampuan berpikir visual dan Adversity Quotient dengan menggunakan media pembelajaran berbasis Geogebra.
The Effects of TTW Learning Model at SMP Negeri 3 Binjai On Students' Mathematical Communication Ability
Sofhia Warda;
Cut Latifah Zahari
PARADIKMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 15, No 2 (2022): PARADIKMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
Publisher : Study Program of Mathematics Education of Unimed Postgraduate Program
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24114/paradikma.v15i2.41353
The purpose of this study is to collect information regarding mathematical communication using the TTW model, and to identify differences between mathematical communication from students who using this model or not. In this study, a quasi-experimental design incorporating pretest-posttest cohorts was used to determine the effectiveness of the TTW model. Purposive sampling was used to select the study's population from all class VIII students at SMPN 3 Binjai. The samples were collected from classes VIII-1 and VIII-3 as control and experimental classes, respectively. A t-test formula and the N-gain score were used to analyze the research data. 1) The t-test of the independent sample control class with experiments yielded a higher number than ttable at a significant level of 0.048. Accordingly, there are differences in mathematical communication between students who use the TTW paradigm and those who do not. 2) When the TTW model is combined with the results of the N-gain test with high scores, the TTW model does perform better in learning mathematical communication.Keywords: Effectiveness, Mathematical Communication, Think Talk Write
Development oF Powtoon-Based Learning Media in SMP Negeri 2 Percut Sei Tuan
Ayu Widiastuti;
Cut Latifah Zahari
PARADIKMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 15, No 2 (2022): PARADIKMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
Publisher : Study Program of Mathematics Education of Unimed Postgraduate Program
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24114/paradikma.v15i2.41305
PowToon-based learning media is one of the media presented in video format that can be used as an effective learning medium. The purpose of this study was to develop a valid and practical Powtoon-based environmental mathematics lesson based on statistical data for Grade VII students of SMP Negeri 2 Percut Sei Tuan. The subjects of this study were 20 class VII students who were selected using a purposive sampling method. A 4D approach (Define, Design, Development, Dissemination) was used to develop this learning. To demonstrate statistical material in video format, the results of the research are used as learning media for statistical material. The product received a 0.85 score from 3 validators based on very valid criteria. The practicality of the product received a practicality rating of 82.91% with very practical criteria, as evidenced by the results of 20 students' answers regarding the use of a PowToon-based mathematics learning environment on statistics material. In addition, the PowToon-based learning environment is distributed via YouTube for easy access for students. Thus, it can be said that the PowToon-based mathematics learning environment is a valid and practical tool that can be used as a mathematics teaching tool.Keywords: Learning Media, Powtoon, Presenter
ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DITINJAU DARI GAYA BELAJAR
Rizki Fauziah Siregar;
Rizki Rahmadani;
Carissa Ghaniya Azzahra;
Cut Latifah Zahari
JURNAL EDUGENESIS Vol 5 No 2 (2022): Vol. 5 No. 2 Desember 2022
Publisher : PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (405.498 KB)
Penelitian ini diteliti untuk mengetahui bagaimana kemampuan komunikasi matematis murid yang dilihat dari gaya belajar masing-masing murid. Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, dengan model deskriptif. Subjek yang dipakai yaitu 6 murid dari kelas VIII SMP. Sarana penelitian yang di pakai dalam riset ini berupa angket gaya belajar dan tes komunikasi matematis murid. Dari hasil angket dapat kita ambil kesimpulan bahwa murid yang mempunyai gaya belajar visual dapat di kategorikan ke dalam murid yang mempunyai kemampuan komunikasi matematis yang tinggi, sedang murid yang mempunyai gaya belajar auditori mempunyai kemampuan komunikasi matematis sedang, serta murid yang memiliki gaya belajar kinestetik memiliki kemampuan komunikasi matematis yang rendah.
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Swasta Nurul Hadina
Ranny Purwanti;
Cut Latifah Zahari;
Hizmi Wardani
Jurnal MathEducation Nusantara Vol 6, No 1 (2023): January 2023
Publisher : Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.54314/jmn.v6i1.277
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray (TSTS) terhadap hasil belajar siswa. Jenis penilitian adalah penelitian eksperimen semu dengan pendekatan kuantitatif. Desain penelitian adalah Quasi Eksperimental dengan menggunakan Model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray (TSTS) pada kelas eksperimen dan tanpa menggunakan Model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray (TSTS) pada kelas kontrol. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Nurul Hadina semester ganjil T.A 2019/2020 yang berjumlah 90 siswa, sedangkan yang menjadi sampel untuk kelas eksperimen 32 siswa di kelas VIII-A dan untuk kelas kontrol 32 siswa di kelas VIII-B. Teknik pengumpulan data menggunakan tes yaitu pretest dan tes akhir (posttest). Teknik analisis data menggunakan uji prasyarat (uji normalitas dan uji homogenitas), uji hipotesis dan uji regresi linear sederhana. Dan hasil yang diperoleh dalam penelitian dengan menggunakan uji hipotesis ( uji - T) yaitu harga thitung = 2.541 pada posttest sedangkan ttabel = 2,042 karena thitung>ttabel sehingga Ha diterima dan H0 ditolak. Hal ini berarti ada pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMP Swasta Nurul Hadina T.A 2021/2022