Stigmatisasi adalah proses sosial dalam memberikan sebuah label negatif terhadap sesuatu, Penyandang disabilitas sebagai individu yang memiliki hambatan tak jarang mendapatkan pelabelan negatif dari masyarakat. Adanya pelabelan negatif memberikan pengaruh kepada konstruksi sosial konsep diri penyandang disabilitas. Adanya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi warga sekolah di SMA Luar Biasa Negeri Temanggung dalam membangun konsep diri positif peserta didik difabel melalui proses komunikasi yang sifatnya persuasif. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan maksud untuk menggambarkan gejala-gejala serta fakta atas kejadian yang terjadi mengenai obyek penelitian yaitu konsep diri peserta didik penyandang disabilitas di SMALB Negeri Temanggung. Teknik pengumpulan data di dalam penelitian ini menggunakan tiga cara yaitu wawancara, observasi, dan studi pustaka serta teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Sedangkan analisis data pada penelitian ini menggunakan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada peserta didik penyandang disabilitas SMALB Negeri Temanggung dalam membangun konsep diri melalui 3 proses yaitu peserta didik membayangkan bagaimana pandangan orang lain terhadap dirinya, peserta didik membayangkan bagaimana penilaian orang lain terhadap dirinya, dan dari adanya pandangan dan penilaian yang diberikan peserta didik mencoba mendefinisikan dirinya melalui perasaan yang dimiliki. Pandangan dan penilaian yang diberikan masyarakat merujuk kepada adanya pembatasan sosial terhadap peserta didik, sehingga di dalam lingkungan sosial peserta didik memiliki kesadaran bahwa dirinya berbeda dan menutup diri dari lingkungan sosial. Komunikasi persuasif digencarkan oleh SMALB Negeri Temanggung untuk membentuk konsep diri positif karena sifatnya dapat memberikan pengaruh kepada pemikiran dan perilaku peserta didik.