Kualitas udara dalam ruangan dan karakteristik individu merupakan aspek yang dapat memengaruhi kesehatan dan kenyamanan karyawan. Buruknya kualitas udara dalam ruangan dapat menyebabkan berbagai risiko, salah satunya sick building syndrome. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara kualitas udara dalam ruangan dan faktor individu dengan sick building syndrome di PT Len Industri (Persero). Jenis penelitian ini yaitu observasional analitik dengan menggunakan desain penelitian cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh karyawan PT Len Industri (Persero) yang bertempat di gedung A lantai 3 sebanyak 80 karyawan yang terbagi di 6 ruangan sedangkan sampel yang diambil yaitu 44 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa paling banyak responden berjenis kelamin laki-laki, berusia di bawah 40 tahun, paling banyak memiliki masa kerja di atas 5 tahun, dan mayoritas tidak merokok. Sebagian besar karyawan menempati ruangan dengan pencahayaan dan suhu yang tidak memenuhi standar menurut Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja, yaitu 300 lux untuk pencahayaan dan 23oC-26oC untuk suhu. Hasil uji Chi-Square menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pencahayaan dan suhu dengan sick building syndrome. Pihak dari PT Len Industri (Persero) diharapkan dapat menambah sumber pencahayaan dan melakukan perawatan air conditioner (AC) secara rutin.