Claim Missing Document
Check
Articles

BIOLOGICAL ACTIVITIES AFFORDED BY THE EXTRACT FROM RARU BARK TO INHIBIT ACTION OF ALPHA- GLUCOSIDASE ENZYMES Pasaribu, Gunawan; Syafii, Wasrin; Darusman, Latifah K.
Indonesian Journal of Forestry Research Vol 8, No 1 (2011): Journal of Forestry Research
Publisher : Secretariat of Forestry Research and Development Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Raru (Shoreabalanocarpoides Sym) signifies one of the tree species that grows widespread in Sumatra Island.  Its bark portion is commonly used by local villagers as additional ingredient mixed to nira (sugar palm juice).  This addition is intended to make the juice more durable and also to enrich its taste after the juice is previously fermented to become traditional toddy beverage or the so-call “tuak”.  Local villagers believe that raru bark can reduce the level of blood sugar. As the relevance, the research was conducted to confirm that the extract from raru bark could afford its biological activities to inhibit alpha-glucosidase enzyme through its characterization, quantification, and isolation of its boactive compound. The extraction was performed using two methods (i.e.reflux and maceration techniques). Result revealed that the bark extract obtained from both techniques contained polyphenol compounds: flavonoid, saponin and tannin. Further, raru-bark extract from the reflux and maceration techniques could inhibit the action of alpha glucosidase enzymes on carbohydrate substrate ( i.e. p -nitrophenil-α-D-glucopyranose), at respectively 90.67% and 97.33%. Meanwhile, the inhibition activities afforded by the patented drug as a control (i.e. glucobay) equaled to 97.05%.  Assesment using UV-VIS spectroscopy, showed that the maximum spectrum of bioactive compound in the extract was at the wave length of 288.6 nm. Scrutiny using FTIR spectroscopy could identif y the presence of aromatic groups in the compound, containing -OH, C-H, C=C, C-O and C-H bond types. Analysis using GC-MS exhibited that the compound had molecular weight of 390 with molecular structure as C20H22O8. Ultimately, data analysis scrutiny with the aid of NMR judged the most plausible compound as bioactive was 4-Glucosyl-3, 4’, 5-trihydroxystilbene.
MODEL PRODUKSI DAUN PADA HUTAN TANAMAN KAYU PUTIH ( Melaleuca cajuputi Subsp cajupti. POWELL) SISTEM PEMANENAN PANGKAS TUNAS utomo, Pudja Mardi; Suhendang, Endang; Syafii, Wasrin; Simangunsong, Bintang C H
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 9, No 4 (2012): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Produktivitas Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.865 KB)

Abstract

ABSTRACTCajuput oil is one of important non-timber forest product in Indonesia, which is resulted from processing of kayuputih ( Melaleuca cajuputi Subsp. cajuputi Powell) leaves. Perum Perhutani is now managing about 24,000 hectarsof kayu putih plantation in Java and 10 units of leaves processing mills with installed capacity of 53,760 tonnes peryear. However, these mill were not optimally operation due to low leaves kayu putih production. The objective of thisstudy were: (1) to develop kayu putih leaves production model, for one leaves harvesting rotation, and (2) to developkayu putih leaves production model for one biological rotation, to determine a silviculture rotation age of kayu putihstand. Subject to field condition, number of tree, stand density, and biomass by part of tree from36 temporary sampleplot (TSP) of Age Class II at BKPH Sukun were then measured to develop kayu putih leaves production model andfrom 24 TSP of all Age Class (Age Class I - VIII) at BKPH Sukun were measured to determine a biological rotationage. The result show that Morgan-Mercer-Flodin (MMF) equation was the best model representing kayu putih leavesproduction model, with option sprout age of 7 months. Polynomial equation was a model inrepresenting kayu putihleaves production model. Abiological rotation age was estimated around 25 years (with Age Class V).ABSTRAKKayu putih merupakan salah satu hasil hutan non kayu yang penting di Indonesia. Hutan tanaman kayu putih di Jawacukup besar, diperkirakan Perum Perhutani mengelola sekitar 24.000 ha areal produktif jenis ini dan memiliki 10Pabrik Pengolahan Minyak Kayu Putih (PMKP). Namun Pengelolaannya belum optimal karena sampai saat iniproduksi daun kayu putih masih jauh dari kapasitas terpasang pabrik, yaitu sebesar 53.760 ton daun kayu putih pertahun. Tujuan penelitian adalah: (1) mengetahui model produksi daun tanaman kayu putih dalam satu periodepemangkasan dan (2) mengetahui model produktivitas daun tanaman kayu putih dalam satu daur biologis. Hasilmodel yang diperoleh digunakan untuk menentukan saat daun dipanen dan saat tanaman kayu putih diganti dengantanaman baru. Metode pengambilan data dilakukan dengan survey, pengamatan langsung di lapangan denganpengukuran plot-plot ukur sementara (PUS). Plot ukur untuk pembuatan model dalam satu daur panen dibuatsebanyak 36 PUS dan 24 PUS untuk pembuatan model dalam satu daur biologis. Model produksi daun kayu putihterbaik dalam satu daur panen adalah Morgan-Mercer-Flodin model (MMF) dan pemangkasan optimum adalah padaumur tunas 7 bulan, dimana kurva laju pertumbuhan rata-rata bulanan maksimum berpotongan dengan kurvapertumbuhan bulan berjalan. Model produktivitas dalam satu daur silvikulktuyr adalah model polinomial. Daurbiologis atau saat tanaman diganti dengan tanaman baru diperkirakan pada umur 25 tahun (kelas umur V), dimanaproduk-tivitas setelah umur ini menurun.
ANTI FUNGAL ACTIVITY OF WOOD EXTRACT OF Aquilaria crassna Pierre ex Lecomte AGAINST AGARWOOD-INDUCING FUNGI, Fusarium solani Novriyanti, Eka; Santosa, Erdy; Syafii, Wasrin; Turjaman, Maman; Sitepu, Irnayuli R.
Indonesian Journal of Forestry Research Vol 7, No 2 (2010): Journal of Forestry Research
Publisher : Secretariat of Forestry Research and Development Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This paper provided information regarding artificial agar wood production. Fungi are considered as biological agent for agarwood formation and agarwood is assumed as tree defense mechanism product. This research was aimed at investigating the anti fungal activity (AFA) of Aquilaria crassna, one of the agar wood-producing trees, against Fusarium solani in vitro. Aquilaria crassna wood mill was extracted by 70% ethanol to investigate the anti fungal activity. The result are Aquilariacrassnaexhibited low extractives content, which was only 2.0% (w/w) and a low anti fungal activity in vitro, especially for ethanol extract. However, further fractionation and bioassay showed that the most active component was likely in the ethyl-acetate soluble fraction that exhibited strong anti fungal activity (52.5%) at 4.0% of concentration.
SIFAT DAN MUTU ARANG AKTIF TEMPURUNG KEMIRI Lempang, Mody; Syafii, Wasrin; Pari, Gustan
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 30, No 2 (2012):
Publisher : Pusat Litbang Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4740.943 KB)

Abstract

Arang aktif adalah produk dari proses aktivasi arang yang kemampuan penyerapannya lebih tinggi dan memiliki kegunaan lebih banyak daripada arang biasa. Beberapa bahan yang banyak digunakan sebagai sumber bahan baku pembuatan arang aktif adalah batubara, kayu dan limbah pertanian seperti tempurung dan kulit biji. Penelitian ini bertujuan mendapatkan teknologi pengolahan arang tempurung kemiri menjadi arang aktif yang bermutu dengan sifat-sifat memenuhi persyaratan SNI 06-3730-1995. Tempurung kemiri dikarbonisasi menggunakan tungku drum untuk menghasilkan arang, selanjutnya arang diaktivasi di dalam retort listrik menggunakan aktivator panas dan uap H2O dalam waktu 90 dan 120 menit pada suhu 550 °C, 650 Cdan 750 °C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan aktivasi arang tempurung kemiri berpengaruh terhadap sifat-sifat arang aktif yang dihasilkan. Arang aktif yang memiliki sifat penyerapan tertinggi terhadap Iodium (758,70 mg/g ) didapatkan dari proses aktivasi dengan perlakuan aktivator uap H2O dalam waktu 120 menit pada suhu 750 °C. Proses aktivasi tersebut menghasilkan arang aktif dengan rendemen 56,67% dan memilikimutu yang memenuhi persyaratan SNI 06-3730-1995.
STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI INDUSTRI PULP INDONESIA Rosadi, Husni Y; Sa, E Gumbira; Sailah, Illah; Syafii, Wasrin; Aman, Amril
Jurnal Riset Industri Vol 1, No 1 (2007): Jurnal Riset Industri
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1120.588 KB)

Abstract

ABSTRAK Strategi peningkatan daya saing penggunaan faktor produksi digunakan sebagai upaya untuk meningkatkan daya saing industri dengan mengoptimalkan penggunaan faktor tersebut. Stragtegi peningkatan daya saing industri dilakukan diantaranya dengan memperhatikan faktor-faktor kritis dalam penggunaan faktor produksi. Penentuan faktor kritis diperoleh berdasarkan hasi analisa terhadap penggunaan faktor produksi dengan menggunakan metode analisa daya saing non-parametrik, yaitu Data Envelopment Analysis (DEA), Operational Competitiveness Rating Analysis (OCRA) dan Analisa Perbandingan Daya Saing (APD). Berdasarkan analisa terhadap faktor kritis, maka strategi yang diperluka untuk meningkatkan daya saing industri pulp Indonesia diantaranya adalah strategi efisiensi penggunaan dan biaya bahan baku, strategi peningkatan skala produksi industri pulp.Kata kunci: strategi, daya saing, faktor produksi, industri pulp.
KAJIAN STRUKTUR ARANG-PIROLISIS, ARANG-HIDRO DAN KARBON AKTIF DARI KAYU Acacia mangium Willd. MENGGUNAKAN DIFRAKSI SINAR-X Darmawan, Saptadi; Syafii, Wasrin; Wistara, Nyoman J; Maddu, Akhirudin; Pari, Gustan
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 33, No 2 (2015): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Litbang Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ANTI FUNGAL ACTIVITY OF WOOD EXTRACT OF Aquilaria crassna Pierre ex Lecomte AGAINST AGARWOOD-INDUCING FUNGI, Fusarium solani Novriyanti, Eka; Santosa, Erdy; Syafii, Wasrin; Turjaman, Maman; Sitepu, Irnayuli R.
Indonesian Journal of Forestry Research Vol 7, No 2 (2010): Journal of Forestry Research
Publisher : Secretariat of Forestry Research and Development Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/ijfr.2010.7.2.155-165

Abstract

This paper provided information regarding artificial agar wood production. Fungi are considered as biological agent for agarwood formation and agarwood is assumed as tree defense mechanism product. This research was aimed at investigating the anti fungal activity (AFA) of Aquilaria crassna, one of the agar wood-producing trees, against Fusarium solani in vitro. Aquilaria crassna wood mill was extracted by 70% ethanol to investigate the anti fungal activity. The result are Aquilariacrassnaexhibited low extractives content, which was only 2.0% (w/w) and a low anti fungal activity in vitro, especially for ethanol extract. However, further fractionation and bioassay showed that the most active component was likely in the ethyl-acetate soluble fraction that exhibited strong anti fungal activity (52.5%) at 4.0% of concentration.
KARAKTERISTIK ARANG AKTIF TEMPURUNG BIJI NYAMPLUNG (Calophyllum inophyllum Linn) Wibowo, Santiyo; Syafii, Wasrin; Pari, Gustan
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 28, No 1 (2010): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2591.051 KB) | DOI: 10.20886/jphh.2010.28.1.43-54

Abstract

Limbah tempurung nyamplung dapat dimanfaatkan sebagai arang aktif untuk bahan penyerap gas dan cairan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik arang aktif tempurung biji nyamplung. Tempurung nyamplung diarangkan, kemudian direndam dalam larutan H3PO4pada konsentrasi 0%, 5% dan 10% selama 24 jam. Selanjutnya diaktivasi dalam retort pada suhu 700C dan 800 C selama 60 dan 120 menit. Kualitas arang aktif tempurung nyamplung diuji menggunakan SNI 06-3730-1995. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas arang aktif tempurung nyamplung terbaik diperoleh pada aktivasi perendaman H3PO410% pada temperatur 700 C selama 120 menit. Pada kondisi tersebut diperoleh rendemen sebesar 52%, kadar air 8,25%, kadar zat terbang 7,41%, kadar abu 4,27%, kadar karbon terikat 88,32%, daya serap iod 839,11 mg/g dan daya serap benzena 13,65%.
BIOLOGICAL ACTIVITIES AFFORDED BY THE EXTRACT FROM RARU BARK TO INHIBIT ACTION OF ALPHA- GLUCOSIDASE ENZYMES Pasaribu, Gunawan; Syafii, Wasrin; Darusman, Latifah K.
Indonesian Journal of Forestry Research Vol 8, No 1 (2011): Journal of Forestry Research
Publisher : Secretariat of Forestry Research and Development Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/ijfr.2011.8.1.32-49

Abstract

Raru (Shoreabalanocarpoides Sym) signifies one of the tree species that grows widespread in Sumatra Island.  Its bark portion is commonly used by local villagers as additional ingredient mixed to nira (sugar palm juice).  This addition is intended to make the juice more durable and also to enrich its taste after the juice is previously fermented to become traditional toddy beverage or the so-call “tuak”.  Local villagers believe that raru bark can reduce the level of blood sugar. As the relevance, the research was conducted to confirm that the extract from raru bark could afford its biological activities to inhibit alpha-glucosidase enzyme through its characterization, quantification, and isolation of its boactive compound. The extraction was performed using two methods (i.e.reflux and maceration techniques). Result revealed that the bark extract obtained from both techniques contained polyphenol compounds: flavonoid, saponin and tannin. Further, raru-bark extract from the reflux and maceration techniques could inhibit the action of alpha glucosidase enzymes on carbohydrate substrate ( i.e. p -nitrophenil-α-D-glucopyranose), at respectively 90.67% and 97.33%. Meanwhile, the inhibition activities afforded by the patented drug as a control (i.e. glucobay) equaled to 97.05%.  Assesment using UV-VIS spectroscopy, showed that the maximum spectrum of bioactive compound in the extract was at the wave length of 288.6 nm. Scrutiny using FTIR spectroscopy could identif y the presence of aromatic groups in the compound, containing -OH, C-H, C=C, C-O and C-H bond types. Analysis using GC-MS exhibited that the compound had molecular weight of 390 with molecular structure as C20H22O8. Ultimately, data analysis scrutiny with the aid of NMR judged the most plausible compound as bioactive was 4-Glucosyl-3, 4’, 5-trihydroxystilbene.
STRUKTUR DAN KOMPONEN ARANG SERTA ARANG AKTIF TEMPURUNG KEMIRI Lempang, Mody; Syafii, Wasrin; Pari, Gustan
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 29, No 3 (2011): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4137.987 KB) | DOI: 10.20886/jphh.2011.29.3.278-294

Abstract

Cara aktivasi arang menentukan kekhususan penggunaan arang aktif yang dihasilkan. Secara umum dikenal dua cara aktivasi arang untuk menghasilkan arang aktif yaitu cara fisika dan kimia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur dan komponen penyusun arang dan arang aktif tempurung kemiri. Tempurung kemiri dikarbonisasi menggunakan tungku drum untuk menghasilkan arang, selanjutnya arang diaktivasi di dalam retort listrik menggunakan aktivator panas selama 120 menit pada suhu 550C, 650C, dan 750C dan aktivator uap air selama 90 dan 120 menit pada suhu 750C. Sampel uji tempurung kemiri, arang dan arang aktif dikarakterisasi strukturnya yang meliputi gugus fungsi, kristalinitas dan porositas dengan menggunakan Fourier Transform Infra Red (FTIR), X-Ray Difractometer (XRD) dan Scanning Electron Microscope (SEM). Selain itu, senyawa kimia masing-masing sampel uji diidentifikasi menggunakan Pyrolisis Gas Chromatograph Mass Spectrometer (Py-GCMS) Hasil mengindikasikan bahwa proses aktivasi menyebabkan terjadinya perubahan pola gugus fungsi, peningkatan kristalinitas, pembukaan pori dan reduksi senyawa kimia. Semakin tinggi suhu aktivasi diikuti oleh peningkatan kristalinitas, diameter pori dan reduksi senyawa kimia arang aktif. Aktivasi menggunakan uap air menghasilkan arang aktif dengan pori yang relatif lebih bersih.
Co-Authors Abdul Aziz Darwis Achmad Achmad Achmad Achmad Adesna Fatrawana Adesna Fatrawana Akhiruddin Maddu Akhirudin Maddu Akhirudin Maddu Amril Aman Anak Agung Istri Sri Wiadnyani Ani Suryani Anne Carolina Bambang Prasetya Bambang Prasetya Bambang Prasetya Bintang C. H. Simangunsong Buchari Buchari Buchari Buchari Deded Sarip Nawawi Denny Irawati Desi Melianti Dewi R Agungpriyono E Gumbira Sa, E Gumbira Eka Novriyanti Eka Novriyanti Eko Budi Santoso Eko S Pribadi Elis Nina Herliyana ENDANG SUHENDANG Erdy Santosa Erdy Santosa Evie Nihayah Fabianus Ranta Fahriya Puspita Sari Faizatul FALAH Fathul Yusro Fauzi Febrianto Gunawan Pasaribu Gunawan Pasaribu Gustan Pari Gustan Pari Gustan Pari Gustan Pari Gustan Pari Gustan Pari Gustan Pari Gustan Pari Gustan Pari Gustan Pari Gustan Pari Gustan Pari Gustini Syahbirin Herman Siruru Herman Siruru Hikma Yanti Hiroyuki Yamamoto Husni Y Rosadi, Husni Y I MADE ARTIKA I Nyoman Jaya Wistara IGK Tapa Darma Illah Sailah Imam Wahyudi Indrawan, Imam Wahyudi Irmanida Batubara Irnayuli R. Sitepu Irnayuli R. Sitepu Iskandar Z Siregar Istie Rahayu Izza Firdausi Hadiyanto Jemi, Renhart Juliasman Juliasman Karliati, Tati Khaswar Syamsu Kosei Yamauchi Kurnia Sofyan Kurnia Sofyan Kurnia Sofyan Laela N. Anisah Laela Nur Anisah Latifah K. Darusman Latifah K. Darusman Lucky Risanto M. Daud Maggy T Suhartono Maggy T Suhartono Maman Turjaman Maman Turjaman Maya Ismayati Mody Lempang Mody Lempang Mody Lempang Muflihati Muflihati Muhammad Adly Rahandi Lubis Muhammad Fadli Muhammad Hanafi Nissa Nurfajrin Solihat Norman Razief Azwar Nugraha, Arifin Budiman Nur Adi Saputra Nur Azizah Pudja Mardi utomo Pudja Mardi utomo Purwoko, Agus Rahmi Mauladdini Renhart Jemi Rita K Sari Rita Kartika Sari Romi Irka Putra S Heris Anita Saat Egra Santiyo Wibowo Santiyo Wibowo Santiyo Wibowo Saptadi DARMAWAN Saptadi Darmawan Simon Taka Nuhamara Simon Taka Nuhamara Siruru, Herman Siti Maemunah Siti Sa'diah Siti Sa'diah Soetrisno Hadi Soetrisno Hadi Sri Familasari Suminar A Achmadi Suminar S Achmadi Syamsul Arifin Tohru Mitsunaga Umi Cahyaningsih Widya FATRIASARI Widya FATRIASARI Widya Fatriasari Widya Fatriasari Yanico Hadi Prayogo Yanotama T Laksana Yanti Hikma Yusup AMIN