Claim Missing Document
Check
Articles

PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS PROBLEM SOLVING MENGGUNAKAN LABORATORIUM RIIL DAN VIRTUAL DITINJAU DARI GAYA BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT Rizki Aryanti; Muhammad Kusasi
QUANTUM: Jurnal Inovasi Pendidikan Sains Vol 7, No 2 (2016): Oktober 2016
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/quantum.v7i2.3577

Abstract

Abstract.: A research on the chemical-based learning problem solving using real and virtual laboratory in terms of learning styles and learning outcomes in the electrolyte solution and Non-electrolytes material class X. This study aims to (1) determine differences in learning outcomes, (2) a description of evidence tendency learning styles, and (3) the response of students between classes with chemical-based learning problem solving using real lab and classes using virtual labs. Methods The study was a quasi-experimental design with nonequivalent control group design. Samples were class X-7 as a learning experiment with using a virtual lab and X-4 as a control by learning using real lab. Collecting data using the testing techniques, observation and questionnaires. Data were analyzed using t-test, correlation and descriptive analysis. T-test was used to analyze differences in cognitive achievement grade students experiment with the control class. Correlation test was used to analyze the relationship between learning outcomes with students' learning styles. The results showed that (1) there are differences in cognitive learning outcomes significantly between grade students experiment with the control class, (2) kinesthetic tend to laboratory real while the visual and auditory tend to virtual labs, and (3) learning based chemistry problem solving using a laboratory the real and virtual received a positive response from the students on the material electrolyte solution and Non-electrolytes.Keywords: problem solving, real and virtual labs, learning outcomes, learning style.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 6 BANJARMASIN PADA MATERI KIMIA BAHAN MAKANAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BILINGUAL PREVIEW REVIEW BERBASIS INKUIRI 5E Muhammad Nor Huda; Bambang Suharto; Muhammad Kusasi
QUANTUM: Jurnal Inovasi Pendidikan Sains Vol 6, No 1 (2015): April 2015
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/quantum.v6i1.3235

Abstract

Abstract. This study aims to improve students' critical thinking skills class VIII C SMP Negeri 6 Banjarmasin bilingual learning through inquiry-based 5E preview review. This research is a classroom action research that consists of four phases: planning, implementation, observation, and reflection. The subjects were students of class VIII C. While the object of study is the overall chemical process and learning outcomes with the implementation of bilingual teaching inquiry-based 5E preview review to improve critical thinking skills. Instrument in the form of test and observation sheets. Analysis using qualitative descriptive analysis. The experiment was conducted in two cycles with six sessions by applying bilingual teaching inquiry-based 5E preview review. The results showed that the application of bilingual teaching inquiry-based 5E preview review the steps include: Engagement, exploration, explanation, elaboration and evaluation can improve students' critical thinking skills. In the first cycle gained critical thinking skills class VIII C is 57.25% with low qualifications. Obtained through the second cycle students' critical thinking skills class VIII C on the second cycle of 75.25% with medium qualifications. Critical thinking skills of students increased from cycle I to cycle II of 31.44%.Keywords: critical thinking skills, inquiry-based bilingual preview review 5E
Upaya Meningkatkan Keterampilan Proses Sains melalui Bahan Ajar Berbantuan LKS dan Video Pembelajaran bagi Siswa Kelas 7 SMPN 24 Banjarmasin Muhammad Kusasi; Suriasa Suriasa
QUANTUM: Jurnal Inovasi Pendidikan Sains Vol 9, No 2 (2018): Oktober 2018
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/quantum.v9i2.5566

Abstract

Bahan ajar yang disediakan Kemdikbud pada kurikulum 2013 berupa buku guru dan buku siswa. Khusus buku siswa menjabarkan usaha minimal siswa yang harus dilakukan untuk mencapai kompetensi yang diharapkan seperti melatihkan keterampilan proses sains. Peneliti melakukan telaah materi kurikulum didapatkan bahwa pada materi klasifikasi zat/benda cocok untuk melatihkan keterampilan proses sains. Peneliti melakukan penelitian pendahuluan kepada guru IPA SMPN 24 Banjarmasin pada tahun sebelumnya didapatkan bahwa lemahnya keterampilan proses sains siswa. Sehingga muncul gagasan dari peneliti untuk melakukan inovasi bahan ajar berbantuan Lembar Kerja Siswa (LKS) dalam upaya meningkatkan aktivitas guru, aktivitas siswa dan keterampilan proses sains siswa pada materi pokok klasifikasi zat/benda.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) aktivitas guru dan siswa kelas 7E SMPN 24 Banjarmasin saat pembelajaran menggunakan bahan ajar berbantuan LKS (2) peningkatan keterampilan proses sains siswa 7E SMPN 24 Banjarmasin dengan pembelajaran menggunakan bahan ajar berbantuan  LKS dan (3) persepsi siswa kelas 7E SMPN 24 Banjarmasin terhadap pembelajaran menggunakan bahan ajar berbantuan LKS materi pokok klasifikasi zat/benda.     Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian PTK yakni mendeskripsikan upaya meningkatan keterampilan proses sains siswa dengan menggunakan bahan ajar berbantuan LKS dan video pembelajaran materi pokok  klasifikasi zat/. Subyek penelitian adalah kelas 7 E  sebanyak 36 orang yang terdiri atas 20 orang siswa laki-laki dan 16 orang siswa perempuan. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2017/2018 tepatnya bulan Agustus sampai dengan Oktober 2018.Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, siklus I dilaksanakan 3 kali pertemuan (2 x 40’) dan siklus II dilaksanakan 3 kali pertemuan (2 x 40’).Selama perlakuan siswa diamati oleh 2 orang observer dilengkapi dengan lembar observasi. Setelah perlakuan dilakukan test untuk mengetahui keterampilan proses sains siswa dan dilanjutkan dengan pembagian angket siswa untuk mengetahui persepsi siswa terhadap bahan ajar berbantuan LKS dan video pembelajaran.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan bahan ajar berbantuan LKS dan video pembelajaran;(1)Aktivitas guru dan siswa kelas 7E SMPN 24 Banjarmasin dengan pembelajaran menggunakan bahan ajar berbantuan LKS dan video pembelajaran materi klasifikasi zat /benda terjadi peningkatan dari siklus 1 (59,72%) kategori cukup ke siklus II (93,33%) ke kategori baik. (2) Peningkatkan keterampilan proses sains siswa kelas 7E SMPN 24 Banjarmasin dengan pembelajaran menggunakan bahan ajar berbantuan LKS dan video pembelajaran materi klasifikasi zat /benda  dari siklus 1 (57,23 %)  kategori cukup terampil ke siklus II (81,11%) kategori terampil.(3) Persepsi siswa kelas 7E SMPN 24 Banjarmasin dengan pembelajaran menggunakan bahan ajar berbantuan LKS dan video pembelajaran materi klasifikasi zat /benda memiliki predikat baik (88,88%).
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN MACROMEDIA DIRECTOR PADA MATERI POKOK GUGUS FUNGSI SENYAWA KARBON Eka Inamasari; Muhammad Kusasi; Arif Sholahuddin
QUANTUM: Jurnal Inovasi Pendidikan Sains Vol 6, No 1 (2015): April 2015
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/quantum.v6i1.3219

Abstract

Abstract. Has made the development of multimedia-based interactive learning media using macromedia director in the subject matter of functional groups of carbon compounds. This development aims to produce media-based interactive multimedia learning using macromedia director in material functional group of carbon compounds for class XI vocational schools are fit for use in learning. The model used in this development is the 4-D models. A total of 10 students from the class XIA TKJ SMK Muhammadiyah 1 Banjarmasin academic year 2012/2013 research sample in a small test group and 36 MM XI students of SMK Muhammadiyah 3 Banjarmasin academic year 2012/2013 research sample in a limited field test. Data collection techniques using achievement test techniques, observation and questionnaires. Based on tests of learning media including experts on the criteria very well, meaning worthy and valid instructional media. Student learning outcomes in a small group of test percentages obtained 72.5% as very good and in limited field tests obtained percentage 79% as very good, meaning that effective learning media. Test results of the students' responses to a small group and limited field tests included in the category very well, all teachers and students in small groups and field tests are included in the category of finite excellent / very active, practical learning media means. This indicates that the developed learning media fit for use in chemistry learning media.Keywords: instructional media, interactive multimedia, functional group of carbon compounds, macromedia director
EFEKTIVITAS MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM PEMBELAJARAN DARING BERBANTUAN VIDEO CONFERENCE TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN SELF REGULATION PESERTA DIDIK PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON-ELEKTROLIT Mahdian Mahdian; Siti Patimah; Muhammad Kusasi
QUANTUM: Jurnal Inovasi Pendidikan Sains Vol 13, No 1 (2022): April 2022
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/quantum.v13i1.12082

Abstract

Tujuan dilaksanakannya penelitian yaitu untuk mengetahui keefektifan penerapan model discovery learning dalam pembelajaran daring berbantuan video conference yang dilihat dari (1) ketuntasan hasil belajar peserta didik, (2) N-gain kemampuan berpikir kreatif dan self regulation peserta didik, serta (3) respon peserta didik. Jenis penelitian ini termasuk pre-eksperimental design dengan metode penelitian adalah one grup pretest-posttest design, dilakukan dalam dua kali pertemuan. Populasi penelitian yakni peserta didik kelas X SMK Negeri 2 Banjarmasin. Teknik pengambilan sampel yaitu dengan purposive sampling, adapun sampel yang diambil berjumlah 36 orang. Pengumpulan data melalui teknik tes berupa soal uraian/essai dan non-tes berupa angket. Teknik analisis data secara deskriptif. Hasil penelitian membuktikan model discovery learning efektif digunakan pada pembelajaran daring yang dilihat dari pencapaian (1) hasil belajar peserta didik sebesar 0,59 dalam kategori sedang dengan ketuntasan klasikal sebesar 77,78%, (2) N-gain kemampuan berpikir kreatif dalam kategori sedang sebesar 0,52 dan self regulation dalam kategori sedang sebesar 0,31, serta (3) respon peserta didik positif.
PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP TERMOKIMIA PADA SISWA KELAS XI MADRASAH ALIYAH SITI MARIAM BANJARMASIN Muhammad Kusasi
QUANTUM: Jurnal Inovasi Pendidikan Sains Vol 1, No 1 (2010): April 2010
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/quantum.v1i1.3380

Abstract

Abstract: The classroom action research to increase students’ understanding through collaboration between lecturers of chemistry department and chemistry teachers in Siti Mariam’s Madrasah Aliyah Banjarmasin was established. This research intent to increase the eleventh grade students’ achievement of thermo chemistry concept. To increase students’ achievement, one of the learning strategies which can be used is problem solving. Therefore, the hypothesis came up on this research is by using problem solving method, students’ achievement of thermo chemistry shown by their ability to solve thermo chemistry problems can be improved. This study used classroom action research design with two cycles. The twenty eight of the eleventh grade students of Siti Mariam’s Madrasah Aliyah Banjarmasin on 2008/2009 school year were the subject of the research. By using achievement test and percentage as the technique of the data analysis was found that (1) students’ achievement on the initial observation was 30% (2) On the first cycle, students’ achievement increased from 30% to 65%, (3) Students’ achievement improved from 65% on the first cycle to 91% on the second cycle. Thus, it can be concluded that the implementation of the classroom action research on thermo chemistry through problem solving method was successful to increase students’ achievement.Key words: Problem solving approach, thermo chemistry concept.
STUDI KORELASI EFIKASI DIRI DENGAN HASIL BELAJAR MAT¬ERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN Yulia Rahmayanti; Muhammad Kusasi; Syahmani Syahmani
Vidya Karya Vol 34, No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.169 KB) | DOI: 10.20527/jvk.v34i2.7114

Abstract

Abstract. Correlation study between self efficacy and learning outcome of solubility and solubility product constant material at XI MIA 1 Students of MAN 1 Banjarmasin at 2016/2017 Academic Year was conducted. This research aims to determine the correlation between self efficacy and learning outcome of solubility and solubility product constant material. This research applies quantitative method, that is descriptive correlational study with one shot case study as the research design. Research sample is XI MIA 2 Class with total 37 students. Test technique and questionnaire is used for data collection. Data analysis technique uses Pearson correlation test and descriptive analysis. Pearson correlation test is used to know correlation between self efficacy and learning outcome. The research’s result shows that there is a positive and significant correlation between self-efficacy and students’ learning outcome. The value of Pearson Correlation is 0,674 which shows that correlation between that two variables is a strong correlation. Keywords: correlation, self efficacy, learning outcome. Abstrak. Telah dilakukan penelitian tentang studi korelasi efikasi diri dengan hasil belajar materi kelarutan dan hasil kali kelarutan siswa kelas XI MIA MAN 1 Banjarmasin tahun pelajaran 2016/2017. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui adanya hubungan efikasi diri dengan hasil belajar siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Penelitian ini menerapkan metode kuantitatif berupa studi deskriptif korelasional dengan desain penelitian one shot case study. Penelitian dilakukan terhadap sampel sebanyak 37 orang dari kelas XI MIA 2. Data dikumpulkan melalui teknik tes dan kuesioner. Data dianalisis dengan uji korelasi Pearson dan analisis deskriptif. Untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri dengan hasil belajar digunakan uji korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara efikasi diri dengan hasil belajar siswa. Nilai Pearson Correlation pada SPSS sebesar 0,674 menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut berhubungan kuat. Kata kunci: korelasi, efikasi diri, hasil belajar
PENGARUH PEMBELAJARAN MODEL INKUIRI BERBANTUAN MEDIA VIDEO PADA HASIL BELAJAR DI TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Iswan Setiadi; Yudha Irhasyuarna; Muhammad Kusasi
Journal of Banua Science Education Vol 1, No 2: 2021
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.917 KB) | DOI: 10.20527/jbse.v1i2.16

Abstract

The problem that still often occurs in the world of education in Indonesia, especially in the field of science is that students are still not active in the learning process. The inquiry learning model and the use of video media are expected to be able to answer these problems. The research method used is Nonequivalent Control Group Design. The research sample used 69 students at the 8th grade level of SMP in Banjarmasin who were divided into two class groups, namely the control class and the experimental class. The results of this study indicate that there are significant differences in learning outcomes between the use of video-assisted inquiry learning models and conventional learning. The trend of both shows positive results that the increase in learning outcomes occurs in both learning models.Keywords: inquiry, learning videos, learning outcomesAbstrakPermasalahan yang masih sering terjadi dalam dunia pendidikan di Indonesia, khususnya di bidang IPA adalah masih kurang aktifnya peserta didik dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran inkuiri dan penggunaan media video diharapkan mampu untuk menjawab permasalahan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design. Sampel penelitian menggunakan 69 orang peserta didik di kelas VIII SMP di Banjarmasin dan dibagi menjadi dua kelompok kelas, yaitu kelas kontrol dan eksperimen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara penggunaan model pembelajaran inkuiri berbantuan media video dengan pembelajaran konvensional. Tren keduanya menunjukkan hasil yang positif bahwa peningkatan hasil belajar terjadi di kedua permodelan pembelajaran.Kata kunci: inkuiri, video pembelajaran, hasil belajar
Pelatihan Peningkatan Kemampuan Guru untuk Mengidentifikasi Miskonsepsi Peserta Didik Pada Pembelajaran Kimia Bagi Guru Kimia Se-Kalimantan Selatan Almubarak Almubarak; Mahdian Mahdian; Muhammad Kusasi; Bambang Suharto; Parham Saadi
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3, No 4 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v3i4.2757

Abstract

Pembelajaran kimia sangat sensitif terhadap perspektif peserta didik. Ketika peserta didik tidak diarahkan dengan tepat maka akan berpeluang munculnya miskonsepsi. Tujuan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini adalah 1) mendeskripsikan cara meningkatkan kemampuan guru dalam mengidentifikasi miskonsepsi peserta didik, dan 2) efektivitas pelatihan yang dilakukan terhadap peningkatan kemampuan guru dalam mengidentifikasi miskonsepsi peserta didik. Pelatihan ini diikuti oleh guru SMA yang tergabung dalam MGMP guru kimia. Teknik pengumpulan data yaitu teknik dokumentasi, observasi, dan wawancara agar memeproleh informasi yang jelas dari para responden. Teknik analisis data menggunakan analisis kualitatif dengan tujuan untuk mendeskripsikan fenomena yang terjadi selama proses kegiatan. Hasil kegiatan PkM diperoleh bahwa cara untuk meningkatkan kemampuan guru dalam mengidentifikasi miskonsepsi peserta didik yakni, 1) mengembangkan suatu tes diagnostik berbasis pilihan ganda/essai, 2) melakukan tes diagnostik kepada peserta didik baik sebelum ataupun sesudah proses pembelajaran, dan 3) menyajikan materi kimia dengan mengintegrasi fenomena atau kehidupan sehari-hari. Kemudian, efektivitas pelatihan yang dilakukan terhadap peningkatan kemampuan guru dalam mengidentifikasi miskonsepsi peserta didik yakni dengan menyajikan konsep belajar kimia berbasis kimia representasi. Kegiatan ini menjadi salah satu strategi dalam mereduksi miskonsepsi peserta didik. Chemistry learning is very sensitive to students' perspectives. When students are not appropriately directed, there will be opportunities for misconceptions to arise. The objectives of this Community Service activity are 1) to describe how to improve the teacher's ability to identify student misconceptions, and 2) the effectiveness of the training carried out to increase the teacher's ability to identify student misconceptions. This training was attended by high school teachers who are members of the chemistry teacher MGMP. Data collection techniques are documentation, observation, and interview techniques to obtain clear information from the respondents. The data analysis technique uses qualitative analysis to describe the phenomena that occur during the activation process. The results of the community service activity showed that the ways to improve the teacher's ability to identify students' misconceptions were, 1) developing a multiple-choice/essay-based diagnostic test, 2) conducting diagnostic tests to students both before and after the learning process, and 3) presenting chemistry material by integrating phenomena of everyday life. Then, the effectiveness of the training carried out on improving the ability of teachers to identify students' misconceptions is by presenting the concept of learning chemistry based on representational chemistry. This activity is one of the strategies in reducing students' misconceptions.  
MENINGKATKAN SELF EFFICACY DAN HASIL BELAJAR MELALUI PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT Riska Melinda Halnas; Muhammad Kusasi; Arif Sholahuddin
JCAE (Journal of Chemistry And Education) Vol 6 No 1 (2022): JCAE EDISI AGUSTUS 2022
Publisher : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FKIP UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jcae.v6i1.1599

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang penggunaan model problem based learning pada materi elektrolit dan non-elektrolit. Peneleitian ini bertujuan meningkatkan self efficacy serta hasil belajar peserta didik pada pembahasan larutan elektrolit dan nonelektrolit. Penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas (PTK) dengan 2 siklus pembelajaran dimana tiap siklusnya memiliki tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Peserta didik kelas X Teknik Komputer Jaringan C SMK Negeri 2 Banjarmasin Tahun Pelajaran 2017/2018 sebagai subjek penelitian. Instrumen penelitian berupa tes dan non-tes. Hasil penelitian memperlihatkan terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II yang meliputi self efficacy peserta didik dari kategori cukup baik dengan skor 49,69 meningkat menjadi 58,58 dan dikategorikan baik, hasil belajar aspek pengetahuan peserta didik dari ketuntasan 51,43% menjadi 88,57%, penilaian aspek sikap peserta didik meningkat dari kategori cukup baik dengan skor 6,325 menjadi kategori baik dengan skor 10,08, keterampilan peserta didik meningkat dari kategori cukup terampil dengan skor 51,04% menjadi terampil dengan skor 71,04%, serta respon positif yang diberikan peserta didik dengan penerapan model problem based learning dikategorikan baik yaitu dengan skor sebesar 38,74.
Co-Authors Abdul Hamid Abdul Hamid Ahmad Baihaki Ahmad Rusyadi, Ahmad Ali, Akhmad Chaidir Almubarak Almubarak Almubarak Almubarak Almubarak, Almubarak Amiratush Shalihah Arif Sholahuddin Arif Sholahuddin Atiek Winarti Azkia, Nurul Bakti, Iriani Bambang Suharto Bambang Suharto Bambang Suharto Bambang Suharto Baseran Nor Dimas Setiawan Dina Novianti Dinda Fina Sholeha Eka Inamasari Ema Mega Hartini Fahmi Fahmi Fajar, Muhammad Rizky Fitria Irliyani Gunawan Sabilillah Hajjah Sa'adah Halimatus Sa’diah Hammasa, Harsono Hana Yuliana Hery Fajeriadi Iswan Setiadi Jalimah Dahlena Latika Ulfah Leny Leny Leny Leny, Leny Lionanda, Gesta M Muslim Mahdian Mahdian Mahdian Mahdian Mahdian Mahdian, Mahdian Masnah Masnah Maulidia Maulidia, Maulidia Maya Istyadji Muhamad Riduan Muhammad Nor Huda Muhammad Rizky Fajar Nuansa Rusina Hakiki Nur Chalisah Nur Husnina Lathifah Pahlevi, Risa Nur Parham Saadi Parham Saadi, Parham Rahmati, Pramita Dwi Rasyidah Rasyidah Rasyidah Rasyidah Rilia Iriani Rima Rahmila Rima Yanti Riska Melinda Halnas Rizki Aryanti Rizki Nur Analita Rizki Ramadana Putri Rosadi, Talitha Az Zahra Rosalinda, Evi Rusmansyah Rusmansyah Rusmansyah Sadiqin, Ikhwan Khairu Saidatun Nikmah Salwa Yustina Samsinar Samsinar Saputra, Muhammad Nanang Setiadi, Iswan Sheilawati Pratiwiningsih Sholeha, Dinda Fina Siti Patimah Siti Rahmah Suriasa Suriasa Syahidah, Noni Syahmani Syahmani Trimah Semi Utami Wahidah Wahidah Yudha Irhasyuarna Yulia Rahmayanti Yuniza Shafarina Yuyun Eka Yulianti Zulfa Rahili