Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Aksara

NOUN CONSTRUCTION IN BIMANESE Satyawati, Made Sri; Purnawati, Ketut Widya; Kardana, I Nyoman
Aksara Vol 31, No 2 (2019): AKSARA, EDISI Desember 2019
Publisher : Balai Bahasa Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.464 KB) | DOI: 10.29255/aksara.v31i2.387.299-310

Abstract

Abstract Bimanese is an interesting language to observe because it is located in the area between two types of languages, namely an af xed language and an unaf xed language (Satyawati, 2010, p. 2). With such conditions, of course Bimanese will have characteristics in both languages. From several studies (Ara k (2007), Jauhari (2000), Owens (2000), and Satyawati (2010), studies related to noun constituents have not been studied.The results of previous studies focused more on general syntactic studies, especially on syntactic relations and the valence of Bimanese, even though it is really very important to observe each Bimanese constituent so that the speakers can describe Bimanese grammar gradually. For the rst phase, the research will observe the nominalizer of the language. Functional Grammar by Kroeger (2005) and some concepts from Van Valin and Dixon will be applied to analyze the collected data. The theory used is related to theory of noun. It is hoped that the aim of the research- to nd out the nominal system in Bimanes if it is similar to Indonesian- can be known. Method used to collect data is elicitation method completed with recording and note taking technique, while for analyzing data distributional method and equivalence method are applied. The results of the study will show the forms of nominalizer whether they are morphological or syntactical marker. Keywords: Bimanese, nominalizer, clitics, typology Abstract Bahasa Bima merupakan bahasa yang menarik untuk diamati karena letak penuturnya di antara dua tipe bahasa, yaitu bahasa bera ks dan bahasa tak bera ks (Satyawati, 2010, p. 2). Dengan kondisi yang demikian, tentunya bahasa Bima akan memiliki ciri di kedua bahasa tersebut. Dari beberapa penelitian (Ara k (2007), Jauhari (2000), Owens (2000), dan Saty- awati (2010), kajian yang berkaitan dengan konstituen nomina belum dikaji. Hasil penelitian sebelumnya lebih banyak difokuskan pada kajian sintaksis secara umum, khususnya pada relasi sintaksis dan valensi Bahasa Bima. Padahal, sesungguhnya sangatlah penting untuk mengamati setiap konstituen bahasa Bima agar dapat mendeskripsikan gramatika bahasa Bima secara bertahap. Untuk tahap awal, dalam penelitian ini akan diamati penominal dalam bahasa Bima. Agar analisis data dapat dilakukan dengan baik, akan digunakan Functional Grammar yang disampaikan oleh Kroeger (2005) dan juga beberapa konsep dari Van Valin dan Dixon. Teori yang digunakan adalah teori tentang Nomina. Dengan harapan, tujuan penelitian untuk mengetahui sistem penominal dalam bahasa Bima apakah serupa dengan bahasa Indonesia dapat diketahui. Metode yang digunakan dalam mengumpulkan metode simak dan metode cakap, sedangkan untuk menganalisis data menggunakan metode padan dan distribusional dengan bantuan teknik lesap dan teknik substitusi. Hasil studi ini berupa pemarkah penominal, apakah berbentuk morfologis atau sintaksis.Kata kunci: bahasa Bima, penominal, klitik, tipologi
NOUN CONSTRUCTION IN BIMANESE Made Sri Satyawati; Ketut Widya Purnawati; I Nyoman Kardana
Aksara Vol 31, No 2 (2019): AKSARA, EDISI Desember 2019
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.462 KB) | DOI: 10.29255/aksara.v31i2.387.299-310

Abstract

Abstract Bimanese is an interesting language to observe because it is located in the area between two types of languages, namely an af xed language and an unaf xed language (Satyawati, 2010, p. 2). With such conditions, of course Bimanese will have characteristics in both languages. From several studies (Ara k (2007), Jauhari (2000), Owens (2000), and Satyawati (2010), studies related to noun constituents have not been studied.The results of previous studies focused more on general syntactic studies, especially on syntactic relations and the valence of Bimanese, even though it is really very important to observe each Bimanese constituent so that the speakers can describe Bimanese grammar gradually. For the rst phase, the research will observe the nominalizer of the language. Functional Grammar by Kroeger (2005) and some concepts from Van Valin and Dixon will be applied to analyze the collected data. The theory used is related to theory of noun. It is hoped that the aim of the research- to nd out the nominal system in Bimanes if it is similar to Indonesian- can be known. Method used to collect data is elicitation method completed with recording and note taking technique, while for analyzing data distributional method and equivalence method are applied. The results of the study will show the forms of nominalizer whether they are morphological or syntactical marker. Keywords: Bimanese, nominalizer, clitics, typology Abstract Bahasa Bima merupakan bahasa yang menarik untuk diamati karena letak penuturnya di antara dua tipe bahasa, yaitu bahasa bera ks dan bahasa tak bera ks (Satyawati, 2010, p. 2). Dengan kondisi yang demikian, tentunya bahasa Bima akan memiliki ciri di kedua bahasa tersebut. Dari beberapa penelitian (Ara k (2007), Jauhari (2000), Owens (2000), dan Saty- awati (2010), kajian yang berkaitan dengan konstituen nomina belum dikaji. Hasil penelitian sebelumnya lebih banyak difokuskan pada kajian sintaksis secara umum, khususnya pada relasi sintaksis dan valensi Bahasa Bima. Padahal, sesungguhnya sangatlah penting untuk mengamati setiap konstituen bahasa Bima agar dapat mendeskripsikan gramatika bahasa Bima secara bertahap. Untuk tahap awal, dalam penelitian ini akan diamati penominal dalam bahasa Bima. Agar analisis data dapat dilakukan dengan baik, akan digunakan Functional Grammar yang disampaikan oleh Kroeger (2005) dan juga beberapa konsep dari Van Valin dan Dixon. Teori yang digunakan adalah teori tentang Nomina. Dengan harapan, tujuan penelitian untuk mengetahui sistem penominal dalam bahasa Bima apakah serupa dengan bahasa Indonesia dapat diketahui. Metode yang digunakan dalam mengumpulkan metode simak dan metode cakap, sedangkan untuk menganalisis data menggunakan metode padan dan distribusional dengan bantuan teknik lesap dan teknik substitusi. Hasil studi ini berupa pemarkah penominal, apakah berbentuk morfologis atau sintaksis.Kata kunci: bahasa Bima, penominal, klitik, tipologi
Co-Authors A.A. Putu Suari Alimah Fadhilah Can Anak Agung Putu Putra Anak Agung Putu Putra Anggie Ray Salvatore Antari, Ni Made Suwari Aron Meko Mbete Aron Meko Mbete Asako Shiohara Bintang Suryaningsih, A.A. Istri Agung CHOIRUN NISA Dewa Ayu Widiasri Dewa Gede Agung Aditya . Gusti Nyoman Ayu Sukerti Hanny Hafiar I Gde Nyana Kesuma I Gede Budasi I Gusti Ayu Agung Dian Susanthi I Gusti Ayu Gede Sosiowati I Gusti Made Sutjaja I Gusti Ngurah Ketut Putrayasa I Ketut Artawa I Ketut Darma Laksana I Ketut Oka Ribawa I Made Beni Wrihatnala I Made Budiarsa I Nengah Sudipa I Nyoman Kardana I Nyoman Sedeng I NYOMAN SUPARWA I Nyoman Udayana I WAYAN PASTIKA I Wayan Simpen I Wayan Simplen I Wayan Simplen Ida Bagus Putra Yadnya Johandi Sinaga Kadek Ayu Winda Winanda Kesuma, I Gde Nyana Ketut rtawa Ketut Widya Purnawati La Yani Laksono Trisnantoro Lien Darlina Maryanti E. Mokoagouw Muliawan, Made Sani Damayanthi Nazara, Wa’özisökhi Ni Ketut Ratna Erawati Ni Ketut Sri Rahayuni Ni Made Ayu Sulasmini NI MADE AYU SULASMINI . Ni Made Dhanawaty Ni Made Sri Maharani Ni Nyoman Dewi Astari Putri Ni Wayan Kencanawati Ni Wayan Sri Darmayani Nidya Fitri Nidya Fitri Novita Mulyana Nyoman Putra Sastra Paramarta, I Made Suta Puronami Sarah Stefany Putri, Ni Nyoman Dewi Astari Putu Agus Bratayadnya, Putu Agus Putu Ayu Prabawati Sudana Putu Eka Dambayana Suputra Said, Rahmat Sawirman Sawirman Sukardi Sukardi Syufi, Yafet Togasa, Shotaro Wayan Yuni Antari Wa’özisökhi Nazara Widiasri, Dewa Ayu Widiatmika, Putu Wahyu Yafed Syufi Yafet Syufi Yendra Yusuf Parri Akbar