Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

LEVEL BLOOD UREA NITROGEN (BUN) DAN KREATININ MERPATI (Columbia livia) SELAMA KESEMBUHAN FRAKTUR HUMERUS YANG DIIMPLAN BONE PIN ALTERNATIF (LEVEL BLOOD UREA NITROGEN (BUN) DAN KREATININ MERPATI (Columbia livia) SELAMA KESEMBUHAN FRAKTUR HUMERUS YANG DIIMPLAN BONE PIN ALTERNATIF) Asnita Purnama; Erwin Erwin; T Fadrial Karmil; M Hasan; Rusli Rusli; Dasrul Dasrul; Etriwati Etriwati
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 6, No 3 (2022): MEI-JULI
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/jim vet..v6i3.17210

Abstract

ABSTRAKPerubahan level Blood Urea Nitrogen (BUN) dan kreatinin merupakan indikator gangguan pada ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati perubahan level BUN dan kreatinin setelah pemasangan implan bone pin alternatif yang berasal dari tulang costae biawak sebagai fiksasi internal pada fraktur merpati. Penelitian ini menggunakan 10 ekor merpati jantan berumur 3-4 bulan dan berat 400-500 g. Merpati dibagi menjadi 2 kelompok perlakuan dengan masing-masing terdiri dari 5 ekor merpati. Kelompok 1 (P-1) diimplan dengan pin intramedular dan kelompok 2 (P-2) diimplan dengan bone pin alternatif pada tulang humerus. Pengambilan darah pada hari ke-0 sebelum diimplan dan hari ke-3, 7, dan 14 setelah diimplan. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan level BUN pada kelompok pengamatan P-2 yang berbeda signifikan (P0,05) dengan P-1 serta peningkatan kreatinin P-2 yang tidak berbeda signifikan (P0,05) dengan P-1. Pengamatan level BUN pada masing-masing waktu pengamatan menunjukkan perbedaan yang signifikan (P0,05) namun level kreatinin pada masing-masing waktu pengamatan tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan (P0,05). Implan bone pin dari costae biawak berpotensi untuk dikembangkan menjadi bahan implant alternatif.Kata kunci: BUN, kreatinin, implan, bone pin alternatif. ABSTRACTChanges in Blood Urea Nitrogen (BUN) and creatinine levels are indicators of kidney disorders. This study aims to observe changes in BUN and creatinine levels after the implantation of alternative bone pin implants originating from the lizard costae as internal fixation in pigeon fractures. This study use 10 male pigeons aged 3-4 months and weighing 400-500 g. Pigeons were divided into 2 group treatment with 5 pigeon each. Group 1 (P-1) was implanted with an intramedullary pin and group 2 (P-2) was implanted with an alternative bone pin in the humeral bone. Blood collection on day 0 before implant and day 3, 7, and 14 after implant. The results showed that the increase in BUN levels at P-2 was significantly different (P0,05) with P-1 and the increase in creatinine P-2 was not significantly different (P0,05) from P-1. The BUN level observation at each observation time showed a significantly different (P0,05) but the creatinine level at each observation time did not show a significant difference (P0,05). Bone pin implant from the lizard costae has the potential to be developed into an alternative implant material.Keywords: BUN, creatinine, implant, alternative bone pin 
KADAR SGOT DAN SGPT SELAMA KESEMBUHAN FRAKTUR MENGGUNAKAN PIN INTRAMEDULAR DAN BONE PIN TULANG BIAWAK (SGOT and SGPT Value During Fracture Healing Using Intramedular Pin and Monitor Lizard’s Bone Pin) Novredha Rahmadita; Erwin Erwin; Amiruddin Amiruddin; Rusli Rusli; Nuzul Asmilia; T Fadrial Karmil; M Isa; Etriwati Etriwati
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 6, No 3 (2022): MEI-JULI
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/jim vet..v6i3.16893

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan mengetahui kadar SGOT dan SGPT selama kesembuhan fraktur menggunakan pin intramedular dan bone pin tulang biawak. Penelitian menggunakan 10 ekor merpati berumur 4-5 bulan, berat badan 300-500 g yang dibagi menjadi dua kelompok perlakuan. Kelompok 1 (P-1) diimplan pin intramedular dan kelompok 2 (P-2) diimplan bone pin. Pengambilan darah melalui vena brachialis pada hari ke-0 sebelum perlakuan, hari ke 3,7, dan 14 setelah perlakuan. Kadar SGOT dan SGPT dihitung menggunakan spektrofotometer. Hasil penelitian menunjukkan implan pin intramedular dan bone pin berpengaruh signifikan terhadap kadar SGOT (P0,05) dan tidak signifikan terhadap SGPT (P0,05). Kadar SGOT antara P-1 dan P-2 pada hari pertama dan hari terakhir pengamatan mengalami peningkatan yang masih dalam batas normal dengan perbedaan yang signifikan (P0,05). Kadar SGPT antara P-1 dan P-2 pada hari pertama pengamatan mengalami peningkatan dan penurunan pada hari terakhir pengamatan dengan perbedaan yang tidak signifikan (P0,05). Peningkatan kadar SGOT dan SGPT yang terjadi selama waktu pengamatan masih dalam batas normal, sehingga pin intramedular dan bone pin memiliki potensi sebagai alternatif alat fiksasi internal bagi burung.Kata kunci : Pin intramedular, bone pin,  SGOT dan SGPTABSTRACTThis study aims to determine the value of serum glutamic oxaloasetic transminase (SGOT) and serum glutamic pyruvic transminase (SGPT) during the fracture healing using internal fixation of monitor lizard bone (Varanus salvator). Ten pigeons aged 4-5-month-old, weighing 300-500 g were divided into two groups. Group 1 (P-1) implanted intramedular pin and group 2 (P-2)  implanted bone pin. Blood sample was taken from brachial vein on day 0 before implant, day three, seven, and 14 after implant. SGOT and SGPT value calculated using spectrophotometer. The results showed that intramedular pin and bone pin implant had effect significant on SGOT (P0,05) and not significant different SGPT (P0,05) value. SGOT value between P-1 and P-2 on the first and last day showed an increase which was still within normal limit with a significant difference (P0.05). SGPT value between P-1 and P-2 on the first day of observation showed an increase and decreased on the last day of observation with no significant difference (P0.05). The increase in SGOT and SGPT value that occurred during the observation period was still within normal limits, so that the intramedular pin and bone pin have potential as an alternative to internal fixation tools for birds.Key words : Intramedular pin, bone pin, SGOT and SGPT
EKSPRESI INSULIN PADA PANKREAS MENCIT (Mus musculus) YANG DIINDUKSI DENGAN STREPTOZOTOCIN BERULANG Erwin E; Etriwati E; Muttaqien M; Tri Wahyu Pangestiningsih; Sitarina Widyarini
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 7, No 2 (2013): September
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.123 KB) | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v7i2.900

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui ekspresi insulin pada pankreas mencit (Mus musculus) yang diinduksi streptozotocin berulang dengan pewarnaan imunohistokimia yang berguna sebagai hewan model diabetes melitus. Tiga puluh ekor mencit jantan galur Balb-C, umur 12-14 minggu dengan bobot badan 30-40 g dikelompokkan menjadi 2 kelompok perlakuan, masing-masing kelompok terdiri atas 15 ekor. Kelompok 1 (K1) diberikan pelarut streptozotocin, sedangkan kelompok 2 (K2) diberikan streptozotocin dengan dosis 40 mg/kg bobot badan dalam 50 mM natrium sitrat bufer pH 4,5 secara intraperitoneal sebanyak 0,5 ml selama 5 hari berturut-turut. Hewan percobaan dari masing-masing kelompok dieutanasia sebanyak 2 ekor pada hari ke-0, 7, 14, 21, dan 28 setelah perlakuan, selanjutnya mencit diperfusi dan dinekropsi untuk mengambil jaringan pankreas sebagai sampel pemeriksaan imunohistokimia dengan metode streptavidin peroksidase menggunakan antibodi mouse anti-insulin (1:300). Berdasarkan uji statistik menggunakan analisis varian, ekspresi insulin pada sel beta Langerhans pankreas K1 lebih tinggi dibandingkan K2 (P0,05). Waktu pengamatan dan interaksi antara kelompok dan waktu pengamatan menunjukkan perbedaan yang signifikan (P0,05). Induksi dosis rendah streptozotocin secara berulang dapat menurunkan jumlah ekspresi sel beta Langerhans pankreas yang imunoreaktif terhadap insulin.
MENCIT (Mus musculus) GALUR BALB-C YANG DIINDUKSIKAN STREPTOZOTOSIN BERULANG SEBAGAI HEWAN MODEL DIABETES MELITUS Erwin e; Etriwati e; Rusli r
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 6, No 1 (2012): March
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (531.812 KB) | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v6i1.352

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui persentase peningkatan sel beta Langerhans pankreas yang mengalami nekrosis setelah diinduksi streptozotosin berulang.Tiga puluh ekor mencit jantan galur Balb-c, umur 12-14 minggu dengan bobot badan 30-40 g dikelompokkan menjadi 2 kelompok perlakuan.Kelompok I (KI)diberikan pelarut streptozotosin danKelompok II (KII) diberikan streptozotosin dengan dosis 40 mg/kg bb dalam 50 mM natrium sitrat buffer pH 4,5.Semua perlakuan diberikan secara intraperitoneum selama 5 hari berturut-turut. Pemeriksaan kadar glukosa darah dan berat badan dilakukan pada hari ke-0, 7, 14, 21, dan 28 sesudah pemberian perlakuan. Hewan percobaan dari masing-masing kelompok dieutanasiasebanyak 2 ekor pada hari ke-7, 14, 21, dan 28 setelah pemberian perlakuan untuk pewarnaan Gomori. Data pengamatan berat badan adalah42,86±2,3 vs 32,78±7,4 gdan kadar glukosa darah puasa 95,89±2,5 vs 255,77±87,60 mg/dl menunjukkan perbedaan yang signifikan (P0,05) antara kedua kelompok perlakuan, sedangkan persentase sel beta yang mengalami nekrosis antara kedua kelompok perlakuan 4,57±0,47 vs 64,11±4,10juga menunjukkan perbedaan yang signifikan (P0,05). Induksi dosis rendah streptozotosin secara berulang dapat menyebabkan peningkatan persentase nekrosis sel beta Langerhans pankreas.
EKSPRESI INSULIN PADA PANKREAS MENCIT (Mus musculus) YANG DIINDUKSI DENGAN STREPTOZOTOCIN BERULANG Erwin E; Etriwati E; Muttaqien M; Tri Wahyu Pangestiningsih; Sitarina Widyarini
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 7, No 1 (2013): March
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.123 KB) | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v7i1.899

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui ekspresi insulin pada pankreas mencit (Mus musculus) yang diinduksi streptozotocin berulang dengan pewarnaan imunohistokimia yang berguna sebagai hewan model diabetes melitus. Tiga puluh ekor mencit jantan galur Balb-C, umur 12-14 minggu dengan bobot badan 30-40 g dikelompokkan menjadi 2 kelompok perlakuan, masing-masing kelompok terdiri atas 15 ekor. Kelompok 1 (K1) diberikan pelarut streptozotocin, sedangkan kelompok 2 (K2) diberikan streptozotocin dengan dosis 40 mg/kg bobot badan dalam 50 mM natrium sitrat bufer pH 4,5 secara intraperitoneal sebanyak 0,5 ml selama 5 hari berturut-turut. Hewan percobaan dari masing-masing kelompok dieutanasia sebanyak 2 ekor pada hari ke-0, 7, 14, 21, dan 28 setelah perlakuan, selanjutnya mencit diperfusi dan dinekropsi untuk mengambil jaringan pankreas sebagai sampel pemeriksaan imunohistokimia dengan metode streptavidin peroksidase menggunakan antibodi mouse anti-insulin (1:300). Berdasarkan uji statistik menggunakan analisis varian, ekspresi insulin pada sel beta Langerhans pankreas K1 lebih tinggi dibandingkan K2 (P0,05). Waktu pengamatan dan interaksi antara kelompok dan waktu pengamatan menunjukkan perbedaan yang signifikan (P0,05). Induksi dosis rendah streptozotocin secara berulang dapat menurunkan jumlah ekspresi sel beta Langerhans pankreas yang imunoreaktif terhadap insulin.
Correlation of The Total Population of Black Soldier Fly (Hermetia illucens) Larva with The Population of The House Fly (Musca domestica) in Chicken Feces Azhari Azhari; Evan Kurniawan; Lian Varis Riandi; Winaruddin Winaruddin; M Jalaluddin; Etriwati Etriwati
The International Journal of Tropical Veterinary and Biomedical Research Vol 7, No 1 (2022): Vol. 7 (1) May 2022
Publisher : The Faculty of Veterinary Medicine of Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.317 KB) | DOI: 10.21157/ijtvbr.v7i1.28506

Abstract

The increase in the house fly population (Musca domestica) indicates pollution from chicken farms due to the chicken feces produced. The house fly population from farms can be reduced by using Black Soldier Fly (BSF) larvae, but the exact number of BSF larvae has yet to be discovered to reduce the house fly population. This study aims to determine the presence of BSF larvae in chicken feces waste media in inhibiting the population of house flies. The research sample used 7-day-old BSF larvae from fishing for BSF flies from nature using organic waste to lay eggs and produce larvae. The research method used a completely randomized design (CRD) consisting of 4 treatments and 3 replications. Treatment without the addition of larvae (P0), 100 grams (P1), 200 grams (P2) and 300 grams (P3) into 1 kg of chicken feces stocked in a 50 cm x 50 cm container. The variable observed was the number of house flies perched on each treatment's feces. The results showed that the number of flies that landed on chicken feces with the addition of 0 g, 100 g, 200 g, and 300 g BSF larvae was 34.33±12.09, 22.33±10.21, 16.33 ±2.08 tails, 11.00±2.64 individuals. Based on the results of statistical analysis, it was found that the population of the house fly was significantly reduced (P0.05) between the addition of 0 grams of BSF larvae, 100 grams, 200 grams and 300 grams. The results of the study concluded that the more BSF larvae added, the less population of house flies perched around chicken feces. The presence of BSF larvae weighing 200 g per kg of chicken feces can reduce the population of flies that perch on chicken feces by 52%.
EKSPRESI INSULIN PADA PANKREAS MENCIT (Mus musculus) YANG DIINDUKSI DENGAN STREPTOZOTOCIN BERULANG Erwin E; Etriwati E; Muttaqien M; Tri Wahyu Pangestiningsih; Sitarina Widyarini
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 7, No 2 (2013): September
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v7i2.900

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui ekspresi insulin pada pankreas mencit (Mus musculus) yang diinduksi streptozotocin berulang dengan pewarnaan imunohistokimia yang berguna sebagai hewan model diabetes melitus. Tiga puluh ekor mencit jantan galur Balb-C, umur 12-14 minggu dengan bobot badan 30-40 g dikelompokkan menjadi 2 kelompok perlakuan, masing-masing kelompok terdiri atas 15 ekor. Kelompok 1 (K1) diberikan pelarut streptozotocin, sedangkan kelompok 2 (K2) diberikan streptozotocin dengan dosis 40 mg/kg bobot badan dalam 50 mM natrium sitrat bufer pH 4,5 secara intraperitoneal sebanyak 0,5 ml selama 5 hari berturut-turut. Hewan percobaan dari masing-masing kelompok dieutanasia sebanyak 2 ekor pada hari ke-0, 7, 14, 21, dan 28 setelah perlakuan, selanjutnya mencit diperfusi dan dinekropsi untuk mengambil jaringan pankreas sebagai sampel pemeriksaan imunohistokimia dengan metode streptavidin peroksidase menggunakan antibodi mouse anti-insulin (1:300). Berdasarkan uji statistik menggunakan analisis varian, ekspresi insulin pada sel beta Langerhans pankreas K1 lebih tinggi dibandingkan K2 (P0,05). Waktu pengamatan dan interaksi antara kelompok dan waktu pengamatan menunjukkan perbedaan yang signifikan (P0,05). Induksi dosis rendah streptozotocin secara berulang dapat menurunkan jumlah ekspresi sel beta Langerhans pankreas yang imunoreaktif terhadap insulin.
MENCIT (Mus musculus) GALUR BALB-C YANG DIINDUKSIKAN STREPTOZOTOSIN BERULANG SEBAGAI HEWAN MODEL DIABETES MELITUS Erwin e; Etriwati e; Rusli r
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 6, No 1 (2012): March
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v6i1.352

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui persentase peningkatan sel beta Langerhans pankreas yang mengalami nekrosis setelah diinduksi streptozotosin berulang.Tiga puluh ekor mencit jantan galur Balb-c, umur 12-14 minggu dengan bobot badan 30-40 g dikelompokkan menjadi 2 kelompok perlakuan.Kelompok I (KI)diberikan pelarut streptozotosin danKelompok II (KII) diberikan streptozotosin dengan dosis 40 mg/kg bb dalam 50 mM natrium sitrat buffer pH 4,5.Semua perlakuan diberikan secara intraperitoneum selama 5 hari berturut-turut. Pemeriksaan kadar glukosa darah dan berat badan dilakukan pada hari ke-0, 7, 14, 21, dan 28 sesudah pemberian perlakuan. Hewan percobaan dari masing-masing kelompok dieutanasiasebanyak 2 ekor pada hari ke-7, 14, 21, dan 28 setelah pemberian perlakuan untuk pewarnaan Gomori. Data pengamatan berat badan adalah42,86±2,3 vs 32,78±7,4 gdan kadar glukosa darah puasa 95,89±2,5 vs 255,77±87,60 mg/dl menunjukkan perbedaan yang signifikan (P0,05) antara kedua kelompok perlakuan, sedangkan persentase sel beta yang mengalami nekrosis antara kedua kelompok perlakuan 4,57±0,47 vs 64,11±4,10juga menunjukkan perbedaan yang signifikan (P0,05). Induksi dosis rendah streptozotosin secara berulang dapat menyebabkan peningkatan persentase nekrosis sel beta Langerhans pankreas.
Correlation of The Total Population of Black Soldier Fly (Hermetia illucens) Larva with The Population of The House Fly (Musca domestica) in Chicken Feces Azhari Azhari; Evan Kurniawan; Lian Varis Riandi; Winaruddin Winaruddin; M Jalaluddin; Etriwati Etriwati
The International Journal of Tropical Veterinary and Biomedical Research Vol 7, No 1 (2022): Vol. 7 (1) May 2022
Publisher : The Faculty of Veterinary Medicine of Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/ijtvbr.v7i1.28506

Abstract

The increase in the house fly population (Musca domestica) indicates pollution from chicken farms due to the chicken feces produced. The house fly population from farms can be reduced by using Black Soldier Fly (BSF) larvae, but the exact number of BSF larvae has yet to be discovered to reduce the house fly population. This study aims to determine the presence of BSF larvae in chicken feces waste media in inhibiting the population of house flies. The research sample used 7-day-old BSF larvae from fishing for BSF flies from nature using organic waste to lay eggs and produce larvae. The research method used a completely randomized design (CRD) consisting of 4 treatments and 3 replications. Treatment without the addition of larvae (P0), 100 grams (P1), 200 grams (P2) and 300 grams (P3) into 1 kg of chicken feces stocked in a 50 cm x 50 cm container. The variable observed was the number of house flies perched on each treatment's feces. The results showed that the number of flies that landed on chicken feces with the addition of 0 g, 100 g, 200 g, and 300 g BSF larvae was 34.33±12.09, 22.33±10.21, 16.33 ±2.08 tails, 11.00±2.64 individuals. Based on the results of statistical analysis, it was found that the population of the house fly was significantly reduced (P0.05) between the addition of 0 grams of BSF larvae, 100 grams, 200 grams and 300 grams. The results of the study concluded that the more BSF larvae added, the less population of house flies perched around chicken feces. The presence of BSF larvae weighing 200 g per kg of chicken feces can reduce the population of flies that perch on chicken feces by 52%.
EKSPRESI INSULIN PADA PANKREAS MENCIT (Mus musculus) YANG DIINDUKSI DENGAN STREPTOZOTOCIN BERULANG Erwin E; Etriwati E; Muttaqien M; Tri Wahyu Pangestiningsih; Sitarina Widyarini
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 7, No 1 (2013): March
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v7i1.899

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui ekspresi insulin pada pankreas mencit (Mus musculus) yang diinduksi streptozotocin berulang dengan pewarnaan imunohistokimia yang berguna sebagai hewan model diabetes melitus. Tiga puluh ekor mencit jantan galur Balb-C, umur 12-14 minggu dengan bobot badan 30-40 g dikelompokkan menjadi 2 kelompok perlakuan, masing-masing kelompok terdiri atas 15 ekor. Kelompok 1 (K1) diberikan pelarut streptozotocin, sedangkan kelompok 2 (K2) diberikan streptozotocin dengan dosis 40 mg/kg bobot badan dalam 50 mM natrium sitrat bufer pH 4,5 secara intraperitoneal sebanyak 0,5 ml selama 5 hari berturut-turut. Hewan percobaan dari masing-masing kelompok dieutanasia sebanyak 2 ekor pada hari ke-0, 7, 14, 21, dan 28 setelah perlakuan, selanjutnya mencit diperfusi dan dinekropsi untuk mengambil jaringan pankreas sebagai sampel pemeriksaan imunohistokimia dengan metode streptavidin peroksidase menggunakan antibodi mouse anti-insulin (1:300). Berdasarkan uji statistik menggunakan analisis varian, ekspresi insulin pada sel beta Langerhans pankreas K1 lebih tinggi dibandingkan K2 (P0,05). Waktu pengamatan dan interaksi antara kelompok dan waktu pengamatan menunjukkan perbedaan yang signifikan (P0,05). Induksi dosis rendah streptozotocin secara berulang dapat menurunkan jumlah ekspresi sel beta Langerhans pankreas yang imunoreaktif terhadap insulin.
Co-Authors . Amiruddin . Erwin . Erwin . Muttaqien . Rusli . Rusli Abdul Harris Abdullah Hamzah Abellisa Abellisa Afif Yuda Kusuma Aiza Annisa Aminuddin Aminuddin Amiruddin . Amiruddin Amiruddin Amiruddin Amiruddin Anak Agung Gede Sugianthara Arman Sayuti Asnita Purnama Awaluddin Awaluddin Azhari Azhari Cut Erika Ramadhana Darmawi Darmawi Dasrul Dasrul Denny Irmawati Hasan Dian Masyitha Dirga Rizki Imanda divina dinda hayati Dwinna Aliza Ekowati Handharyani Erina Erina Erwin E Erwin Erwin Erwin Erwin Erwin Erwin Erwin Erwin Evan Kurniawan Faisal Mustafa Ferdian, Riyan Hafifatul Aini Hanif Fadli Hanni Aninaidu HEFRI YUNALDI Hilmi, Mulkiah Jessica Anggun Safitri Langga Mora Lian Varis Riandi M Daud AK M Hasan M Isa M Jalaluddin M Jalaluddin M Nur Salim M Nur Salim M. Nur Salim Mahdi Abrar Maulina, Siti Raudha muhammad isa Muhammad Isa Muhammad Nur Salim Mulyadi Adam Muslim Akmal Muttaqien Muttaqien Nazaruddin Nazaruddin Nazaruddin Nazaruddin Novredha Rahmadita Nuzul Asmilia pani noveliani lubis Rahmi Eka Putri Rahmi, Ulfa Rastina Rastina Razali Daud Rezeki Indah Sari Roslizawaty Roslizawaty Rusli r Rusli Rusli Rusli Rusli Rusli Rusli Sari, Wahyu Eka Seftia Yolanda Sitarina Widyarini Siti Aisyah Siti Aisyah Siti Aisyiah Sugito - Sugito Sugito Surachmi Setiyaningsih Syah, Nada Yulian t fadrial karmil T Reza Ferasyi T. Zahrial Helmi Teuku Fadrial Karmil Teuku Reza Ferasyi Teuku Zahrial Helmi Tri Wahyu Pangestiningsih Ummu Balqis Winaruddin Winaruddin Winaruddin Winaruddin Yula Astuti Zainuddin Zainuddin Zamzami, Rumi Sahara Zuhrawaty Zuhrawaty