Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

Gambaran Penerimaan Vaksin COVID-19 di Puskesmas Guntung Payung Satrio Wibowo Rahmatullah; Herningtyas Nautika Lingga; Deni Setiawan; Dita Ayulia Dwi Sandi; Endah Puwarastuti; Ahmad Nazar Winarto; Siti Bahzah
Health Research Journal of Indonesia Vol 1 No 2 (2022): Health Research Journal of Indonesia
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.255 KB)

Abstract

Pendahuluan: Puskesmas merupakan salah satu tempat yang menyelenggarakan kesehatan masyarakat dan perseorangan tingkat dasar yang berperan dalam melakukan prevensi (pencegahan), deteksi, dan responsif dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masa pandemi. Tujuan: Mendeskripsikan penerimaan pengunjung Puskesmas Guntung Payung terhadap vaksin Covid-19. Metode: Penelitian merupakan deskriptif kuantitatif dengan jenis cross sectional. Sampel penelitian adalah masyarakat yang berkunjung ke Puskesmas Guntung Payung dengan kriteria (usia 18-65 tahun) mau mengikuti penelitian. Jumlah sampel sebanyak 85 orang. Data dikumpulkan melalui formulir dengan google form yang disebarkan menggunakan Whatsapp pada 4 Agustus-14 Agustus 2021. Hasil: Pernyataan terhadap penerimaan Vaksin Covid-19 (12 pernyataan), sebanyak 1 pernyataan mendapatkan jawaban negatif, diantaranya: Vaksin Covid-19 dapat menimbulkan efek samping (64,6%), Untuk 5 pernyataan positif diantaranya : vaksin Covid-19 dirasa aman untuk dipergunakan (74,4%), vaksin dirasa dapat menurunkan angka paparan Virus Corona (69,5%), manusia tidak setuju kalau virus hilang dengan sendirinya (40,2%), responden setuju jika hanya perlu berserah diri pada Tuhan agar Covid-19 segera berlalu (52,4%), responden banyak yang tidak setuju kalau Covid-19 adalah produk propaganda, konspirasi, HOAKS bertujuan untuk meguntungkan pihak-pihak tertentu (56,1%). Simpulan: Hasil ini menggambarkan bahwa pendidikan tentang vaksinasi perlu diintensivekan mengingat tingkat penerimaan (Receiving/Attending) merupakan hasil dari tingkat pengetahuan.
Promosi Kesehatan Pencegahan dan Pengobatan Skabies pada Pasien di Puskesmas Guntung Manggis Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan Novia Novia; Herningtyas Nautika Lingga; Satrio Wibowo Rahmatullah; Difa Intannia; Fanli Yudi Anwar
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 3 No 4 (2023): JAMSI - Juli 2023
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.799

Abstract

Skabies merupakan salah satu penyakit infeksi kulit bersifat menular yang disebabkan oleh tungau betina Sarcoptes scabiei varieta hominis kelas Arachnida. Skabies dapat menjadi penyakit yang bersifat kronis ataupun berat jika terjadi komplikasi yang berbahaya. Komplikasi dapat terjadi dari lesi skabies yang digaruk karna terasa sangat gatal dan tidak nyaman sehingga menimbulkan infeksi kulit. Pengobatan skabies disertai isolasi kontak sangat penting apabila telah terjadi penularan skabies. Skabies dapat menular terutama dari kontak fisik langsung maupun secara tidak langsung seperti, melalui pakaian, handuk dan perlengkapan tidur. Jumlah penderita skabies di Puskesmas Guntung Manggis masih cukup banyak, sehingga perlu dilakukan kegiatan promosi kesehatan yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat terkait pencegahan dan pengobatan skabies. Kegiatan promosi kesehatan dilakukan menggunakan metode ceramah dengan sasaran pasien yang datang ke Puskesmas Guntung Manggis. Kegiatan dilakukan di ruang tunggu puskesmas dan sebagai bahan evaluasi dilakukan pre-postest. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa terjadi peningkatan sebesar 29%, yaitu nilai rata-rata pretest sebesar 66% dan postest 95%. Kesimpulan kegiatan promosi kesehatan yaitu terjadi peningkatan pengetahuan dan pemahaman masyarakat terkait pencegahan dan pengobatan skabies untuk mengoptimalkan terapi.
Evaluasi Penyimpanan Obat LASA (Look Alike Sound Alike) di Unit Pelayanan Rawat Jalan RSUD Brig. H. Hasan Basry Kandangan Satrio Wibowo Rahmatullah; Aditya Maulana Perdana Putra; Abdul Hadi; Dahlia Syahrina; Fitria Febrianti; Risma Dian Ariyani; Qory Rahmat Nazri
Health Research Journal of Indonesia Vol 1 No 5 (2023): Health Research Journal of Indonesia
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Obat LASA (Look Alike Sound Alike) adalah penyimpanan obat berdasarkan nama yang terlihat mirip dan pengucapan yang mirip. Penyimpanan obat LASA dapat dilakukan dengan metode huruf besar untuk menghindari perbedaan antara obat dengan nama atau pengucapan yang sama. Tujuan: Kegiatan ini bertujuan untuk membantu membedakan nama obat yang mirip untuk meminimalkan kesalahan penggunaan.  Huruf besar untuk nama yang berbeda dan huruf kecil untuk nama yang mirip. Metode: Penelitian dilakukan dengan melakukan pemantauan langsung ke lapangan dan melakukan observasi mengenai penyimpanan obat LASA. Hasil: Penelitian ini dapat memudahkan staf Instalassi Farmasi dalam penyediaan obat dan menghindari terjadinya medication error. Kesimpulan: Penyimpanan obat yang baik dan sesuai sangat penting dilakukan agar dapat menjaga mutu dan kualitas obatnya.
Aktivitas Antibakteri dari Kulit Buah Mundar (Garcinia forbesii) Hayatun Izma; Muhammad Ikhwan Rizki; Khoerul Anwar; Dyah Anggraeni; Satrio Wibowo Rahmatullah; Aditya Maulana Perdana Putra; Dita Ayulia Dwi Sandi
JOPS (Journal Of Pharmacy and Science) Vol 6 No 2 (2023): Journal of Pharmacy and Science
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jops.v6i2.3417

Abstract

Garcinia forbesii is traditionally used as medicine and cosmetics. The aimed was to determine antibacterial activity of ethanolic extract and fraction of Garcinia forbesii pericarp against Staphylococcus aureus and Propionibacterium acne based on the diameter of inhibition zone, the minimum inhibitory concentration (MIC) and the minimum killing concentration (MBC). The results showed that the largest inhibition zone diameter against Staphylococcus aureus and Propionibacterium acne was indicated by ethyl acetate fraction of 5.08±1.020 mm and 14.33±3.326 mm. The MIC value of ethanol extract against Staphylococcus aureus and Propionibacterium acne bacteria was >1.5%, n-hexane and ethyl acetate fraction had the same results, namely against Staphylococcus aureus >1.5% and Propionibacterium acne at 1.5%. The MBC value was only obtained for fraction samples of Propionibacterium acne at concentration of 1.5%. It was concluded that ethyl acetate had strong antibacterial activity against Propionibacterium acne based on the value of inhibition zone diameter, MIC, and MBC.
Potentially Inappropriate Medications (PIMs) dan Potentially Prescribing Omissions (PPOs) pada Pasien Geriatri Rawat Inap Tuti Misrina; Difa Intannia; Herningtyas Nautika Lingga; Satrio Wibowo Rahmatullah
Jurnal Pharmascience Vol 10, No 2 (2023): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v10i2.17039

Abstract

Geriatri merupakan kelompok usia yang rentan terhadap efek samping penggunaan obat. Pemberian obat pada pasien geriatri komplek dan memerlukan banyak pertimbangan karena perubahan komposisi dan fungsi tubuh, komorbiditas, gangguan sensorik dan kognitif, serta polifarmasi. Identifikasi terhadap Potentially Inappropriate Medications (PIMs) dan PPOs (Potentially Prescribing Omissions) penting dilakukan untuk peningkatan kualitas pengobatan. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi persentase pasien dan mendeskripsikan jenis golongan obat terbanyak pada kejadian PIMs dan PPOs berdasarkan STOPP START Criteria versi 2. Jenis penelitian ini adalah non-eksperimental metode deskriptif secara retrospektif dengan jumlah 49 sampel pasien geriatrik rawat inap kelas 3 (Januari-Agustus 2022) di RS X Banjarmasin. Data yang diperoleh diidentifkasi menggunakan STOPP START Criteria versi 2 dan dianalisis menggunakan perangkat lunak Microsoft excel 2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase pasien teridentifikasi PIMs yaitu 20 pasien (41%) dengan jumlah 1 PIMs pada 17 pasien (35%) dan ≥ 2 PIMs pada 3 pasien (6%). Jenis golongan obat paling banyak dalam kejadian PIMs adalah loop diuretik (furosemid). Persentase pasien teridentifikasi PPOs yaitu 35 pasien (71%) dengan jumlah 1 PPOs. Jenis golongan obat yang termasuk dalam kejadian PPOs pada penelitian ini adalah statin (atorvastatin). Kesimpulan penelitian ini ditemukan bahwa persentase kejadian PPOs lebih tinggi dibandingkan dengan persentase kejadian PIMs. Kata Kunci: Banjarmasin, PIMs, PPOs, STOPP START Kriteria Versi 2, Lansia    Geriatrics is an age group that is vulnerable to the side effects of drug use. Drug administration in geriatric patients is complex and requires a lot of consideration due to changes in body composition and function, comorbidities, sensory and cognitive disorders, and polypharmacy, so that assistance with Potentially Inappropriate Medications (PIMs) and PPOs (Potentially Prescription Omissions) is important to improve the quality of treatment. The purpose of this study was to identify the proportion of patients and describe the most common types of drug classes in the incidence of PIM and PPO based on the STOPP START Criteria version 2. The method used was descriptive retrospectively with a total sample of 49 geriatric patients inpatient class 3 (January-August) 2022) at RS X Banjarmasin. The data obtained were identified using STOPP START Criteria version 2 and analyzed using Microsoft Excel 2021. The results showed that the proportion of patients identified as PIMs was 20 patients (41%) with a total of 1 PIMs in 17 patients (35%) and ≥ 2 PIMs in 3 patients (6%). The most common type of drug class in the incidence of PIMs is loop diuretics (furosemide). The percentage of patients identified as PPOs was 35 patients (71%) with 1 PPOs. The most common type of drug class in the incidence of PPOs is statins (atorvastatin). The conclusion of this study was found that the proportion of incident PPOs was higher than the proportion of incident PIMs. 
Peningkatan Pengetahuan Masyarakat dalam Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga untuk Penyakit Degeneratif di Puskesmas Banjarbaru Selatan Helsawati Helsawati; Dita Ayulia Dwi Sandi; Endang Kurniasih; Aditya Maulana Perdana Putra; Satrio Wibowo Rahmatullah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea Vol 1, No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpmp.v1i2.9153

Abstract

Penyakit degeneratif adalah penyakit yang menyebabkan terjadinya kerusakan atau kemunduran fungsi terhadap jaringan atau organ tubuh. Beberapa penyakit degeneratif yang dibahas dalam penyuluhan antara lain hipertensi, diabetes mellitus, asam urat, dan hiperkolesterolemia. Pengunaan obat kimia dalam jangka waktu lama dapat memberikan efek samping yang lebih besar, sehingga dapat digunakan pengobatan alternative tradisional yaitu dengan tanaman obaat keluarga (TOGA). Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat khususnya di lingkup puskesmas Banjarbaru Selatan, memberikan informasi mengenai taman obat keluarga (TOGA) serta contoh tanaman obat dan cara penggunannya yang dapat dimanfaatkan dalam pengobatan penyakit degeneratif. Metode kegiatan adalah sosialisasi, penyuluhan, dan evaluasi. Berdasarkan hasil pengukuran kuesioner, diketahui bahwa sebelum edukasi dari 35 responden diperoleh nilai ratarata pretest dan postest secara berurutan yaitu 40,94% dan 97,14%. Berdasarkan hasil dari pretest dan posttest tersebut dapat disimpulkan bahwa adanya peningkatan tingkat pengetahuan masyarakat yang signifikan tentang pemanfaatan TOGA untuk penyakit degeneratif setelah diberikan edukasi kesehatan.Kata Kunci: Pemberdayaan, Tanaman Obat Keluarga, Tingkat Pengetahuan, DegeneratifDegenerative diseases are diseases that cause damage or deterioration of function to body tissues or organs. Some degenerative diseases discussed in the counseling include hypertension, diabetes mellitus, gout, and hypercholesterolemia. The use of chemical drugs in the long term can provide greater side effects, so that traditional alternative treatment can be used, namely with family medicine plants (TOGA). The purpose of this activity is to increase the knowledge and comprehension of the community, especially within the scope of the Banjarbaru Selatan health center, providing information about family medicinal gardens (TOGA) and examples of medicinal plants and how to use them that can be utilized in the treatment of degenerative diseases. The activity methods were socialization, counseling, and evaluation. Based on the results of the questionnaire measurement, it is known that before the education of 35 respondents, the average pretest and posttest scores were 40.94% and 97.14%, respectively. Based on the results of the pretest and posttest, it can be concluded that there is a significant increase in the level of community knowledge about the use of TOGA for degenerative diseases after being given health education.
Penyuluhan tentang DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang) di SMPN 31 Banjarmasin Anisa Desriyanti; Nor Aida; Difa Intannia; Satrio Wibowo Rahmatullah; Herningtyas Nautika Lingga
Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea Vol 1, No 4 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpmp.v1i4.10934

Abstract

Obat merupakan bahan atau paduan bahan yang digunakan untuk menyembuhkan, memelihara, dan meningkatkan kesehatan. Jika dalam penggunaan suatu obat tidak tepat, maka dapat berisiko membahayakan penggunanya. Salah satu upaya untuk menghindari terjadinya penggunaan obat yang salah atau penyalahgunaan obat dapat dilakukan promosi kesehatan DAGUSIBU yang merupakan singkatan dari (Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang) obat dengan tepat yang merupakan program gerakan keluarga sadar obat. Kegiatan promosi kesehatan dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat yang tepat pada siswa SMPN 31 Banjarmasin. Metode yang digunakan yaitu ceramah disertai dengan pemberian leaflet berisi materi DAGUSIBU. Sebagai bahan evaluasi dilakukan pretes, diskusi, tanya jawab dan postes. Hasil kegiatan promosi kesehatan diketahui nilai rata-rata pretes siswa adalah 65,33 dan nilai rata-rata postes siswa adalah 95. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan siswa mengenai DAGUSIBU sebanyak 45,41% setelah diberikan promosi kesehatan. Kata Kunci: Leaflet, Obat, Promosi Kesehatan, Siswa  Medicine is a substance i that is necessary for maintaining and enhancing health, but when taken improperly, it can be harmful to the user. DAGUSIBU (Get, Use, Save, Dispose of) drugs safely and correctly, a drug awareness family movement program, is one strategy to prevent inappropriate or overuse of drugs. In order to improve students' awareness of how to get, use, store, and dispose of medications, health promotion activities were conducted at SMPN 31 Banjarmasin. The approach employed was a lecture combined with the distribution of pamphlets providing DAGUSIBU information. Pre-test, discussion, question-and-answer, and post-test exercises were used as evaluation tools. The outcomes of the health promotion activities revealed that the typical student pretest score was 65.33 and the typical student posttest score was 95. Thus, it can be said that after receiving health promotion, students' understanding of DAGUSIBU increased by 45.41%.
Penyuluhan Cegah Efek Samping Dengan Cerdas Dan Bijak Menggunakan Obat Tradisional Di Komplek Wengga Trikora Rt 42 Rw 007 Kelurahan Guntung Manggis Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan Syifa Auliani; Herningtyas Nautika Lingga; Satrio Wibowo Rahmatullah; Difa Intannia; Fanli Yudi Anwar
Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea Vol 1, No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpmp.v1i2.9672

Abstract

Obat tradisional merupakan obat yang berasal dari bahan herbal yang sangat banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai upaya pemeliharaan kesehatan. Obat tradisional atau herbal di Indonesia terbagi atas 3 jenis antara lain  fitofarmaka, obat herbal terstandar (OHT), dan jamu. Sebagian masyarakat yang tidak mengetahui apa saja jenis obat tradisional, bagaimana cara memilih, membedakan dan memperoleh dengan benar sediaan obat tradisional yang legal ataupun ilegal, serta informasi apa saja yang perlu diketahui sebelum membeli sediaan obat tradisional tersebut. Penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan tambahan informasi kepada masyarakat tentang bagaimana cara mencegah efek samping dengan cerdas dan bijak dalam memanfaatkan obat tradisional yang aman, efektif dan berkualitas guna meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menghindari munculnya penyakit berbahaya di kemudian hari. Metode yang dilakukan berupa penyuluhan dan pembagian leaflet. Hasil kegiatan penyuluhan dievaluasi melalui kehadiran masyarat, pre-test dan post-test. Kegiatan dihadiri sebanyak 15 orang. Berdasarkan hasil pada sesi pre-test dan post-test terkait definisi obat tradisional tidak terdapat selisih. Pertanyaan tentang pengelompokkan OT terdapat peningkatan sebesar 33,4% dan 40%. Pernyataan terkait bahan kimia obat pada obat tradisional pengetahuan peserta meningkat setelah mendapatkan informasi penyuluhan sebesar 13,3% dan 73,3%. Kata Kunci: BKO, Efek samping, Penggunaan, Obat Tradisional.Traditional medicine is medicine derived from herbal ingredients which are very widely used by the people of Indonesia as an effort to maintain health. Traditional or herbal medicine in Indonesia is divided into 3 types, namely phytopharmaca, standardized herbal medicine (OHT), and herbal medicine. Some people do not know what types of traditional medicines are, how to choose, differentiate and correctly obtain traditional medicinal preparations that are legal or illegal, as well as what information needs to be known before purchasing these traditional medicinal preparations. This counseling aims to provide additional information to the public about how to prevent side effects intelligently and wisely in utilizing safe, effective and quality traditional medicines to improve health and prevent and avoid the emergence of dangerous diseases in the future. The method used is in the form of counseling and distribution of leaflets. The results of extension activities were evaluated through community attendance, pre-test and post-test. The event was attended by 15 people. Based on the results of the pre-test and post-test sessions related to the definition of traditional medicine, there is no difference. There was an increase in questions about grouping OT by 33.4% and 40%. Statements related to medicinal chemicals in traditional medicine increased the participants' knowledge after receiving counseling information by 13.3% and 73.3%.
PRO INSTING (Program Indonesia Bebas Stunting) Melalui Edukasi pada TP-PKK dan Anggota Karang Taruna di Landasan Ulin Tengah Satrio Wibowo Rahmatullah; Prima Happy Ratnapuri; Dita Ayulia Dwi Sandi; Herningtyas Nautika Lingga; Difa Intannia; Hayatun Izma; Linda Wahyuni; Nasya Hafizah; Angelina Ayu Dela; Damayanti Rumondang Butar Butar; Daniel Wisnugroho
Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea Vol 1, No 3 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpmp.v1i3.10228

Abstract

Stunting adalah sebuah permasalahan kekurangan gizi kronis yang diakibatkan karena kurangnya asupan gizi dalam rentang waktu yang cukup lama, sehingga menyebabkan gangguan pertumbuhan pada anak yaitu berupa tinggi badan anak yang lebih pendek daripada anak seusianya. Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia tahun 2022 menunjukkan bahwa kasus stunting di Kalimantan Selatan sebanyak 24,6% dengan prevalensi di Banjarbaru sebesar 17.3% serta terdapat 16 kasus di Landasan Ulin Tengah. Tujuan kegiatan ini adalah untuk melakukan pemberdayaan kader TP.PKK dan karang taruna, serta pemberian Paket Edukasi Stunting (PENTING) yang nantinya dapat digunakan untuk edukasi terkait stunting kepada masyarakat di Kelurahan Landasan Ulin Tengah secara berkesinambungan. Kegiatan ini berawal dari persiapan pembuatan paket edukasi stunting, kemudian sosialisasi melalui kegiatan ceramah dan diskusi kepada kader TP.PKK dan Karang Taruna, serta penyerahan paket edukasi stunting kepada kader. Sebelum ada penurunan angka stunting, melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan membentuk kader stunting di kelurahan Landasan Ulin Tengah, sehingga nanti kader mampu mengedukasi masyarakat khususnya ibu hamil, ibu menyusui, dan yang memiliki anak (0-6 tahun) serta mampu menurunkan angka stunting di kelurahan Landasan Ulin Tengah melalui Paket Edukasi Stunting (PENTING) di masyarakat.Kata Kunci: Stunting, Edukasi, Sosialisasi, Kader Stunting is a chronic malnutrition problem caused by lack of nutritional intake over a long period of time, causing growth disorders in children, namely in the form of children's height that is shorter than their age. Based on the results of the 2022 Indonesian Nutritional Status Survey, it shows that stunting cases in South Kalimantan are 24.6% with a prevalence in Banjarbaru of 17.3% and there are 16 cases in Landasan Ulin Tengah. The purpose of this activity is to empower TP cadres. PKK and cadet reefs, as well as the provision of Stunting Education Packages (PENTING) which can later be used for stunting-related education to the community in Landasan Ulin Tengah Village on an ongoing basis. This activity began with the preparation of making stunting education packages, then socialization through lectures and discussions to TP cadres. PKK and Karang Taruna, as well as the delivery of stunting education packages to cadres. Before there is a decrease in stunting rates, through this activity, it is hoped that it can increase understanding and form stunting cadres in Landasan Ulin Tengah sub-district, so that later cadres will be able to educate the community, especially pregnant women, breastfeeding women, and those with children (0-6 years) and be able to reduce stunting rates in Landasan Ulin Tengah sub-district through the Stunting Education Package (PENTING) in the community.
PELATIHAN PHARMAPRENEUR, PEMBUATAN KEMASAN, DAN PEMASARAN PRODUK MINUMAN KESEHATAN BERBAHAN KALAKAI Stenochlaena palustris SEBAGAI UMKM (INDUSTRI RUMAH TANGGA) Hafiz Ramadhan; Dyera Forestryana; Ratna Restapaty; Rahmayanti Fitriah; Revita Saputri; Satrio Wibowo Rahmatullah
GEMASSIKA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 7 No. 2 (2023): NOPEMBER
Publisher : P3M Universitas Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30787/gemassika.v2i2.793

Abstract

Utilization of the potential of Kelakai (Stenochlaena palustris) as a health drink can be carried out and applied to prevent the spread of Covid-19. The purpose of this community service is to increase public interest in entrepreneurship, especially in groups of PKK women in Palam Village, Cempaka District, Banjarbaru. Entrepreneurship training was carried out in the production of processed healthy drinks from Kelakai including how to manufacture packaging and product marketing. The activity was held on November 8th, 2021, at the Palm Village Office Hall. The method of activity is through the presentation of entrepreneurship, how to make innovative, creative, and informative packaging, marketing practices by formulating strategies for marketing forms both directly and online. The activity was attended by 35 PKK women, lecturers, and students. The result obtained is an increase in partner knowledge about digital technology as an online marketing medium. Some partners have doubts about online marketing, but after participating in this activity, PKK women understand the basics of information and communication technology. This training attracted a group of PKK women in Palam Village, Cempaka District, Banjarbaru to develop processed products from Kalakai which were then marketed to create new UMKM in the form of Home Industries.
Co-Authors Abdul Hadi Ade Syarif Hakim Aditya Maulana P.P Adnan Syahrizal Agustina, Ni Kadek Ayu Ahmad Nazar Winarto Akbar, Depy Oktapian Akhmad Junaidi Angelina Ayu Dela Anisa Desriyanti Anna Humaira Anna Khumaira Sari Apriyanti, Anna Astuti, Karunita Ika Aulia Rahmah Buih, Putri Helena Junjung Dahlia Syahrina Damayanti Rumondang Butar Butar Daniel Wisnugroho Deni Setiawan DENI SETIAWAN Difa Intannia Dyah Anggraeni Dyera Forestryana Dyera Forestryana Eka Fitri Susiani Endah Puwarastuti Endang Kurniasih Fadlilaturrahmah Fadlilaturrahmah, Fadlilaturrahmah Fanli Yudi Anwar Fanli Yudi Anwar Fatimatuz Zahra Fitria Febrianti Gultom, Luis Figo Guntur Kurniawan Hafiz Ramadhan Hafizah, Noor Hayatun Izma Helmina Wati Helsawati Helsawati Hendrya Legenda Herliana Dewi Herningtyas Nautika Lingga I Dewa Putu Pramantara I Dewa Putu Pramantara I Ketut Adnyana Ika Maulida Nurrahma Isnaini, Nazhifah Izma, Hayatun Jenah, Rina Astiyani Khairina Maida Khairunnisa Khalifah, Sefa Nur Khoerul Anwar Khoirunnisa Muslimawati Liling Triyasmono LINDA WAHYUNI Lisa Andina Lukman Hakim Lukman Hakim Madani, Al Mahendra, Rachul Ridho Mia Fitriana Muhamad Hepriatna Muhammad Ikhwan Rizki Muhammad Reza Fahlevi Muhammad Reza Pahlevi Mulia, Radha Eka Nasya Hafizah Nazhipah Isnani Nirmala Fikriyati Noor, Riskan Nor Aida Normaidah, Normaidah Novia Novia Okta Muthia Sari Pratiwi, Desy Prima Happy Ratnapuri Putra, Aditya Maulana Perdana Putri, Indah Pebriani Qory Rahmat Nazri Rahma, Salsabila Fadiya Rahmayanti Fitriah Ramadhan, Fery Ramadhani , Syahrizal Ratna Restapaty Risma Dian Ariyani Rosanti, Diah Aulia Sandi, Dita Ayulia Dwi Saputri, Revita Saragih, Triando Hamonangan Sari , Anna Khumaira Sari, Fitri Novita Sari, Sindwi Rinanda Sari, Sri Oktaviani Silviana, Mega Siti Bahzah Siti Nurhaliza Leyla Susiani, Eka Fitri Syifa Auliani Tangkas, Hansel Hens Tjitradi, Sukhito Yohanes Tuti Misrina Wikaningtyas, Pratiwi Winda Tri Kurniasari Yusrinie Wasiaturrahmah