Claim Missing Document
Check
Articles

POTENSI LARVASIDA ALAMI DARI GRANUL EKSTRAK AKAR PULAI TERHADAP LARVA Aedes aegypti Salamah, Intan Fitrotus; Rejeki, Desi Sri; Alfiraza, Ery Nourika
Jurnal Analis Farmasi Vol 10, No 2 (2025): JURNAL ANALIS FARMASI
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v10i2.21569

Abstract

Larvasida alami merupakan pestisida yang mampu membunuh larva. Salah satu tumbuhan yang dapat digunakan sebagai larvasida alami adalah pulai (Alstonia scholaris (L) R. Br). Tumbuhan pulai mengandungan senyawa saponin, alkaloid, flavonoid dan tanin yang berpotensi sebagai larvasida alami. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai LC50 dan aktivitas larvasida terbaik dari granul ekstrak akar pulai terhadap larva Aedes aegypti. Uji aktivitas larvasida granul dibuat pada konsentrasi 0%:10%:15%:20%. Pengujian dilakukan dengan menambahkan 0,4 gram granul dari semua perlakuan, 0,01 gram kontrol positif serbuk abate dan kontrol negatif granul tanpa ekstrak yang kemudian ditambahkan ke dalam 100 mL aquades. Larva yang digunakan adalah larva Aedes aegypti instar III, setiap replikasi menggunakan 10 larva. Nilai LC50 diperoleh melalui analisis regresi probit menggunakan program statistik SPSS. Didapatkan LC50 dari granul ekstrak akar pulai sebesar 14,541% yang memiliki aktivitas cukup beracun. Hal ini menunjukkan bahwa LC50 yang lebih tinggi dapat mengakibatkan aplikasi granul tidak efektif karena toksisitasnya yang rendah, sedangkan LC50 yang lebih rendah menunjukkan granul yang lebih toksik. Aktivitas larvasida terbaik ditunjukkan dengan kematian semua larva Aedes aegypti dengan pengamatan 24 jam pada formulasi 3 granul ekstrak akar pulai dengan konsentrasi 20%. Hal ini menunjukkan semakin tinggi konsentrasi maka semakin tinggi aktivitas granul untuk membunuh larva.
Utilization of Herbal Medicines as Alternative Hypertension Therapy: A Review of Effectiveness and Safety Balfas, Rifqi Ferry; Mainassy, Meilisa Carlen; Rejeki, Desi Sri; Nurhidayati, Lailiana Garna
International Journal of Health Sciences Vol. 3 No. 4 (2025): IJHS : International Journal of Health Sciences
Publisher : Asosiasi Guru dan Dosen Seluruh Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59585/ijhs.v3i4.887

Abstract

Hypertension remains a leading cause of global morbidity and mortality, contributing to an increased risk of coronary heart disease, kidney failure, and stroke. Conventional hypertension treatment using synthetic drugs is effective in lowering blood pressure, but often causes side effects such as dizziness, dry cough, hypokalemia, and metabolic disorders that can reduce patient compliance with therapy. Therefore, people are starting to turn to complementary and alternative treatments based on herbal plants. This study aims to review the effectiveness and safety of using herbal medicines as an alternative therapy for hypertension based on the latest scientific evidence. The research method used is systematic review. literature review of 35 scientific articles from the database PubMed, ScienceDirect, and Garuda Dikti during the period 2015–2024. The results of the study showed that plants such as garlic (Allium sativum), celery (Apium graveolens), soursop leaves (Annona muricata), and pegagan (Centella asiatica) has the effect of lowering blood pressure through the mechanism of vasodilation, increasing the production of nitric oxide oxide , diuretic effects, and antioxidant activity. Although most studies show positive results, most of the trials are still preclinical and require confirmation through large-scale clinical trials. In conclusion, herbal medicines have the potential to be used as complementary therapies for hypertension with minimal side effects. However, their use must be monitored by medical personnel to avoid interactions with synthetic antihypertensive drugs.
Potensi Kulit Jagung (Zea mays L) Dan Sari Lidah Buaya (Aloe vera L) Sebagai Pelembab Dalam Sediaan Lotion Rejeki, Desi Sri; Fahamsya, Arifina; Safitri, Rafika Dwi
Jurnal Ilmiah Biosaintropis (Bioscience-Tropic) Vol 10 No 1 (2024): Agustus 2024
Publisher : Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam - Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/ejbst.v10i1.579

Abstract

Ekstrak kulit jagung dan sari lidah buaya mengandung senyawa flavonoid yang memiliki aktivitas sebagai antioksidan sehingga dapat melembabkan kulit. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan efektivitas esktrak kulit jagung dan sari lidah buaya sebagai pelembab alami yang diaplikasikan dalam sediaan lotion dan mengetahui mutu fisik serta efek iritasinya. Metode penelitian yang digunakan yaitu eksperimen dengan berbagai konsentrasi F0 (0 %), F1 (10 : 3%), F2 (8 : 5%) , dan F3 (6 : 7%). Adapun uji evaluasi lotion diantaranya uji pH, viskositas, daya lekat, daya sebar, dan uji iritasi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan SPSS 22. Hasil lotion menunjukkan ekstrak kulit jagung dan sari lidah buaya mampu berpotensi melebabkan kulit dan pada uji mutu fisik memenuhi syarat, serta hasil uji iritasi pada keempat formula tidak menimbulkan efek iritasi eritema maupun edema.  
EDUKASI BAHAYA KANDUNGAN BORAKS PADA MI BASAH DI DESA PEGIRIKAN KECAMATAN TALANG KABUPATEN TEGAL Muhammad Fasekh Jamaludin Amin; Ery Nourika Alfiraza; Desi Sri Rejeki; Agung Nur Cahyanta; Fika Rizqiyana; Shofa Khoirun Nida; Farida Fakhrunnisa
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 3: Agustus 2024
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v4i3.8332

Abstract

Boraks merupakan zat kimia berbahaya yang seringkali ditambahkan dalam pembuatan makanan. Larangan penggunaan boraks sudah diatur dalam permenkes tahun 2012. Konsumsi boraks dalam tubuh dapat mengakibatkan berbagai penyakit antara lain diare, gangguan sistem syaraf, gangguan ginjal, anemia, hingga dapat mengakibatkan kerusakan pada hati dan juga otak. Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat terkait bahaya kandungan boraks pada makanan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan menggunakan metode sosialisasi kepada masyarakat dengan cara memberikan kuisioner tentang tingkat pengetahuan masyarakat mengenai bahaya boraks pada makanan. Hasil pengabdian masyarakat yaitu menghasilkan tingkat pemahaman masyarakat yang sangat baik setelah dilakukannya edukasi tentang bahaya boraks pada mi basah.
Eksplorasi Ekstrak Wortel (Daucus Carota L.) Sebagai Tabir Surya pada Analisis SPF (Sun Protection Factor) Sediaan Lotion Muhammad Elfani Tasya; Agung Nur Cahyanta; Desi Sri Rejeki
OBAT: Jurnal Riset Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol. 3 No. 3 (2025): May: OBAT: Jurnal Riset Ilmu Farmasi dan Kesehatan
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/obat.v3i3.1260

Abstract

Sunlight is the main source of energy for life, but ultraviolet radiation can have negative impacts on the skin, such as sunburn, pigmentation, wrinkles, premature aging, and the risk of skin damage due to excessive exposure. One way to protect the skin from these effects is to use sunscreen. Carrots contain antioxidant compounds that can bind free radicals and prevent cell damage due to oxidation, so they have the potential to be used as a natural ingredient in making sunscreen. This research aims to formulate and test the physical properties of carrot extract lotion as a sunscreen and determine the extract concentration that has the optimal Sun Protection Factor (SPF) value. The method used is experimental by making lotion formulations, testing their physical properties, and measuring the SPF value of each formulation. The research results showed that the KN, F1, F2, and F3 lotion formulations had a semi-solid form which met the formulation requirements. However, KN's SPF value is only 1.23 which does not meet sunscreen standards. Meanwhile, F1 has SPF 8.3 (extra effect category), F2 with SPF 15.06 and F3 with SPF 24.1 (ultra category). F3 shows the best results because with SPF 24.1, this formulation is close to SPF 25 which can protect the skin for up to 4 hours with twice daily use. The higher the concentration of carrot extract, the better its effectiveness in lotion formulation as a sunscreen.
ANALISIS KESALAHAN GRAMATIKAL DALAM ABSTRAK BERBAHASA INGGRIS Murti, Fiqih Kartika; Atmoko, Dwi; Rejeki, Desi Sri
Lingua Franca:Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 7 No 1 (2023): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/lf.v7i1.16214

Abstract

Penulisan abstrak berbahasa Inggris dalam artikel-artikel hasil penelitian telah menjadi salah satu syarat di berbagai jurnal nasional, walaupun isi artikel tersebut ditulis dalam bahasa Indonesia. Agar abstrak berbahasa Inggris dapat terbaca maka haruslah menggunakan tata bahasa Inggris yang baik dan benar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk kesalahan gramatikal abstrak berbahasa Inggris pada jurnal di lingkungan Universitas Bhamada Slawi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Pengambilan sampel penelitian juga didasarkan pada kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditentukan dan dihasilkan 101 abstrak berbahasa Inggris. Uji validitas data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi teori. Selanjutnya, data penelitian dianalisis menggunakan analisis isi meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menyebutkan bahwa terdapat 12 kesalahan gramatikal dalam penulisan abstrak berbahasa Inggris pada jurnal di lingkungan Universitas Bhamada Slawi; kata kerja (48,5%), pilihan kata (17,8%), penghilangan kata (14,9%), penyusunan kata (14,9%), penambahan kata (13,9%), kata sandang (13,9%), kata depan (12,9%), pengejaan (9,9%), kesesuaian subjek dan kata kerja (6,9%), kata ganti (5%), kata benda (4%), dan kalimat pasif (3%). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penggunaan kata kerja dalam bahasa Inggris menjadi kesalahan gramatikal yang paling sering ditemui dalam abstrak berbahasa Inggris pada jurnal di lingkungan Universitas Bhamada Slawi.
Motivasi sebagai Faktor Pendorong Kepatuhan Pengobatan pada Pasien Tuberkulosis. Rizqiyana, Fika; Widiya Nurhikmah; Desi Sri Rejeki
Journal Pharma Saintika Vol. 9 No. 1 (2025): Oktober : Jurnal Pharma Saintika
Publisher : Program Studi DIII Farmasi Akademi Farmasi Dwi Farma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51225/jps.v9i1.99

Abstract

Tuberculosis (TB) remains a major public health concern that requires long-term treatment with Anti-Tuberculosis Drugs (ATDs). The success of therapy largely depends on patient’s adherence to the prescribed regimen, which is influenced by various behavioral and psychosocial factors. This study aimed to determine the level of medication adherence among TB patients taking ATDs and analyze the factors influencing adherence, including knowledge, motivation, and social support. A descriptive quantitative study with a cross-sectional was conducted involving 43 respondents selected through total sampling. Data were collected using the Morisky Medication Adherence Scale 8 (MMAS-8) and questionnaires assessing knowledge, motivation, and social support. The findings showed that 41,9% patients had low adherence, 25,6% had moderate adherence, and 32,6% had high adherence. Of the three factors analyzed, ony motivation exhibited a statistically significant association with adherence (p= 0,038), while knowledge (p=0,757) and social support (p=0,216) did not show significant associations. In conclusion, motivation represents a major determinant of adherence among TB patients. Interventions that emphasize motivational enhancement and educational engangement by healthcare providers should be prioritized to improve adherence and optimize treatment outcomes for tuberculosis.
Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang Muli (Musa acuminta Colla.) dalam Sediaan Foot Sanitizer Spray Sebagai Antiseptik Alami Amalia, Meli; Rejeki, Desi Sri; Alfiraza, Ery Nourika
KUNIR: JURNAL FARMASI INDONESIA Vol 3 No 2 (2025): NOVEMBER
Publisher : Program Studi Farmasi (S-1), Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Bhamada Slawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/kjfi.v3i2.814

Abstract

Kulit pisang muli diketahui memiliki beberapa senyawa aktif diantaranya flavonoid, saponin serta tanin yang memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan bakteri, sehingga berpotensi digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan sediaan antiseptik alami (foot sanitizer spray). Foot sanitizer spray adalah produk larutan higienis untuk kaki yang diformulasikan guna menjaga kebersihan dan kesehatan kaki, membunuh bakteri, ragi serta jamur. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas antibakteri serta menentukan konsentrasi optimal dari sediaan foot sanitizer spray dalam menghambat S.aureus. Berdasarkan hasil penelitian ekstrak etanol kulit pisang muli dapat dibuat menjadi sediaan foot sanitizer spray dibuktikan dengan semua uji fisik sediaan yang dilakukan memperoleh hasil sesuai dengan literatur yang ditentukan, serta dapat menghambat pertumbuhan S.aureus. Formula 3 menunjukkan efektivitas tertinggi dalam menghambat S.aureus, dengan ukuran area hambat mencapai 11 mm yang termasuk dalam klasifikasi daya hambat kuat. Pengolahan data dilakukan menggunakan uji statistik Kruskal- Wallis dan memperoleh hasil adanya perbedaan yang bermakna pada zona hambat masing-masing konsentrasi. Semakin tinggi konsentrasi zat aktif, maka aktivitas antibakteri semakin tinggi.