Claim Missing Document
Check
Articles

POTENSI KECAMBAH SEBAGAI ANTIOKSIDAN DALAM BODY LOTION MENGGUNAKAN METODE DPPH Nida, Shofa Khoirun; Rejeki, Desi Sri; Nurhidayati, Lailiana Garna; Syada, Yasmin Laila
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 16 No 1 (2025)
Publisher : UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/jik.v16i1.777

Abstract

Produk perawatan kulit yang mengandung senyawa antioksidan sangat dibutuhkan untuk menangkal radikal bebas. Salah satu tanaman yang mengandung aktivitas antioksidan adalah kecambah kacang hijau (Vigna radiata (L.) R. Wilczek) atau tauge. Tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh sediaan body lotion yang memiliki aktivitas antioksidan. Uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhidrazil) dengan spektrofotometri UV-Vis. Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian eksperimental dengan membuat 3 formulasi sediaan. Adapun konsentrasi ekstrak etanol kecambah kacang hijau yang digunakan sebesar 1% (Formula 1), 5% (Formula 2), dan 10 % (Formula 3). Sediaan body lotion kemudian diuji aktivitas antioksidan. Hasil yang didapatkan yaitu sediaan body lotion memiliki aktivitas antioksidan kuat pada formula 1 ( IC50 67,16 ppm) dan formula 2 (IC50 73 ppm), serta sangat kuat pada formula 3 (IC50 37,45 ppm). Formula sediaan body lotion ekstrak etanol kecambah kacang hijau (Vigna radiata (L.) R. Wilczek) yang memiliki aktivitas antioksidan terbesar yaitu F3.
Upaya Pencegahan Stunting Melalui Peningkatan Pengetahuan Ibu di Desa Brekat Kecamatan Tarub Kabupaten Tegal Rejeki, Desi Sri; Febriyanti, Dita Putri; Wulandari, Prihastini Setyo; Rizqiyana, Fika
JABI: Jurnal Abdimas Bhakti Indonesia Vol 6 No 1 (2025): Juni
Publisher : UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/jabi.v6i1.785

Abstract

Stunting adalah kondisi dimana tinggi badan seseorang lebih pendek dari rata-rata tinggi badan seusianya. Stunted (short stature) merupakan indikator malnutrisi kronik yang menunjukkan riwayat kurang gizi pada balita dalam jangka waktu lama. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat, mengetahui faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap upaya pencegahan stunting dan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pencegahan stunting. Hasil dari pengabdian ini adalah tingkat pengetahuan masyarakat mengenai pencegahan stunting dikategorikan baik dan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap upaya pencegahan stunting antara lain umur, pendidikan, pekerjaan, akses informasi dan dukungan lingkungan sekitar.
Karakter Fisik Dan Aktivitas Antibakteri Sabun Padat Ekstrak Kulit Pisang Mas (Musa Acuminata Colla) Terhadap Staphylococcus Aureus Darsini; Desi Sri Rejeki; Endang Istriningsih; Setyo Wulandari, Prihastini
Journal of Chemistry Sciences and Education Vol 2 No 01 (2025): Journal of Chemistry Sciences and Education
Publisher : PT. Pubsains Nur Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69606/jcse.v2i01.171

Abstract

Solid soap is a type of skin cleanser formulation that functions to remove dirt, oil, and microorganisms such as bacteria. This study aims to formulate a solid bath soap containing ethanol extract of "pisang mas" banana peel (Musa acuminata) and to evaluate its antibacterial effectiveness against Staphylococcus aureus. The "pisang mas" banana peel was selected due to its content of active compounds such as flavonoids, saponins, and tannins, which are known to possess antibacterial properties. The extraction process was carried out by maceration using 96% ethanol, yielding an extract with a yield of 34.4%. The solid soap was formulated with four variations of extract concentrations: 0% (control), 8%, 10%, and 12%. Each formulation was subjected to physical quality tests including organoleptic properties, moisture content, foam height, and pH, in accordance with the Indonesian National Standard (SNI 06-3532-1994). Antibacterial activity was evaluated using the disc diffusion method against Staphylococcus aureus. The results demonstrated that all formulations met the quality standards for solid soap. The antibacterial test showed that extract concentrations of 8%, 10%, and 12% produced inhibition zones of 7.8 mm, 9 mm, and 16 mm, respectively, while the negative control showed an inhibition zone of 8.2 mm. These data indicate that increasing the concentration of "pisang mas" banana peel extract in the solid soap formulation positively correlates with enhanced antibacterial activity. The 12% concentration exhibited the strongest antibacterial effect. Therefore, ethanol extract of "pisang mas" banana peel shows potential as a natural active ingredient in antibacterial solid soap formulations.
Pemanfaatan Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas (L) Lam.) Terhadap Aktivitas Staphylococcus aureus Dalam Gel Infusa Wulandari, Prihastini Setyo; Rejeki, Desi Sri; Saraswati, Adinda Leskiyas
Jurnal Ilmiah Biosaintropis (Bioscience-Tropic) Vol 11 No 1 (2025): Agustus 2025
Publisher : Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam - Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/ejbst.v11i1.631

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan dan mengevaluasi efektivitas sediaan gel infusa umbi ubi jalar ungu (Ipomoea batatas (L.) Lam.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus sebagai agen antibakteri penyebab bisul. Ekstraksi dilakukan menggunakan metode infusa dengan suhu 90°C selama 15 menit untuk memperoleh senyawa aktif. Sediaan gel diformulasikan dengan berbagai konsentrasi ekstrak (0,5%, 1% dan 2%) menggunakan HPMC sebagai gelling agent. Evaluasi sediaan meliputi uji organoleptis, pH, daya sebar, viskositas, daya lekat, homogenitas, stabilitas, dan uji antibakteri dengan metode difusi sumuran. Hasil penelitian menunjukan bahwa formula memenuhi standar uji fisik sediaan gel, dengan Ph berkisar antara 7, viskositas yang sesuai dengan standar SNI, kecuali daya sebar yang tidak sesuai karena konsentrasi gelling agent yang digunakan kecil yang menyebabkan penurunan nilai daya sebar serta daya hambat terbesar terhadap Staphylococcus aureus terdapat pada formula dengan konsentrasi 2%, dengan zona hambat 13,5 mm. Analisis data yang digunakan yaitu one way anova didapatkan hasil uji anova dengan nilai signifikan 0,004<0,05 yang dapat disimpulkan adanya perbedaan secara signifikan. Penelitian ini menunjukkan bahwa gel infusa umbi ubi jalar ungu memiliki potensi sebagai alternatif pengobatan bisul berbasis herbal.
Mengidentifikasi Manajemen Bimbingan Konseling di Sekolah SMP Negeri 11 Medan Linto, Ofa; Rejeki, Desi Sri; Azzahra, Tary; Christy, Veranita; Wiweka, Wiweka
Action Research Literate Vol. 8 No. 12 (2024): Action Research Literate
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/arl.v8i12.2530

Abstract

Manajemen bimbingan dan konseling di sekolah merupakan aspek penting dalam memberikan dukungan holistik kepada siswa yang mencakup akademik, emosional, sosial dan kesejahteraan. Program ini diciptakan untuk membantu siswa mengatasi perkembangan, tekanan akademik dan bisang perilaku positif. Selain itu, bimbingan akademik dapat membantu mengarahkan siswa merencanakan dan mencapai tujuan mereka. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti mengenai pengdentifikasian manajemen bimbingan konseling di Sekolah SMP Negeri 11 Medan. Metode pada penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan wawancara mendalam. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan Wawancara, observasi dan dokumentasi. SMP Negeri 11 Medan mendukung perkembangan siswa secara holistik, membantu mengatasi tekanan akademik dan masalah interpersonal, serta mempromosikan perilaku positif. Meskipun ada kendala sumber daya, evaluasi menunjukkan perlunya peningkatan metode dan kerjasama dengan orang tua serta komunitas untuk memastikan relevansi layanan dengan kebutuhan siswa.
Aktivitas Antioksidan Daun Mangrove (Rhizophora mucronata Lamk) dengan metode β-Carotene Bleaching Istriningsih, Endang; Rejeki, Desi Sri; Anggraeni, Silvi; Firsty, Girly Risma
KUNIR: JURNAL FARMASI INDONESIA Vol 1 No 1 (2023): JULI
Publisher : Program Studi Farmasi (S-1), Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Bhamada Slawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/kjfi.v1i1.525

Abstract

Rhizophora mucronata merupakan salah satu jenis mangrove yang berpotensi sebagai sumber antioksidan alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak daun mangrove (Rhizophora Mucronata). Daun diperoleh dari Pantai Alam Indah, Tegal. Kandungan senyawa dalam tumbuhan mangrove diantaranya adalah kelompok senyawa alkaloid, saponin, tanin dan flavonoid. Ekstraksi daun mangrove menggunakan pelarut etanol 96 % dengan metode maserasi. Aktivitas antioksidan ditentukan dengan metode β-caroten bleaching dalam tiga konsentrasi yang berbeda (10 ppm, 30 ppm, 50 ppm) dan hasil aktivitas antioksidan didapatkan dari Inhibitory Concentration (IC50). IC50 yang diperoleh pada penelitian ini adalah 57,831 ppm dengan panjang gelombang 458,5 nm dan tergolong ke dalam antioksidan yang kuat. Hasil dari aktivitas antioksidan dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan analisis deskriptif dapat disimpulkan bahwa aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun mangrove dengan metode β-caroten bleaching lebih tinggi dibandingkan dengan penelitian sebelumnya yaitu aktivitas antioksidan ektrak daun mangrove menggunakan metode DPPH dan diekstraksi secara bertingkat.
Uji Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Kelor (Moringa oleifera L.) dan Daun Sirih Hijau (Piper betle L.) terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Escherichia coli Rejeki, Desi Sri; Alfiraza, Ery Nourika; Sari, Faustya Ayu Andan; Alquraisi, Rima Harsa Atqiya
KUNIR: JURNAL FARMASI INDONESIA Vol 1 No 1 (2023): JULI
Publisher : Program Studi Farmasi (S-1), Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Bhamada Slawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/kjfi.v1i1.527

Abstract

Mikroorganisme yang menyebabkan penyakit pada manusia disebut sebagai mikroorganisme patogen, salah satunya bakteri patogen seperti Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Daun kelor dan daun sirih hijau memiliki senyawa yang berpotensi sebagai antibakteri seperti flavonoid, tanin, fenol dan saponin. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan menggunakan difusi cara sumuran. Larutan uji yang dibuat pada daun kelor dan daun sirih hijau dengan konsentrasi 25%, 50% dan 75% serta kontrol negatif. Larutan uji kombinasi ekstrak daun kelor dan daun sirih hijau dibuat dengan kombinasi 1:1. Hasil uji aktivitas ekstrak tunggal daun kelor dan daun sirih hijau memiliki zona hambat dengan kategori sedang terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli, sedangkan pada kombinasi ekstrak daun kelor dan daun sirih hijau memiliki zona hambat dengan kategori kuat terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Dari hasil zona hambat yang didapatkan konsentrasi 75% memiliki daya hambat tertinggi dibandingkan konsentrasi 25% dan 50%. Hasil uji aktivitas antibakteri selanjutnya di analisis data menggunakan SPSS versi 20,0 dengan uji ANOVA (One-way analysis of variance). Sebelumnya tahap pertamadilakukan uji normalitas data yang selanjutnya dilakukan uji homogenitas. Hasil dari uji normalitas menyatakan bahwa nilai sig <0,05 dan artinya tidak terdistribusi normal. Selanjutnya dilakukan uji homogenitas dan hasil yang di dapatkan data tidak homogen. Data tidak terdistribusi normal dan tidak homogen, maka uji dilanjut dengan Kruskall-Wallis.
Formulasi dan Evaluasi Sediaan Body Scrub Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) dan Sabut Kelapa (Cocos nucifera L.) sebagai Antioksidan Nurhidayati, Lailiana Garna; Rejeki, Desi Sri; Fauziah, Silvia Novi Nur
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 10 No. 2 (2024): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v10i2.573

Abstract

Bunga telang merupakan tanaman yang mengandung senyawa fitokimia flavonoid, alkaloid, tanin, saponin, terpenoid dan steroid. Sabut kelapa digunakan sebagai scrub karena memiliki tekstur kasar. Antioksidan adalah senyawa yang memiliki kemampuan untuk menangkap atau menetralisasi radikal bebas, sehingga dapat melindungi tubuh dari penyakit yang merusak secara perlahan seperti gangguan jantung, kanker, dan penyakit lainnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah  ekstrak etanol bunga telang dan sabut kelapa dapat diformulasikan dalam sediaan body scrub dan mengetahui aktivitas antioksidan pada sediaan. Metode penelitian ini adalah eksperimental. Ekstraksi bunga telang dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Ekstrak bunga telang dibuat sediaan body scrub dengan konsentrasi 0%, 5%, 10% dan 15% sedangkan sabut kelapa dengan konsentrasi 0% pada F0 dan 6% pada F1, F2, F3, dan F4. Hasil penelitian menunjukkan sediaan yang berbentuk semi padat, beraroma vanilla, berwarna putih kekuningan pada F0, cokelat pada F1 & F2, cokelat kehijauan pada F3 dan hijau pada F4. Sediaan memenuhi syarat uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar, uji daya lekat. Tipe emulsi semua sediaan yaitu minyak dalam air (M/A). Hasil uji hedonik sediaan yang paling banyak disukai yaitu F2 pada parameter warna dan tekstur, F0 pada parameter aroma. Penentuan aktivitas antioksidan dengan metode DPPH pada panjang gelombang 516,0 nm, dihasilkan ekstrak etanol bunga telang memiliki nilai IC50 34,400 ppm (sangat kuat), F1 132,245 ppm (sedang), F2 77,949 ppm, F3 67,101 ppm dan F4 58,810 ppm (kuat). Sediaan yang paling tinggi memiliki aktivitas antioksidan yaitu F4.
Efektivitas Antibakteri Sediaan Susu Pembersih(Milk cleanser) Ekstrak Ranting Tanaman Patah Tulang (Euphorbia tirucalli) terhadap Propionibacterium acne Qomah, Isti; Rejeki, Desi Sri; Listina, Osie
KUNIR: JURNAL FARMASI INDONESIA Vol 2 No 1 (2024): JULI
Publisher : Program Studi Farmasi (S-1), Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Bhamada Slawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/kjfi.v2i1.590

Abstract

Ranting tanaman patah tulang (Euphorbia tirucalli) dapat dimanfaatkan sebagai antibakteri. Kandungan metabolit sekunder yang dimiliki ranting patah tulang meliputi flavonoid, steroid, dan tannin. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan sediaan milk cleanser dengan ekstrak etanol ranting tanaman patah tulang dan menguji aktivitas antibakteri dengan konsentrasi 5,10, dan 15% terhadap pertumbuhan Propionibacterium acne. Metode penelitian aktivitas bakteri terhadap Propionibacterium acne dilakukan dengan metode sumuran. Hasil penelitian ranting tanaman patah tulang mengandung senyawa saponin, tannin, alkaloid dan flavonoid. Ekstrak memenuhi kadar air 4,5% dan kadar abu total 0,15%. Hasil aktivitas antibakteri milk cleanser ekstrak ranting tanaman patah tulang mampu menghambat pertumbuhan Propionibacterium acne dengan konsentrasi F1(5%) daya hambat sedang, konsentrasi F2 (10%) daya hambat kuat dan konsentrasi F3 (15%) daya hambat sangat kuat. Berdasarkan uji One Way Anova pada ekstrak ranting tanaman patah tulang memiliki nilai signifikansi 0,000 dimana nilai F hitung > F tabel atau 216,706 > 4,07. Sedangkan pada uji sediaan milk cleanser memiliki nilai signifikansi 0,000 dimana nilai F hitung > F tabel atau 568,300 > 4,07. Sehingga hipotesis diterima yang berarti ada pengaruh perbedaan daya hambat milk cleanser ekstrak ranting tanaman patah tulang.
POTENSI LARVASIDA ALAMI DARI GRANUL EKSTRAK AKAR PULAI TERHADAP LARVA Aedes aegypti Salamah, Intan Fitrotus; Rejeki, Desi Sri; Alfiraza, Ery Nourika
Jurnal Analis Farmasi Vol 10, No 2 (2025): JURNAL ANALIS FARMASI
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v10i2.21569

Abstract

Larvasida alami merupakan pestisida yang mampu membunuh larva. Salah satu tumbuhan yang dapat digunakan sebagai larvasida alami adalah pulai (Alstonia scholaris (L) R. Br). Tumbuhan pulai mengandungan senyawa saponin, alkaloid, flavonoid dan tanin yang berpotensi sebagai larvasida alami. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai LC50 dan aktivitas larvasida terbaik dari granul ekstrak akar pulai terhadap larva Aedes aegypti. Uji aktivitas larvasida granul dibuat pada konsentrasi 0%:10%:15%:20%. Pengujian dilakukan dengan menambahkan 0,4 gram granul dari semua perlakuan, 0,01 gram kontrol positif serbuk abate dan kontrol negatif granul tanpa ekstrak yang kemudian ditambahkan ke dalam 100 mL aquades. Larva yang digunakan adalah larva Aedes aegypti instar III, setiap replikasi menggunakan 10 larva. Nilai LC50 diperoleh melalui analisis regresi probit menggunakan program statistik SPSS. Didapatkan LC50 dari granul ekstrak akar pulai sebesar 14,541% yang memiliki aktivitas cukup beracun. Hal ini menunjukkan bahwa LC50 yang lebih tinggi dapat mengakibatkan aplikasi granul tidak efektif karena toksisitasnya yang rendah, sedangkan LC50 yang lebih rendah menunjukkan granul yang lebih toksik. Aktivitas larvasida terbaik ditunjukkan dengan kematian semua larva Aedes aegypti dengan pengamatan 24 jam pada formulasi 3 granul ekstrak akar pulai dengan konsentrasi 20%. Hal ini menunjukkan semakin tinggi konsentrasi maka semakin tinggi aktivitas granul untuk membunuh larva.