Claim Missing Document
Check
Articles

Penilaian Postur Kerja dan Risiko Musculoskeletal Disorders pada Aktivitas Penangkapan Glass Eel Sunedi Sunedi; Mohammad Imron; Fis Purwangka
Akuatika Indonesia Vol 4, No 2 (2019): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Universitas Padjadjaran, Grha. Kandaga (P

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jaki.v4i2.24131

Abstract

Alat tangkap yang digunakan nelayan glass eel di Muara Sungai Cimandiri adalah seser. Kegiatan penangkapan menggunakan seser masih tergolong tradisional dan sederhana. Penangkapan glass eel menggunakan seser membuat nelayan melakukan aktivitas membungkuk yang cukup lama. Hal tersebut dapat menyebabkan keluhan musculoskeletal disorders (MSDs). Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi kondisi postur kerja nelayan glass eel yang dapat menyebabkan keluhan musculoskeletal disorders dan mengetahui bagian anggota tubuh nelayan glass eel yang mengalami keluhan musculoskeletal disorders. Metode dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara kepada nelayan glass eel mengenai aktivitas penangkapan glass eel. Analisis yang digunakan berupa analisis deskriptif Nordic Body Map dan analisis Rapid Upper Limb Assessment (RULA) karena kecenderungan penangkapan glass eel terkonsentrasi pada tubuh bagian atas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa postur kerja nelayan glass eel saat melakukan penangkapan adalah postur berdiri dan membungkuk. Kategori action level pada aktivitas penangkapan glass eel terendah pada kategori 2 dan tertinggi pada kategori 3. Aktivitas yang memiliki kategori action level 3 pada kedua bagian badan adalah postur menghadang arus dengan seser dan mengambil hasil tangkapan. Keluhan terkait musculoskeletal disorders tertinggi pada kategori sakit pada bagian atas, dirasakan oleh nelayan pada bagian lengan atas kiri dan pada badan bagian bawah dirasakan pada punggung dan pinggang.
Peralatan Keselamatan Kerja Pada Perahu Slerek di PPN Pengambengan, Kabupaten Jembrana, Bali Adi Guna Santara; Fis Purwangka; Budhi Hascaryo Iskandar
Jurnal IPTEKS Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Vol. 1 No. 1 (2014)
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (806.289 KB) | DOI: 10.20956/jipsp.v1i1.60

Abstract

Fishing is one of the most challenging activities in the world. It is about 80% of ship accidents due to human error. The availability and proper use of safety equipment can minimize the risk. This study aims to identify the suitability of safety equipment used on Slerek boat in PPN Pengambengan, Bali in accordance with international and national standards, and describes the role of relevant institutions to increase the fishermen safety. In this study, we used a survey method, in which focussed on three main aspects including  the types of safety equipment, numbers of safety equipment, and the suitability of equipment which must be taken. The lack of equipment and awareness about safety, and do not comply with the national standards for boat less than 24 meters length will directly affect the fishermen safety. The lack of regulations on the small boat safety showed that the fishermen safety in fishing activities in Indonesia have not been considered and there is no clear policy from local and central government.  
MODEL PENGELOLAAN KESELAMATAN KERJA NELAYAN DI PALABUHANRATU, KABUPATEN SUKABUMI Fis Purwangka; Sugeng Hari Wisudo; Budhi H. Iskandar; Jonh Haluan
Jurnal IPTEKS Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Vol. 5 No. 9 (2018)
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1082.782 KB) | DOI: 10.20956/jipsp.v5i9.4312

Abstract

Proses keselamatan dan kesehatan kerja seperti proses manajemen pada umumnya adalah penerapan berbagai fungsi manajemen, yaitu perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan.Tujuan dari penelitian ini adalah menginventarisasi dan mengidentifikasi aspek-aspek yang terkait dengan manajemen keselamatan kerja nelayan serta membangun model manajemen keselamatan kerja nelayan dari kondisi yang terjadi.  Pada penelitian ini digunakan metode berfikir secara sistem (systems thinking) dengan pendekatan metodologi sistem lunak (soft systems methodology). Hasil inventarisasi menunjukkan bahwa permasalahan dalam manajemen keselamatan kerja nelayan di Palabuhanratu umumnya terkait pengorganisasian dan pengelolaan secara terpadu. Pengelolaan manajemen keselamatan kerja nelayan menunjukkan ciri-ciri tidak sistemik dan ciri-ciri organisasi yang mengalami ketidakmampuan belajar.Model Konseptual Pengorganisasian Pengelolaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dapat diimplementasikan dengan kondisi adanya perencanaan dan kebijakan yang mengatur tugas dan wewenang lembaga yang terlibat, adanya mekanisme komunikasi yang mudah dipahami, dibentuknya sistem pengawasan yang terukur, serta komitmen dari semua bagian yang terlibat. Model konseptual pengelolaan secara terpadu SMK3 dapat diimplementasikan dengan kondisi adanya komitmen dari semua lembaga yang terlibat, mekanisme komunikasi, koordinasi, dan keterbukaan informasi, dilakukannya pengawasan bersama dan kesetaraan kelembagaan dan kewenangan serta pelayanan yang terukur.
PENENTUAN LOKASI PENANGKAPAN IKAN KARANG DI KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN GITA NADA, LOMBOK BARAT Efendi Yusuf Firmansyah Yulianto; Wasir Mawardi; Fis Purwangka
Jurnal IPTEKS Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Vol. 5 No. 10 (2018)
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.771 KB) | DOI: 10.20956/jipsp.v5i10.6204

Abstract

Nilai ekonomis ikan karang merupakan suatu potensi yang dapat dimanfaatkan secara optimal dalam kegiatan perikanan tangkap berkelanjutan dan bertanggung jawab. Penelitian ini bertujuan menentukan lokasi penangkapan ikan karang yang potensial di Kawasan Konservasi Perairan Gita Nada, dengan indikator komposisi spesies, kelimpahan famili, nilai biomassa, dan indeks ekologis. Metode yang digunakan underwater visual census pada kedalaman 1-3 meter, 6-9 meter dan studi literatur. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis komposisi spesies, kelimpahan famili, indeks ekologi serta analisis deskriptif untuk menggambarkan kondisi umum dan lokasi penangkapan ikan. Berdasarkan hasil penelitian, dijumpai 164 spesies ikan karang yang tergolong dalam 26 famili. Ctenochaetus striatus merupakan spesies yang memiliki komposisi tertinggi (11,21 %) serta kelimpahan famili tertinggi pada semua lokasi pengamatan yaitu famili Pomacentridae senilai 47.093 ind/ha. Nilai rata-rata biomassa ikan target yang tertinggi berada di lokasi Gili Gede Barat 1.217,86 kg/ha. Indeks keanekaragaman (H’) tertinggi pada kedalaman 1-3 meter dan 6-9 meter berada di Loh Landak senilai 2,99 dan 3,99. Indeks keragaman (E) tertinggi pada kedalaman 1-3 meter berada di Dusun Medang senilai 0,82 dan pada kedalaman 6-9 meter di Loh Landak senilai 0,85, serta indeks dominansi (C) tertinggi pada kedua kedalaman berada di Gili Gede Barat senilai 0,15 dan 0,19. Lokasi penangkapan ikan karang yang potensial berada di Gili Gede Barat, Gili Surat, Temeran dan Loh Landak. Kata Kunci: ikan karang, Kawasan Konservasi Perairan Gita Nada, lokasi penangkapan ikan
PENILAIAN POSTUR KERJA DAN RISIKO MUSCULOSKELETAL DISORDERS (MSDs) PADA NELAYAN BAGAN APUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE REBA Muhamad Fahariman Yudiardi; Mohammad Imron; Fis Purwangka
Jurnal IPTEKS Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Vol. 8 No. 1 (2021)
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.405 KB) | DOI: 10.20956/jipsp.v8i1.8161

Abstract

Kesadaran akan kenyamanan pengoperasian alat tangkap bagan apung merupakan hal penting bagi nelayan untuk mencegah risiko Musculoskeletal Disorder (MSDs). MSDs adalah masalah kesehatan yang melibatkan sendi, otot, tendon, kerangka, tulang rawan, ligamen, dan saraf yang disebabkan oleh postur kerja yang janggal. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi tingkat risiko gerak dan postur kerja serta mengidentifikasi tingkat keluhan pekerja terkait MSDs pada nelayan bagan apung. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Rapid Entire Body Assessment (REBA) yang bertujuan untuk memberikan penilaian atas risiko postur tubuh yang dapat menimbulkan gangguan terkait MSDs. Hasil penilaian menggunakan metode REBA menunjukkan perlu adanya perubahan pada aktivitas penarikan jaring dengan posisi setengah jongkok. Berdasarkan kuesioner Nordic Body Map diketahui bahwa responden paling banyak merasakan keluhan pada bagian pinggang karena rata-rata pekerjaan dilakukan dengan posisi membungkuk.Kata Kunci: bagan apung, MSDs, Nordic Body Map, REBA
DC Converter Experiment on Cu-Zn Seawater Battery for Fishing Lamp Energy Source of Lift Net Fisheries Adi Susanto; Mulyono Baskoro; Sugeng Hari Wisudo; Mochammad Riyanto; Fis Purwangka
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol 8, No 1 (2018)
Publisher : JURNAL PERIKANAN DAN KELAUTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33512/jpk.v8i1.3680

Abstract

Light fihing activities developed rapidly after the invention of electric lights. The innovation of Light Emitting Diode (LED) as energy saving lamp has a great opportunity to be used in fishing activities. LED lamps require low voltage and current, so that it can be combined with renewable energy sources to encourage more environmentally friendly of fishing capture activity. This study aims to determine the design and construction of an optimal DC converter using Cu-Zn seawater battery as an early stage of LED lamp development with seawater energy source for fixed lift net fishery. The research was conducted at Fishing Technology Laboratory, Department of Fisheries Resources Utilization, FPIK-IPB in August 2017. The treatments were number of windings (30:50, 50:80) and number of toroid (single, double) that was used in DC converter circuit. The energy source used comes from a single seawater battery cell with a zinc anode (Zn) and a copper cathode (Cu) with a size of 40x36 cm, inserted into a 3-inch diameter PVC tube. The voltage was measured by a digital oscilloscope (Iwatsu DS 5102), the current was measured using a multimeter (Sanwa CD 771) and the light intensity was measured using a lux meter. Differences in the number of windings and toroid have a significant effect on the value of inductance. Single Toroid with 80 loops produces the largest inductance value (143.1 mH) compared to other treatments. The use of DC converter with dual toroid and 50:80 winding provides better performance than other treatments with maximum voltage, current and intensity respectively 2.12 V; 121,80 mA and 128 lux
KESESUAIAN UKURAN KONSTRUKSI UTAMA KAPAL PURSE SEINE DI PPN PEKALONGAN DENGAN ATURAN BIRO KLASIFIKASI INDONESIA Muhammad Hafizh Adinugorho; Muhammad Imron; Fis Purwangka
Jurnal Perikanan Tangkap : Indonesian Journal of Capture Fisheries Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Perikanan Tangkap, Maret 2018
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fishing vessel is one of the units in fishery activities with high operational risk that can cause accidents, both ship and crew accidents. Most of the fishing vessels that operate in Indonesia were made traditionally without any planning. Fishing vessels in Pekalongan Fishing Port still built using traditional methods. Shipbuilding planning requires rules to produce ship construction that meets the standards. The rules that used as a reference is ship classification and ship construction from Biro Klasifikasi Indonesia (BKI). BKI was established by implementing technical standards in the activities of design and construction as well as maritime surveys related to floating facilities, including vessels and offshore construction. This study aims to obtain the cross-sectional dimension of some parts of the fishing vessel construction and to analyze the dimension appropriateness of Purse Seine in Pekalongan Fishing Port with BKI standard. This study was used purposive sampling and the data were collected using interview, observation, measurement, and literature study. The data were analyzed using numerically-comparative method. Some parts of fishing vessel constructions measured in this study consisted of keel; high bow; ivory; machine foundation; outer skin; and fences. Research showed that there are 53,18% of construction sizes that meets the criteria of BKI, while there are 46,83% of construction sizes does not meet the criteria of BKI.
Identifikasi Kompetensi Kerja Pada Area Docking Kapal di Ppn Palabuhan ratu, Kabupaten Sukabumi Jawa Barat Sudirman Aditia Nugraha; Wazir Mawardi; Fis Purwangka
Jurnal Ilmiah Samudra Akuatika Vol 2 No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Samudra Akuatika
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (620.879 KB)

Abstract

Docking kapal adalah sebuah tempat di perairan yang berfungsi untuk melakukan proses pembangunan kapal, perbaikan kapal, dan pemeliharaan kapal. Aktivitas docking memiliki risiko kecelakaan yang mengancam pekerja dan kapal itu sendiri. Sehingga, setiap pekerja diwajibkan memelihara kesehatan dan keselamatan kerja secara maksimal melalui tindakan yang aman supaya dapat menekan terjadinya risiko kecelakaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi peralatan, jumlah, dan kompetensi pekerja pada aktivitas docking .Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa peralatan yang digunakan pada aktivitas docking dalam kondisi tidak layak pakai, dengan jumlah pekerja tujuh belas orang dan hanya satu orang pekerja yang memiliki kompetensi khusus pada aktivitas docking. Seluruh pekerja yang melakukan aktivitas docking belum memperhatikan cara kerja yang sesuai dengan keselamatan kerja. Permasalahan keselamatan kerja merupakan hal yang sangat penting dikarenakan kondisi lingkungan dan perilaku kerja yang berbahaya.
Intensitas Kebisingan Mesin Serbaguna Pada Perahu Gillnet Di Pangkalan Pendaratan Ikan Pangandaran Sayyid Sabiq; Fis Purwangka
Jurnal Ilmiah Samudra Akuatika Vol 2 No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Samudra Akuatika
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1367.515 KB)

Abstract

Engine of gillnetter at Pangandaran Fish Landing Base are still exist using multipurpose engine as propulsion machine, because the price is affordable, easy to maintain and to get the spare parts to repair the machine. The purpose of the study are to identify the value of noise generated by the multipurpose engine when operated, and determine the feasibility of multipurpose engine as a propulsion machine on a gillnetter, from the noise level generated. The research was applied case study method, on 10 gillnetter that are use multipurpose engine as propulsion machine. The results showed that, the noise value generated by gillnetter in Pangandaran ranges from 66 to 74 dB with an average 64,4 to 73,2 dB. The noise value generated by multipurpose engine for 4 continues hours was not exceed the noise intensity of the Threshold Limit Value (TLV), which was 88 dB, so that the multipurpose engine are suitable to be used as a propulsion machine on a gillnetter. Mesin perahu gillnet di Pangkalan Pendaratan Ikan Pangandaran masih ada yang menggunakan mesin serbaguna sebagai mesin penggerak, hal ini disebabkan oleh harganya yang terjangkau, mudah dalam perawatan dan mudah dalam perolehan “spare part” untuk perbaikan mesin. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi nilai kebisingan yang dihasilkan oleh mesin serbaguna saat dioperasikan dan menentukan kelayakan mesin serbaguna sebagai alat penggerak kapal pada perahu gillnet, ditinjau dari tingkat kebisingan yang dihasilkan. Metode yang digunakan yaitu studi kasus, pada 10 unit perahu gillnet yang masih menggunakan mesin serbaguna. Berdasarkan hasil penelitian, nilai kebisingan yang dihasilkan oleh perahu gillnet di Pangandaran berkisar dari 66-74 dB dengan rata-rata 64,4-73,2 dB. Nilai kebisingan yang dihasilkan oleh mesin serbaguna selama 4 jam kontinyu berada di bawah nilai ambang batas (NAB) kebisingan yaitu 88 dB sehingga mesin serbaguna layak digunakan sebagai alat penggerak kapal pada perahu gillnet.
PENGELOLAAN KESELAMATAN KERJA NELAYAN DI PPI BATUKARAS KABUPATEN PANGANDARAN Ryan Suryadi Putra; Fis Purwangka; Budhi Hascaryo Iskandar
ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut Vol. 1 No. 1 (2017): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.29 KB) | DOI: 10.29244/core.1.1.37-46

Abstract

Aktivitas nelayan di laut memiliki risiko yang tinggi karena kapal penangkap ikan beroperasi mulai dari perairan yang tenang hingga perairan dengan gelombang yang sangat besar. Masalah keselamatan kerja di laut dan keselamatan kapal untuk saat ini tidak hanya menjadi perhatian pemerintah Indonesia saja, namun telah menjadi perhatian dunia. Armada penangkapan ikan di pangkalan pendaratan ikan (PPI) Batukaras didominasi oleh armada penangkapan skala kecil. Data statistik Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Ciamis tahun 2011 menunjukkan bahwa jumlah armada tangkap yang ada di PPI Batukaras adalah sebanyak 281 unit dan semua armada berjenis motor tempel ukuran <7 Gross Tonnage (GT). Perhatian pemerintah daerah serta instansi yang bertanggung jawab terkait keselamatan kerja nelayan masih sangat minim. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi pengetahuan nelayan seputar keselamatan kerja, dan mengidentifikasi instansi pengelola keselamatan kerja nelayan. Seluruh data primer diperoleh dari kuesioner dan wawancara serta data sekunder berasal dari literatur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nelayan memiliki pengetahuan yang minim mengenai keselamatan kerja dan prosedur bekerja di kapal serta pengelolaan keselamatan kerja di PPI Batukaras tidak terlaksana dengan baik.Kata kunci:keselamatan kerja, nelayan, PPI Batukaras
Co-Authors . Fahmi Achmad Bagus Solehudin Achmad Tan'im Makky Gemilang Adi Adi Guna santara, Adi Adi Guna Santara Adi Guna Santara, Adi Guna Adi Purwandana Adi Purwandana Adi Susanto Adi Susanto Adi Susanto Agustian, Yoppie Akhmad Solihin Al Hafidz Maulana Aldanita, Ega Alfin Yuwana Putra Alhusna, Indra Sundara Alifah Fidela Andhika Prima Prasetyo Andri Prastyo Andri Pratama Anggraini Cahyaningtias Anjaya Purwa Wiyastra Ari Purbayanto Asriani, Ayu Ayu Asriani Bastian Putrayadi Silalahi Berbudi Wibowo Budhi H. Iskandar Budhi H. Iskandar Budhi Hascaryo Budhi Hascaryo Iskandar Budi Hascaryo Iskandar Budiman, M. Syarif Budiman, Muhamad Syarif Budiman, Muhammad Syarif Budy Wiryawan Bunga Mega Aprilia Daisy Rahma Rizal Darmawan Deni Achmad Soeboer Deta Oryzae Saputra Dewa Made Juli Santika Didit Eko Setiawan Dinda Ayu Lestari Domu Simbolon Dudi Firmansyah Dwi Putra Yuwandana Dwi Putra Yuwandana Efendi Yusuf Firmansyah Yulianto Eko Sulkhani Yulianto Elvanri Anggi Widianti Ende Kasma Erlin Nur Yustikaningsih Ernani Lubis Erwiantono Etika Ariyanti Hidayat Exist Saraswati Fahmi Fahmi Fidratul Ikhsan Firman Maulana, Firman Fuah, Ricky Winrison Furqan . Gondo Puspito Hamba Ainul Mubarok Hani Dwi Wijayanti Hutagalung, Bronx Andar Ignatius Viktor Deornay Ilham Sudrajat Indah Ainun Firdaus Ismajaya . Izza Mahdiana Apriliani Januar, Januar John Haluan John Haluan Jonh Haluan Jonson Lumban Julia Eka Astarini Khobir, Muhammad Latiful M Syarif Budiman M. Fedi A Sondita M. Riyanto Mahdi Amin Marbun, Ahmad Sadiqi Meilinda, Desi Mochammad Riyanto Mohammad Imron Mugi Nurhayati Muhamad Fahariman Yudiardi Muhamad Rizki Riantoro Muhammad Arif Muhammad Fatih Khairi Muhammad Fedi Alfiadi Sondita Muhammad Hafizh Adinugorho Muhammad Imron Muhammad Iqbal Muhammad Nur Iqbal Muhammad Romli dan Suprihatin Andes Ismayana Muhammad Setiawan Mulyono S. Baskoro Muna, Zakyatul Mustaruddin Namira Septiani Novita Virlydianty Nugraha, Ridwan Maulana Nur Atika Hasibuan Nuranisah, Reghina Yasmine Nurhayati, Mugi Nurtsani Liliana Nurul Faizatil Jannah Permana, Arik Pratama, Agung Budi Prayudha, Daffa Prihatin Ika Wahyuningrum Prori Vitaliano Latief Ramadhan, Muhammad Haykal Ressa S Syahlevi Resti Sir Hartini Retno Muninggar Reza Akhmad Syahbana Ridwan Maulana Nugraha Riris Nurkayah Ronny I. Wahju Roza Yusfiandayani Ryan Suryadi Putra Sakina, Nymas Sidratus Saputra, Deta Oryzae Saraswati, Exist Sayyid Sabiq Singgih Prihadi Aji Singgih Prihadi Aji Sudirman Aditia Nugraha Sugeng H. Wisudo Sugeng Hari Wisudo Sugertiani Sulaeman Martasuganda Sulaeman Martasuganda Sunedi Sunedi Suparman Sasmita Tiaraningtyas, Dyah Ayu Tigor Wahyudi Tri Wiji Nurani Vita Rumanti Wasir Mawardi Wazir Mawardi Widianti, Elvanri Anggi Widuri Putri Branenda Yadudin . Yohanes DBR Minggo Yopi Novita Zulkarnain Zulkarnain Zulkarnain . Zulkarnain Zulkarnain Zulkarnain Zulkarnain