Banyak depot terlihat tidak melakukan pemeliharaan peralatan, seperti tandon sumber air baku, filter, mikrofilter, desinfeksi, pencucian, dan pembilasan. Kelalaian ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat mengenai kebersihan dan keamanan air. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas distribusi air minum di depot-depot wilayah kota Banda Aceh berdasarkan parameter kimia dan fisika yang terdiri dari pH, Total Dissolved Solids (TDS), bau, dan rasa. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pengambilan sampel air dari berbagai depot untuk diujikan. Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar depot telah memenuhi standar kualitas air minum dengan nilai pH, TDS, bau, dan rasa yang sesuai dengan regulasi yang berlaku. Secara keseluruhan, penelitian ini menyimpulkan bahwa depot-depot air minum di Kota Banda Aceh telah memenuhi kewajiban mereka dalam menyediakan air minum yang layak. Implementasi lebih lanjut dari teknologi remineralisasi dan peningkatan transparansi dalam proses pembersihan akan lebih meningkatkan kualitas dan keamanan air minum, serta kepercayaan masyarakat terhadap layanan air minum yang disediakan.