Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

THE PERCEPTIONS OF SUGAR PALM FARMERS IN RELATION TO THE INSTITUTIONAL DEVELOPMENT OF SUGAR PALM AGRO-INDUSTRY Sutan Pulungan; Rahmat Syahni; Nofialdi Nofialdi; Novizar Nazir
International Journal of Economic, Business, Accounting, Agriculture Management and Sharia Administration (IJEBAS) Vol. 3 No. 1 (2023): February
Publisher : CV. Radja Publika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54443/ijebas.v3i1.632

Abstract

This research was conducted in Tapsel Regency, North Sumatra for 8 months starting in April 2018, in 24 villages located in 4 sub-districts out of 14 sub-districts, determined by the Multistage Sampling Technique. Determination of respondents by purposive sampling technique. The respondents observed were 112 sugar palm farmers. Determination of respondents by purposive sampling technique. Research objectives: To describe the conditions and perceptions of sugar palm farmers in relation to the development of sugar palm agro-industry institutions. Data analysis techniques: Descriptive Analysis. Arranged variables; variable Y; Agroindustry Institutions, and variable X consists of 1. Human Resources, 2. Interaction, 3. Motivation, 4. Farmer Participation, and 5. Socio-Economic. Measured through 14 parameters spread over 49 lists of structured questions on the questionnaire. Farmers' responses to the questionnaire were assessed using a Likert Scale to identify and interpret the conditions and perceptions of sugar palm farmers. The results of the research produce recommendations: 1. Instilling confidence in sugar palm farmers, is important 2. Socialization is needed to sugar palm farmers, for example about; standard price of palm sugar, the technology used and the performance of the agro-industry. 3. The issue of agro-industry institutional leaders must go through a separate study.
BEHAVIORAL THEORY VIEWED FROM THE PERSPECTIVE OF CONSUMER BEHAVIOR TO BE APPLIED TO PRODUCER BEHAVIOR Farida Yani; Rahmat Syahni; Rika Ampuh Hadiguna; Novizar Nazir
Cross-border Vol. 5 No. 2 (2022): Juli-Desember
Publisher : Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas Kalimantan Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Human behavior is one of the fields of study that is very interesting to study that has no end. Because humans are actors of all life activities. All lines of life are controlled through human behavior both as individuals and groups. The author uses a systematic literature review method. Articles obtained through the search media Google Scholar, Sciencedirect, Researchgate, Elsevier, and Schimago. The keywords used in the search are behavior, consumer behavior, behavior form, consumer, and producer. This research is to analyze behavioral theory viewed from the perspective of consumer behavior to be applied to producer behavior. The results showed that many social analysts do not believe that instinct is the source of social behavior. For example, William James, a psychologist, believes that although instincts are the things that influence social behavior, the main explanation tends to be habits, namely behavioral patterns that are acquired through repetition throughout a person's life. Here the author presents several behavioral theories based on the results of previous literature studies by considering articles that are still relevant in this literature review, among them Mc Dougall theory, Push Theory, Attribution Theory, Cognitive Theory, Theory "S-O-R", theory of reasoned action, theory of planned behavior, and theory of social capital.
Derajat Integrasi Ekonomi Indonesia Dengan Malaysia Pada Komoditi Kopi Melani Anisa Fitri; Rahmat Syahni; Muhammad Hendri
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2023.007.02.23

Abstract

Economic integration aims to facilitate the flow of goods and services between integrated countries by reducing trade barriers, both tariff and non-tariff. At the ASEAN level, implementing economic integration is performed by establishing AFTA. For AFTA's performance to be effective, CEPT and ATIGA schemes are formed. Indonesia and Malaysia have a relationship in AFTA, which is applied one of them in the coffee commodity trade. Because Indonesia is in the position of producers and Malaysia is in the position of consumers. This study aims to analyze the degree of economic integration between Indonesia and Malaysia in coffee from 2001-2020. This study uses the Intra-Industry Index (IIT) approach using the Grubel-Lloyd Index (G-L index) model. Data in this research is secondary data from 2001-2020. The research variables are the volume of Indonesian coffee exports to Malaysia and the volume of Indonesian coffee imports from Malaysia. The results show that Indonesia and Malaysia's average degree of economic integration from 2001-2020 is weak. From 2001-2020 the IIT index fluctuated, with the highest in 2017 at 8.6386 and the lowest in 2011 at 0.169184. From 2001-2020 the most types of coffee exported to Malaysia based on the HS Code were 09011110 (Arabica wib or robusta oib, not roasted, not decaffeinated), while the type of coffee most imported by Indonesia from Malaysia based on the HS Code was 090121200 (Coffee, roasted, not decaffeinated, ground).
PERBANDINGAN INDUSTRI KOPI INDONESIA DAN MALAYSIA Melani Anisa Fitri; Rahmat Syahni; Muhammad Hendri
AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 7, No 2 (2022): AGROVITAL VOLUME 7, NOMOR 2, NOVEMBER 2022
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/agrovital.v7i2.3655

Abstract

Subsektor yang memiliki peranan penting dan sebagai penyumbang terbesar dalam penerimaan devisa negara adalah subsektor perkebunan. Komoditi yang berperan penting pada subsektor perkebunan salah satunya adalah kopi. Negara dengan potensi perdagangan kopi terbesar untuk kopi Indonesia salah satunya adalah Malaysia. Secara geografis dan budaya, Malaysia memiliki kedekatan dengan Indonesia, selain itu juga menjadi negara dengan rezim tarif yang sangat terbuka sehingga bisa menjadi pasar potensial bagi kopi Indonesia di masa mendatang. Adanya potensi-potensi tersebut menyebabkan penting untuk mengkaji terlebih dahulu bagaimana gambaran industri kopi Indonesia dan Malaysia. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan gambaran industri kopi Indonesia dan Malaysia serta mengetahui perbandingan industri kopi Indonesia dan Malaysia. Penelitian merupakan penelitian dengan metode deskriptif dengan pendekatan studi perbandingan. Sumber data adalah data sekunder dari tahun 2001-2020 yang diperoleh dari Food and Agriculture Organization-Statistic Division (FAO STAT), International Coffee Organization (ICO), Kementerian Pertanian, serta sumber pustaka lainnya baik berupa jurnal dan buku terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara pengekspor dan produsen kopi terbesar keempat dunia, dengan kontribusi terbesar berasal dari kopi jenis robusta, dan juga terkenal dengan kopi spesialti. Industri kopi Malaysia menunjukkan perkembangan yang bagus ditandai dengan meningkatnya permintaan akan kopi dan budaya minum kopi serta menjamurnya kedai kopi. Secara statistik, luas lahan dan produksi kopi Indonesia dari tahun 2001-2020 lebih unggul dari Malaysia. Sedangkan produktivitas kopi Malaysia lebih unggul dari pada kopi Indonesia. Meskipun demikian, produktivitas kopi Indonesia dari tahun 2001-2020 terus mengalami peningkatan.
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Bawang Merah Lokal pada Konsumen Rumah Tangga di Kota Padang Mella Indriani Nasution; Rahmat Syahni; Yusmarni Yusmarni
Journal of Socio-economics on Tropical Agriculture (Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Tropis) (JOSETA) Vol 2, No 3 (2020): December
Publisher : UNIVERSITAS ANDALAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/joseta.v2i3.406

Abstract

Bawang merah merupakan salah satu komoditi hortikultura yang sering mengalami pelonjakan harga di Kota Padang. Lonjakan harga bawang merah tersebut terjadi karena ketidakseimbangan antara permintaan dan pasokan bawang merah yang ada di Kota Padang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan konsumen rumah tangga bawang merah lokal di Kota Padang, mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan bawang merah lokal, dan untuk mengetahui elastisitas permintaan bawang merah lokal pada konsumen rumah tangga di Kota Padang. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan sampel sebanyak 60 konsumen rumah tangga pada lima pasar tradisional terbesar di Kota Padang. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda dengan transformasi logaritma natural. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas responden konsumen rumah tangga bawang merah lokal adalah perempuan berusia 46-55 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga. Faktor yang berpengaruh nyata terhadap permintaan bawang merah lokal pada tingkat kepercayaan 95 persen adalah harga bawang merah lokal, pendapatan keluarga, jumlah anggota keluarga, dan selera. Sedangkan harga bawang merah jawa, harga bawang merah impor, harga cabai merah, dan usia responden tidak berpengaruh nyata terhadap permintaan bawang merah lokal. Elastisitas permintaan bawang merah lokal adalah -2.658 yang menunjukkan bawang merah lokal di Kota Padang bersifat elastis karena pengaruh dari dua barang substitusi yaitu bawang merah jawa dan bawang merah impor.
Resiliensi Pemenuhan Kebutuhan dimasa Pandemi Covid-19 (Studi Kasus: Usaha Kecil di Sekitar Perguruan Tinggi, Sekolah dan Tempat Wisata Terdampak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)) Yulistriani Yulistriani; Rika Hariance; Rahmat Syahni
Journal of Socio-economics on Tropical Agriculture (Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Tropis) (JOSETA) Vol 3, No 1 (2021): April
Publisher : UNIVERSITAS ANDALAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/joseta.v3i1.411

Abstract

Masalah pangan merupakan permasalahan yang menjadi prioritas bagi pemerintah di masa pandemi. Penelitian ini mencoba menemukan bagaimana pemenuhan pangan keluarga sebelum dan dalam masa pandemi pada Usaha Kecil. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif melalui wawancara terhadap 100 responden yang mendapat penghasilan dari aktivitas berdagang di sekolah, perguruan tinggi dan kawasan wisata yang aksesnya ditutup pada masa pandemi Covid-19. Hasil wawancara di tabulasi kemudian dianalisis dengan SPSS 12. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 80% responden di sekolah dan perguruan tinggi dan 62% di tempat wisata kehilangan pekerjaan pada saat PSBB diberlakukan. Dalam pemenuhan kebutuhan, menggunakan tabungan pada urutan pertama, lalu bantuan pemerintah dan yang ketiga meminjam ke tetangga terdekat. Dalam aktivitas jual beli 60% responden di sekolah dan perguruan tinggi dan 72% responden di tempat wisata melakukan aktivitas jual beli ke tetangga terdekat dan menghindari keramaian. Masalah krisis pangan dimasa pandemi bisa diatasi melalui beberapa alternatif yaitu Pola pemasaran yang terintegrasi, manajemen stok pangan, meningkatkan solidaritas antar warga sehingga dapat mengatasi masa krisis pada saat pandemi dan peningkatan kemampuan dalam penggunaan teknologi pemasaran online sehingga memudahkan konsumen untuk mendapatkan bahan pangan dan memudahkan produsen dalam memasarkan produk.
Analisis Usahatani Jagung Pipilan di Nagari Aie Tajun Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman Siti Maharani; Rahmat Syahni; Muhammad Hendri
Journal of Socio-economics on Tropical Agriculture (Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Tropis) (JOSETA) Vol 2, No 1 (2020): April
Publisher : UNIVERSITAS ANDALAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/joseta.v2i1.217

Abstract

Jagung pipilan merupakan jagung yang telah mengalami pemisahan antara biji dan tongkolnya. Berdasarkan prasurvei dengan petani jagung pipilan yang telah dilakukan, permasalahan yang terjadi di Nagari Aie Tajun lainnya adalah penggunaan pupuk yang belum sesuai anjuran. Penelitian ini menggunakan metode survai dengan analisis data deskriptif kualitatif dan analisis data kuantitatif. Metode Pengumpulan data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Pengumpulan data dilapangan dengan melakukan wawancara langsung kepada petani responden. Alat untuk pengumpulan data yaitu kuesioner. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 30 orang. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa petani responden jagung pipilan dalam melakukan budidaya jagung pipilan belum terlaksana sesuai anjuran, hal ini dikarenakan petani jagung tidak memiliki pedoman. Sehingga produksi petani belum mencapai potensi hasil jagung pipilan kering. Penelitian menunjukkan bahwa usahatani jagung pipilan yang dijalankan petani responden menguntungkan.
TECHNICAL EFFICIENCY OF COFFEE FARMING IN LIMA PULUH KOTA REGENCY, WEST SUMATRA PROVINCE Andini Puspa Yoga; Rahmat Syahni; Hasnah Hasnah
Jurnal Ekonomi Vol. 12 No. 3 (2023): Jurnal Ekonomi, 2023, September
Publisher : SEAN Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Technical efficiency is the ability to avoid waste by producing as much output as possible with existing inputs and technology or by using fewer inputs with the same technology that will produce the same output. Fifty Cities District is one of the areas that has potential in developing Robusta coffee plants. The available production factors cannot guarantee high productivity. The purpose of this study was to analyze the factors that influence the productivity of Robusta coffee, analyze the level of technical efficiency of Robusta coffee farming and analyze the factors that affect the technical efficiency of Robusta coffee farming in the District of Fifty Cities. The method used in this study was a survey method on 60 samples through simple random sampling. Data analysis uses the Cobb-Douglas production function. The results showed that the factors that significantly influence coffee productivity in Fifty Kota District are the age of the plants and the number of trees. Factors of plant age and number of trees have a positive impact on coffee productivity. The technical efficiency level of coffee farming in Lima Puluh Kota Regency ranges from 0.54 to 0.99 with an average technical efficiency level of 0.83. This means that farmers are technically efficient but can still increase coffee productivity.
Analisis Nilai Tambah Pengolahan Daun Gambir (Uncaria gambir Roxb) Menjadi Teh Gambir Pada Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Sambal di Nagari Talang Maur Kecamatan Mungka Kabupaten Lima Puluh Kota Febrisa Reflia Putri; Rahmat Syahni; Syahyana Raesi
Journal of Socio-economics on Tropical Agriculture (Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Tropis) (JOSETA) Vol 4, No 2 (2022): August
Publisher : UNIVERSITAS ANDALAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/joseta.v4i2.440

Abstract

n
Analisis Pendapatan Rumah Tangga petani Perkebunan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Rakyat Sesudah Dilakukan Peremajaan di Kabupaten Pasaman Barat Megawati Megawati; Rahmat Syahni; Rina Sari
Journal of Socio-economics on Tropical Agriculture (Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Tropis) (JOSETA) Vol 4, No 3 (2022): December
Publisher : UNIVERSITAS ANDALAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/joseta.v4i3.447

Abstract

Replanting adalah suatu proses peremajaan kelapa sawit yang berusia 20-25 tahun dengan cara mengganti dengan kelapa sawit yang baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik rumah tangga petani yang melakukan peremajaan kelapa sawit dan besarnya pendapatan rumah tangga petani sesudah dilakukan peremajaan kelapa sawit di Kabupaten Pasaman Barat. Penelitian ini menggunakan metode survei, dimana responden pada penelitian ini adalah petani yang ikut serta dalam peremajaan kelapa sawit di KSU Bina Tani Sejahtera sebanyak 33 responden. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif untuk mengetahui karakteristik responden. Adapun, besarnya pendapatan rumah tangga petani menggunakan analisis pendapatan rumah tangga. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa umur petani responden palingbanyak berada di antara 15-64 tahun, berpendidikan SD, serta memiliki jumlah anggota keluarga berkisaran 0-3 orang. Dari segi pekerjaan, sekitar 69,70% petani memiliki pekerjaan utama sebagai petani jagung dan kebanyakan petani tersebut memiliki pekerjaan sampingan sebagai petani kelapa sawit sekitar 42,42% petani. Pada penelitian ini terdapat dua kelompok rumah tangga petani yang melakukan peremajaan yaitu petani yang melakukan peremajaan total dan petani yang melakukan peremajaan sebagian. Rata-rata pendapatan yang diterima oleh petani yang melakukan peremajaan total yaitu sebesar Rp.43.621.796,88/tahun atau Rp.3.635.149,74/bulan. Disi lain, rata-rata pendapatan rumah tangga petani yang melakukan peremajaan sebagian yaitu Rp.113.984.470,59/tahun atau Rp.9.498.705,88/bulan. Sehingga, disarankan kepada petani untuk melakukan peremajaan sebagian jikalau memiliki lahan kelapa sawit yang luas. Untuk petani yang tidak memiliki lahan kelapa sawit setelah peremajan disarankan untuk mencari sumber pendapatan lain untuk memenuhi kebutuhan keluarga.