Claim Missing Document
Check
Articles

Efektivitas Amoniasi, Fermentasi, dan Amoniasi Fermentasi dengan Trichoderma harzianum pada Jerami Sereh Wangi (Cymbopogon nardus) Solehudin Solehudin; Iman Hernaman; Budi Ayuningsih; Dicky Pamungkas
Jurnal Agripet Vol 24, No 1 (2024): Volume 24, No. 1, April 2024
Publisher : Agricultural Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/agripet.v24i1.29594

Abstract

ABSTRAK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ransum yang mengandung azolla (Azolla microphylla) terhadap indeks kuning telur, indeks putih telur dan haugh unit telur ayam. Azolla merupakan tanaman paku air yang pertumbuhan cepat dan dapat dijadikan bahan pakan alternatif untuk ayam petelur. Penelitian menggunakan 48 ekor ayam petelur strain ISA Brown berumur 54 minggu di Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan (P0= ransum tanpa azolla; P1= ransum dengan 5% azolla; P2= ransum dengan 10% azolla; dan P3= ransum dengan 15% azolla) dan 6 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ransum yang mengandung azolla berpengaruh tidak nyata (P0,05) terhadap indeks putih telur, indeks kuning telur dan haugh unit telur. Penggunaan azolla sampai taraf 15% menghasilkan nilai yang sama terhadap indeks kuning telur, indeks putih telur dan haugh unit telur ayam.(Effectiveness ammoniation, fermentation and amoniated fermentation with Trichoderma harzianum in citronella straw (Cymbopogon nardus))ABSTRACT. The research was conducted to investigate effectiveness of ammoniation, fermentation and ammoniated fermentation with Trichoderma harzianum on citronella (Cymbopogon nardus) straw. The research used Completely Randomized Design (CRD) with 3 treatments: citronella straw with ammoniation treatment (P1), citronella straw with fermentation treatment (P2), and citronella straw with ammoniated fermentation treatment (P3). Each treatment was replicated five times. The parameters measured were an increase in crude protein content, an increase in Total Digestible Nutrient (TDN), a decrease in crude fiber, and a decrease in lignin. Variance analysis was conducted to determine treatment effect and followed by Multiple Range of Duncan to determine difference between treatment. The result showed that treatments give significant effect (P0.05) on increasing of crude protein, increasing of TDN, decreasing of crude fiber and decreasing of lignin. The best value processing of citronella straw was ammoniated fermentation with Trichoderma harzianum. It concluded that ammoniated fermentation with Trichoderma harzianum had the best effectiveness in processing of citronella straw.
Karakterisasi Dedak Padi dan Campuran Sekam Padi berdasarkan Sifat Fisik dan Kimia Urip Rosani; Iman Hernaman; Rahmat Hidayat; Darmawan Hidayat
Jurnal Agripet Vol 24, No 1 (2024): Volume 24, No. 1, April 2024
Publisher : Agricultural Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/agripet.v24i1.33257

Abstract

ABSTRACT. Mengetahui karakteristik bahan berdasarkan sifat fisik dan kimia adalah sangat penting, agar dalam perancangan dan penarikan kesimpulan penelitian lebih akurat. Terutama penelitian dedak padi yang mempunyai kualitas yang beragam karena sangat ditentukan oleh metode dan mesin pada proses penggilingan gabah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik dedak padi berdasarkan fraksi dan campurannya dengan sekam padi dengan berbagai metode evaluasi. Penelitian menggunakan dedak padi galur lokal unggul Banowati dari Desa Sindangsari, Sumedang. Penelitian tahap pertama untuk mengetahui karakteristik dedak padi berdasarkan fraksi ukuran partikel menggunakan saringan dengan mesh 10, 20, 30, 40 dan 50. Tahap kedua untuk mengetahui karakteristik campuran dedak padi dan sekam dengan proporsi 100, 75, 50, 25 dan 0 % dengan ukuran lolos mesh 30. Parameter yang diukur adalah Persentase ukuran partikel, gambaran visual, densitas, porositas, kandungan nutrien dan kandungan lignin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi dedak padi berdasarkan ukuran partikel/mesh mempunyai karakteristik yang berbeda, perbedaan tersebut pada komposisi, kandungan nutrien, lignin, densitas dan porositas. Protein kasar mesh 30 sebesar 13,41%, mesh 40 sebesar 13,08%, dan mesh 50 sebesar 13,60. Uji lignin mesh 30, 40, dan 50 menunjukkan warna coklat terang. Berdasarkan sifat fisik dan kimia dedak padi lolos mesh 30, 40 dan 50 yang terbaik. Dedak padi yang dicampur dengan sekam padi yang semakin tinggi, maka semakin rendah nilai nutrien, kandungan lignin semakin tinggi, densitas dan porositas nya semakin tinggi.(Characterization of rice bran and rice husk mixture based on physical and chemical properties)ABSTRAK. Knowing the characteristics of materials based on their physical and chemical properties is very important for designing and drawing research conclusions more accurately. Especially rice bran research, which has a variety of quality because it is determined by the method and machine in the grain milling process. The purpose of this study was to determine the characteristics of rice bran based on its fraction and mixture with rice husks using various evaluation methods. The study used Banowati superior local strain rice bran from Sindangsari, Sumedang Village. The first stage of research was to determine the characteristics of rice bran based on particle size fractions using sieves with meshes of 10, 20, 30, 40, and 50. The second stage is to determine the characteristics of a mixture of rice bran and husk with proportions of 100, 75, 50, 25, and 0% with a mesh pass size of 30. The parameters measured are particle size percentage, visual image, density, porosity, nutrient content, and lignin content. The results showed that rice bran factions based on particle or mesh size have different characteristics, including differences in composition, nutrient content, lignin, density, and porosity. Crude protein mesh 30 is 13.41%, mesh 40 is 13.08%, and mesh 50 is 13.60. Lignin mesh assays 30, 40, and 50 show a light brown color. Based on the physical and chemical properties of rice bran, meshes 30, 40, and 50 are the best. The higher the rice bran mixed with rice husks, the lower the nutrient value, and the higher the lignin content, the higher the density and porosity.
Dampak Pemberian Mikroenkapsulasi Minyak Ikan dalam Pakan terhadap Kolesterol Darah dan Performa pada Domba Ganesha Ade Riemas; Iman Hernaman; Diky Ramdani; Bambang Nurhadi
Jurnal Agripet Vol 21, No 1 (2021): Volume 21, No. 1, April 2021
Publisher : Agricultural Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/agripet.v21i1.16627

Abstract

ABSTRAK. Tujuan penelitian ini untuk mengukur seberapa besar pengaruh minyak ikan yang sudah terenkapsulasi terhadap kolesterol darah dan performa pada Domba. Penelitian telah dilakukan di Sub Unit Pelayanan Pengembangan Pembibitan Ternak Domba dan Kambing (SUPPPTDK) Bunihayu, Subang pada tanggal 20 Januari 2020 sampai 27 Maret 2020. Sebanyak 18 ekor domba Ekor Tipis jantan dengan bobot 15,990,98 kg dialokasikan ke dalam 3 perlakuan secara acak. Domba tersebut diberi ransum perlakuan yang disuplementasi dengan mikroenkapsulasi minyak ikan sebanyak 0% (P0), 2,5% (P1), dan 5% (P2). Data yang terkumpul dilakukan analisis ragam dan bila hasil berbeda nyata maka dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil menunjukkan bahwa mikroenkapsulasi minyak ikan dapat menurunkan kolesterol darah (P0,05), namun tidak berpengaruh nyata terhadap pertambahan bobot badan, konsumsi dan konversi ransum (P0,05). Penurunan kadar kolesterol terjadi pada kelompok domba dengan perlakuan mikroenkapsulasi sebanyak 2,5% (P1) dan mikroenkapsulasi 5% (P2). Kadar kolesterol darah masing-masing perlakuan berturut-turut adalah 100,70 mg/dl (P0); 96,20 mg/dl (P1); dan 78,76 mg/dl (P2). Rataan yang terbaik pada pertambahan bobot badan, konsumsi bahan kering harian, dan konversi ransum terdapat pada P2 yaitu 63,96 g/hari, 574,13 g/hari, dan 9,08. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa mikroenkapsulasi minyak ikan dapat menurunkan kolesterol darah, dengan penurunan tertinggi pada pemberian 5%. (The impact of microencapsulation fish oil in feed on blood cholesterols and performance on sheep) ABSTRAK. This study measured the effect of encapsulated fish oil on blood cholesterol and sheep performance. The study was conducted at the Bunihayu Sheep and Goat Breeding Services Bunihayu, Subang on January 20, 2020 to March 27, 2020. A total of 18 male thin-tailed sheep 15.990.98 kg were allocated randomly into 3 treatments. The sheep were given feed supplemented with fish oil microencapsulation of 0% (P0), 2.5% (P1), and 5% (P2). The data were collected and analyzed by analysis of variance and, if the result is significantly different, continued by Duncan's test. The results showed that fish oil microencapsulation decreased blood cholesterol levels (P0.05). However, it did not affect body weight gain, consumption, and feed conversion (P0.05). Decreased levels of cholesterol occurred in the group of sheep with 2.5% microencapsulation (P1) and 5% microencapsulation (P2). Blood cholesterol levels of each treatment were 100.70 mg/dl (P0); 96.20 mg/dl (P1); and 78.76 mg/dl (P2), respectively. Averagely, the highest body weight gain, dry matter intake and feed conversion were found in P2 as much as 63.96 g/day, 574.13 g/day, and 9.08, respectively. The results can be concluded that microencapsulation of fish oil can reduce blood cholesterol, with the highest decrease at the level of 5%.
Fermentabilitas dan Kecernaan Ransum Domba yang Mengandung Limbah Roti secara In Vitro Asep Saripudin; Shena Nurpauza; Budi Ayuningsih; Iman Hernaman; Ana Rochana Tarmidi
Jurnal Agripet Vol 19, No 2 (2019): Volume 19, No. 2, Oktober 2019
Publisher : Agricultural Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/agripet.v19i2.14120

Abstract

ABSTRAK. Penelitian bertujuan untuk mengetahui fermentabilitas dan kecernaan ransum domba yang mengandung limbah roti. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan lima macam ransum perlakuan yang terdiri atas 40% rumput lapangan dan 60% konsentrat yang masing-masing mengandung limbah roti sebanyak 0 (kontrol), 10, 20, 30, dan 40%. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali dan data yang terkumpul dianalisis dengan analisis sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Ransum perlakuan dievaluasi secara in vitro. Peubah yang diukur adalah asam lemak terbang (ALT), N-NH3, kecernaan bahan kering, dan kecernaan bahan organik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan limbah roti dalam ransum domba sampai 40% mampu meningkatkan konsentrasi ALT (102,63-143,88 mM), kecernaan bahan kering (64,66-78,61%) dan kecernaan bahan organik (53,41-65,82%). Sementara itu, terjadi kenaikan konsentrasi N-NH3 (3,87-4,90 mM) sampai penggunaan limbah roti 30%, namun penggunaan 40% limbah roti sama dengan ransum kontrol. Konsentrasi ALT memiliki hubungan erat dengan kecernaan bahan kering dan bahan organik dengan nilai r = 0,67 dan 0,65, pada persamaan regresi Y = 0,1591X + 50,79 dan Y = 0,1528X + 39,619. Kesimpulan, Penggunaan limbah roti di dalam ransum sebanyak 40% tidak mengganggu fermentabilitas dan kecernaan ransum secara in vitro.(In vitro fermentability and digestibility of sheep rations containing bread waste)ABSTRACT. The study aimed to determine the fermentability and digestibility of sheep rations containing bread waste. The study used a completely randomized design with five types of treatment rations consisting of 40% native grass and 60% concentrate and each treatment containing bread waste as much as 0 (control), 10, 20, 30, and 40%. Each treatment was repeated 4 times and the data collected was analyzed by analysis of variance and continued by Duncan test. The treatment ration was evaluated by in vitro. The variables measured were volatile fatty acids (VFA), N-NH3, dry matter digestibility, and organic matter digestibility. The results showed that the use of bread waste in sheep rations up to 40% was able to increase the concentration of VFA (102.63 to 143.88 mM), dry matter (64.66to78.61%) and organic matter digestibility (53.41to65.82%). Meanwhile, there was an increase in the concentration of N-NH3 (3.87 to 4.90 mM) until 30%, but the use of 40% bread waste was the same as the control ration. The VFA concentration has a close relationship with the dry matter and organic matter digestibility with values of r = 0.67 and 0.65, in the regression equation Y = 0.1591X + 50.79 and Y = 0.1528X + 39.619. The conclusion is using of bread waste as much as 40% did not disturb the fermentability and digestibility of the ration in vitro.
Perbandingan Model Pendugaan Total Digestible Nutrients (TDN) dan Protein Tercerna pada Domba Garut Jantan yang Diberi Ransum Berbasis Bahan Pakan Lokal Iman Hernaman; Nadia Ainunisa; Rahmat Hidayat; Ana R. Tarmidi; Tidi Dhalika; Atun Budiman; Dedi Rahmat
Jurnal Agripet Vol 19, No 1 (2019): Volume 19, No. 1, April 2019
Publisher : Agricultural Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/agripet.v19i1.12980

Abstract

ABSTRAK. Perhitungan total digestible nutrients (TDN) dan Protein tercerna secara biologis seringkali mengalami kesulitan sehingga dilakukan perhitungan dengan menggunakan model pendugaan. Penelitian bertujuan untuk membandingkan model pendugaan TDN dan protein tercerna pada domba Garut jantan yang diberi ransum berbahan baku pakan lokal. Dua puluh empat ekor domba Garut diberi ransum berbasis bahan pakan lokal dengan kandungan TDN dan protein berbeda, lalu diukur nilai TDN dan protein tercerna. Nilai keakuratan model pendugaan TDN dan protein tercerna diukur dengan perhitungan ratio prediction to deviation (RPD), Hubungan TDN dan protein tercerna in vivo dengan berbagai model pendugaan dilakukan dengan menggunakan analisis regresi. Model pendugaan yang digunakan untuk mengukur TDN adalah model Sutardi, Wardeh dan Harris et al., sedangkan model pendugaan protein tercerna menggunakan model Beenson dan Knight dan Haris. Hasil menunjukkan bahwa model pendugaan TDN Wardeh lebih akurat dibandingan dengan model Sutardi maupun Beenson dengan nilai ratio prediction to deviation (RDP) = 2,45, R2 = 08629 dan r = 0,9289. Model pendugaan protein tercerna Beenson dan Knight dan Haris tidak dapat digunakan karena memiliki nilai RDP yang sangat rendah. Kesimpulannya model pendugaan Wardeh lebih akurat dalam mengukur TDN pada domba Garut jantan.(Comparison of the total digestible nutrients (TDN) and digestible proteins models in male Garut sheep fed local feed-based rations)ABSTRACT. Calculation of total digestible nutrients (TDN) and digested proteins biologically are often difficult, so calculations are made using the estimation model. The study aimed to compare the estimation model of TDN and digestible proteins in male Garut sheep fed local feed-based rations. Twenty-four of male Garut sheep were given various types of rations based on local feed ingredients with different TDN and protein content, then measured the value of TDN and digested protein. Then the accuracy of the TDN and digested protein estimation model was measured by calculating the ratio of prediction to deviation (RPD), while measuring the relationship of TDN and digested proteins In Vivo with various estimation models was carried out using regression analysis. The estimation model used to measure TDN was the Sutardi, Wardeh and Harris et al. models, while the digested protein estimation model is using Beenson and Knight and Haris models. The results show that the Wardeh TDN estimation model is more accurate compared to the Sutardi and Beenson models with the RDP = 2.45, R2 = 0.8629 and r = 0.9289. Beenson and Knight and Haris digestible protein estimation model cannot be used because it has a very low RDP value. The conclusion is Wardeh estimation model is more accurate in measuring TDN in male Garut sheep.
Pengaruh Perendaman Dengan Filtrat Abu Jerami Padi (FAJP) Terhadap Lignin Dan Serat Kasar Tongkol Jagung Iman Hernaman; Budi Ayuningsih; Diky Ramdani; Romy Zamhir Al Islami
Jurnal Agripet Vol 17, No 2 (2017): Volume 17, No. 2, Oktober 2017
Publisher : Agricultural Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/agripet.v17i2.8389

Abstract

ABSTRAK. Potensi tongkol jagung sebagai pakan ruminansia sangat besar, namun dibatasi penggunaannya karena kadar ligninnya yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan mengetahui hubungan antara kandungan lignin dan serat kasar tongkol jagung yang direndam dengan berbagai konsentrasi filtrat abu jerami padi (FAJP). Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat macam perendaman, yaitu R1 = Tongkol jagung dengan hidrolisis FAJP konsentrasi 5%, R2 = Tongkol jagung dengan hidrolisis FAJP konsentrasi 10%, R3 = Tongkol jagung dengan hidrolisis FAJP konsentrasi 15%, R4 = Tongkol jagung dengan hidrolisis FAJP konsentrasi 20%. Setiap perlakuan diulang sebanyak empat kali. Hasil menunjukkan bahwa FAJP berpengaruh nyata terhadap penurunan kadar lignin dan serat kasar pada tongkol jagung (p0,05). Hubungan antara perlakuan dengan kadar lignin membentuk persamaan regresi Y = 9,29 -0,172X dengan R2 =0,92, sedangan antara serat kasar dan lignin memiliki hubungan yang sangat erat dengan nilai r =0,85. Perendaman tongkol jagung dengan FAJP 20% menghasilkan persentase lignin dan serat kasar yang paling rendah yaitu 5,88dan 32,03 %.Kesimpulan, penggunaan FSJP dengan konsentrasi 20% merupakan perlakuan yang terbaik.(The effect of soaked by rice straw ash filtrate on lignin and crude fiber content of corn cob)ABSTRACT. Utilization of corncobs as a ruminant feed is highly potential but its high lignin content may limit its use. The objective of this experiment was to investigate the effect of soaking in the water containing different concentration of rice straws ash filtrate (RSAF) on lignin and crude fiber contents of corncob. A completely randomized design was employed to compare 5 different treatments: R1 = corncob with RSAF hydrolysis 5%, R2 = corncob with RSAF hydrolysis 10%, R3 = corncob with RSAF hydrolysis 15%, and R4 = corncob with RSAF hydrolysis 20%. Each treatment was repeatedfour times (n=4). The result showed that RSAF had a significant effect (P0.05) in reducing lignin and crude fiber contents. The relationship between treatment and lignin content followed a regression equation: Y = 9.29 -0.172X with R2 =0.92, while crude fiber and lignin had a close relationship with r =0.85. Soaking corncobs with RSAF as much as 20% resulted the lowest lignin and crude fiber contents which were 5.88 and 32.03% respectively. It concluded that utilization of RSAF 20% was the best treatment.
Pengaruh Pemberian Urea dan Sulfur pada Pembuatan Silase Limbah Padat Bioetanol yang Diberi Starter Em-4 Yani Suryani; Iman Hernaman; Yanti Jayanti M
Jurnal Agripet Vol 17, No 1 (2017): Volume 17, No. 1, April 2017
Publisher : Agricultural Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/agripet.v17i1.7077

Abstract

ABSTRAK. Pembuatan bioetanol berbahan dasar singkong menghasilkan limbah padat yang berpotensi untuk dijadikan pakan ternak. Namun, limbah tersebut memiliki kandungan nutrien yang rendah, apabila diberikan pada ternak secara langsung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan urea dan sulfur pada pembuatan silase limbah padat bioetanol dengan menggunakan starter EM-4 (Effective Mikroorganisms-4). Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 3 x 3 dengan tiga kali ulangan. Faktor pertama adalah penambahan urea dengan dosis masing-masing N1=0%, N2=1,5%, dan N3=3%, dan faktor kedua adalah penambahan sulfur dengan dosis masing-masing S1=0,00%, S2=0,02%, dan S3=0,04% dari bahan kering. Peubah yang diukur adalah kandungan asam laktat, pH, susut bahan kering, dan serat kasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara penambahan urea dan sulfur. Kombinasi penambahan urea 3% dan sulfur 0,04% menghasilkan asam laktat paling tinggi, yaitu 1,30%, serta menghasilkan pH dan susut bahan kering paling rendah dengan nilai rata-rata 3,33 dan 9,02%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kombinasi urea 3% dan sulfur 0,04% merupakan perlakuan yang paling baik.(Effect of urea and sulfur addition on silage from bioethanol solid waste using EM-4 starters)ABSTRACT. In the making of bioethanol made of cassava as basic component produce solid waste that has potential as livestock feed. However, this waste product is of low nutritional value when given directly to the livestocks due to the high crude fiber. Therefore, waste should be done with pretreatment, and one of the way was done by fermentation. The aim of this research was to observe the effect of urea and sulfur additive in the making of bioethanol solid waste silage by using EM-4 starters. This research used 3 x 3 Completely Randomized Design with 3 replicates. The first factor was urea additive with different dosage N1=0%, N2=1.5%, N3=3%, and the second factor was sulfur additive with dosage S1=0.00%, S2=0.02%, S3=0.04%. The measured variables were concentration of lactic acid, pH, dry matter loss, and crude fiber content. The results showed that there were no interactions between urea and sulfur. Addition of 3% urea and 0,04% sulfur in substrate showed the highest of lactic acid with the average value of 1.32% and the lowest pH and crude fiber with average value 3.33 and 9.02%. It was concluded that combination of 3% urea and 0,04% sulfur was the best treatment.
Testing The Physical Properties of Various Onggok Balance with Tofu Making Liquid Waster as Alternative Feed Ingredients Farisy, Daffa Al; Abun, Abun; Hernaman, Iman
JURNAL ILMIAH PETERNAKAN TERPADU Vol 12, No 3 (2024)
Publisher : DEPARTMENT OF ANIMAL HUSBANDRY, FACULTY OF AGRICULTURE, UNIVERSITY OF LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jipt.v12i3.p307-316

Abstract

Onggok is a by-product of tapioca flour processing which can be utilized by adding tofu making liquid waste. This study is to determine the difference and the best balance on physical properties, namely specific gravity, stack density, and stack compaction density. Carried out at the Laboratory of Animal Nutrition and Animal Feed Chemistry, Padjadjaran University. The study used an experimental method with a Complete Randomized Design (RAL) using five treatments and four repeats consisting of P0 (2 kg onggok: 0 liters of tofu liquid waste), P1 (2 kg ongdok: 2 liters of tofu liquid waste), P2 (2 kg onggok: 1 liter of tofu liquid waste), P3 (2 kg onggok: 700 ml of tofu liquid waste), and P4 (2 kg ongdok:  500 ml of tofu liquid waste). The results showed a noticeable effect (P<0.05) of physical properties testing. The P2 treatment produced the highest value in the specific gravity test of 1.111 g/mL, the P1 treatment produced the highest value in the pile density test of 0.237 g/mL, and the result of the stack compaction density in P1 of 0.282 g/mL. This study concluded that the addition of tofu making liquid waste can increase pile density and pile compaction density
In Vitro Evaluation of Green Tea Extract's Influence on Local Sheep Rahmatillah, Ririn Siti; Ramdani, Diky; Hernaman, Iman; Jayanegara, Anuraga
Jurnal Biodjati Vol 9, No 2 (2024): November
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/biodjati.v9i2.34573

Abstract

In recent years, the exploration of natural supplements such as green tea extract and their potential benefits in livestock nutrition has gained considerable attention among researchers and agriculturalists. Green tea extract contains a high concentration of bioactive substances, such as polyphenols and catechins. This study aimed to explore the effects of varying doses of green tea extract on rumen fermentation parameters through an in vitro trial using sheep rumen liquids. A completely randomized experimental design was utilized to test the effect of 4 different doses of green tea extract treatments (0, 140, 280, and 560 mg/kg) on in vitro Hohenheim gas test method. The current study shows no significant effect of administering green tea extract at various doses on total gas production, total gas production per in vitro dry matter and organic matter degradability, volatile fatty acid per in vitro dry matter and organic matter degradability, methane production per inv vitro dry matter and organic matter degradability of green tea extract. Although no significant effects were observed on the investigated parameters, this study provides important insights in the understanding of the potential use of green tea extract in modulating fermentation processes in the ruminant’s stomach. In conclusion, the findings of this study underscore the impact of GTE on gas production regulation, highlighting its potential implications for gastrointestinal health
Pengaruh Daun Ubi Jalar sebagai Substitusi Konsentrat dalam Ransum Domba terhadap Produksi VFA dan NH3 (In Vitro) Sadam, Muhammad Raihan; Ayuningsih, Budi; Hernaman, Iman; Dhalika, Tidi
Jurnal Sumber Daya Hewan Vol 2, No 2 (2021): Jurnal Sumber Daya Hewan
Publisher : Program Studi Peternakan K. Pangandaran, Universitas Padjadjaran PSDKU Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jsdh.v2i2.54225

Abstract

Penggunaan daun ubi jalar ke dalam ransum domba adalah salah satu upaya peningkatan kualitas pakan dengan memanfaatkan pakan hasil limbah pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi konsentrat oleh daun ubi jalar pada ransum domba terhadap kandungan VFA (volatile fatty acid) dan NH3 cairan rumen, serta untuk mengetahui persentase daun ubi jalar sebagai substitusi konsentrat yang menghasilkan produksi total VFA dan NH3 terbaik. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Terdapat empat perlakuan level penggunaan daun ubi jalar yaitu 0, 10, 20, dan 30% dengan 5 ulangan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis sidik ragam, dan untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan dilakukan uji jarak berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan memberikan pengaruh yang nyata terhadap VFA, tetapi tidak nyata terhadap NH3. Penggunaan daun ubi jalar sebanyak 20% menghasilkan produksi VFA dan NH3 tertinggi.
Co-Authors Abun Abun Addawiyyah, Nadya Robiatul Ai Neni Nurhayati Alamsyari . Alifia, Arya Ambarsari, Wiwik Aminuyati An An Nurmeidiansyah Ana R. Tarmidi ANA R. TARMIDI Ana R. Tarmidi ANA R. TARMIDI Ana Rochana Ana Rochana Tarmidi Ana Rochana Tarmidi Ana Rochana Tarmidi Ana Rochana Tarmidi Ana Rochana Tarmidi Ana Rochana Tarmidi Ana Rochana, Ana Ana Rohana Tarmidi Ana Rohana Tarmidi Andika Hendy Permana Angga Purnawisda Anuraga Jayanegara Aprilina, Ratu Anggista Ardana Reswari Pratama Ari L. Darmawan Armi Desiputra Permana Aryanti, Risca Dwi Asep Irawan Asep Saripudin Asep Suherman Atun Budiman Audhya, Shella Audina, Leyly Nuura Norma Awaliyah, Alif Tiffany Azizah Azhar, Khaerul Bambang Kholik Mutaqin Bambang Kholik Mutaqin Bambang Nurhadi Bayani, Matni Syifa Bentang, Satria Budi Ayuningsih Budi Ayuningsih Budi Ayuningsih Budi Ayuningsih Budi Ayuningsih Budi Ayuningsih BUDI AYUNINGSIH Budi Ayunungsih DARMAWAN HIDAYAT Daud, Andre Rivianda Dedi Pratomo Dedi Rahmat Dedi Rahmat Dedi Rahmat Denie Heriyadi Denny Rusmana Denny Rusmana Deny Saefulhadjar Destu Putra Rosmawan Dicky Pamungkas Diding Latipudin Diding Latipudin Diky Ramdani Djajuli, Mochamad Dwi Budi Santoso Dyah Wahyuni Dyllameita Anaztha Amatullah Eka Maya Rahmawati Eka Yosi Haryantika Elfrida Ratnawati Elita Retno Milyanti Elsa Nelasari Awaliya Esatya Mahardika Farisy, Daffa Al Fitri, Deswita Adelia Fransiskus Teguh Santoso Fransiskus Teguh Santoso Furi Siti Fauziyah Hasanah Ganesha Ade Riemas Ghea Kemala Ginanjar Ilyas Handi Burhanuddin Hani Yuhani Hani Yuhani Harun Djuned Hidayat Tanuwiria Hikmana, Entus Husna, Afifah Ibnul Abror Musthofa Iin Susilawati Irmawaty, Dwi Ayu Dian Johar Arifin Ken Ratu Gharizah Alhuur Kundrat Hidajat Kundrat Hidayat Kundrat Hidrajat Kundrat Hidrajat, Kundrat KURNIA A. KAMIL Kurnia A. Kamil Linda Yanwar Sunarti Lukman Purwanto M Fatah Wiyatna M. Fatah Wiyatna Magdalena Yohana Rotua Sitanggang Mansyur , Mansyur - Mansyur . Mansyur Mansyur Maya Dwisari Mesa Maisarah Mohamad Busaeri Rapsanjani Mohamad Haris Septian Muhamad Rifki B. Ali Muhamad Rovie Nawawi Muhammad Syahril Mauludan Nadia Ainunisa Nadia Ainunisa Nena Hilmia Neng Hilma Hamidah Nina Suryanti Ningsih Ningsih Nisa Nuryawati Putri Novi Mayasari Novi Mayasari Nur Atila Aldila Nyimas Popi Indriani Nyimas Popi Indriani Poniah Andayaningsih Poniah Andayaningsih Pri Riznaya Putut I. Pudjiono R. Bobby Adi Eryanto Rachmat Wiradimadja Raden Febrianto Christi Rahmat Hidayat Rahmat Hidayat Rahmat Hidayat Rahmat Taufiq Mustahiq Akbar Rahmat Wiradimadja Rahmatillah, Ririn Siti Rahmawati, Imma Raihan Nauval Ramadika Ramadika Rani Darliani Rachmat Ratna Utami Dewi Rendhy Ardiansyah Reyhan Hasyaftala Rida Septiana Ridwan Nurjaman Ansori Rini Widyastuti Romi Zamhir Islami Romy Zamhir Al Islami Rukmantoro Salim Rukmantoro Salim Sadam, Muhammad Raihan Salman Parisi Sari Suryanah Shena Nurpauza Shiyami Asri Yamashita Simson Tarigan Siswoyo Siswoyo Siswoyo Siswoyo Siti Nurachma Siti Nurachma Siti Nurachma Siti Nurachman Siti Nurachman, Siti Solehudin Solehudin Somanjaya, Rachmat Suci, Annisa SUKMA ACHLAN SAHID Syifa Nurjannah, Syifa Tanuwiria, U. Hidayat Tati Rohayati Tidi Dhalika Titin Nurhayatin Toto Toharmat Tutiyana Tutiyana Tutiyana, Tutiyana Tutyana . U. Hidayat Tanuwiria U. Hidayat Tanuwiria Ujang Hidayat Tanuwiria Ummul Hajar Urip Rosani Urip Rosani Wasmen Manalu Wiwik Ambasari Y.F. Caritas Pela Levi Yani Suryani Yani Suryani Yanti Jayanti M Yanza, Yulianri Rizki Yogi Kriskenda Yudhi Mahmud Yudhi Mahmud Zaenudin nur Sa&#039;ban