Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Sikap Dan Norma Subyektif Sebagai Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Petani Terhadap Pupuk Organik Kemasan Rini Dwiastuti; Rosihan Asmara; Pujiyanti Rahayu1
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 10, No 2 (2010)
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.59 KB)

Abstract

Adanya peluang pasar yang besar bagi produk pupuk organik kemasan telah menciptakan suatu persaingan demi memenuhi permintaan pasar yang ada. Dengan demikian, perlu dilakukan riset perilaku konsumen khususnya mengenai perilaku kosumen dalam mengambil keputusan pembelian. Dengan landasan teori reasoned action, perilaku diukur dengan keinginannya untuk bertindak sehingga tujuan penelitian bisa tercapai yaitu mengukur keinginan bertindak petani terhadap pupuk organik kemasan setelah dipengaruhi oleh faktor sikap dan faktor norma subyektif. Dengan mengamati perilaku petani pada tiga strata yaitu strata I kelompok petani yang sedang menggunakan pupuk organik kemasan, strata II yaitu petani yang pernah menggunakan pupuk organik kemasan namun tidak lagi menggunakan saat ini dan strata III yaitu petani yang belum pernah menggunakan pupuk organik kemasan, didapatkan hasil bahwa keinginan bertindak petani strata I dan III cenderung membeli sedangkan petani strata III cenderung ragu untuk membeli pupuk organik kemasan. Hal tersebut bisa terjadi karena mayoritas petani memiliki sikap ”netral” terhadap pupuk organik kemasan. Selain itu, dalam mengambil keputusan pembelian petani juga mendapatkan pengaruh dari keluarganya, tetangga, kelompok tani dan tenaga penjual, dan kelompok tani merupakan kelompok referensi yang paling berpengaruh terhadap pengambilan keputusan pembelian oleh petani. Kemudian dari hasil analisis juga dinyatakan bahwa norma subyektif merupakan faktor dominan yang mempengaruhi perilaku petani dalam mengambil keputusan sehingga adanya faktor ini menyebabkan tidak selamanya sikap positif akan selalu dikuti dengan pembelian, begitu juga sebaliknya sikap negatif petani terhadap pupuk organik kemasan tidak selalu pasti tidak membeli produk tersebut   Kata kunci : keputusan konsumen, keinginan bertindak
PRODUCTION, CONSUMPTION AND PRICE (IMPORTS, PRODUCERS AND CONSUMER) VOLATILITY OF SHALLOT IN PROBOLINGGO REGENCY Susanti Evie Sulistiowati; Ratya Anindita; Rosihan Asmara
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 21, No 3 (2021): JULY
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.agrise.2021.021.3.8

Abstract

Changes in production, consumption, and import variables cause the price of shallots to fluctuate. A high and unpredictable price fluctuation increasing the volatility problem. This phenomenon gives results in risk, uncertainty and leading to a decline in the welfare of producers and consumers. Based on the description of the problems above, it is important to analyze price, production, import, and consumption volatility to determined the level of risk and uncertainty faced by producers and consumers. This study uses monthly secondary data (time series) on production, price, imports, and consumption of shallots in Probolinggo Regency, for seven years (2013-2019). The ARCH/GARCH method is used to analyze the volatility of prices, production and consumption. The results from the analysis are the production variable has a low level of volatility, the consumption and import prices have high-level volatility, producer price has low-level volatility, while consumer prices has-high level volatility. From the results means that the risks and uncertainties faced by producers in conducting shallot cultivation are low. While for the consumer means the risks and uncertainties in consuming shallots are high.
Analisis Usahatani Manggis Dan Faktor-Faktor Sosial Ekonomi Yang Mempengaruhi Keputusan Petani Memasarkan Hasil Usahatani Manggis Dengan Sistem Ijon Rosihan Asmara; Risma Suryaningtyas
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 11, No 2 (2011)
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.379 KB)

Abstract

Manggis (Garcinia mangostana L.) adalah salah satu komoditas buah segar dari daerah tropis yang sangat digemari oleh masyarakat, baik masyarakat domestik maupun mancanegara karena memilki rasa yang khas yakni manis, asam, dan sepah yang tidak miliki buah lain serta perpaduan warna yang unik yaitu ungu kemerahan. Selain mempunyai kandungan gizi yang tinggi, potensi buah manggis dalam pasar ekspor sangat tinggi. Laju perkembangan ekspor dari tahun 2001 hingga tahun 2007 mencapai 35,6% per tahun. potensi pasar yang tinggi dengan nilai export tinggi, namun masih banyak ditemukan praktek ijon. Dimana pemasaran hasil usahatani ditransaksikan beberapa bulan sebelum masa panen ketika buah dalam keadaan mengkal (setengah matang) bahkan dalam keadaan berbunga, sehingga pendapatan yang diterima petani rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah (1). Menganalisis pendapatan petani manggis yang memasarkan buah manggis dengan pemasaran sistem ijon dan pemasaran sistem langsung di Desa Songgon, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi. (2). Mengetahui faktor-faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi petani manggis dalam pengambilan keputusan memasarkan hasil usahataninya dengan sistem ijon. Terdapat perbedaan antara pendapatan usahatani dengan pemasaran sistem langsung dengan pemasaran sistem ijon. Pendapatan rata-rata usahatani dengan pemasaran sistem langsung sebesar Rp 54.312.124,-/ha, sedangkan rata-rata pendapatan petani dengan pemasaran sistem ijon sebesar Rp 23.599.210,25/ha. Jadi rata-rata pendapatan usahatani dengan pemasaran sistem langsung lebih besar daripada pemasaran sistem ijon. Faktor-faktor sosial ekonomi yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan petani memilih sistem ijon antara lain usia, pendidikan, jumlah anggota keluarga dan pelayanan LKM formal. Sedangkan faktor jumlah pohon yang dimiliki dan pendapatan tidak mempengaruhi pengambilan keputusan petani manggis memilih sistem ijon dalam memasarkan hasil usahatani manggis. Kata kunci: pemasaran, sistem pemasaran ijon, sistem pemasaran langsung
Forecasting of Indonesia Seaweed Export: A Comparison of Fuzzy Time Series with and without Markov Chain Andi Sri Bintang; Wen-Chi Huang; Rosihan Asmara
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 19, No 3 (2019): AUGUST
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.agrise.2019.019.3.4

Abstract

This study compared Fuzzy Time Series with and without Markov Chain Method for forecasting Indonesian seaweed export in particular; it analyzed the forecasting ability of the models and the effects of different lengths of interval and increment information on the forecasting error of models. The secondary data between 1989 and 2018 were collected from Bureau Central Statistic (BPS), UN Comtrade, Ministry Marine and Fisheries (KKP). The results indicate that Fuzzy Time Series with and without Markov Chain method performs better in the forecasting ability in short-term period prediction and the values of Mean Absolute Percentage Error (MAPE) and Mean Square Error (MSE) tends to be smaller than the Fuzzy Time Series without Markov Chain.
PENERAPAN LOGIKA FUZZY PADA PENILAIAN KUALITAS AKHIR TEH HITAM CTC (CRUSHING, TEARING, AND CURLING) DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) WONOSARI KABUPATEN MALANG Rosihan Asmara
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 13, No 1 (2013)
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu permasalahan dalam pengolahan teh hitam adalah ketidaksesuaian penilaian kualitas teh hitam oleh tester dengan karakteristik teh yang dihasilkan, hal tersebut disebabkan oleh metode penilaian kualitas akhir teh atau cuptest yang dilakukan oleh tester bersifat subyektif. Logika fuzzy merupakan metode untuk memetakan input-output didasari oleh konsep himpunan fuzzy (himpunan kabur), sehingga dapat membantu dalam menjelaskan ketidakpastian batas antara satu kriteria dengan kriteria lainnya yang disebabkan oleh persepsi manusia. Dengan menggunakan logika fuzzy akan memberikan hasil yang lebih objektif pada penilaian kualitas akhir teh dengan cara mendokumentasikan hasil penilaian tester pada proses cuptes. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah: (1) menganalisis penilaian kualitas teh hitam CTC oleh tester 1 dan 2 di PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) Wonosari dan (2) menganalisis perbandingan hasil penilaian kualitas akhir teh hitam CTC antara tester 1 dan 2 dengan logika fuzzy. Hasil penelitian ini adalah hasil cuptest  yang dilakukan oleh tester 1 dan 2 memiliki penilaian yang tidak berbeda atau sama, namun uji cuptest  masih bersifat subyektif meskipun sudah terdapat standard kuantifikasi kualitas teh hitam. Berdasarkan hasil Fuzzy Inferensia System dapat diketahui bahwa terjadi perbedaan penilaian kualitas antara tester 1 dengan fuzzy 1 dan fuzzy 2, selain itu juga terjadi perbedaan antara tester 2 dengan fuzzy 1 dan fuzzy 2, perbedaan ini terjadi pada grade BP1 dan Dust 1. Kata kunci: logika fuzzy, teh hitam CTC, kualitas
Pemetaan Ketersediaan Pangan Tingkat Kecamatan Di Kabupaten Trenggalek Alia Fibrianingtyas; Nuhfil Hanani; Rosihan Asmara
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 13, No 1 (2013)
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.42 KB)

Abstract

Kabupaten Trenggalek merupakan salah satu sasaran pengembangan wilayah di bagian selatan Jawa Timur, karena selain memiliki keunggulan dalam sektor pertanian, Kabupaten Trenggalek memiliki potensi-potensi sumber daya alam yang cukup besar. Namun kenyataannya, perkembangan sektor pertanian di Kabupaten Trenggalek belum mampu berperan secara optimal dalam peningkatan perekonomian wilayahnya. Hal ini ditunjukkan dengan masih rendahnya tingkat pendapatan penduduk. Maka pemerintah daerah setempat berupaya untuk andil dan ikut serta guna mewujudkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2005 hingga 2025.  Tujuan dari penelitian ini adalah membuat peta ketersediaan pangan tingkat kecamatan di Kabupaten Trenggalek dalam rangka memantapkan program pembangunan pangan nasional, dimana ketahanan pangan sebagai fokus perhatian. Dari hasil penelitian mengenai pemetaan ketersediaan pangan tingkat kecamatan di Kabupaten Trenggalek ini, terdapat delapan kecamatan yang tergolong kedalam kategori V (sedikit tersedia). Delapan kecamatan tersebut antara lain Kecamatan Panggul, Kampak, Gandusari, Pogalan, Munjungan, Watulimo, Dongko dan Trenggalek.   Kata kunci: Pembangunan pangan nasional, ketersediaan pangan, pemetaan
THE ROLES OF RURAL INSTITUTIONS ON FOOD SECURITY POLICY IN EAST JAVA PROVINCE INDONESIA Nuhfil Hanani; Rosihan Asmara; Fahriyah Fahriyah; Sujarwo Sujarwo
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 16, No 3 (2016)
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.58 KB)

Abstract

This study has two main objectives, which are to identify rural institutions and their roles for supporting the implementation of food security policy in East Java Province and to formulate the model of rural institutions to enhance food security in the village level. This study was conducted on February 2012 in six regencies, which represented different food insecurity level in each locations. Primary data were collected by participatory rural appraisal method involving administrators of rural institutions. Descriptive analysis is used to describe rural institutions and their roles on food security implementation. Gap analysis is used to formulate the model to increase the roles of institutions on food security policy. It can be concluded that there are six potential rural institutions supporting food security in village level, which are women farmers’ group, farmers’ group, farmers’ group association, family welfare institution (PKK), rural cooperative, and food barn institution. Farmers’ group, farmers’ group association, and food barn institution potentially support food availability. Meanwhile, on accessibility aspect, farmers’ group, farmers’ group association, rural cooperative, and food barn institutions provide sufficient strength on this role. The last aspect on food security is food utilization. This aspect will be well supported by family welfare institution (PKK) and women farmers’ group. Finally, the institutional form in the village level fostering all aspect of food security is rural food team or TPD (Tim Pangan Desa).
Tipologi Kecamatan Berdasarkan Ketersediaan Pangan Di Kabupaten Trenggalek Nuhfil Hanani; Rosihan Asmara; Anfendita Azmi Rachmatika
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 12, No 3 (2012)
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.147 KB)

Abstract

Untuk memudahkan pengambil kebijakan di daerah setempat guna pemerataan pemenuhan konsumsi pangan masyarakat diperlukan adanya suatu pengklasifikasian daerah berdasarkan pada ketersediaan pangan. Dengan adanya pengklasifikasian tersebut, daerah yang ketersediaan pangannya tergolong kurang atau lebih terhadap spesifik zat gizi tertentu akan dapat digolongkan ke dalam beberapa kelompok tersendiri. Dari hasil analisis, dideskripsikan keadaan ketersediaan pangan di masing-masing kecamatan. Keadaan wilayah yang berbeda-beda pada tiap kecamatan menyebabkan ketersediaan bahan makanan memiliki variasi tersendiri. Jika dilihat secara garis besar, ketersediaan bahan makanan paling tinggi pada tiap kecamatan terdapat pada kelompok padi-padian serta makanan berpati. Dari hasil analisis klaster, akhirnya dapat dibagi lima buah pengelompokkan, diantaranya adalah: klaster 1 (sentra serealia dan peternakan) yang beranggotakan Kecamatan Panggul, Munjungan, Watulimo, Kampak, Dongko, Gandusari dan Pogalan; klaster 2 (sentra sayuran, susu sapi, dan tanaman pangan) yang hanya beranggotakan Kecamatan Pule; klaster 3 (sentra telur dan tanaman pangan) yang beranggotakan Kecamatan Karangan, Durenan, dan Trenggalek; klaster 4 (sentra serealia, hortikultura, dan peternakan kompleks) yang beranggotakan Kecamatan Suruh dan Bendungan; serta klaster 5 (sentra tanaman pangan) yang hanya beranggotakan Kecamatan Tugu.   Kata kunci: ketersediaan pangan, Kabupaten Trenggalek, analisis klaster
Analisis Pendapatan Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Tebu Dalam Keanggotaan Suatu Koperasi Rosihan Asmara; Rhomsia Nurholifah
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 10, No 2 (2010)
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.149 KB)

Abstract

Tujuan yang ingin di capai penelitian ini adalah menganalisis pendapatan petani tebu pada dua koperasi yang berbeda yaitu Saribumi dan Koperasi Jaya Usaha dan untuk menganalisis Faktor-faktor produksi yang mempengaruhi pendapatan petani tebu dalam keanggotaan suatu koperasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pendapatan petani antar koperasi dalam suatu daerah (Desa Gading) tidak jauh berbeda antara keduanya. Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani adalah variabel bibit, variabel pupuk ponska serta variabel produksi. Saran yang dapat diberikan adalah petani perlu berpartisispasi aktif sebagai anggota koperasi sehingga mengetahui segala kebutuhan usahataninya karena selama ini petani kurang aktif dalam keanggotaannya di koperasi dan hanya menyerahkan kepada ketua kelompok sehingga kebijakan koperasi kurang diketahui. Kedua, Petani perlu terus meningkatkan produksi tebu dan tingkat rendemen guna meningkatkan pendapatan karena tingginya permintaan akan gula yang mengakibatkan meningkatnya harga gula sehingga memiliki peluang ekonomi yang menguntungkan. Ketiga, Koperasi sebagai salah satu lembaga ekonomi yang memiliki tujuan mensejahterakan anggotanya perlu melakukan kebijakan yang tidak memberatkan anggotanya baik berupa penarikan iuran maupun simpanan pokok dan wajib bagi anggota   Kata kunci : anggota koperasi, gula
Indonesian Frozen and Processed Crab Export Performance and Competitiveness Analysis Uswatun Khasanah; Wen-Chi Huang; Rosihan Asmara
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 19, No 3 (2019): AUGUST
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.agrise.2019.019.3.5

Abstract

This paper aimed to analyze the performance and competitiveness of Indonesian crabs in the international market by comparing it with other major crab export countries (China, Philippines, Vietnam and Korea). Two crab products were included in the study, namely processed crabs in cans (HS 160510) and frozen crabs (HS 030614). The Trade Balance Index (TBI), Normalized Revealed Comparative Advantage (NRCA), and the Comparative Export Index (CEP) were used by analyzing data from the Central Statistics Agency (BPS), Ministry of Maritime Affairs and Fisheries (KKP) in Indonesia as well as from UN COMTRADE, and Trade Map. The results based on TBI that the processed crabs were at the maturity stage, while the frozen crabs were at the growth stage. Only processed crab products had CEP values above 1, which means Indonesia is specialized and more competitive in processed crab products.
Co-Authors Abdul Aziz Abid Eka Pradana Ach Ainur Rohman Agustina Shinta Hartati Wahyuningtyas Alia Fibrianingtyas Aliviyanti, Dian Andi Sri Bintang Anfendita Azmi Rachmatika Anindita, Ratya Annisa Annisa Ardiany Sulistyaningrum Arifin Zainul Berti Genia Dwi Saputri Bita Noor Rahmah Budi Hartono Budi Setiawan Budiyanto, Ari Sugeng Bunga Hidayati Candra Adi Intyas, Candra Adi Carani, Ni Made Metili Citra Saragih Condro Puspo Nugroho Condro Puspo Nugroho Djoko Kustiono Dwi Candra Pratiwi Dwi Retno Andriani Dwi Retno Andriani Elita Dewi, Heptari Elva Rahmat W Ernita Dian Puspasari FAHRIYAH Fahriyah Fahriyah Fahriyah Fahriyah Fahriyah Fahriyah Fahriyah Fahriyah Febryna Ramadhani Feni Iranawati firmanda, syauqi agung Fitria Dina Riana Fitrotin Nazizah Gomgom Haggai Manik Gunawan Prabowo, Gunawan Hafiidha, Laila Nur Halimatus Sakdiyah Hamdayyuwaafi, M. Wildan Hana' Salsabila Hari Prabowo Harsuko Riniwati Hastutik, Puji Hendrick Aristar Manurung Herman Felani Herman Felani Herman Felani, Herman Hidayat, Abdul Haris Ika Ayu Purwaningsih Imanullah, Muhammad Diffa Jihad, Baroroh Nur Khalid Salah , Ahmad Kliwon Hidayat Kurniawati, Esti Kustiawati Ningsih Lailatus Sa'adah, Siti Mikchaell Alfanov Pardamean Panjaitan Moch. Muslich Mustadjab Moh. Shofiyur Rohman Mohammad Bisri Mohammad Shoimus Sholeh Muhammad Faishal Farras Muhammad Miftahul Huda Mujaddid, Muhammad Ashri Nesia Artdiyasa Nidamulyawaty Maarthen Nidamulyawaty Maarthen Niken Irawati Nira Praditya Sari Noor, Arif Yustian Maulana Novia, Dian Ayu Nuhfil Hanani Nuhfil Hanani Nuhfil Hanani Prihantini, Campina Illa Priyono Priyono Pujiyanti Rahayu1 Purba, Pebli Adenesli Putritamara, Jaisy Aghniarahim Putu Laksmi Pramita Rahman, Moh Shadiqur Rarasrum Dyah Kasitowati Ratya Anindita Ratya Anindita Ratya Anindita Ratya Anindita Rhomsia Nurholifah Rini Dwiastuti Rini Dwiastuti Rini Dwiastuti Rini Mutisari Risma Suryaningtyas Rohman, Moh. Shofiyur Rohmatul Khasanah, Ulfa Ruri Ardhiani S Syafrial Santoso, Aguk Budi Setyono Yudo Tyasmoro Shaleh, Mohammad Ilyas Silvana Maulidah Sugiyanto - Suhartini Suhartini Suhartini Sujarwo Sujarwo Sujarwo Sujarwo Sujarwo Sujarwo Sulastri Arsad SULISTIOWATI, Susanti Evie Suprapedi Susanti Evie Sulistiowati Susanti Evie SULISTIOWATI Syafrial Syafrial Syafrial Tita Pradiptia Ula, Mahfudlotul Uswatun Khasanah Virdaus, Ruly Wen-Chi Huang Wen-Chi Huang Wenny Mamilianti Winni Nurlita Putri Wiwit Widyawati Yundari, Yundari Yustisianto Nugroho