Claim Missing Document
Check
Articles

THE INFLUENCE OF STORE ATMOSPHERE ON REVISIT INTENTION AT SHOPPING TOURISM Dwi Febrianty Nabila; Budi Setiawan; Fitria Dina Riana
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 21, No 4 (2021): OCTOBER
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.agrise.2020.021.4.6

Abstract

The tourism sector in Indonesia is growing rapidly, so the level of competition is getting higher. Shopping tourism is as one of the industries that is able to attract tourists must innovate considering the products that are sold are the same and the storeping behavior of tourists is different. This study used SEM-PLS analysis and was conducted on 110 respondents who visited Shopping Tourism in Batu city. The results showed that a well-designed store atmosphere can stimulate positive emotions of tourists, provide comfort when shopping so as to create a memorable experience, and make tourists intend to visit again in the future. This study, not only provides recommendations for creating the right store atmosphere for retailers, but also provides information on understanding the storeping behavior of tourists.
Analisis Permintaan Dan Strategi Pengembangan Agribisnis Kopi Di Indonesia Heru Santoso; Fitria Dina Riana; Lutfia Febri
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 13, No 1 (2013)
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.737 KB)

Abstract

Sektor perkebunan memiliki peranan yang sangat tinggi terhadap perkembangan ekonomi di Indonesia, salah satunya adalah kopi. Kopi selain diekspor ke Negara lain juga dikonsumsi oleh penduduk di Indonesia. Konsumsi tersebut mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya taraf hidup dan pergeseran gaya hidup masyarakat perkotaan di Indonesia, sedangkan produksi kopi di Indonesia berfluktuasi. Konsumsi kopi di Indonesia yang meningkat juga harus diikuti dengan peningkatan produksi kopi Oleh karena itu, diperlukan strategi pengembangan agribisnis kopi di Indonesia. Metode analisis yang digunakan adalah dan regresi linier berganda dan matrik SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan penduduk di Indonesia berpengaruh secara signifikan terhadap permintaan kopi di Indonesia, sedangkan harga kopi di pasar domestik, harga teh di pasar domestik, dan populasi penduduk di Indonesia tidak berpengaruh secara signifikan terhadap permintaan kopi di Indonesia. Untuk strategi pengembangan yang dipergunakan adalah strategi SO yang dilakukan dengan cara memperluas pasar dengan memanfaatkan kopi di Indonesia yang dikenal oleh dunia, pengembangan bioteknologi, dan peningkatan pasar sasaran.   Kata kunci: Sektor perkebunan, permintaan kopi, pengembangan agribisnis kopi
Pengaruh Promosi Terhadap Volume Penjualan Benih Jagung Pada Pt.Syngenta Seed Division Sub Region Probolinggo Fitria Dina Riana; Andri Prastiwi
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 11, No 3 (2011)
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.677 KB)

Abstract

Jagung merupakan komoditi pangan terbesar konsumsinya setelah padi khususnya di Indonesia. Sehingga bayak para petani di Indonesia yang mengusahakan lahan pertaniannya untuk komoditi jagung. Saat ini di Indonesia mulai menerapkan jagung hibrida dimana engan keunggulan potensi hasilnya yang lebih baik dibandingkan jagung konvensional. Probolinggo merupakan salah satu wilayah penghasil jagung terbesar di jawa timur. Sehingga menarik para produsen benih jagung memasarkan produknya di daerah tersebut. Salah satu perusahaan benih jagung yang ada yaitu PT. Syngenta Seed Division. Perusahaan ini merupakan perusahaan baru dibandingkan dengan perusahaan benih lainnya yang sudah lama berdiri. Sehingga PT. Syngenta Seed Division sedang gencar-gencarnya melakukan kegiatan promosi benih jagung. Tujuan penelitian ini adalah (1) Menganalisis pelaksanaan promosi benih jagung yang dilakukan oleh PT. Syngenta, (2) Menganalisis pengaruh pelaksanaan promosi terhadap peningkatan volume penjualan benih jagung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan promosi yang dilakukan oleh PT. Syngenta Seed Division meliputi periklanan(X1) melalui spanduk, kalender, pamflet, dan umbul-umbul, promosi penjualan(X2) melalui potongan harga, pemberian sampel, dan pemberian souvenir, penjualan perorangan(X3) melalui kunjungan ke retailer, key farm visiting, key person visiting, small farm meeting, dan big farm meeting, publisitas(X4) melalui expo, field trip, sponsorship,dan sumbangan/donasi. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa variabel periklanan berpengaruh secara tidak signifikan terhadap volume penjualan benih jagung dan ketiga variabel lainnya yaitu personal selling, promosi penjualan, dan publisitas menunjukkan bahwa berpengaruh secara signifikan dengan meningkatkan volume penjualan pada setiap kenaikan biayanya. Kata kunci : Bauran Promosi, Benih Jagung
Pengaruh Keputusan Penempatan Karyawan Pimpinan Ptpn Xii (Persero) Wilayah Ii Terhadap Prestasi Kerja Fitria Dina Riana; Mirna Gitayatna
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 12, No 3 (2012)
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.473 KB)

Abstract

Sumber daya manusia berperan sangat penting untuk meningkatkan kinerja suatu perusahaan. Pentingnya sumber daya manusia ini perlu disadari oleh semua tingkatan manajemen, karena bagaimanapun majunya teknologi saat ini apabila tidak disertai dengan sumber daya manusia yang handal, hasil yang diperoleh tidak akan maksimal. Penempatan karyawan merupakan salah satu aspek yang penting dalam proses perencanaan sumber daya manusia karena mempunyai hubungan yang erat dengan efisiensi dan keadilan. Perusahaan dapat melaksanakan kesesuaian penempatan kerja sesuai prinsip “right man , in the right place, the right man, on the right job”. Bagi suatu perusahaan, kesesuaian penempatan karyawan merupakan suatu hal yang utama karena erat hubungannya dengan kinerja atau prestasi kerja karyawan. Lokasi penelitian dilakukan di PTPN XII (Persero) Wilayah II Jember Jawa Timur,  di Wilayah II total terdapat 12 perkebunan yang tersebar di Jember dan Bondowoso Jawa Timur. Pengelolaan SDM di PTPN XII dijalankan oleh direksi bagian Sumber Daya Manusia dengan tujuan untuk semakin meningkatkan kualitas SDM yang dimiliki karyawan PTPN XII (Persero) akhirnya dapat mendukung pencapaian tujuan, sasaran dan  meningkatkan prestasi kerja karyawan.  Tujuan penelitian ini adalah 1) menganalisis pengaruh dari variabel kesesuaian pengetahuan, kesesuaian keterampilan, dan kesesuaian kemampuan terhadap prestasi kerja karyawan dan 2) menganalisis variabel yang paling dominan yang berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan. Metode analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Variabel Kesesuaian Pengetahuan (X1), Variabel Kesesuaian Keterampilan (X2) dan Variabel kesesuaian kemampuan (X3), memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi kerja karyawan (Y). Varabel yang berpengaruh secara dominan yaitu variabel kesesuaian pengetahuan. Kata kunci: karyawan, prestasi kerja
Analisis Peramalan Konsumsi Kedelai (Glycine Max L.) Di Indonesia Tahun 2010-2019 Fitria Dina Riana; Ikbal Hardiyanto
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 11, No 1 (2011)
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.505 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah: (1) Menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap konsumsi kedelai total di Indonesia. (2) Meramalkan konsumsi kedelai total di Indonesia tahun 2010-2019. Hasil Analisis Menggunakan Ordinary Least Square (OLS) menunjukan faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi kedelai di Indonesia secara signifikan adalah pendapatan penduduk dengan nilai probabilitas dan koefisien regresi sebesar 0,000 dan -381,279 dan jumlah penduduk dengan nilai probabilitas dan koefisien regresi sebesar 0,000 dan -159,046. Sedangkan faktor-faktor yang tidak berpengaruh secara signifikan terhadap konsumsi kedelai Indonesia adalah harga kedelai, harga jagung dan konsumsi kedelai sebelumnya. Hasil peramalan variabel bebas menunjukan harga kedelai meningkat dari Rp.2831,52 pada tahun 2010 menjadi Rp. 3342,33 pada tahun 2019, harga jagung meningkat dari Rp. 2608,10 pada tahun 2010 menjadi  Rp.4231,60 pada tahun 2019, pendapatan penduduk meningkat dari Rp 1.969.513  pada tahun 2010 menjadi Rp 3.276.272 pada tahun 2019, jumlah penduduk meningkat dari 240.668 ribu jiwa pada tahun 2010 menjadi 267.106 ribu jiwa pada tahun 2019. Untuk peramalan variabel konsumsi meningkat dari  2.303.320 ton pada tahun 2010 dan menjadi 2.864.840 ton pada tahun 2019. Kata kunci : Peramalan, konsumsi, kedelai
Hubungan antara Obesitas, Konsumsi Tinggi Purin, dan Pengobatan terhadap Kadar Asam Urat dengan Penggunaan Allopurinol pada Pasien Hiperurisemia Ema P. Yunita; Dinar I. Fitriana; Atma Gunawan
Indonesian Journal of Clinical Pharmacy Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.251 KB) | DOI: 10.15416/ijcp.2018.7.1.1

Abstract

Hiperurisemia adalah kondisi ketika kadar asam urat dalam darah melebihi nilai normal. Terdapat banyak faktor yang memengaruhi peningkatan kadar asam urat, seperti obesitas, konsumsi tinggi purin, dan pengobatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara obesitas, konsumsi tinggi purin, dan pengobatan terhadap kadar asam urat dengan penggunaan allopurinol pada pasien hiperurisemia. Data diperoleh melalui rekam medis dan kuesioner dari RSUD Dr. Saiful Anwar, Malang, dan dengan studi potong melintang. Pengambilan sampel dilakukan selama satu bulan (April–Mei 2014). Data dianalisis secara deskriptif dan diuji hipotesis. Sampel penelitian ini adalah 45 pasien hiperurisemia yang memperoleh allopurinol sebagai terapinya selama satu bulan dan pasien dipilih dengan metode pengambilan sampel konsekutif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan komparasi yang bermakna secara statistik antara kadar asam urat terhadap obesitas (0,193), konsumsi tinggi purin yaitu makanan laut (0,420), daging (0,469), jerohan (0,054), dan polong-polongan (0,398) juga pengobatan yaitu furosemid (0,631), aspirin dosis rendah (0,773), hidroklorotiazid (0,216), dan spironolakton (0,246). Selain itu, tidak pula terdapat korelasi yang bermakna secara statistik antara kadar asam urat terhadap obesitas (0,197), konsumsi tinggi purin yaitu makanan laut (0,426), daging (0,476), jerohan (0,053), dan polong-polongan (0,404) juga pengobatan yaitu furosemid (0,637), aspirin dosis rendah (0,776), hidroklorotiazid (0,220), dan spironolakton (0,250).Kata kunci: Allopurinol, asam urat, penghambat xantin oksidase Associations between Obesity, High Purine Consumptions, and Medications on Uric Acid Level with the Use of Allopurinol in Hyperuricemia PatientsHyperuricemia is a condition when the blood uric acid level exceeds the normal amount. There are many factors that can increase the uric acid level, such as obesity, high purine consumptions, and medications. The aim of this study was to determine the associations between obesity, high purine consumptions, and medications on uric acid level with the use of allopurinol in hyperuricemia patients. Data were collected through medical records and questionnaires from General Hospital of Dr. Saiful Anwar, Malang, and delivered within a cross-sectional study. Sampling was conducted for one month (April–May 2014). Data were analyzed descriptively and tested hypothetically. The samples of this study were 45 hyperuricemia patients who had gotten allopurinol as their therapy for a month and they were choosen by the consecutive sampling method. The results of this study showed that there were no statistically significant comparative association between uric acid level on obesity (0.193), high purine consumptions i.e. seafoods (0.420), meats (0.469), organ meats (0.054), and pods (0.398) also medications i.e. furosemide (0.631), low dose aspirin (0.773), hydrochlorotiazide (0.216), and spironolactone (0.246). In particular, there were no statistically significant correlations between uric acid level on obesity (0.197), high purine consumptions i.e. seafoods (0.426), meats (0.476), organ meats (0.053), and pods (0.404) also medicines i.e. furosemide (0.637), low dose aspirin (0.776), hydrochlorotiazide (0.220), and spironolactone (0.250).Keywords: Allopurinol, uric acid, xanthin oxidase inhibitor
Sustainability Analysis of Tuna (Thunnus sp.) Fishery in Sendang Biru, Malang Regency Febdya Nur Wahyu Nandita; Budi Setiawan; Fitria Dina Riana
ECSOFiM (Economic and Social of Fisheries and Marine Journal) Vol 9, No 1 (2021): ECSOFiM October 2021
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine Science, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.ecsofim.2021.009.01.06

Abstract

Tuna capture fisheries have a very important value and meaning for the socio-economic life of coastal communities, either directly or indirectly. On the other hand, the catch of tuna has decreased from an ecological aspect based on the exploited status, production, and the value of CpUE (Cath per Unit Effort), the length of the fish caught, and the amount. The research objective was to analyze the sustainability status of tuna fisheries from 3 dimensions. This study was a survey of 76 respondents in the Sendang Biru Malang districts. The method used the Multi-Dimensional Scaling (MDS) analysis using the software Rapfish (Rapid Appraisal for Fisheries). The results showed that the sustainability status to be seen from 3 dimensions, ecology, economic, and social, which showed that the level of sustainability of tuna fishery from the economic and social dimensions was enough sustainable. For the ecological dimensions, it shows less sustainability. In general, the level of sustainability of tuna fishery in the Sendang Biru is enough sustainable. There need activities related to environmental conservation to increase ecological sustainability. In addition, it is necessary to hold counseling and training on aquatic ecosystems so that they are utilized in the short term and in the long term.
Struktur, Perilaku, dan Kinerja Pasar Benih Jagung (Zea Mays L.) di Amerika Serikat, India, dan Indonesia Rossi Primalia Safitri; Fitria Dina Riana; Wiwit Widyawati
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 5, No 4 (2021)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2021.005.04.6

Abstract

Peningkatan permintaan jagung di dunia berdampak pada kurangnya pemenuhan sehingga perlu adanya upaya untuk meningkatkan produksi melalui optimalisasi benih jagung. Beberapa negara sentra produksi jagung di dunia adalah Amerika Serikat, India, dan Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan membandingkan struktur, perilaku, dan kinerja pasar benih jagung di Amerika Serikat, India, dan Indonesia, serta menganalisis kebijakan yang sesuai untuk meningkatkan efisiensi pemasaran benih jagung di Indonesia. Metode analisis data yang digunakan adalah review literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur pasar benih jagung di Amerika Serikat, India, dan Indonesia adalah sama yaitu oligopoli. Perilaku pemasaran benih jagung di Amerika Serikat, India, dan Indonesia adalah sama yaitu adanya merger dan perjanjian khusus antar perusahaan benih. Pasar benih jagung yang paling efisien adalah di India dengan nilai share harga produsen sebesar 76,08%.
Analisis Efisiensi Pemasaran Bunga Mawar Potong (Studi Kasus di Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu) Ernita Dian Puspasari; Rosihan Asmara; Fitria Dina Riana
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.177 KB) | DOI: 10.21776/ub.jepa.2017.001.02.2

Abstract

Permintaan tanaman hias di Indonesia meningkat antara 15% sampai dengan 20% di tahun 2012 ini. Permintaan tanaman hias sendiri dapat berupa tanaman dalam pot, bunga potong, atau daun potong. Potensi bisnis dari tanaman hias ini juga sangat menjanjikan, dikarenakan meningkatnya pesanan di tiap tahunnya. Tanaman hias telah mendapat perhatian yang khusus baik di lingkungan perumahan, maupun gedung-gedung perkantoran yang nantinya digunakan sebagai komponen dekorasi dan interior. Selain itu tanaman hias ini juga banyak digunakan dalam acara perkawinan serta upacara-upacara adat dan keagamaan. Salah satu jenis tanaman hias yang dikembangkan untuk pasar domestik dan ekspor adalah bunga mawar. Bunga mawar memiliki potensi sosial ekonomi yang tinggi. Salah satu negara produsen bunga-bungaan terbesar di dunia adalah Belanda, dan bunga mawar menempati urutan teratas serta paling besar dalam perolehan devisa negara tersebut. Di Indonesia sendiri, untuk permintaan dari bunga mawar sendiri cenderung meningkat. Terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Denpasar, dan lain-lain. Kondisi dari usahatani bunga mawar ini dapat dilihat dari segi pemasarannya. Pemasaran merupakan kegiatan menyalurkan komoditas dari produsen kepada konsumen dengan menggunakan saluran pemasaran. Dalam setiap proses perpindahan komoditi dari satu lembaga ke lembaga yang lainnya mempunyai tujuan untuk menciptakan kegunaan tempat, kegunaan waktu, kegunaan bentuk, peralihan kepemilikan dari produsen ke konsumen dan sumber informasi mengenai komoditas yang diperjualbelikan. Kata Kunci: Efisiensi pemasaran, bunga mawar potong, margin pemasaran
Dampak Perubahan Iklim terhadap Produksi dan Pendapatan Usahatani Cabai Merah (Kasus di Dusun Sumberbendo, Desa Kucur, Kabupaten Malang) Aprilliza Naura; Fitria Dina Riana
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (529.868 KB) | DOI: 10.21776/ub.jepa.2018.002.02.8

Abstract

Perubahan iklim terjadi dikarenakan adanya perubahan dari unsur-unsur iklim seperti kecepatan angin, kelembapan udara, suhu, dan curah hujan. Salah satu sektor pertanian yang terkena dampak dari perubahan iklim yaitu subsektor hortikultura pada tanaman cabai merah (Capsicum annum L) yang merupakan salah satu komoditas unggulan di Dusun Sumberbendo. Sebelum perubahan iklim (tahun 2012-tahun 2013) dan sesudah perubahan iklim (tahun 2014-tahun 2015) terdapat perbedaan yang cukup signifikan dari unsur iklim kecepatan angin, curah hujan, dan kelembaban. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengetahuan petani terhadap perubahan iklim, menganalisis dampak perbedaan produksi sebelum dan sesudah perubahan iklim, menganalisis dampak perbedaan pendapatan petani sebelum dan sesudah perubahan iklim, menganalisis sosial ekonomi sebelum dan sesudah perubahan iklim. Penelitian ini dilakukan di Dusun Sumberbendo, Desa Kucur, Kabupaten Malang. Berdasarkan hasil analisis, bahwa petani cabai merah mendapatkan pengetahuan mengenai adanya perubahan iklim dari televisi sebanyak 21 orang. Rata-rata produksi per Ha sebelum dan sesudah perubahan iklim pada luas lahan <0,5 Ha yaitu 8.210,21 kg dan 7.092 kg, luas lahan 0,5-1 Ha yaitu 5.263,22 kg dan 4.594,52 kg, luas lahan >1 Ha yaitu 3.879 kg dan 3.430,6 kg. Rata-rata pendapatan per Ha sebelum dan sesudah perubahan iklim dengan luas lahan <0,5 Ha yaitu Rp. 88.700.000 dan Rp 81.200.000, luas lahan 0,5-1 Ha yaitu Rp. 69.057.000 dan Rp. 64.692.000, luas lahan >1 Ha yaitu Rp. 38.500.000 dan Rp. 35.879.000. Hasil uji beda rata-rata pada produksi dan pendapatan cabai merah sebelum terjadinya perubahan iklim dan sesudah terjadinya perubahan iklim yaitu adanya perbedaan secara nyata. Kondisi sosial antar petani saling berbagi informasi mengenai budidaya usahatani cabai merah. Tidak adanya adopsi inovasi yang ditawarkan sehingga para petani cabai merah hanya bisa pasrah dengan hasil produksi yang menurun, dapat disimpulkan bahwa produksi dan pendapatan petani cabai merah mengalami penurunan dan aspek sosial ekonomi yang berubah.
Co-Authors Abdul Wahib Muhaimin Abdul Wahib Muhaimin Afifah, Triwinda Nur Ahmad Yusuf Ajeng Uswatun Hasanah Ajeng Uswatun Hasanah Alia Fibrianingtyas Anam, M. Khairul Andrean Eka Hardana Andrean Eka Hardana Andri Prastiwi Anisa Aprilia Anisa Aprilia Anisa Aprilia Aprilliza Naura Arif Yustian Maulana Noor Arif Yustian Maulana Noor ARINDA EMILIA PUTRI Atma Gunawan Betty Nur Indah Sari Budi Setiawan Budi Setiawan Budi Setiawan Budi Setiawan Budi Setiawan Budi Setiawan Budi Setiawan Budi Setiawan Deana Aulia Juvitasari Deny Meitasari Devi Farah Azizah Dina Novia Priminingtyas Djoko Koestiono Djoko Koestiono Djoko Koestiono Dwi Febrianty Nabila Dwi Laila Maulida Dwi Laila Maulida Dwi Retno Andriani Edi Dwi Cahyono EFFY YUSWITA Ema P. Yunita Ernita Dian Puspasari Esther Sheliena Febdya Nur Wahyu Nandita Fendik Andriyanto Hartati Wahyuningtyas, Agustina Shinta Heptari Elita Dewi Heru Santoso Hery Toiba Ika Puspitasari Ikbal Hardiyanto Illahi, Rhochmad Wahyu Imaniar Ilmi Pariasa Istikhomah Jihad, Fajri Dhaniar Mohammad Juvitasari, Deana Aulia Karunia Karunia Kristoforus Farian Waringga Kristoforus Farian Waringga Kurniawan, Zeki Lu'lu'ul Jannah Lutfia Febri Mirna Gitayatna Mirza Ramadhani Moh. Shadiqur Rahman Muhamad Zainudin Mutiara Novitaria Sipayung Novi Haryati Novi Haryati Novita Kartika Kusuma Wardani Nuhfil Hanani Parlindungan, Soaniton David Stefanus Pratiwi, Laeli Ana Slavia Puteri, Alya Salsabila Rachman Hartono Rachman Hartono Ramadhani, Mirza Rini Mutisari Riska Ayu Febriana Riyanti Isaskar Romadhoni, Lia Fadlilati Rosihan Asmara Rossi Primalia Safitri Sari, Betty Nur Indah Silvana Maulidah Siti Asmaul Mustaniroh Suhendra, Frisca Sari Sujarwo Syafrial Usda Kristina Tassariya Usmanisa, Maslikhatur Rodiyah Sita Wenny Bekti Sunarharum Wiwit Widyawati Yusti Mauriska Choirunnisa