Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Resistensi Perempuan: Studi Perlawanan Kelompok Perempuan (GERAPAS) Terhadap Pembangunan PLTB Padarincang Sari, Puput Mustika; Putri, Rara Anindya; Pradika, Fajri Drajat; Mahpudin, Mahpudin
Journal of Citizenship Volume 3 Issue 1, 2024
Publisher : HK-Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37950/joc.v3i1.465

Abstract

Abstract: The Sapar Women's Movement (GERAPAS) is a women's movement group in alliance with the Padarincang People's Struggle Union (SAPAR) in rejecting the construction of a Geothermal Power Plant (PLTPB), PT. Sintesa Banten Geothermal became the company appointed to carry out this development. The GERAPAS movement began in 2015. The rejections made by GERAPAS both privately and openly show that they do not accept the construction of PLTP which will have an impact on their nature. This women's movement was encouraged because of the strong desire of women to participate in defending their territory, by highlighting the struggle of prophets and national heroes as the basis of theirenthusiasm to fight for the Padarincang region. This article seeks to explain the pattern of mobilization and what is behind this women's movement. This research uses qualitative methods of case studies with observation, interview and documentation data collection techniques. This research shows that the rejection carried out by GERAPAS is at least able to make this geothermal development successful to be stopped temporarily.Keywords:  Territorial identity, Gender Identity, Resistance, Women's Groups. Abstrak: Gerakan Perempuan Sapar (GERAPAS) merupakan kelompok pergerakan perempuan yang berafiliasi dengan Serikat Perjuangan Rakyat Padarincang (SAPAR) dalam menolak pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB), PT. Sintesa Banten Geothermal menjadi perusahaan yang ditunjuk untuk melakukan pembangunan ini. pergerakan GERAPAS mulai dilakukan sejak tahun 2015. Penolakan-penolakan yang dilakukan GERAPAS baik secara tertutup maupun terbuka menunjukkan bahwa mereka tidak terima dengan adanya pembangunan PLTPB yang akan berdampak pada alam mereka. Gerakan perempuan ini didorong karena adanya rasa keinginan yang kuat dari para perempuan untuk ikut mempertahankan wilayah mereka, dengan menyorot perjuangan para nabi dan pahlawan nasional menjadi pijakan semangat mereka untuk memperjuangkan wilayah Padarincang. Artikel ini berusaha untuk menjelaskan bagaimana pola mobilisasi serta hal apa yang melatarbelakangi pergerakan perempuan ini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif studi kasus dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini menunjukkan bahwa penolakan yang dilakukan GERAPAS setidaknya mampu membuat pembangunan panas bumi ini berhasil untuk diberhentikan sementara waktu.Kata kunci: Identitas teritorial, Identitas gender, Perlawanan, Kelompok perempuan.
POLITIK SUBALTERN: PERLAWANAN NELAYAN LONTAR TERHADAP AKTIVITAS PENAMBANGAN PASIR LAUT DI PERAIRAN UTARA KAB. SERANG Fazra, Rowietu; Nazara, Adis; Asiyi, Salma Rahadatul; Rahayu, Dini Purnama; Mahpudin, Mahpudin
Jurnal Suara Politik Vol 3, No 1 (2024): Vol. 3 No. 1 Juni 2024
Publisher : FISIPOL UM Sumbar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/jsp.v3i1.5002

Abstract

Gerakan perlawanan dari nelayan yang dinilai termasuk kedalam kelompok subaltern mengenai permasalahan dengan adanya kegiatan industri di wilayah pesisir, yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah sebuah gerakan perlawanan nelayan kepada perusahan penambang pasir laut dan pemerintah daerah yang nantinya akan berimbas kepada sebuah identitas, keadaan ekonomi, sampai kepada lingkungan. Melalui pendekatan kualitatif, penelitian ini akan menggali narasi dan pengalaman nelayan Lontar, serta menganalisis strategi perlawanan yang mereka tempuh. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan wawasan lebih lanjut tentang dinamika antara nelayan sebagai kelompok subaltern dan perubahan lingkungan di kawasan pesisir. Dengan menghadirkan perspektif ini, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan konseptual dan praktis bagi pemahaman tentang identitas kelompok nelayan sebagai kelompok subaltern untuk menjaga lingkungan mereka. Hasil penelitian yang kami simpulkan adalah pola komunikasi antara pemerintah, perusahaan, dan nelayan cenderung searah, kurang efektif, dan sering kali bersifat instruktif. Kurangnya keterlibatan dalam perencanaan, diskriminasi, dan kriminalisasi juga menjadi pendorong utama perlawanan kelompok nelayan demi memiliki suara dalam pengelolaan sumber daya pesisir dan melawan dominasi pemerintah dan perusahaan tambang
Pengaruh Self-Agency Perempuan Pengolah Bakso Ikan Terhadap Tingkat Ketahanan Pangan Keluarga di Desa Muara, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak Dewi, Shanty Kartika; Mahpudin, Mahpudin; Wawan, Wawan; Wawan
Sawala : Jurnal Administrasi Negara Vol. 11 No. 2 (2023): Jurnal Sawala Administrasi Negara
Publisher : Program Studi Administrasi Negara Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/sawala.v11i2.7560

Abstract

In the view of feminism, women who are in a subordinate position have an influence on the formation of women's gender identity. This limits women in making decisions in their own lives. Thus, women become vulnerable to poverty, underdevelopment, and violence. Nevertheless, women fish ball processors in Muara Village, Wanasalam Sub-district, Lebak Regency are able to be empowered and choose to take on multiple roles. They become Self-Agencies as fish ball artisans motivated by economic factors. In the perspective of food security, income is one of the indicators that determine the level of household food security. This study examines the effect of Self-Agency of Women Fish Meatball Processors (X) on the Family Food Security Level (Y) in Muara Village, Wanasalam District, Lebak Regency. With a quantitative research method with a Guttman scale model and purposive sample technique. The results of the hypothesis test showed that there was an effect of Self-Agency of women fish ball processors on family food security by 25%. And the regression test results that the regression coefficient value of X is 0.351 (b) and the consistent value of the family food security variable is 14.521 (a). So that the conclusion obtained is that every additional 1% value of X value, the value of Y increases. Thus, the direction of the influence of X on Y is positive.
REINFORCEMENT OF INDONESIA’S REGIONAL REPRESENTATIVES COUNCIL FOR A BETTER FUTURE OF THE INDONESIAN PEOPLE'S REPRESENTATIVE INSTITUTION Nurlia, Elly; Santoso, Nanda Trio; Lokman, Asmidar; Mahpudin, Mahpudin; Wawan, Wawan; Widaningsih, Widaningsih
CosmoGov: Jurnal Ilmu Pemerintahan Vol 10, No 2 (2024)
Publisher : Department of Government, FISIP, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/cosmogov.v10i2.57950

Abstract

This study examines the dynamics of the formation of representative institutions in Indonesia with a focus on the role of the Regional Representative Council of the Republic of Indonesia (DPD RI) in a representative democratic system. Applying a qualitative method with a literature review approach and documentation analysis, this study explores the main challenges faced by DPD RI, including the limited authority that limits its contribution to the legislative process. The findings show that Indonesia's bicameral system creates a significant power imbalance between the House of Representatives (DPR) and DPD RI, with DPR's dominance hampering DPD RI's representative function. The implications of these findings confirm the need for reorganization of Indonesia's bicameral system through strengthening the authority of DPD RI. This reform is expected to create a fairer balance of power, ensure better representation for the regions, and support a more democratic and inclusive system of government.
Membangun Gerakan Desa Anti Politik Uang Untuk Pemilu Berintegritas Di Desa Sindangheula Kecamatan Pabuaran Kabupaten Serang Zakaria, Zakaria; Mahpudin, Mahpudin; Fathony, Ivan Issa; Nurlia, Elly; Maisaroh, Ima
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 10 No 1 (2025): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v10i1.1035

Abstract

Praktik politik uang merupakan salah satu masalah utama yang mengancam integritas pemilu di Indonesia, termasuk di desa Sindangheula, kecamatan Pabuaran, kabupaten Serang. Politik uang tidak hanya merusak moralitas dan etika pemilu, tetapi juga menurunkan kualitas demokrasi serta menghasilkan pemimpin yang kurang kompeten dan tidak akuntabel. Oleh karena itu, diperlukan upaya sistematis dan berkelanjutan untuk mengatasi masalah ini melalui gerakan desa anti politik uang. Penelitian ini bertujuan untuk membangun gerakan desa anti politik uang yang efektif dalam meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat desa Sindangheula dalam menjaga integritas pemilu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi identifikasi dan analisis situasi, pembentukan tim pengabdian, penyusunan materi edukasi, pelatihan fasilitator, sosialisasi berbasis komunitas, serta monitoring dan evaluasi kegiatan. Hasil penelitian menunjukkan hasil yang positif dalam membangun gerakan desa anti politik uang. Program ini berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak politik uang dan mendorong perubahan perilaku menuju pemilu yang lebih berintegritas. Kegiatan sosialisasi yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk pemuda, tokoh masyarakat, dan perangkat desa, berhasil meningkatkan kesadaran dan komitmen bersama dalam menolak politik uang. Dengan demikian, gerakan desa anti politik uang di desa Sindangheula diharapkan dapat menjadi model yang dapat direplikasi di desa-desa lain, guna mendukung terciptanya pemilu yang lebih jujur, adil dan bermartabat di Indonesia. The practice of money politics is one of the main problems that threaten the integrity of elections in Indonesia, including in Sindangheula village, Pabuaran sub-district, Serang district. Money politics not only damages the morality and ethics of elections, but also reduces the quality of democracy and produces leaders who are less competent and unaccountable. Therefore, systematic and sustainable efforts are needed to overcome this problem through the anti-money politics village movement. This study aims to build an effective anti-money politics village movement in increasing awareness and participation of the Sindangheula village community in maintaining election integrity. The methods used in this study include identification and analysis of the situation, formation of a service team, preparation of educational materials, facilitator training, community-based socialization, and monitoring and evaluation of activities. The results of the study showed positive results in building an anti-money politics village movement. This program succeeded in increasing public awareness of the impact of money politics and encouraging behavioral changes towards elections with more integrity. Socialization activities involving various elements of society, including youth, community leaders, and village officials, succeeded in increasing awareness and joint commitment in rejecting money politics. Thus, the anti-money politics village movement in Sindangheula village is expected to become a model that can be replicated in other villages, in order to support the creation of more honest, fair and dignified elections in Indonesia.
Pelatihan Pembuatan Bahan Ajar Berbasis Kearifan Lokal Bagi Guru Sekolah Dasar di Desa Greged Cirebon Haryanti, Yuyun Dwi; Yanto, Ari; Mahpudin, Mahpudin; Yonanda, Devi Afriyuni; Putri, Imel Amelia; Hendraman, Muhammad Maldini
SEJAGAT : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2025): June
Publisher : P3M Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/sejagat.v2i1.5867

Abstract

Local wisdom can be inherited from generation to generation because it plays an important role in preserving the cultural identity of the community in the midst of the rapid pace of modernization and globalization. Teachers play an important role in integrating learning with local wisdom of the local area through teaching materials. Indonesia has a wealth of important local traditions and wisdom and must be preserved from negative external influences. Local values function to maintain the welfare of the Indonesian people in the current era. Community service activities were carried out for 20 teachers at SD Negeri 1 Sindang Kepeng, Greged District, Cirebon Regency, West Java. Training in making teaching materials based on local wisdom utilizes the use of the canva application. The service method used in this activity consists of 3 stages, namely planning, implementation, and evaluation. The training process went well from the beginning to the end of the activity. Training activities include: pretest, material delivery, training, postest, evaluation and reflection. This training can increase teachers' knowledge and competence in designing and producing teaching materials for local wisdom using the Canva application.
Penerapan Model Pembelajaran Value Clarification Technique (VCT) Terhadap Sikap Sosial Siswa Pada Pembelajaran IPS Indah Karunia, Chindy; mahpudin, mahpudin
Buletin Ilmiah Pendidikan Vol. 2 No. 2 (2023)
Publisher : Papanda Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56916/bip.v2i2.513

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aplikasi model pembelajaran Value Clarification Technique (VCT) terhadap sikap sosial siswa Sekolah Dasar. Metode penelitian pada penelitian ini menggunakan metode SLR (Systematic Literature Review). Pengumpulan data dilakukan dengan meriview semua artikel terkait penggunaan model pembelajaran Value Clarification Technique (VCT) yang diterbitkan dalam kurun waktu 2018-2022. Artikel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 15 artikel yang di peroleh dari DOAJ dan google scholar dengan menggunakan aplikasi Publish or Perish. Pengujian dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan dan menganalisis beberapa model pembelajaran VCT terhadap sikap sosial anak SD. Hasil penelitian ini meliputi lima belas artikel yang direview berdasarkan referensi, metode penelitian, dan intervensi. Kesimpulan yang dicapai dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran Value Clarification Technique (VCT) meningkatkan aspek nilai agama, ketaatan beribadah, toleransi, kedisiplin, rasa peduli terhadap teman, diskusi dan memiliki rasa tanggung jawab untuk menyelesaikan tugas dengan tepat waktu, meneladani kepahlawanan dan patriotisme tokoh-tokoh di lingkungannya, dan motivasi belajar terhadap sikap sosial siswa Sekolah Dasar
Akuntabilitas Komisi Pemilihan Umum Kota Serang Dalam Mengatasi Pencatutan Data Masyarakat Secara Ilegal Melalui Sistem Informasi Partai Politik (SIPOL) Pada Pilkada Tahun 2024 Mahpudin, Mahpudin; Ahmad Tazzul Aripin
Jurnal Silatene Sosial Humaniora Vol. 3 No. 1 (2025): Maret
Publisher : Suwaib Amiruddin Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53611/d8065b02

Abstract

This study examines the accountability of the General Election Commission (KPU) of Serang City in addressing the illegal misuse of citizens' personal data by political parties through the Political Party Information System (SIPOL) during the 2024 regional elections. This phenomenon reflects the weakness of personal data protection in Indonesia, resulting in violations of privacy rights and negative impacts on political rights and societal activities, particularly in the field of employment. Using a case study approach, this research explores the limited authority of the KPU of Serang City in handling this issue and its implications for electoral integrity and democracy. The findings indicate that weaknesses in the data protection system, lack of legal action against violations, and coordination barriers between the KPU and political parties are the main challenges in resolving data misuse cases. Therefore, comprehensive reforms in data governance, strengthening the authority of the KPU, and law enforcement based on the Personal Data Protection Law (UU PDP) are necessary. This study contributes to the understanding of the importance of synergy among relevant institutions in maintaining democratic integrity and public trust ahead of transparent and accountable elections. 
PELATIHAN PEMBUATAN MODUL AJAR BERBASIS DEEP LEARNING BAGI GURU SDIT AL-AZHAR MADANI CENTER Haryanti, Yuyun Dwi; Yuliati, Yuyu; Indani Damayanti; Mahpudin, Mahpudin; Devi Afriyuni Yonanda; Rafa Diak Intifada; Arie Rahman
Jurnal Pengabdian Kolaborasi dan Inovasi IPTEKS Vol. 3 No. 3 (2025): Juni
Publisher : CV. Alina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59407/jpki2.v3i3.2130

Abstract

Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan pelatihan kepada guru sekolah dasar dalam pembuatan modul ajar berbasis deep learning yang dapat mengintegrasikan konsep mindful learning, meaningful learning, dan joyful learning. Kegiatan dilakukan melalui lima tahapan, yaitu studi pendahuluan, sosialisasi, pelatihan, evaluasi, dan pemberian umpan balik. Tahap studi pendahuluan mengidentifikasi tantangan dan kebutuhan guru terkait penerapan teknologi pembelajaran, khususnya deep learning, melalui wawancara dengan kepala sekolah dan guru. Hasil wawancara menunjukkan bahwa meskipun guru memiliki pemahaman dasar tentang deep learning, penggunaannya dalam pembelajaran masih terbatas karena keterbatasan perangkat dan akses internet. Tahap sosialisasi dilakukan kepada 44 guru dengan dominasi peserta perempuan (82%), dilanjutkan pelatihan intensif selama dua hari yang mencakup pengenalan konsep deep learning dan pendampingan penyusunan modul ajar untuk berbagai mata pelajaran. Tim PKM Universitas Majalengka memberikan materi sesuai kepakaran masing-masing. Evaluasi menunjukkan bahwa pelatihan ini memberikan pemahaman baru serta keterampilan praktis bagi guru dalam mengembangkan modul ajar adaptif berbasis teknologi. Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal bagi implementasi deep learning di sekolah dasar serta membuka peluang kolaborasi lanjutan antara mitra dan perguruan tinggi. Kata Kunci: Pengabdian Kepada Masyarakat, Deep Learning, Modul Ajar, Kurikulum Merdeka, Pendidikan Dasar
Halal certification facilitation for value addition of lemang as a regional culinary identity of Malingping, Lebak Regency Zakaria, Zakaria; Hidayati, Rahmi; Mahpudin, Mahpudin
Community Empowerment Vol 10 No 7 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/ce.13578

Abstract

As a Muslim-majority country, Indonesia has made halal product assurance a central policy to promote global halal tourism and strengthen its national identity. The government, through the Halal Product Assurance Organizing Agency (BPJPH), has mandated halal certification for all businesses. To accelerate this, a free halal certification program has been launched, specifically targeting micro, small, and medium enterprises (MSMEs). However, this program remains largely unknown, especially in rural and peripheral areas like Malingping, Lebak Regency. This community service initiative aimed to assist local Nasi Lemang producers in Malingping, South Lebak, in obtaining halal certification. Many of these entrepreneurs lack the necessary knowledge about the procedures and requirements for certification. The method employed involved a combination of socialization, mentoring, and technical assistance throughout the halal certification registration process. The outcome of this program was the successful acquisition of halal certificates by the Nasi Lemang entrepreneurs. This not only ensures their products comply with national standards but also enhances the added value of Lemang as a distinctive culinary icon of Malingping. Ultimately, this effort contributes to the preservation of local culinary heritage while supporting Indonesia's broader halal industry development agenda.