p-Index From 2020 - 2025
7.164
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Jurnal Teknologi Dan Industri Pangan JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN AGROINDUSTRI Reaktor METANA Agrikultura Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Agrointek Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Dharmakarya : Jurnal Aplikasi Ipteks Untuk Masyarakat Jurnal Teknologi Pertanian agriTECH Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian Unpad JOIN (Jurnal Online Informatika) Jurnal Penelitian Pertanian Terapan IDJP (Indonesian Journal of Pharmaceutics) Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem Mimbar Agribisnis: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri Journal Of Chemical Process Engineering (JCPE) JKBM (JURNAL KONSEP BISNIS DAN MANAJEMEN) JEPA (Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis) Jurnal Teknologi Pertanian Andalas JOISIE (Journal Of Information Systems And Informatics Engineering) Journal of Industrial and Information Technology in Agriculture Advances in Food Science, Sustainable Agriculture and Agroindustrial Engineering (AFSSAAE) Jurnal Perangkat Lunak AgriHumanis: Journal of Agriculture and Human Resource Development Studies AgriHealth: Journal of Agri-food, Nutrition and Public Health AJARCDE (Asian Journal of Applied Research for Community Development and Empowerment) Jurnal Sistem Informasi Triguna Dharma (JURSI TGD) International Journal of Science and Environment Jurnal Berdaya Journal Of Chemical Process Engineering al Kimiya : Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan Cognitia : International Engineering Journal
Claim Missing Document
Check
Articles

Model of Food Security Software for Evaluation the Food Security Development: Case Study in Bandung City Roni Kastaman; Insy Alimatun Hasanah; Totok Pujianto; Efri Mardawati
Journal of Industrial and Information Technology in Agriculture Vol 1, No 1 (2017): AUGUST 2017
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1003.921 KB) | DOI: 10.24198/jiita.v1i1.13350

Abstract

In order to evaluation the food security development in Bandung,   researcher has been conducted in the form of software design to measure the performance of food security development from the aspect of food availability, food accessibility and the utilization and quality of food. The software is created in Microsoft Excel base as an analytics tool. The data used as the material of analysis was taken from the report of the institutions related to the food security development. Data here, is a source for scoring and weghting of the  3 food security  dimensions which is  filled in the software. List of contents for the analysis of food availability, food access and utilization and quality of food aspect are consist of 27 criteria, 12 criteria and 12 criteria respectively. The evaluation is done based on the calculation of the total value of weight multiplication with the score of each criteria, where the maximum total value is 5000 and minimum 1000. Justification of performance condition of food security performance described in the software is based on 5 categories class, that is from 1000 to 1800 total value performance for “unsafe conditions”, then 1800 to 2600 for “unsafe conditions”, 2600 to 3400 for “fairly safe conditions”, 3400 to 4200 for “safe conditions” and 4200 to 5000 for “very safe conditions”. The result of evaluation by using data in Bandung City of year 2012 and year 2015 indicate that condition of Bandung food security in terms of availability is “fairly safe”, food access is “safe” and the utilization and quality of food is in “fairly safe” condition.
Xylitol Production from Oil Palm Empty Fruit Bunches (OPEFB) Via Simultaneous Enzymatic Hydrolysis and Fermentation Process Efri Mardawati; Nadya Maharani; Dwi Wahyudha Wira; Budi Mandra Harahap; Tri Yuliana; Een Sukarminah
Journal of Industrial and Information Technology in Agriculture Vol 2, No 1 (2018): Agroindustry in Small Enterprises
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jiita.v2i1.25064

Abstract

Oil palm empty fruit bunches (OPEFB) are the waste of palm oil processing and lignocellulosic biomass that can be used as raw material for xylitol production. In this research, bioconversion of xylitol using the Simultaneous Saccharification and Fermentation (SSF) process in one reactor with a short time and could save the cost. Pretreatment requires to degrade the lignin compound with thermal pretreatment. Hydrolysis of OPEFB performs enzymatically by commercial xylanase enzyme that is Cellic Htec2 and continued with fermentation by yeast Debaryomyces hansenii. The research used experimental and descriptive analysis that covers of variation of OPEFB substrate concentration (7.5%, 10%, 15%, 20%) on specific growth rate (µ), the yield of xylitol and substrate utilization. The results showed that an increase of OPEFB substrate concentration affected by the increase of specific growth rates  (μ) are 0.091/h, 0.094/h, 0.095/h and 0.126/h. It also affected to the decreasing of xylitol yield on 42 hours fermentation are 0.201 g/g; 0.189 g/g; 0.170 g/g; and 0.104 g/g.
Pengembangan Kemasan Nata De Coco dengan Pendekatan Value Engineering Alifa Putri Anarghya; Roni Kastaman; Efri Mardawati
Agrikultura Vol 32, No 1 (2021): April, 2021
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agrikultura.v32i1.32406

Abstract

Persaingan pasar nata de coco di Indonesia semakin kompetitif yang membuat produsen nata de coco harus lebih kreatif dan inovatif. Permasalahan produk nata de coco produksi UD Graha Agri Industri yaitu terkait penampilan kemasan yang kurang menarik minat konsumen di pasaran. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi kepada produsen dalam bentuk rancangan kemasan baru yang memiliki nilai tertinggi menurut penilaian konsumen. Pengembangan kemasan dilakukan dengan metode rekayasa nilai (value engineering) dengan bantuan diagram FAST, analisis morfologi, analisis Zero-One dan tabel kombinasi konsep. Dihasilkan 5 dari 12 kemungkinan alternatif konsep yang dapat dibuat yang kemudian diseleksi untuk menentukan satu konsep terbaik dari segi biaya dan performansi. Hasil penelitian menunjukkan alternatif konsep K4M2 merupakan konsep terpilih dengan NIRR terbesar yaitu 1,40. Konsep tersebut memiliki spesifikasi: kemasan dengan bahan plastik PET, berbentuk jar ukuran 1000 ml dilengkapi segel selotip, pencantuman label pada badan dan tutup kemasan, dan terdapat gambar dan kombinasi three warna.
Pengaruh Media Inokulum dalam Semi Ko-Enkapsulasi Sel Lactobacillus acidophilus Menggunakan Enkapsulan Matriks Eucheuma cottonii – Maltodekstrin Silvia Oktavia Nur Yudiastuti; Roni Kastaman; Een Sukarminah; Efri Mardawati
Agrikultura Vol 32, No 3 (2021): Desember, 2021
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agrikultura.v32i3.35777

Abstract

Media inokulum berfungsi untuk meningkatkan jumlah sel Lactobacillus acidophilus sebelum dienkapsulasi. Media inokulum dapat turut berperan dalam mempertahankan jumlah atau viabilitas sel selama proses enkapsulasi. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji pengaruh media inokulum dalam proses enkapsulasi sel BAL L. acidophilus dalam matriks semi ko-enkapsulasi Eucheuma cottonii – maltodekstrin menggunakan metode pengeringan beku dan metode pengeringan semprot. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Variasi perlakuan yang digunakan terdiri dari dua taraf. Taraf pertama adalah media inokum susu skim 10% dan susu pasteurisasi, dan taraf kedua adalah metode enkapsulasi yaitu pengeringan beku dan pengeringan semprot. Hasil enkapsulasi sel, dianalisis sifat morfologis, fisik dan mikrobiologisnya. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahan media inokulum susu skim 10% dapat meningkatkan jumlah sel pada hasil enkapsulasi sel dalam matriks E. cottonii – maltodekstrin, sedangkan media inokulum susu pasteurisasi dapat mempertahankan keutuhan sel dalam matriks kapsul sel, sehingga memiliki viabilitas yang lebih baik dibandingkan hasil enkapsulasi menggunakan media inokulum susu skim 10%.
Pengaruh Peningkatan Kapasitas Tahap Esterifikasi Minyak Kemiri Sunan (Reutalis trisperma) sebagai Bahan Baku Produksi Biodiesel Eki Dwiyan Saputra; Sarifah Nurjanah; Haryono Haryono; Ade Moetangad Kramadibrata; Efri Mardawati; Wahyu Daradjat; Handarto Handarto; Totok Herwanto; S. Rosalinda; Muhammad Saukat; Dedy Prijatna
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 13, No 2 (2019): TEKNOTAN, Desember 2019
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.784 KB) | DOI: 10.24198/jt.vol13n2.4

Abstract

Ketergantungan terhadap bahan bakar fosil menjadi permasalahan utama yang sedang terjadi. Biodiesel merupakan energi terbarukan berasal dari minyak nabati yang dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Kemiri sunan (Reutalis trisperma) merupakan salah satu tanaman yang bisa digunakan menjadi bahan baku pembuatan biodiesel. Karena nilai FFA yang tinggi menyebabkan reaksi esterifikasi harus dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh peningkatan kapasitas terhadap mutu dan rendemen dari minyak kemiri sunan hasil esterifikasi. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan pendekatan korelasi regresi dengan nilai determinan terbaik. Esterifikasi dilakukan dengan menggunakan lima perlakuan kapasitas yaitu A = 200 mL; B = 400 mL; C = 600 mL; D = 800 mL; dan E = 1000 mL. Parameter mutu yang diuji pada penelitian ini adalah rendemen, densitas, viskositas kinematik, bilangan asam dan FFA, kadar air, indeks bias, dan warna. Hasil penelitian menunjukan peningkatan kapasitas pada proses esterifikasi mempengaruhi mutu minyak. Perlakuan E merupakan hasil terbaik yang diperoleh, karena memiliki nilai terbaik pada 5 parameter dari 8 parameter keseluruhan. Perolehan nilai rendemen, bilangan asam, FFA, densitas, viskositas kinematik, indeks bias dan warna (oHUE) pada perlakuan E secara berturut adalah 82,04%, 2,9702 mg-KOH/g-minyak, 4,61%, 0,9486 g/cm3, 4,94 mm2/s, 0,9939%, 0,0008951, dan 87,47991 (Yellow Red).
PENGARUH PENAMBAHAN GUM XANTHAN DAN TELUR TERHADAP BEBERAPA KARAKTERISTIK MIE BASAH SORGUM BERBAHAN BAKU TEPUNG SORGUM (Sorghum bicolor (L.) Moench) Genotip 1.1 Efri Mardawati; Roby Andoyo; R. Sheila Kusumawardhani
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 5, No 2 (2011)
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 Pembuatan mie basah sorgum berbahan baku tepung sorgum Genotip 1.1 dapat meningkatkan nilai guna dari tepung sorgum Genotip 1.1. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan penambahan gum xanthan dan telur yang tepat sehingga dihasilkan mie basah sorgum berbahan bakutepung sorgum Genotip 1.1 dengan karakteristik yang baik dan disukai panelis. Metode penelitian yang digunakan adalah metode percobaan (experimental method). Rancangan percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan 2 faktor. Faktor pertama yaitu penambahan telur dengan 2 taraf yaitu penambahan telur 82 % dan penambahan telur 88 %. Faktor kedua yaitu penambahan gum xanthan dengan 3 taraf yaitu penambahan gum xanthan 1,5 %, 2,0 % dan 2,5 %. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat interaksi yang nyata antara perlakuan penambahan telur dan penambahan gum xanthan terhadap nilai b*, tetapi tidak terdapat interaksi terhadap nilai kadar air, uji pengembangan, cooking loss, cooking yields, warna kromameter (L*, a*), hardness, stickiness, uji organoleptik skoring warna, rasa, aroma, dan kekenyalan. Perlakuan penambahan telur 88 % dan penambahan gum xantan 2,5 % menghasilkan mie basah sorgum dengan karakteristik yang baik dan disukai panelis dengan kadar air mie mentah 35,13 %, uji pengembangan 16,54 %, cooking loss 3,40 %, cooking yields 8,53 g H2O diserap/10 g mie, nilai kecerahan L* 65,88, nilai a* -2,20, nilai b* 6,59, hardness 1640,84 gF, stickiness 39,93 gF, dan uji skoring warna 3,2 ; rasa 3,6 ; aroma 3,2 ; dan kekenyalan 5,1. Kata kunci : Mie basah sorgum, Gum xanhan, Genotip 1.1
KARAKTERISTIK CREAM CRACKERS BERSERAT TINGGI YANG DIBUAT DENGAN PERBANDINGAN JUMLAH TERIGU DAN BEKATUL Marleen Herudiyanto; Efri Mardawati; Herlina Marta
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 2, No 1 (2008)
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cream crackers adalah sejenis biskuit yang dibuat dari adonan keras (stiff dough), melalui proses fermentasi oleh khamir Saccharomyces cerevisiae, berbentuk pipih dengan rasa asin, renyah dan tekstur dalam berlapis. Bekatul adalah hasil ikutan penggilingan gabah yang produksinya melimpah dan mengandung serat makanan cukup tinggi (13%) serta zat gizi lainnya. Kandungan protein konsentrat bekatul cocok sebagai campuran untuk jenis makanan padat.Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan perbandingan jumlah terigu dan bekatul yang tepat sehingga dihasilkan cream crackers berserat tinggi  dengan karakteristik yang baik dan akan disukai panelis.Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 5 kali ulangan. Perlakuan perbandingan terigu dan bekatul telah digunakan yaitu: 100:0, 95:5, 90:10, 85:15 dan  80:20 (b/b).Hasil Penelitian menunjukkan bahwa perlakuan perbandingan jumlah terigu dan bekatul sebesar 95:5 menghasilkan cream crackers berserta tinggi dengan karakteristik yang baik menurut SNI no 01-2973 ( kadar protein 12,16%, Kadar abu 1,45%, kadar lemak 19,38%, nilai kerenyahan 0,52mm/10 detik/100g) kecuali kadar air 5,13% (diatas standar), secara organoleptik dapat diterima, serta memiliki kadar serat 2.18%, lebih tinggi dibandingkan cream crackers tanpa penambahan bekatul. Kata kunci: Bekatul, Crem crackers, Serat makanan.
PEMISAHAN EUGENOL DARI MINYAK CENGKEH DENGAN CARA DISTILASI FRAKSINASI Siti Nurhasanah; Efri Mardawati; Marleen Herudiyanto
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 2, No 2 (2008)
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah memisahkan eugenol dari minyak cengkeh dengan menggunakan distilasi fraksinasi, dimana eugenol diperoleh dari residu hasil fraksinasi minyak cengkeh. Hasil fraksinasi tersebut kemudian dianalisis kandungan egugenolnya untuk menentukan rendemen operasi disitilasi fraksinasi serta sifat-sifat  fisik-kimia produk yang dihasilkan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa distilasi fraksinasi pada minyak cengkeh dengan perlakuan fraksinasi suhu 200oC dan 250oC tidak memperoleh eugenol murni (minimal 98%) tetapi kadar eugenolnya meningkat sampai 97,03% w/v dari 93,34%.  Perlakuan tekanan yang lebih kecil dan jumlah refluks yang lebih banyak akan lebih memurnikan minyak cengkeh menjadi eugenol.  Dengan distilasi fraksinasi pada minyak cengkeh dimana proses berlangsung pada suhu dan tekanan rendah menghasilkan residu yang mutunya meningkat dengan kriteria kadar eugenol meningkat, berat jenis meningkat, semakin larut dalam alkohol, indeks bias yang meningkat dan nilai putaran optik yang sesuai dengan kriteria minyak cengkeh asli (kecil). Kata kunci  : Eugenol, Minyak cengkeh, Distilasi, Fraksinasi
KINETIKA FRENCH FRIES UMBI GARUT SELAMA PENGGORENGAN Asri Widyasanti; Herlina Marta; Efri Mardawati
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 2, No 1 (2008)
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

French fries adalah produk olahan makanan siap saji berbentuk batang yang diolah melalui tahapan pemanasan dan pembekuan serta siap diproses lebih lanjut. Tujuan penelitian adalah mempelajari perubahan kekerasan, dan kematangan serta membuat pemodelan kinetika perubahan karakteristik french fries umbi garut selama penggorengan.Sampel digoreng dengan perlakuan suhu pengorengan (155±2oC, 170±2oC, 180±2oC).Hasil penelitian menunjukkan penggorengan dengan suhu minyak 180±2oC selama 2 menit menghasilkan karakteristik french fries umbi garut yang terbaik, yaitu tingkat kekerasan 52,875 mm/gram/detik, warna coklat keemasan, crust renyah, core lunak, tidak terjadi pemisahan core dan crust. Konstanta laju perubahan sifat mekanis mengikuti hubungan eksponensial kp = A e. Kenaikan Kp pelunakan sejalan dengan kenaikan suhu minyak penggorengan dan  kp pengerasan berbanding terbalik dengan kenaikan suhu minyak. Besar energi aktivasi fase pelunakan 40605,576 J dan faktor frekuensi 2,60 x 10-8, sedangkan fase pengerasan  23753,098 J dan faktor frekuensi  4,19 x 10-6. Pemodelan nilai kekerasan menunjukkan kesesuaian antara data kekerasan observasi dengan prediksi. Pemodelan nilai kekerasan dapat digunakan untuk perancangan dan pengendalian proses. Kata kunci: Umbi garut, French fries, Penggorengan, Kinetika
Comparative Study of Glucose and Xylose Production in Enzymatic Hydrolysis Result by Batch and Fed Batch Method Silvia Oktavia Nur Yudiastuti; Efri Mardawati; MTAP Kresnowati; Yazid Bindar
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 12, No 1 (2018): TEKNOTAN, April 2018
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jt.vol12n1.9

Abstract

Xylose is a five carbon chain monosaccharide that can be used as a substrate in the fermentation of low-calorie xylitol. While glucose is a six carbon chain monosaccharide that can be processed into glucose syrup as a more stable natural sweetener in the food processing industry. Xylose is xylan monomer produced from hydrolysis of hemicellulose from plants or biomass woody waste.  While glucose is the result which is also produced in xylan hydrolysis by xylanase enzymatic hydrolysys. In the search for the source of hemicellulose, oil palm empty fruit bunch (OPEFB) as a solid waste from crude palm oil processing is a source that can be utilized in this research. OPEFB waste is abundant by the increasing world demand for vegetable oil. Considering the OPEFB enzymatic hydrolysis was a hetrogenous solid-liquid reaction, fed batch feeding of substrate was thought to improve the reaction performance. Hydrolysis experiments were performed at temperature 500C, pH 5 and for 96 hours hydrolysys time with substrate concentration at 15% and enzyme dose of 1%. The result showed that the feed-batch hydrolysis configuration provided higher yield of xylose and glucose than batch configuration but unsignificant.Keywords : Enzymatic Hydrolysis, Fed-batch, glucose, Xylan, Xylanase, Xylose.
Co-Authors Abil Fadila Ade Moetangad Kramadibrata Adiyaksa, Narendra Bagus Agung Tri Mulyono Agus Try Hartono Agustien, Shilvya Dewi Ahmad Fadhlul Kamal Aisyah Hanifah Alifa Putri Anarghya Amaliyah, Putri Rizqi Amelia Hariry Amelia Hariry Anas Bunyamin Andi Trirakhmadi Anggraini, Sulistina Anindya Rahmana Fitri Anting Wulandari Anting Wulandari Anting Wulandari Arina Sabila Nurhidayat Asri Widyasanti Asri Widyasanti Awaly Ilham Dewantoro Bambang Nurhadi Budi Mandra Harahap Budi Mandra Harahap Dara Nadira Daulay Dedy Prijatna Desy Nurliasari Desy Nurliasari Desy Nurliasari Desy Nurliasari Suparno Diah Meilany Dwi Purnomo Dwi Wahyuda Wira Dwi Wahyudha Wira Edy Suryadi Een Sukarminah Efatmi, Fajri Eki Dwiyan Saputra Eko Heri Purwanto Eko Heri Purwanto Elazmanawati Lembong Elni Hazar Indriantini Emanuela Rae Alodia Emilda Ayu Febrianti Endah Wulandari Endah Wulandari Fadhlurrahmah, Jauhar faizal syahmurman Fajri Efatmi Fathia Salsabila Emmaputri Fauzan, Muklis Fitry Filianty Ghina Haura Tsamarah Hana Nur Fitriana Handarto Hanifah, Aisyah Hanni Listia Furi Harahap, Budi Mandra Hariry, Amelia Haryono Haryono Hendri Hermawan Adinugraha Herlina Marta Hilda Ayu Aulia Imas Siti Setasih Imas Siti Setiasih In-In Hanidah Indah Mayangsari Putri Setiawan Indah Mega Kartini Insy Alimatun Hasanah Irfan Ardiansah Ismiatun Ismiatun Januardi Kasbawati Kasbawati Lubis, Muhammad Adly Rahandi M. Ade Moetangad Kramadibrata M.T.A.P. Kresnowati Marleen Herudiyanto Maulid, Muhammad Rifqi Maulida Rahmah, Devi Meilanny Budi Santoso Mimin Muhaemin Mochamad Djali Mohammad Djali Muhammad Saukat Mulyono, Agung Tri Munajat Munajat Nadya Maharani Nanang Masruchin Nanang Masruchin Nandi Sukri Natasha Putri Siahaan Norisca Aliza Putriana Norisca Aliza Putriana Norisca Aliza Putriana, Norisca Aliza Nurliasari, Desi Nurliasari, Desy Nurlilasari, Puspita Nurriyanti, Anggita Halimah Nurul Afifah Octaviana Nofiarno Putri Okta Paulia Panguji Raja Sinurat Pareira Prawiranegara, Boy Macklin Puji Lestari Puntigavere Dante R. Sheila Kusumawardhani Rafli, Muhammad Rahadatul 'Aisy Rahmawati, Rahmi Ratih Siswanina Putri Rifaldy, Dhifal Dui Riska Surya Ningrum Rizika Wulandari Rizki Sendi, Cahyani Robi Andoyo Roby Andoyo Roni Kastaman Roni kastaman Rosalinda, s S. Rosalinda S. Rosalinda, S. Saefudin, Saefudin Samsul Huda Samsul Huda Santoso, Meilanny Budi Sarifah Nurjanah Sarinarulita Rosalinda Selly Harnesa Putri Setasih, Imas Siti Setiadi, Tjandra Shidqi Syauqi Silvia Oktavia Nur Yudiastuti Silvia Yudiastuti Siti Nurhasanah Sri Suhartini, PhD Sumanti Debby Moody Sumirat, Riska Surya Martha Pratiwi Tensiska, Tensiska Tita Rialita Totok Herwanto Totok Pujianto Tri Yuliana Wahyu Daradjat Yana Cahyana Yazid Bindar Yazid Bindar Yoga Windu Wardhana Yunita Hasnah Devina