Claim Missing Document
Check
Articles

Inovasi Pokja Bunda PAUD dalam Menyelenggarakan Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) dan BKB Emas (Bina Keluarga Balita Eliminasi Masalah Stunting) Larasati, Dewi Citra; Lestari, Asih Widi; Bella, Natalia Priska
REFORMASI Vol 15, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/rfr.v15i1.6440

Abstract

 Currently, Indonesia is faced with a Double Burden of Nutrition or often called Double Burden, which means that at this time we are still working hard to overcome malnutrition problems such as underweight, stunting, and anemia, but at the same time also have to face the problem of overnutrition or obesity. Handling stunting due to lack of acute nutrition intake is said to be a national priority program that must be supported and also succeeded in the regions. As a partner of the government, TP PKK must be involved in handling stunting cases. PKK collaborates with related cross-sectors to tackle in Pandanwangi Village. This study aims to determine  the Innovation of the PAUD Bunda Working Group and the factors that influence the Innovation of the PAUD Bunda Working Group in organizing great parent schools (SOTH). This research method uses qualitative methods. The data collection techniques used are interviews, observation, and documentation. The informant determination technique is purposive sampling, namely Bunda PAUD Pandanwangi Village, Head of POKJA Bunda PAUD Pandanwangi Village and SOTH school principal. The results of the researcher's research show that the Innovation of the PAUD Bunda Working Group in Organizing an Independent Great Parent School (SOTH) in Pandanwangi Village has launched several innovations, namely curriculum surgery, socialization laucing, making APE mandir, coordination with cross-sectors, independent costs with self-help community affairs, collaborating with universities related to the Great Parents School (SOTH). As for the supporting factors, namely the enthusiasm of the principal and support from SOTH participants, community service (ABDIMAS) by UNITRI lecturers and inhibiting factors, namely the absence of funds from Social Services, and obstacles from mothers so that they do not attend SOTH meetings. Saat ini Indonesia dihadapkan pada Beban Gizi Ganda atau sering disebut Double Burden, yang artinya pada saat ini kita masih terus bekerja keras mengatasi masalah Kekurangan Gizi seperti kurus, stunting, dan anemia, namun pada saat yang sama juga harus menghadapi masalah kelebihan gizi atau obesitas. Penanganan stunting karena kurangnya asupan gizi akut disebut merupakan program prioritas nasional  yang harus didukung dan turut disukseskan didaerah. Sebagai mitra pemerintah, TP PKK harus terlibat dalam penanganan kasus stunting. PKK bekerjasama dengan lintas sektor terkait untuk menanggulangi di Kelurahan Pandanwangi. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui Inovasi Pokja Bunda PAUD dan faktor-faktor yang mepengaruhi Inovasi Pokja Bunda PAUD dalam menyelenggarkan sekolah orang tua hebat (SOTH). Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik penentuan informan adalah purposive sampling yaitu Bunda PAUD Kelurahan Pandanwangi, ketua POKJA Bunda PAUD kelurahan Pandanwangi dan Kepala sekolah SOTH. Hasil penelitian peneliti menunjukan bahwa Inovasi Pokja Bunda PAUD Dalam Menyelenggarakan Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) dan BKB Emas di Kelurahan Pandanwangi telah meluncurkan  beberapa inovasi  yaitu adanya  bedah kurikulum, launcing  sosialisasi , membuat APE secara mandir, koordinasi dengan lintas sektor, biaya mandiri dengan urunan panguyuban swadaya, berkerjasama dengan perguruan tinggi terkait Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH). Sedangkan untuk faktor pendukung yaitu adanya semangat dari kepala sekolah dan dukungan dari perserta  SOTH, pengabdian masyarakat (ABDIMAS) oleh dosen-dosen UNITRI dan faktor penghambat yaitu tidak adanya dana dari Dinas Sosial, dan adanya kendala dari ibu ibu sehingga tidak hadir dalam pertemuan SOTH. 
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI TENUN DI KABUPATEN MANGGARAI (Studi di Desa Mata Wae Kecamatan Satar Mese Utara Kabupaten Manggarai) Gandur, Didikardianus; Purwatiningsih, Annisa; Lestari, Asih Widi
Jurnal Ilmiah Publika Vol 10 No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Publika
Publisher : Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Swadaya Gunung Jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/.v10i1.7438

Abstract

Implementasi pengembangan industri tenun songke di desa Mata Wae merupakan salah satu capaian desa dalam mewujudkan pembangunan pemberdayaan masyarakat melalui potensi masyarakat yaitu tenun tradisional sebagai upaya melestarikan budaya dan memajukan ekonomi masyarakat. Penelitianin bertujuan untuk mengetahui bagaimana implemetasi kebijakan pengembangan industri tenun songke di desa Mata Wae Kecamatan Satar Mese Utara, Kabupaten Manggarai, Penelitian ini menggunakan deskritif kualitatif. Penentuan informan penelitian adalah Kepala desa Mata Wae, Ketua BPD (Badan Permusyawarah Desa), dan pengrajin tenun. Teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi, dokumentasi. Analisis data melalui proses triangulasi. Berdasarkan hasil penelitian memperlihatkan implementasi kebijakan pengembangan industri tenun songke di desa Mata Wae secara keseluruhan sudah berjalan dengan efektif, namun perlu ada peningkatan intensitas pengelolaan seperti pengembangan pada berbagai aspek sumber daya, penyelenggaraan sosialisasi dan kegiatan bermanfaat untuk menunjang aktivitas pengembangan industri tenun serta pengoptimalan fasilitas penenun. Berikut beberapa faktor penyebabnya: keharmonisan sosial, tingkat kerjasama antar individu yang tinggi, keterlibatan masyarakat yang kuat, integritas BPD dan aparat Desa, kepatuhan pada gagasan keterbukaan, dan etos kerja yang kuat. Namun demikian, akses pasar, kurangnya sumber daya manusia, dan belum terlalu masif promosi dari pemerintah, Inovasi dan daya saing yang masih rendah, Fasilitas yang belum mumpuni, serta ketersediaan anggaran yang diperoleh dari dana desa Mata Wae masih belum mencukupi untuk membantu masyarakat pengrajin tenun.
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN ALOKASI DANA DESA DALAM MENINGKATKAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DESA (Kecamatan Lamaken Desa Dirun Kabupaten Belu Atambua) Mau, Brigita Adela Tai; Rifa’i, Muhamad; Lestari, Asih Widi
Jurnal Ilmiah Publika Vol 10 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Publika
Publisher : Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Swadaya Gunung Jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/publika.v10i2.7527

Abstract

Program Dukungan Alokasi Dana Desa dimaksudkan untuk mendukung program pembangunan desa untuk kepentingan masyarakat. Menurut Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang menjelaskan bahwa desa memiliki penerimaan berupa penerimaan daerah, bagai hasil pajak daerah dan dana tunggakan kabupaten/kota, merupakan bagian dari dana yang seimbang anatara keuangan pusat dan daerah yang di terima kabupaten/kota, peruntukan anggaran APBN, bantuan keuangan APBN provinsi, dan dana APBBN provinsi/kota langsung dari pusat. Desa menerima pemerintahan sesuai dengan kebutuhan dan prioritas desa, umumnya sumber opini desa digunakan desa untuk mendanai semua kekuasaan pengaturan dan pengelolan badan ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana seharusnya kebijakan alokasi dana desa menentukan keberhasilan alokasi dana desa yang diukur dengan empat model variable berdasarkan indikator teorotis yaitu kommunikasi, sumber daya, sikap pelaksana dan struktur organisasi. Sihinnga kebijakan ini dimaksudkan agar ADD dapat digunakan dengan benar dan tepat sesuai kebutuhan masyarakat desa. Metode penelitian ini merupalan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik yang di peroleh melalui wawancara (Depth-Interview). Hasil penelitina ini menunjukan bahwa pelaksanaan kebijakan alokasi dana desa cukup berjalan dengan baik. Selain itu, tidak ada pengeluaran tanpa bukti, dan juga pelaporan keuangan yang cermat, system pencatatan dan pengendalian keuangan yang efisien serta tidak ada permasalahan di dalam internal organisasi juga menjadi salah satu alasan berhasilnya implementasi kebijakan dana desa.
STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN PUBLIK TENAGA PENDIDIK DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 6 MALANG TAHUN 2022 Warsono, Warsono; Sasmito, Cahyo; Lestari, Asih Widi
Jurnal Ilmiah Publika Vol 11 No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Publika
Publisher : Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Swadaya Gunung Jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/publika.v11i1.8199

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana Strategi Kepala Sekolah dalam Meningkatkan kualitas layanan publik tenaga pendidik di Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Malang, sesuai dengan amanat undang-undang bahawa sekolah harus memenuhi 8 Standart Nasioal yang salah satunya adalah standar pendidik dan tenaga kependidikan. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 6 Kota Malang dengan teknik Kualitatif. Penentuaan informan dilakukan dengan teknik Purposive Sampling kemudian data yang ditemukan dianalisis dengan mereduksi data, menyajikan data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan Strategi Kepala Sekolah dalam meningkatkan kualitas layanan publik tenaga pendidik sudah cukup baik. Faktor pendukung Strategi Kepala Sekolah dalam meningkan kualitas layanan pendidik di SMA Negeri 6 Malang di sampaikan bahwa guru bertugas merencanakan progam pengajaran, melaksanakan progam yang telah disusun dan melaksanakan penilaian setelah progam itu dilaksanakan. Sebagai pendidik guru bertugas mengarahkan peserta didik pada tingkat kedewasaan yang berkepribadian sempurna, dan melaksanakan tugasnya secara maksimal dan penuh tanggungjawab sehingga tujuan dari pembelajaran bisa tercapai dengan maksimal serta Suasana sekolah yang kondusif sehingga proses belajar dan mengajar bisa berjalan dengan menyenangkan, serta adanya reward bagi pendidik yang berprestasi, dan memberikan kesempatan ijin belajar kepada tenaga Pendidik untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi.
PELATIHAN MENGOLAH MOTIF TOTEBAG DENGAN TEKNIK ECOPRINT UNTUK SISWA SD Metha, Kardiana Metha Rozhana; Aprilia Dwi Susanti, Rizki; Sulistiyowati , Yayuk; Alam Wicaksono, Antonius; Pramudita Irianti, Nathasa; Rachman Fidiastuti, Hasminar; Widi Lestari, Asih
PIKAT Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat ITK Vol. 4 No. 2 (2023): PIKAT : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Institut Teknologi Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35718/pikat.v4i2.866

Abstract

Dosen diharuskan melaksanakan kegaitan pengabdian kepada masyarakat sebagai penunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kegiatan melibatkan mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman langsung dan dapat dijadikan bekal Ketika mahasiswa melaksanakan magang di sekolah dasar. Salah satu kegiatan adalah pelatihan membuat totebag dengan Teknik Ecoprint dengan memanfaatkan pewarna alami seperti daun dan bunga. Metode yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan ini yaitu survey, dokumentasi, wawancara, pelatihan, sosialisasi dan presentasi materi, evaluasi, serta bimbingan. Adapun alat dan bahan yang digunakan seperti kain putih, palu, tawas, cuka, daun dan bunga, plastic, air, dan peralatan lainnya. Melalui kegiatan ini siswa memperoleh pengalaman belajar mengembangkan kreativitas dan sebagai wujud kegiatan penguatan profil Pancasila.
KUALITAS PELAYANAN PEMBUATAN KARTU IDENTITAS ANAK (KIA) PASCA PANDEMI COVID-19 ( DISPENDUKCAPIL KOTA MALANG ) Susanto, Nadya Eka Putri; Sasmito, Cahyo; Lestari, Asih Widi
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (JISIP) Vol 12, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tungga Dewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/jisip.v12i1.2592

Abstract

Child Identity Card (KIA) is a child's official identity as proof of identity for children under 17 years old and unmarried issued by Dispendukcapil Malang City. The aim of this study was to determine the quality of service and the inhibiting and supporting factors that exist at Dispendukcapil. With this the researcher used a descriptive qualitative research method. With the focus in this research is the implementation of Child Identity Cards (KIA) in improving the quality of public services. This study used a sampling technique with snowball. Based on observations that have been made that in the quality of child identity card services, the Malang City Dispendukcapil has so far had supporting and inhibiting factors, one of which is that many children already have a child's identity card, so with this other parents are encouraged to make their child's child's identity card. Likewise, the inhibiting factors for Dispendukcapil also have drawbacks, namely that the exact time is still long and the online process is also a long process and using cellular data, the signal is difficult. Kartu Identitas Anak (KIA) adalah tanda pengenal resmi anak sebagai bukti identitas diri bagi anak yang berusia di bawah 17 tahun dan belum menikah yang dikeluarkan oleh Dispendukcapil Kota Malang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas pelayanan serta faktor penghambat dan pendukung yang ada di Dispendukcapil. Dengan ini peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Dengan fokus dalam penelitian ini adalah penerapan Kartu Identitas Anak (KIA) dalam peningkatan kualitas pelayanan publik. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel dengan snowball. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan bahwa dalam kualitas pelayanan KTP anak Dispendukcapil Kota Malang selama ini memiliki faktor pendukung dan penghambat salah satunya adalah banyak anak yang sudah memiliki KTP anak, demikian juga dengan orang tua lainnya. didorong untuk membuat kartu identitas anaknya. Begitu juga dengan faktor penghambat Dispendukcapil juga memiliki kekurangan yaitu waktu tepatnya masih lama dan proses online juga prosesnya lama serta menggunakan data seluler sulit sinyal.
Pelatihan Penggunaan Google Form Sebagai Media Untuk Pengumpulan Data Bagi Anggota Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Gedongmulyo Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang Setianingsih, Endang Larasati; Suwitri, Sri; Dwimawanti, Ida Hayu; Muhammad, Juang Abdi; Imawan, Satria Aji; Nirmala, Renata Jati; Lestari, Asih Widi; Fitranto, Mochamad Rizki
WINDRADI: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2025): January - June
Publisher : P3M FIA UNKRIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61332/windradi.v3i1.321

Abstract

This community service activity aimed to enhance the digital capacity of members of the Family Welfare Empowerment (PKK) group in Gedongmulyo Village, Lasem Subdistrict, Rembang Regency, particularly in utilizing Google Forms as a tool for data collection. In today’s digital era, proficiency in information technology has become essential, including for community-based organizations at the village level. The training was designed to provide participants with practical and applicable knowledge on how to create, distribute, and manage data through Google Forms. The training methods included lectures, demonstrations, and hands-on practice using a participatory approach to ensure effective knowledge transfer. The results of the activity showed a significant improvement in participants' understanding and skills. They successfully developed various digital forms tailored to organizational needs, such as family health surveys, attendance records, and activity evaluations. Beyond improving efficiency in data collection, which was previously done manually, this activity also contributed to enhancing the digital literacy of village residents. The training is expected to serve as an initial step toward digitalizing the administrative functions of the Gedongmulyo PKK and to inspire similar technology-based innovations within other grassroots community organizations.
Communication between Actors (Collaborative Governance) in Disaster Mitigation based on Sustainable Development at Batu City Lestari, Asih Widi; Aji, Nawangsasi Wincahyo Artiko; Sukoco, Johan Bhimo
PANDITA: Interdisciplinary Journal of Public Affairs Vol. 8 No. 2 (2025): Juli - Desember
Publisher : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Krisnadwipayana Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61332/ijpa.v8i2.352

Abstract

Indonesia is geographically situated in a disaster-prone region due to its position at the convergence of multiple tectonic plates and its tropical climate, which features both wet and dry seasons. Natural disasters frequently impact areas with vulnerable populations, and such events often exacerbate the existing vulnerabilities within those communities. These vulnerabilities typically arise from unsafe physical environments, limited economic resources, and weak social structures. Internal and external pressures such as underdeveloped local institutions and a lack of essential disaster management skills further contribute to these risks. As part of national development efforts, disaster management policies encompass a continuum of actions taken before, during, and after disasters. In this context, the Batu City Government faces considerable challenges in managing recurring natural hazards. Despite the importance of proactive disaster risk reduction strategies, various implementation barriers persist. One critical aspect that requires improvement is routine disaster mitigation, which aims to reduce potential impacts and increase public awareness. An effective method is conducting regular outreach and education programs covering all disaster phases pre-disaster, emergency response, and post-disaster recovery. However, the local disaster management agency (BPBD) in Batu City infrequently conducts such awareness campaigns. Consequently, when disasters strike, the community often remains unprepared, leading to more severe consequences, financial losses, and even fatalities. To address these issues, it is essential for the Batu City Government to enhance its collaborative efforts with various stakeholders to ensure more robust and inclusive disaster mitigation measures.
Collaborative Governance dalam Pelestarian Seni Tradisional: Studi Pada Wayang Orang Ngesti Pandawa Kota Semarang Aji, Nawangsasi Wincahyo Artiko; Asih Widi Lestari; Renata Jati Nirmala
Public Sphere Review Volume 4 Nomor 2: September 2025
Publisher : Public Administration Dept, Faculty of Social and Political Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/psr.v4i2.176

Abstract

This study examines the dynamics of collaborative governance in traditional art preservation efforts, highlighting the case of Wayang Orang Ngesti Pandawa (WONP) in Semarang City. The approach used is descriptive qualitative with guidance from Emerson et al.'s (2012) Collaborative Action Framework. Data were collected through in-depth interviews, field observations, document analysis, and literature review. Data validity was ensured through triangulation and member checking techniques. The results showed the involvement of various stakeholders, such as local government, art communities, universities, and civil society. They collaborated in various activities, such as organizing cultural festivals, joint performances, and training programs. This collaboration increases public participation, supports the regeneration of artists, and strengthens cultural sustainability. However, there are still obstacles in the form of limited institutional capacity, unstructured funding mechanisms, and power imbalances between parties. Although this study focuses on the context of Semarang, the results have comparative relevance for other regions that wish to apply a collaborative approach to cultural heritage management. Practically, this study provides recommendations for strengthening multi-stakeholder coordination in preserving intangible cultural heritage. Socially, this study emphasizes the importance of inclusive strategies in strengthening local cultural identity. The originality of this study lies in its empirical contribution to understanding how a collaborative framework can be effectively applied to preserve traditional arts amid modern challenges.
CEKAT E-JKN Service (Quick, Effective, and Accurate) at Pandanwangi Urban Village, Blimbing Subdistrict, Malang City Lestari, Asih Widi; Lestari, Dewi Citra; Citra, Honorata
GEMA PUBLICA Vol 10, No 2 (2025)
Publisher : Departemen Administrasi Publik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/gp.10.2.2025.119-138

Abstract

Public services are services that can be provided in a country to fulfill the basic needs and rights of citizens. Health is a basic human need and a top priority in life. As the person responsible for health services, the state has a responsibility to improve the welfare of all people. Based on Presidential Decree of the Republic of Indonesia Number 82 of 2018, it is stipulated that registration for national health insurance is divided into two parts, namely participants who receive contribution assistance (PBI) and participants who do not receive it. Recipients of Contribution Assistance (PBI) Contributions (Non-PBI). PBI participants are people who are classified as poor or disadvantaged, registered by the government and identified by the Ministry of Social Affairs. This research uses a qualitative approach. Data collection was carried out through interviews, observation and documentation. Data analysis uses the Miles and Huberman interactive model which consists of data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of this research show that there are procedures or procedures for applying for e-JKN Cekat, you can apply for BPJS Mandiri to KIS-PBI, BPJS Mandiri/KIS people who have become inactive become active again (urgent), re-check BPJS membership data/ KIS through the WahtsApp CHIKA Application, the existence of the Cekat e-JKN Website, the reliability of employees in providing Cekat e-JKN services, the responsiveness and care of employees who have the ability to help the community to increase the speed of Cekat e-JKN services, guarantees of certainty that must be instilled in the community as much as possible possible, providing the best possible service to the community, evidence of real action by employees in conveying directions to the community, communicating politely, being responsible and paying attention to the rights and obligations of the community who want to take care of KIS, and attention in providing direction regarding the requirements for applying for e-JKN Cekat. The supporting factor in Cekat e-JKN services is the existence of a budget from the Malang city government in the form of KIS APBD, facilities and infrastructure (Computer, WIFI and Chika), while the inhibiting factor in Cekat e-JKN services is the absence of an SOP regarding the flow of e-JKN applications. Cekat, and the community concerned did not appear in person to apply for Cekat e-JKN.
Co-Authors Abd. Rohman Adnin Ridha Rerifki Agung Budi Irawan Agung Suprojo Agus Salim Ahmad Nawi Aja, Sabina Aji, Nawangsasi Wincahyo Artiko Alam Wicaksono, Antonius Amanda, Dela Eka Andy Fefta Wijaya Annisa Purwatiningsih Annisa Purwatiningsih Aprilia Dwi Susanti, Rizki Bella, Natalia Priska Bili, Soleman Renda Cahyo Sasmito Cik Ida Kumalasari Amirudin Citra, Honorata Ciya, Andriyana Vivi Dewanata Puteri, Amanda Dhika Bagus Wicaksono Dhuhaniyati, Lisa Dody Setyawan Dwi Susanti, Rizki Aprilia Eli Susanti Debora Endang Larasati Endang Larasati Setianingsih, Endang Larasati Farid, Mifta Febianus Angga Saputra Fierda Nurany Firman Firdausi Fitranto, Mochamad Rizki Gandur, Didikardianus Gisela Mburu Amma Hardi Warsono Haryana, Olgaria Devi Hayu Dwimawanti, Ida Ida Hayu Dwimawanti Imawan, Satria Aji Indah Sari, Yuli INDRA PRATAMA PUTRA SALMON Johan Bhimo Sukoco Kamaluddin Larasati, Dewi Citra Lestari, Dewi Citra Linda Catur Agus Mau, Brigita Adela Tai Metha, Kardiana Metha Rozhana Minhando, Erys Al Fauzi Mohammad Nurul Huda Muhamad Rifa’i Muhammad, Juang Abdi Mustafa Kamal Mutafarida, Binti Nex, Urbanus ningtyas, trimurti Nirmala, Renata Jati Petrus Gleko Pramudita Irianti, Nathasa Primasworo, Rifky Aldila Purwatiningsih, Annisa Rachman Fidiastuti, Hasminar Renata Jati Nirmala Rina Herawati, Augustin Rohman, Abd. Roro Merry Chornelia Rosalina Woro Subektie Sari, Yuli Indah Siti Rochmah Soleman Renda Bili Sri Suwitri Sri Suwitri Sukoco, Johan Bhimo Sulistiyowati , Yayuk Susanto, Nadya Eka Putri Urbanus Nex Valentine Queen Chintary Vincentia Sinka Tiara Warsono Warsono Willy Tri Hardianto Wulandari, RR. Merry Chornelia Yoga Aldi Saputra Yohanes Antonius Lasa Yosilda Sarti Yoei Yulita Atik Marchita