p-Index From 2020 - 2025
7.438
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Cakrawala Pendidikan Jurnal Konseling dan Pendidikan Tadris: Jurnal keguruan dan Ilmu Tarbiyah ISLAMICA: Jurnal Studi Keislaman Jurnal Gramatika Jurnal Humanitas: Katalisator Perubahan dan Inovator Pendidikan Transformatika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Jurnal DIDIKA: Wahana Ilmiah Pendidikan Dasar Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Educatio Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora (KAGANGA) JURNAL PENDIDIKAN TAMBUSAI Jurnal Golden Age Voices of English Language Education Society SeBaSa: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia JRTI (Jurnal Riset Tindakan Indonesia) SCAFFOLDING: Jurnal Pendidikan Islam dan Multikulturalisme Genta Mulia : Jurnal Ilmiah Pendidikan Sasando : Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pengajarannya Bada'a: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar RESEARCH AND DEVELOPMENT JOURNAL OF EDUCATION (RDJE) Widya Accarya Madaniya Cakrawala Linguista Jurnal Evaluasi dan Pembelajaran Jurnal Riset Pendidikan Dasar (JRPD) Khatulistiwa: Jurnal Ilmu Pendidikan International Journal of Qualitative Research Jurnal Gramatika: Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Lentera Negeri Lamahu: Jurnal Pengabdian Masyarakat Terintegrasi Jurnal Abdimas Musi Charitas Kreasi: Jurnal Inovasi dan Pengabdian Kepada Masyaraka Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran JRP (Jurnal Review Politik) Buletin Ilmiah Pendidikan Interdiciplinary Journal of Education Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia
Claim Missing Document
Check
Articles

Persepsi Milenial Terhadap Kelestarian Lingkungan Dalam Proposisi Bahasa Indonesia Berbasis Pengelolaan Sampah Nahdi, Khirjan; Marzuki, Muh.; Lutfi, Samsul; Ramdhani, Sandy; Wijaya, Herman
RESEARCH AND DEVELOPMENT JOURNAL OF EDUCATION Vol 7, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/rdje.v7i2.8982

Abstract

Kajian ini menguji keberadaan teori relativisme dan determinisme Safir-Whorf tentang konstruksi kognitif penutur bahasa yang dipengaruhi oleh konteks budaya. Konstruksi kognitif melahirkan persepsi penutur melalui bentuk bahasa. Melalui survei, kajian ini bertujuan menggambarkan persepsi milenial terhadap pelestarian lingkungan melalui pengelolaan sampah. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif skala  Guthman dalam tiga langkah:  menghitung jumlah responden memilih deskripsi skala dan persepsi; menghitung skor masing-masing skala dan persepsi;  dan  menginterpretasi hubungan jumlah responden pada masing-masing deskripsi. Hasil kajian menunjukkan dua kelompok persepsi milenial atas realitas pelestarian lingkungan dan hubungannya dengan sampah. Persepsi pertama pada skala SS (sangat setuju) hingga STS (sangat tidak setuju). Kelompok ini ditunjukkan pada persepsi atas deskripsi nomor 2, 5, dan 6. Persepsi kedua pada skala SS (sangat setuju) hingga CS (cukup setuju). Kelompok ini ditunjukkan pada persepsi atas deksripsi nomor 1, 3, 4, 7, 8, 9, dan 10. Kedua kelompok persepsi  ini membutkikan, konstruksi kognitif penutur bahasa dipengaruhi oleh konteks budaya yang melingkupinya (relativisme). Konstruksi kognitif akan melahirkan persepsi penutur bahasa yang ditunjukkan melalui bentuk bahasanya (determinisme)
Bahasa Sasak Alus Dan Bahasa Indonesia: Familiarisasi Bahasa Pinjaman Dalam Menumbuhkan Karakter Kesantunan Anak Usia Dini Nahdi, Khirjan; Wathoni, Hamzani; Ilhami, Baiq Shofa
Jurnal Golden Age Vol 4, No 02 (2020): Jurnal Golden Age
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/goldenage.v4i02.2420

Abstract

This article examines the process of familiarization the Sasak Alus Language into Indonesian language communication in early childhood. Through descriptive methods in the sociopragmatic study, this study aims to find forms of communication politeness character and the process of forming the character of early childhood politeness through loan languages. This study is strategic in two ways; first, the process of forming dominant characters is a deliberate and conscious activity through the learning system.  This study shows the natural process and non-indoctrination. Second, sociopragmatic studies always place the process of language lending as a disruption of language events in a multilingual context. This study shows a positive contribution to the growth of politeness in language from an early age. Previously with word class grouping techniques and the description of communication context, it was found that familiarization of the loan language of the Sasak Alus language into Indonesian communication fostered the character of politeness in communicating early childhood. Previously with word class grouping techniques and the description of the communication context, it was found that familiarization of the loan language of the Sasak Alus language into Indonesian communication fostered the character of politeness in communicating early childhood. This character is obtained through the use of the loan word Sasak Alus in Indonesian communication. The word loan consists of five classes of words, namely pronouns, interrogative, adverb modality (event), adverb quantity (tense), and demonstrative. The five classes of words are said in a flat, hoarse tone, until decrease. The pronunciation of words in that tone contains four motivations, namely to humble yourself, respect the other person, position yourself as part of others, and continue communication. The process is carried out early on through the process of inculcation of character by adults through the exemplary process.
Karakter Kebangsaan dalam Sejarah Nahdatul Wathan: Tinjauan Wacana Kritis Khirjan Nahdi Khirjan
Sasando Vol 3 No 1 (2020): April 2020
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24905/sasando.v3i1.101

Abstract

Kajian ini bertujuan menemukan karakter kebangsaan dalam sejarah Nahdaltul Wathan (NW) menurut pendekatan analisis wacana kritis. Data kajian dikumpulkan melalui identifikasi dan pencatatan sejarah NW dalam buku dokumen sejarah NW. Data dianalisis menurut tiga aspek dalam analisis wancana kritis: posisi teks, siapa yang diuntungkan, dan konteks sejarah ketika teks sejarah. Selain tiga aspek dalam analisis wacana kritis, analisis didukung oleh analisis sejarah melalui penafsiran dan pemahaman. Melalui proses tersebut, fase sejarah NW terbagi dalam empat fase sejarah, yakni fase perebutan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang ditandai keinginan merdeka; fase mengisi kemerdekaan era Orde Lama; fase mengisi kemerdekaan Orde Baru; dan fase mengisi kemerdekaan era Reformasi hingga sekarang. Teks sejarah NW pada setiap fase diposisikan sebagai tujuan dan alat. Tujuan Indonesia adalah merdeka, mengisi kemerdekaan dengan kejelasan bentuk negara, membangun bangsa, dan menjadi negara modern. Tentu saja tujuan ini tidak bisa dicapai jika tidak diperkuat dengan instrumen. Pendidikan dan berbagai struktur-insfrastrukturnya adalah alat pembangunan yang harus diperkuat dalam pembangunan pada setiap fase sejarah. NW sebagai khazanah lokal ikut dalam pencapaian tujuan dan alat tersebut. Keuntungan terbesar menjadi milik masyarakat dan bangsa. Masyarakat menjadi komunitas yang difasilitasi oleh pemerintah dan pemerintah sebagai pelayan masyarakat. Konteks Lombok, NTB, dan Indonesia adalah Indonesia yang merdeka, membangun, dan menjadi bagian dunia modern. Disimpulkan bahwa, NW dan Indonesia memiliki kesejajaran sejarah. Proses pengetahuan, kesadaran, dan tindakan moral sebagai proses pengembangan karakter bangsa dapat dilakukan dengan memahami sejarah NW.
Dinamika Pesantren Nahdlatul Wathan dalam Perspektif Pendidikan, Sosial, dan Modal Khirjan Nahdi
Islamica: Jurnal Studi Keislaman Vol. 7 No. 2 (2013): Maret
Publisher : Postgraduate Studies of Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.981 KB) | DOI: 10.15642/islamica.2013.7.2.381-405

Abstract

This article speaks of the dynamics of the Nahdlatul Wathan Pesantren by analyzing its spiritual, social and cultural capitals. The complex nature of the relationship between one capital and another and how this relationship has become the source of the physical and academic development, is in itself an interesting issue to explore. But the Pesantren is not only the product of this relationship. It is also the product of the system that its leaders have built. The paper tries to analyze these dynamics and the changes it has gone through by employing the social, capital and educational theories. To arrive at the objective conclusion, the paper treats the Pesantren as a social system in which triadic relationship between structure, ideology, and culture is found. As a social system, the Pesantren has also to consider the external forces which it is certainly part of. But it is exactly here that the Pesantren?and any social system in that matter?will find itself in a serious dilemma. How the Pesantren will deal with the external forces will be also the issue that the paper is interested to discuss, albeit briefly.
SCHOOL STRATEGIES IN STRENGTHENING STUDENT RESILIENCE IN DISASTER-PRONE AREAS Siti Irene Astuti Dwiningrum; Khirjan Nahdi; Aswasulasikin Aswasulasikin; Dyah Respati Suryo Sumunar; Rukiyati Rukiyati; Ebny Sholikhah
Jurnal Cakrawala Pendidikan Vol 39, No 3 (2020): CAKRAWALA PENDIDIKAN, VOL. 39, NO. 3, OCTOBER 2020
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/cp.v39i3.30249

Abstract

Resilience is needed by students who live in disaster-prone areas. With strong resilience, students can implement disaster mitigation. This study aims to describe the profile of students' resilience and the strategies carried out by students in strengthening personal resilience. The mixed method research approach was conducted on a research population of SMA/SMK in Lombok Regency, specifically North Lombok, East Lombok, and West Lombok. The respondents were 779 people from 10 schools in disaster-prone areas determined by the Slovin formula. Student resilience profiles were explored according to Reivich and Shatte. Data on how teachers increase students’ resilience were obtained from a focus group discussion (FGD) with 20 teachers from 10 schools. The results of the research prove that the personal resilience profile of students in Lombok from the seven aspects is still not optimal, which is not enough to form resilience personalities (less than 60%). This study affirms that personal resilience is essential in building school resilience to provide a massive contribution to education and disaster mitigation. Regarding recommendations for schools to increase student resilience, it can be done by increasing resilience resources, strengthening social support, having resilient teachers, building resilient school, all aspects of which must work systemically and synergistically.
Critical discourse analysis on gender relations: women's images in Sasak song Khirjan Nahdi; Usuludin Usuludin; Herman Wijaya; Muh. Taufiq
Jurnal Konseling dan Pendidikan Vol 7, No 3 (2019): JKP
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (877.861 KB) | DOI: 10.29210/139200

Abstract

Sasak song as one form of artistic discourse is used as an instrument of male domination of women in gender relations through various forms of imaging that do not benefit women. The image is understood through the process and mechanism of work of critical discourse analysis. This study aims to reveal the image of women in the Sasak song by discovering the tendency of social construction in gender relations between men and women based on the principles of Critical Discourse Analysis. Through the position of the Sasak song text, the importance of the text, and the consequences of the text in the social reality of gender relations between men and women, found six images of women in the Sasak song text, namely women as male subordination; women as inferior, resigned women, cheap women, dependent women, and women without choice. As a text, discursive reasoning, and social reality, the results of the study show the tendency to dominate women who give birth to forms of discrimination. The six images of women in Sasak song texts are contained in works of art for the purpose of disguising the tendencies behind artistic elements, so that they are accepted as truth and reasonableness in history inherited between generations.
Strengthening National Character by Reconciliation the Testament: Local Literature in the Post-National Era Khirjan Nahdi; Dukha Yunitasari; Suhartiwi Suhartiwi; Atiaturahmaniah Atiaturahmaniah; Doni Septu Marsa Ibrahim
VELES Voices of English Language Education Society Vol 4, No 1 (2020): VELES Voices of English Language Education Society
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/veles journal.v4i1.2011

Abstract

This study aims to find the value of nationality in Hamzanwadi's testament. Hamzanwadi is a local figure in Lombok with   global outlook. Testament in the form of rhymes and poetry contain national values, need to be strengthened in the post-national era. The testament understood through the dialectical and hermeneutic methods. Through dialectics and hermeneutics, it is understood that the value of Indonesian nationality regarding Pancasila, the 1945 Constitution, the Republic of Indonesia, and Unity in Diversity. National presence of the four national values is illustrated through the birth of religiousism, faith, piety, justice and prosperity. The results of the discussion focused on the nationality recommended of the post-national era through the transfer of knowledge, strengthening of values, value implementation by all parties and all institutions.
Critical Discourse of Discursive Pluralism and Inclusivism of Islamic Leadership in the Local-National Context Khirjan Nahdi; Muhamad Juaini; Hamzani Wathoni; Danang Prio Utomo; Muhammad Sururuddin; Aswasulasikin; Samsul Lutfi; Muh. Fahrurozi; Muh. Taufiq
International Journal of Qualitative Research Vol. 1 No. 1 (2021): July
Publisher : CV. Literasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (791.314 KB) | DOI: 10.47540/ijqr.v1i1.292

Abstract

This study aims to find the value of pluralism and inclusivism in the discursive leadership of Islam. The data was collected through the recording of documents from the discursive leader of the Islamic organization Nahdlatul Wathan (abbreviated NW), as well as the governor of West Nusa Tenggara (NTB abbreviated), Indonesia, namely Mr. Guru Bajang (abbreviated as TGB). Data is in the form of thought texts, statements, TGB actions, and other parties' statements as discursive. TGB is positioned as a discursive storyteller as well as a guide in its transformation. Data were analyzed according to the communication function in functional grammar and Critical Discourse Analysis component analysis. Through this study, it was found that the discretion of the TGB was related to optimism, alignment of Islamic values, safeguarding the Unitary Republic of Indonesia, caring for diversity, and building the nation as a discursive common property and needs as a plural society and transformed inclusively. As an ideational communication function, discursive becomes TGB aspirational form of contextual dynamism, as an instrument of accelerating interpersonal development agenda, and textual future historical responsibility. The five discursive TGB in this study belong and jointly guide the dynamics of the future. TGB as a storyteller has a reciprocal relation to the five discourses and has shown results through development progress in the context of NTB and Indonesia.
Literasi Berbahasa Indonesia Usia Prasekolah: Ancangan Metode Dia Tampan dalam Membaca Permulaan Khirjan Nahdi; Dukha Yunitasari
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v4i1.372

Abstract

Perkembangan literasi berbahasa membaca permulaan anak usia dini merupakan salah satu aspek yang harus dicapai oleh anak dalam perkembangannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat perkembangan literasi berbahasa membaca permulaan anak usia 5-6 tahun dengan menggunakan metode dia tampan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan analisis kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi dengan instrument pengumpulan datanya adalah lembar pedoman wawancara, dan lembar observasi. Teknik analisis data yang digunakan menggunakan analisis deskriptif miles Hubberman. hasil yang diperoleh dari penerapan metode dia tampan untuk mengembangkan kemampuan literasi Bahasa membaca permulaan anak yang paling dominan adalah masuk ke dalam kriteria berkembang sesuai harapan, sedangkan yang paling sedikit kemampuan membaca permulaan anak usia 5-6 tahun adalah kriteria mulai berkembang. Faktor pendukung yang mempengaruhi peningkatan ini, dikarenakan proses pembelajaran yang aktif dengan menggunakan strategi dia tampan yang membuat anak serta anak-anak menemukan hal yang baru dan lebih terlihat kesempatan berkomunikasi sesama temannya.
Implementasi Pembelajaran pada Masa Lockdown bagi Lembaga PAUD di Kabupaten Lombok Timur Khirjan Nahdi; Sandy Ramdhani; Riyana Rizki Yuliatin; Yul Alfian Hadi
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v5i1.529

Abstract

Lembaga PAUD sebagai pelaksana proses pembelajaran berperan penting dalam pelaksanaan pembelajaran di rumah selama pandemi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat implementasi pembelajaran di PAUD selama Pandemi Covid-19 dari Lembaga PAUD yang ada di Kabupaten Lombok Timur. Terdapat 30 sampel Lembaga PAUD dengan jenis penelitian kualitatif. Instrumen yang digunakan adalah wawancara, observasi, angket dan dokumentasi. proses analisis data menggunakan analisis miles Hubberman dengan triangulasi data. Tiga aktivitas utama yang digunakan dalam penerapan pembelajaran yaitu penugasan (A), Home Visit (B), Laporan Kegiatan Harian Anak (3). Ketiga aktivitas utama ini yang paling banyak digunakan oleh pihak Lembaga PAUD adalah Penugasan (A) dan kolaborasi Penugasan dengan Home Visit (AB), dan terdapat pula Lembaga yang menggunakan ketiga aktivitas kegiatan pembelajaran tersebut yaitu kolaborasi Penugasan , Home Visit dan Laporan Kegiatan Anak (ABC)
Co-Authors Abdul Alim Alawiyah, Astuti Amrullah Amrullah Asrihul Jannah Asror, M Zainul Asror, M. Zainul Aswasulasikin Atiaturahmaniah Atiaturahmaniah Atiaturahmaniah, Atiaturahmaniah Atiaturrahmaniah Atiaturrahmaniah Baiq Desi Dwi Arianti Baiq Rismarini Nursaly, Baiq Rismarini Baiq Shofa Ilhami Budi Setiawan Danang Prio Utomo Dewi Milandary Donna Boedi Maritasari Dukha Yunitasari Dyah Respati Suryo Sumunar Dzakir, Ahmad Ebni Sholikhah Ernawati, Titin Fakihuddin, Lalu Farhana Muhammad Gani, Ramlah H. A H. Gani, Ramlah Hairul Anam Hasan Basri Hasan Basri Helmi Harian Humaidah, Siti Husniyatun Husniyatun Ibrahim, Doni Septu Marsa Kuswanto, Heri Lalu Mas’ud M. Deni Siregar M. Marzuki Mohzana Muh. Fahrurozi Muh. Fahrurrozi Muh. Jaelani Al Pansori Muh. Taufiq Muh. Taufiq Muhamad Juaini Muhammad Adi Junaidi Muhammad Husni Muhammad Husni Muhammad Irfan Muhammad Marzuki Musifuddin Musifuddin Nahdiyatun Nahdiyatun Nunung Supratmi Nunung Supratmi Nursasih Rahadi, Irwan Ramdhani, Sandy Ramlah H. A Gani Ramlah H.A Gani Ramlah H.A Gani Ramlah H.A. Gani Raudi Mardiana Riyadah, Miftahul Riyana Rizki Yuliatin Rohadatul Husna Roni Amrulloh Rukiyati Rukiyati Salahuddin Muhlis Samsul Lutfi Shahibul Ahyan Sifaiyah sifaiyah Siti Irene Astuti Dwiningrum Sitti Rohmi Djalilah Subari, Muhammad Suhartiwi, Suhartiwi Supratmi, Nunung Susilawati Susilawati Taufiq, Muh Titin Ernawati Tititn Ernawati Uska, Muhammad Zamroni Usuluddin Usuluddin Usuludin Usuludin Wardan, Wira Wathoni, Hamzani Wijaya, Herman Yul Alfian Hadi . Zahra Zuhrowardi YS Zulfadli Hamdi